Kelahiran Gara menjadi pertanda karena bertepatan dengan kematian Hybrid yang telah membawa malapetaka besar untuk daratan barat selama berabad-abad. Pertanda itu semakin mengkhawatirkan pihak kerajaan ketika ia belum mendapatkan jati dirinya diusia 7 tahun. Mendengar kabar itu, pemerintah INTI langsung turun tangan dan mengirimkan Pasukan 13 untuk membawanya ke Negeri Nitmedden. Namun Raja Charles menitahkan untuk tidak membawa Gara dan menjamin akan keselamatan bangsa Supernatural. Gara mengasingkan diri ke Akademi Negeri Danveurn di wilayah Astbourne untuk memulai pencarian jati dirinya.
Akankah Gara mendapatkan jati dirinya? Bagaimana kehidupan asramanya di Akademi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cutdiann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 2O: THE SUDDEN FIRST TEST.
"Kemarilah, ikut denganku."
Suara itu berasal dari Mr. Chairoz yang menghampiri ruang makan. Kami semua sedang sarapan pagi, sampai ia mengajakku untuk ke kantornya. Aku pun mendengarkan tanpa bertanya.
Tadi malam, Mr. Chairoz yang mengantarku ke rumah asrama, ke kamarku. Saat itu aku sudah tertidur. Dia beralasan kepada anak-anak lain, bahwa aku tertidur ditengah-tengah pembicaraan kami berdua.
Saat bangun tadi pagi, rasa hausku kembali datang. Selama itu aku menahan untuk tidak melakukan hal-hal buruk pada anak-anak lain. Aku juga tidak sanggup. Andai aku disajikan darah segar dimeja makan seperti para Vampire clan. Tapi aku sadar, aku sendiri yang tidak ingin orang lain tau tentang diriku.
Aku masuk ke kantor Mr. Chairoz, laku mendudukkan diri di sofa. Ia mengambil botol yang sama seperti tadi malam, lalu menuangkan cairan darah segad itu di gelas. Aromanya benar-benar membuatku tidak sabar.
"Setiap kau mulai haus, datanglah. Kau hanya bisa minum di sini" kata Mr. Chairoz sambil menyetarakan tingginya denganku, lalu menyodorkanku segelas darah segar itu.
"Aku tau. Aku juga tidak ingin yang lain mengetahui hal ini. Mereka hanya mengenaliku sebagai seorang Lycanthrope, cukup itu saja. Tapi ku rasa, rekan-rekanmu sudah mengetahuiku?" Aku meneguk segelas darah segar itu hingga habis. Jika saja dia tidak memikirkan kondisiku, aku tidak tau harus berbuat apa.
"Mereka sudah tau sejak awal, tapi kau tak perlu memikirkannya" begitu ucap Mr. Chairoz. Setelahnya aku berterima kasih atas minuman itu dan kembali bersama teman-temanku.
Pagi ini, tiba-tiba saja kami dikumpulkan bersama-sama, dengan clan-clan lain di tempat lapangan kami biasanya.
"Hari ini kalian akan mengikuti ujian pertama semester ini" ucap Mr. Michael yang berdiri di depan bersama dengan guru-guru lain.
Kami semua tercengang mendengar ucapannya, ada yang protes karena begitu mendadak, ada pula yang menyantaikan diri seakan bukan masalah besar. Namun tetap saja, aku harus khawatir karena belum mempersiapkan apa-apa untuk ujian, dan sama sekali tidak tau apa yang akan diujiankan.
"Ini adalah garis permulaan. Di setapak jalan ini kalian akan dituntun menuju hutan yang memiliki banyak jalan bercabang. Di sana kami sudah memberi 3 target yang kalian tidak ketahui keberadaannya. Masing-masing clan hanya perlu membidik 3 target yang punya simbol sesuai kelompok masing-masing. Setelah selesai, kalian akan bertemu dengan Mr. Harold yang akan membawa kalian kembali ke tempat ini. Kalian tidak bisa keluar dari area ujian kalian, Mr. Abraham akan memata-matai kalian dengan sihirnya " ucap Mr. Chairoz sambil tersenyum kepada Mr. Abraham.
"Wizard clan sungguh licik" bisik Chlea yang berdiri di sampingku.
"Karena penggunaan busur masih belum bisa kami lepas, kalian akan menggunakan batu-batuan untuk membidik target" kata Mr. Joseph sambil menunjuk tumpukan batu kerikil di tanah yang sudah disediakan.
