"Maukah kau menikahi ku, untuk menutupi aib keluarga ku?" tanya Jisya pada seorang satpam yang diam menatapnya datar.
Kisah seorang gadis yang lebih rela di nikahi oleh seorang satpam muda demi tidak menikah dengan seorang pengusaha angkuh dan playboy.
Sanggupkah satpam datar itu bertahan di tengah-tengah keluarga istrinya yang sering menghinanya? atau dia memilih pergi saja? dan siapa kah sebenarnya satpam muda itu?
Mari ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembalasan Di Mulai
"Apa Anda mendengar saya Nona?" Tanya Arga saat melihat Sasa hanya diam dan menatapnya kagum.
Sasa tersadar dan jadi salah tingkah karena tak menyadari tingkahnya yang sudah mengagumi sosok seorang Rega.
Sasa mengangguk mengiyakan pertanyaan pria di hadapannya. "Iya, Tuan muda. Saya juga baru tiba."
"Apa kita bisa memulai pembahasan kita Tuan?" Tanya Sasa dengan kedua bola mata tanpa berkedip terus menatap wajah tampan laki-laki yang sebenarnya selama ini sering dia hina, alias adik iparnya sendiri tapi sayangnya dia tidak mengetahui jika pria itu adalah adik iparnya.
"Bukan kah ini masih terlalu awal Nona? Mungkin kita bisa menghabiskan waktu dengan meminum wine sebentar? atau kita bisa menghabiskan waktu untuk bersenang-senang." Jawab Arga tersenyum kemudian membuka sebotol wine dan mengambil dua gelas cangkir kemudian menuangkan wine tersebut ke dalam gelas.
Arga dengan beraninya mengangkat kedua wine itu dan membawa minuman itu berjalan ke atas ranjang.
Pria itu juga mendudukkan dirinya di sana kemudian memanggil wanita seksi yang berdiri di hadapannya saat ini.
"Kau tidak ingin mencoba wine ini? Ini sangat enak," ucap Arga duduk menyilang yang membuat kimono mandi yang dia pakai pria itu terbuka dari belahannya dan menampilkan paha kekarnya yang ditumbuhi bulu-bulu halus dan terlihat begitu menggoda.
Glek
Sasa bahkan sampai menelan salivanya melihat pria itu yang seperti sengaja sedang tebar pesona di hadapannya. Padahal tanpa pria itu menebar pesona pun sudah membuat Sasa seperti tidak bisa bernafas karena dihadapkan dengan pria yang sangat tampan seperti Rega.
Oh ayolah, Arga bahkan terlihat seperti pria bayaran alias gigolo.
Tentu saja semua yang pria lakukan itu hanya untuk membuat Sasa klepek-klepek bahkan sampai terlupa jika dia sudah memiliki seorang suami hasil dari rampasannya.
Sasa masih tampak ragu untuk mendekati pria di hadapannya karena dia seolah seperti tak percaya jika pria yang terkenal dengan kekejamannya itu, ternyata memiliki sisi yang juga suka bermain di atas ranjang, karena selama ini dia tidak pernah mendengar pria itu terlibat dengan mana-mana wanita, Sasa tak menyangka jika sebenarnya Rega juga adalah sosok laki-laki yang suka bermain-main dengan seorang wanita.
"Kemari." ucap Arga menepuk-nepuk kasur di sebelahnya meminta untuk wanita itu duduk di sana.
Arga semakin gencar menggoda Sasa yang tampak sedikit ragu dan juga bercampur takut karena wanita itu sangat mengenali sosok Rega yang bengis.
Dan apa ini? Kenapa pria itu tiba-tiba berubah manis, lain dari yang sering dia dengar di luar sana. Pikir Sasa.
Sasa pun memberanikan dirinya untuk melangkah mendekati Rega kemudian mengambil wine di tangan pria itu dan langsung meneguknya.
Sasa benar-benar bodoh karena tak menyadari di dalam gelas yang dia pakai itu sudah ada bubuhan obat perangsang yang sengaja Rega siapkan untuk menjebaknya.
"Bagaimana? Apa winenya enak?" Tanya Rega tersenyum penuh arti saat melihat tatapan Sasa mulai berubah dan juga tubuhnya mulai terasa panas.
