"Mari kita bercerai, Kakak kembar mu sudah kembali." Elmer berucap dengan nada dingin.
Wanita itu meremas tespack yang ia pegang, sebuah kado yang ingin berikan, ternyata dirinyalah yang mendapatkan kado terindah dari suami tercintanya.
Dibenci oleh kedua orang tuanya dan suaminya.
Gerarda Lewis di hidupkan kembali setelah menerima kenyataan pahit, dimana suaminya Elmer Richards menyatakan akan menikahi saudara kembarnya Geraldine Lewis, sang kekasih yang telah kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Dion 2
"Dion, cepat pergi dari sini!" bentak Rara. Kedua matanya menajam ke arah Dion.
Dion mendorong pintu Apartement itu. "Tunggu Ra, aku ingin berbicara dengan kedua orang tua mu."
"Tidak Dion, kau mau apa berbicara dengan mereka. Sekalipun kau mau mengakuinya, semuanya sudah terlambat. Cepat pergi, Dion."
Kilatan kebencian dan kemarahan di mata Rara membara. Salah satu penghuni Apartement sebelah keluar, kebetulan dia seorang pria. Dia pun menggunakan kesempatan itu.
"Tolong .... Tolong .... Ada orang jahat yang ingin melecehkan saya."
Pria yang kira-kira berumur 35 tahun dan sedang fokus pada ponselnya pun sontak menaruh ponselnya di sakunya dan memegangi tangan Dion.
"Saya bukan orang jahat, saya ingin berbicara dengan wanita ini." Dion tidak ingin pergi begitu saja tanpa mendapatkan hasil.
"Tidak, pria ini berbohong. Saya tidak mengenalinya." Rara mengeluarkan air mata palsunya. Hingga sebuah pukulan membuatnya tersenyum tipis.
"Saya mohon tolong saya tuan, dia orang jahat." Rara mengatupkan kedua tangannya dengan air mata berderai.
"Kau jangan berbohong Ra, kau mengenali ku." Dion mengusap darah di sudut bibirnya. Dia perlahan bangkit.
"Tolong bawa dia ke kantor polisi."
"Baik Nona, saya akan membawanya ke kantor polisi."
Dion tidak mau, dia bukan orang yang salah yang melecehkan Rara. Jika ia harus masuk ke penjara, dia harus masuk dengan kebenaran di tangannya.
Bruk
Dion melayangkan satu pukulan di pipi pria itu. Pria itu pun membalasnya dan meninju peruy Dion. Hingga tubuh Dion membentur sebuah dinding di belakangnya. "Saya mohon, saya bukan orang jahat."
Dion merasakan sakit di perutnya, ia mengepalkan kedua tangannya melihat wanita di depannya yang sangat kejam. "Kau memanfaatkan adik mu sendiri demi urusan pribadi mu, Ra."
"Kau bicara apa? Aku tidak mengenali mu."
"Jangan berpura-pura, kau kejam sekali Ra." Kedua matanya bagaikan harimau yang akan menyantap Rara. Dia kini mengerti maksud selubung dari Geraldine Lewis.
Saat pria itu menarik kerah baju Dion dan ingin membawanya ke kantor polisi. Pintu lift pun terbuka memperlihatkan Mommy Becca dan Tuan Arthur.
"Lepaskan!!"
Dion tersenyum senang melihat kedatangan Mommy Becca dan Tuan Arthur. Sepasang suami istri pun juga di buat terkejut dengan kedatangan Dion.
"Mommy Daddy," Rara berhambur memeluk Mommy Becca dan Tuan Arthur. Dia menangis tersedu-sedu memeluk Mommy Becca. "Mom, Dion datang ingin melecehkan aku."
Rahang Tuan Arthur mengeras, setelah menghancurkan putri keduanya. Dion berani menghancurkan putri pertamanya.
Mommy Becca pun menatap benci ke arah Dion. Dia melepaskan pelukan Rara dan perlahan melangkah ke arah Dion. Tangannya langsung menampar pipi Dion hingga pipi itu berwarna keunguan. "Bajingan!!!"
"Setelah menghancurkan Gege kau datang kesini menghancurkan Rara. Gege pasti menyesal memilih teman seperti mu, sahabat yang menghancurkannya sendiri. Karena perbuatan mu, kami semua membenci Gege. Kau menghancurkan kehidupan Gege, Dion."
Mommy Becca menarik kerah baju Dion. "Dimana hati mu saat menjebak Gege? Kau menghancurkan kehidupannya Dion. Semuanya berawal dari mu Dion, brengsek."
Mommy Becca memukul dada Dion. Sebagai seorang ibu hatinya sangat sakit, ia menganggap Dion seperti anaknya sendiri. Saat Dion datang ke rumahnya sebagai sahabat Gege, ia sangat senang. Ia kira Dion bisa menjaganya dengan cepat.
Dion menundukkan kepalanya, ia perlahan menjatuhkan tubuhnya dengan tangisan begitu mendalam. Kesakitan yang ia rasakan tak seperti yang Gege rasakan.
"Maafkan aku Mom, aku buta dan aku bersalah. Aku datang kesini untuk minta maaf."
Tuan Arthur pun yang berdiri dengan amarah sampai di ubun-ubunnya langsung melayangkan tamparan hingga terdengar. "Kau kejam, karena mu Gege menderita."
"Tolong berikan aku kesempatan." Dion memohon sambil mengatupkan kedua tangannya.
"Tidak Dad, Mom, dia menjebak Gege. Aku takut Mom, kejahatannya akan beralih pada ku." Rara tidak akan membiarkan apa pun yang terjadi padanya. Dia harus menyingkirkan Dion sebelum pria itu membuka mulutnya. Ia harus segera menghubungi Briana. Wanita itu benar-benar bodoh.
sudah menghilang baru terasa sakit nya
bahwa kehadirannya sungguh berharga....