"Kalian diizinkan untuk menggunakan kemampuan kalian. Siapa saja yang sayapnya sudah tumbuh, diperbolehkan untuk menggunakannya di udara. Kalian diizinkan menggunakan sihir, kekuatan, atau senjata kecil kalian. Begitu juga dengan clan yang bisa bertransformasi" ucap Mr. Arthur.
"Kami akan menilai berdasarkan kerja sama tim dan kemampuan kalian masing-masing. Akan ada peringkat nilai, jadi lakukan yang terbaik" sambungnya.
"Wow, bukan 'kah ini akan sangat mudah semenjak kita diizinkan menggunakan kemampuan kita?" Xavier terlihat senang.
"Ah, aku melupakan sesuatu. Kalian akan dipersulit oleh makhluk-makhluk pemakan jiwa" sambung Mr. Arthur ketika mendengar ucapan Xavier.
Kami semua terkejut. Sebagian yang mungkin mengetahui makhluk itu menggeleng-gelengkan kepala mereka ketakutan. Namun yang lain hanya kebingungan. Aku tidak pernah tau tentang keberadaan makhluk pemakan jiwa. Pernah aku menemukan artikel kuno tentang makhluk yang keberadaannya di lapisan terluar neraka itu.
"Mr. Arthur, kau bisa saja membahayakan keselamatan kami. Tidak ada yang bisa menenangkan makhluk itu ketika seseorang telah memerintahkan sesuatu, mereka akan terus mengejar apa yang mereka perintahkan" protes Xavier dengan raut wajah yang ketakutan. Bahkan anak iblis yang kemungkinan selalu melihat makhluk itu saja takut.
"Itu sebabnya kami menyuruh kalian untuk tidak berhenti berlari" sahur Mr. Michael.
Xavier langsung menyela, "Makhluk itu akan memakan jiwa kami jika kami tertangkap!"
"Hahaha, tenang saja. Kalian sedang ditakuti Arthur. Mereka di bawah kendalinya. Jadi kalian tidak akan berada dalam bahaya, meskipun aku tidak yakin" timpal Mr. Michael.
"Aku akan memanggil mereka" kata Mr. Arthur. Ia pergi ketengah area latihan, tidak tau untuk apa.
"Apa Mr. Arthur akan memanggil makhluk-makhluk itu dari langit?" Tanya Selena padaku. Namun aku bisa tau, Edward yang didepanku bergeser satu langkah kebelakang, seperti ingin aku berjaga jarak dengan Selena.
"Mereka punya cara sendiri yang kita tidak tau" ucapku.
Mr. Arthur membentangkan tangannya. Kedua tangan itu bergerak-gerak, seperti sedang menari-nari di udara, terkadang terlihat seperti ia sedang mencoba mengeluarkan sesuatu dari tanah. Bisa aku perhatikan ia sangat menggunakan tenaga yang banyak, dan sesuatu yang ia coba keluarkan terlihat sangat berat sampai Mr. Arthur menggeram.
Itu adalah sebuah cahaya yang muncul dari tanah. Semakin Mr. Arthur mengangkatnya lebib ke atas, semakin cahaya itu terlihat jelas. Pada akhirnya cahaya merah cerah itu memenuhi sebuah lingkaran besar di depannya. Cahayanya menembus awan-awan dan lagit di atas sana.
Keluarnya cahaya itu membuat suasana area latihan menjadi berbeda. Seakan semuanya tidaklah nyata, seakan tempat ini dipenuhi oleh makhluk yang tidak hidup. Perasaan nostalgia itu kembali muncul dalam pikiranku.
Aku hanya bergumam, "Kekuatan seperti apa itu? Seakan aku pernah berada lebih dekat pada lingkaran itu."
Xavier yang berdiri di belakangku mendekat, dan berkata, "Itu adalah Pentagram Demon, atau mereka yang lazim menyebutnya Pentagram Satanic, namun ada juga yang mengatakan Pentagram Pythagoras. Siapa saja yang bukan seorang Demon dengan kekuatan tinggi tidak akan bisa mendekatinya."
"Pentagram Demon adalah salah satu dari enam kekuatan kuno yang ada di Demon clan, kekuatan itu disebut dengan Six Nekros. Kudengar hanya ada tiga 13 Demon yang masih hidup dengan kekuatan Six Nekros. Mereka-mereka yang sudah pernah membuat perjanjian dengan leluhur" sambungnya.