Sasa tetap mengangguk meski dia merasa jika tubuhnya sudah mulai terasa aneh.
"iya, ini sangat enak."
Perasaan aneh dalam diri Sasa semakin membuat ia tidak bisa menahan diri.
Tiba-tiba Sasa mendudukkan dirinya di paha Rega dan mulai berani mengangkat tangan dan meraba dada bidang adik iparnya.
"Ada apa? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Arga membiarkan tangan Sasa yang semakin liar tak terkontrol mulai hilang kendali dan ingin menc*um Arga.
Arga menaruh telunjuknya di bibir Sasa yang ingin menempel di bibirnya. Tentu saja Arga tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Mana mungkin dia ingin meniduri kakak iparnya sendiri, apalagi modelannya wanita seperti Sasa yang jahat dan gila harta.
"Apa yang ingin kau lakukan?" tanya Arga berpura-pura tak tahu apa yang terjadi dengan wanita itu.
"Aku menginginkannya, tolong, aku merasa ini terlalu menyiksa ku." ucap Sasa kembali menyerang Arga.
Tapi Arga yang sudah menyiapkan segala-galanya buru-buru mematikan lampu sehingga kamar itu menjadi gelap gulita.
"Kita main di tempat yang gelap saja ya, pasti akan sangat menyenangkan." bisik Arga yang langsung di angguki oleh Sasa yang sudah kehilangan kendali dan merasa gairah pada tubuhnya benar-benar sudah sampai ke ubun-ubun dan tak peduli lagi jika dia itu berstatus seorang istri.
Terjadilah adegan ranjang yang sangat panas untuk Sasa di malam itu. Dan karena obat perangsang yang diturunkan ke dalam minuman Sasa berdosis tinggi, akhirnya wanita itu tak menyadari saat lampu kamar di hidupkan dan adegan Sasa yang bermain panas di atas ranjang bersama seorang laki-laki ternyata terekam oleh kamera tersembunyi.
Dan adegan ranjang yang berlanjut selama berjam-jam malam itu, semua terekspos dan berhasil terekam tanpa terlewatkan sedikitpun adegan memalukan yang akan menggemparkan dunia nantinya.
Wanita itu tak tahu jika kehancuran mulai menghampirinya. Dan setelah malam ini Sasa pasti akan merasakan penderitaan yang dirasakan oleh adik kandungnya sendiri akibat ulahnya.
Tap tap tap
Langkah kaki Arga yang berjalan di lorong-lorong setelah keluar dari yang berada Sasa di dalam.
"Kita mau ke mana Tuan? Apa kita mau langsung pulang saja?" tanya Lando.
"Ya, aku mau pulang ke Mension." Jawab Rega merapikan pakaiannya tanpa menghentikan langkah kaki.
"Siap Tuan. Saya akan mengantar Anda pulang." Lando langsung mengantar Arga pulang ke rumahnya.
Saat ini juga sudah menunjukkan pukul 12 malam.
Setibanya pria itu di Mension. Arga langsung memasuki sebuah kamar yang dia tahu istrinya sedang tidur di sana.
Saat tiba dalam kamar, pria itu tampak tersenyum lembut dan mendekati Jisya yang tertidur pulas di kamar tamu.
Arga naik ke atas ranjang dan memeluk tubuh wanita itu dengan pelukan hangat.
"Bagaimana bisa kau tertidur sepulas ini? Dan saat kau tertidur, kau tidak merasa jika ada seorang yang memeluk mu. Kau begitu ceroboh, sikap ceroboh yang seperti ini sangat berbahaya bagi mu, jika kau tidur dan tidak mengunci kamar." Gumam Arga merapikan rambut istrinya.
Terlihat Arga mencium pucuk kepala istrinya.
Bersabar lah untuk beberapa hari lagi, setelah itu aku akan membuka jati diriku dan akan menceritakan semuanya pada mu, aku berharap kau tidak marah setelah tahu yang sesungguhnya. Batin Arga dalam hati menatap intens wajah istrinya yang tertidur.
Iya, Arga sudah mempersiapkan satu rencana untuk membongkar siapa dirinya kepada istrinya.
