NovelToon NovelToon
Soraya

Soraya

Status: sedang berlangsung
Genre:Manusia Serigala / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Anak Yatim Piatu / Persaingan Mafia / Gangster
Popularitas:382
Nilai: 5
Nama Author: Soraya Shifa Muna

Cantik, kaya, muda, sopan, baik hati, cerdas, itulah Soraya Syifa Dewiana. Gadis berjilbab ini amat diminati banyak orang, khususnya laki-laki. Bahkan gangster pria terkenal di kota saja, The Bloodhound dan White Fangs, bersaing ketat untuk mendapatkan gadis yatim-piatu agamis ini.

Namun siapa sangka, dibalik semua itu, ia harus menikahi pemimpin gangster dari White Fangs, Justin, yang telah menggigitnya dengan ganas di malam Jum'at Kliwon bulan purnama. Satu-satunya cara agar Soraya tidak jadi manusia serigala seperti Justin adalah dengan menikahinya.

Hingga membuat Boss mafia sekaligus CEO untuk Soraya, Hugh, terkadang cemburu buta padanya. Belum lagi asistennya Hugh, Carson, yang juga menaruh hati padanya. Selain itu, ada rahasia lain dari gadis cantik yang suka warna hijau ini. Cukup psikopat pada 2 geng siluman serigala itu dan tangguh.

Lantas, siapa sesungguhnya yang akan Soraya pilih jadi suami sejatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soraya Shifa Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28 : Piano Hitam yang Terbengkalai

Pulang cepat dari pekerjaan, Soraya mengganti bajunya dengan bantuan Shella. Setelah berganti pakaian, Soraya ke ruang kerja Justin. Namun, Justin malah tidak ada.

"Kemana lagi dia kali ini?" tanyanya dengan nada sedikit tegas.

"Tuan Justin katanya ada pertemuan dengan grup geng mafianya di markas. Nyonya tidak diperkenankan ke sana tanpa izinnya," jawab Shella.

"Sudah ku duga."

Soraya berjalan mengitari koridor lantai tiga. Rumah yang hampir termasuk mansion ini oleh Justin ternyata ada ruangan yang tertutup. Ruangan yang misterius. Soraya mencoba membuka pintunya, ternyata tidak dikunci.

*CEKLEK!*

*KRIEEET!*

Alangkah terkejutnya ia, melihat sebuah piano hitam mewah besar berdiri di sana. Nampaknya masih bagus dan mengkilap. Bahkan mungkin kelihatan masih baru.

"Aku baru tahu Justin punya piano," ucap Soraya.

"Ini sebenarnya sudah lama ada," balas Shella.

"Hah?! Yang benar saja? Tapi, ini sangat bersih sekali. Seperti masih baru."

"Ada beberapa pelayan di rumah ini yang memang ditugaskan membersihkan piano ini. Piano ini sudah ada bertahun-tahun lamanya."

"Memang Justin bisa main piano?"

"Tidak."

Soraya mengerutkan dahi. Makin bingung dengan jawaban Shella dan tujuan Justin punya piano mewah ini jika ia tidak bisa bermain piano.

"Terus, apa gunanya punya piano besar ini, jika tidak pernah dipakai selama bertahun-tahun?" tanya Soraya sambil mencoba membuka penutup papan keyboard-nya.

"Katanya hanya sebagai pelengkap mewahnya mansion saja. Malahan mengizinkan kami yang pelayan kalau mau memainkannya, silahkan saja," jawab Shella.

"Ada pelayan yang bisa?"

"Sama. Tidak ada satupun juga yang bisa piano."

Soraya menghela nafas panjang. Sungguh kadang aneh orang seperti Justin ini. Dan ia mencoba menekan tuts-tuts pianonya. Masih bisa berfungsi dan bersuara dengan baik. Pedalnya juga masih bagus.

"Dibiarkan terbengkalai selama bertahun-tahun, tapi masih bisa bersuara merdu. Apa sering diuji selain dibersihkan?" tanya Soraya sambil menekan tombol tuts-tuts semuanya. Semuanya benar-benar masih hidup.

Shella mengangguk dan menjawab, "Benar. Kami datangkan ahlinya. Kalau ada yang rusak, tinggal diperbaiki. Ajaibnya, piano ini mungkin karena sering diurus, jadi jarang rusak."

"Pintar juga Justin mengurusnya. Walaupun tidak bisa ia gunakan."

Soraya duduk di bangku pemain piano itu. Duduk tegak perlahan. Dengan posisi tegak dan buat anggun penampilannya. Mulai dari rambut, wajah, hingga rok pada gaunnya. Dan mulailah ia memainkan piano.

Lagu yang ia mainkan adalah lagu band lokal Indonesia. Lagu yang klasik, hingga instrumen musik yang dicampur dengan biola. Namun suara biolanya berasal dari ponselnya yang ia nyalakan.

Shella yang mendengarkan dengan seksama merasa sangat tersentuh. Ia ikut menikmati, dan membiarkan majikannya menikmati keindahan musik yang ia mainkan. Lagu yang ia tahu, lagu pertama ini adalah instrumen musik dengan biola itu.

Yang kedua, Soraya memainkan lagunya Kangen band yang berjudul jangan bertengkar. Shella yang mendengarkan lagu itu malah jadi menangis, saking terharunya.

...***...

Justin pulang ke rumah. Begitu masuk, ia merasa ada yang aneh. Mendengarkan sebuah suara seperti suara seseorang bermain sebuah piano. Sudah bisa ia tebak, ini suara pianonya sendiri.

"Siapa yang memainkan pianonya? Bukankah tidak ada satupun di sini yang bisa memainkannya?" gumam Justin heran, sambil menaiki tangga ke ruang pianonya di lantai 3.

Begitu sampai dan masuk ke ruangan khusus pianonya, terlihat dengan terkejutnya. Bahkan saking kagetnya, Justin tidak mempercayai. Kedua matanya ia kucek untuk memastikan bahwa ia tidak salah lihat.

Istrinya sendiri yang memainkannya. Dan saat itu tepat ketiga kalinya Soraya memainkan lagu band itu dengan pianonya. Dilihat ke arah Shella, gadis itu terdiam sambil memandangi Soraya bermain sampai menangis.

"Apa Shella menangis karena terharu? Atau ia pernah mengalami hal yang sama dengan lagu ini?" tanya Justin pada dirinya sendiri.

Kembali Justin memandang Soraya. Awalnya ia hanya diam sampai lagunya beres. Dan ketika lagunya selesai, barulah ia terkagum-kagum dan salut.

"Ternyata, kamu punya kelebihan yang tersembunyi," gumam Justin kemudian tersenyum bahagia. Lalu pergi dari ruang pianonya ke kantor pribadinya.

Ketika duduk di kursi ruang kerjanya, Justin mengambil sebatang rokok dan menyalakannya. Menghisapnya dalam-dalam lalu menyemburkan asapnya ke udara. Masih konsentrasi tinggi juga pada suara piano yang dimainkan Soraya.

"Nampaknya, banyak hal menarik dari wanita ini yang masih tersembunyi lebih dalam," gumam Justin.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!