Aku bertanya, "Apa perjanjian itu?"
"Aku dengar 'Siapapun yang hidup, tidak akan pernah tau. Dan yang penah diberi kehidupan, tidak akan pernah memberi tau' Itu adalah jawaban dari seorang filosofi kuno dahulu sekali. Aku penasaran apa maknanya" ucap Xavier.
Sesekali ia seperti membuat simbol lingkaran tepat menuju tanah dengan tangan kanannya, ia melakukan gerakan itu sampai 3 kali. Saat ia terus membuat simbol lingkaran dengan gerakan lamban, pada tanahnya terbentuk cahaya-cahaya lain menyerupai bentuk bintang.
Pada gerakan kedua dan ketiga, dua buah garis lingkaran yang berbeda keluar, mengelilingi lingkaran yang penuh akan cahaya. Ketika pada gerakan terakhir tangannya seperti mengakhiri simbol, lalu Mr. Arthur mengucapkan kalimat-kalimat yang aku tidak mengerti. Anehnya, aku bisa melihat darah-darah yang keluar dari ujung bibirnya.
Kemudian di dalam garis lingkaran itu, aku melihat tulisan-tulisan dari bahasa asing yang aku tidak pernah tau.
"Apa kekuatan dari Pentagram Demon itu?" Gumamku masih memperhatikan Mr. Arthur di depan sana.
"Aku tidak tau pasti, tapi kisah tentang Six Nekros adalah nyata. Karna kelangkaanya, banyak yang tidak tau tentang kekuatan itu. Tapi, Pentagram Demon bukanlah suatu kekuatan untuk penyerangan, bukan juga sebuah pertahanan. Kisah itu menyatakan bahwa kekuatan Pentagram Demon adalah untuk memindahkan makhluk hidup ke dimensi yang berbeda. Dalam berbagai ukuran, energi, atau bahkan makhluk hidup yang cacat" jelas Xavier.
"Pentagram Demon juga punya kutukan. Penggunanya bisa mengutuk siapa saja. Siapapun yang dikutuk, tidak akan bisa keluar dari lingkaran Pentagram Demon, bahkan jika kau memaksa sampai tubuhmu rusak. Kutukan itu akan hilang jika tujuan sang pengutuk tidak sesuai dengan perjanjian darah yang ia buat di awal dan pertanggungjawaban" jelas Xavier lagi.
"Perjanjian darah dan pertanggungjawaban?" Aku tidak mengerti.
"Iya, seperti yang Mr. Arthur lakukan tadi. Ketika dia mengeluarkan kalimat-kalimat dari bahasa Demon, aku yakin kau tidak akan mengerti tentang itu" katanya.
Aku mengangguk, "Apa yang Mr. Arthur katakan?"
"Sebuah perjanjian, dia mengatakan 'Darah ini bersaksi, bahwa aku, Arthur Rafael, putra dari bangsa Demon, menginginkan 7 Psychofágos untuk turun ke bumi', dan sebuah pertanggungjawaban, 'yang akan berada di bawah kendaliku, dan tidak satupun makhluk bumi menjadi mangsa mereka.' Lalu perjanjian dimulai dengan darah yang ditumpahkan di atas Pentagram Demon oleh kekuatan itu sendiri."
"Jadi kekuatan Pentagram Demon itu sendiri yang menumpahkan darah Mr. Arthur?" Tanyaku mencari kepastian.
"Iya. Jika aku memilih antara hidup seperti rakyat biasa atau berada di dalam pentagram itu, aku lebih baik memilih untuk hidup seperti rakyat biasa. Tidak ada orang yang hidup untuk menceritakan bagaimana rasanya terkunci di dalam sana" gumam Xavier dengan menunjukkan wajah takutnya yang terus memperhatikan Pentagram Demon itu.
"Apa proses penguncian di dalam Pentagram Demon itu bisa dibatalkan?" Aku mencari tau.
Xavier menggelengkan kepalanya cepat, "Tidak mungkin ada yang bisa membatalkannya, kecuali orang itu adalah sesuatu yang sangat, sangat, sanagt dan sangat kuat."
Seketika aku teringat dengan cerita Mr. Arthur tentang Hybrid pertama.
Jika yang dikatakan Xavier itu benar, maka tidak mungkin ada yang bisa membatalkan penguncian Pentagram Demon, tapi kenapa Hybrid pertama itu bisa merusaknya?