Arga akhirnya bisa meyakinkan hatinya dan sudah memilih Jisya sebagai pilihan yang tepat untuk mendampingi hidup pria itu, dia tidak meragukan lagi saat melihat sikap tulus yang ada pada istrinya. Jisya sudah berhasil membuka mata Arga dan memilih untuk mengakhiri sandiwaranya setelah rencana keduanya berhasil.
Karena rencana pertamanya untuk menghancurkan Sasa sudah berhasil. Tinggal rencana keduanya yang ingin menjebak Damar dan membuat perusahaan mertuanya hancur lebur dan terpaksa gulung tikar dengan hutang yang takkan pernah bisa pria paruh baya itu bayar.
Arga benar-benar licik, dia benar-benar menghancurkan keluarga istrinya satu persatu.
Dan jika soal Malvin, Arga tidak perlu repot-repot untuk membuat perusahaannya gulung tikar. Karena sekarang perusahaan Malvin bisa bernafas itu karena bantuan dana dari perusahaannya.
Berani bermain api, maka harus bersiap untuk terbakar.
Arga memeluk istrinya dengan hangat dan pria itu akhirnya terlelap di samping Jisya.
,,,
Jisya mengeliak mulai membuka kedua matanya dari tidur panjangnya.
Wanita itu mengerut saat dia melihat sekarang sedang berada di sebuah kamar mewah.
Jisya baru teringat jika semalam dia memang menginap di rumah majikannya. Jisya kembali mengingat semalam dia seperti merasa ada seseorang yang memeluknya.
Wanita itu menyentuh kasur di sebelahnya yang masih terasa hangat seperti baru saja ada seseorang yang berbaring di sana.
"Hangat sekali, seperti baru saja ada orang yang berbaring di sini." Gumam Jisya.
Wanita itu buru-buru masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.
Ia juga memakai baju yang di berikan semalam oleh Nyonya Pramusita.
Setelah itu Jisya bersiap-siap untuk keluar kamar.
Setibanya di luar dia berpapasan dengan Arga yang menatapnya.
Jisya menunduk dan melewati Arga begitu saja tanpa menyapa pria itu.
,,,
Ting!
Sebuah notifikasi masuk ke dalam ponsel Malvin di mana terlihat dengan jelas adegan panas istrinya yang bermain dengan seorang pria yang wajahnya di sensor dalam video itu.
Wajah Malvin memerah dengan tatapan yang siap untuk menerkam istrinya. Apa lagi sampai pagi, ternyata wanita itu belum kembali dari semalam.
"Sasa! Akan ku bunuh kau!"
❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Mampir di novel baru aku juga ya☺️
Tajuk : Tubuhku Menjadi Pelampiasan Hasrat Calon Kakak Ipar.
Sedikit Bab.
"Arkhhhhhhhhhhhhhhh!" Teriakkan kesakitan suara Marsya ketika Gibran berhasil menerobos gawang pertahanan gadis itu dengan cara tidak wajar yang pastinya menyakiti hati dan fisik si gadis.
Andaikan saja pria itu tahu jika yang dia perkaos adalah wanita yang sudah lama ia dambakan dalam hati. Percaya lah, dia pasti akan menyesali perbuatan bejatnya itu karena sudah menghancurkan wanita yang benar-benar tulus dia cintai selama bertahun-tahun tanpa mengenal lelah akan rasanya itu pada gadis di bawah kukungannya.
Kenapa kau melakukan ini pada ku, kak Gibran! Kenapa kau tega menodai ku! Kenapa!. Batin Marsya hanya mampu berteriak dalam hati tak kuasa menahan perlakuan bejat calon kakak iparnya yang terus menghujani tubuhnya yang sudah sungguh terasa sakit dan nyeri akibat paksaan dari pria itu.
,,,
"Ku terima nikah dan kawinnya Dea Rahani binti Wirabuana dengan mas kawin seperangkat alat sholat di bayar tunai!" Ucap Gibran menahan rasa sakit dari dalam dasar hatinya karena terpaksa harus menikah dengan kakak dari wanita yang begitu sangat dia cintai dalam kurun waktu yang sudah cukup lama.