Bukan Diriku

 " Bukannya Misya dan Tiara saudara?"

  " Saudara darimana kamu itu aneh , hubungan mereka kakak dan adik tiri ." Jawab Nino yang tahu jelas apa hubungan antara keduanya.

  " Kalau dia menjadi adik angkat dari nona Misya berarti Misya itu sudah tidak ada hubungan dengan keluarga kandungnya sendiri?" Pertanyaan itu membuat mereka dibuat bingung.

  " Aku tak tahu pasti awalnya aku kaget yang tiba-tiba saja nona Misya itu rekan kerja dari kakekku .Dan Misya pun diangkat sebagai adik beliau" Jawab Alex dengan santai.

  "Tapi aneh juga ya, kenapa nama mereka sama persis,bahkan posisi Misya adalah anak kandungnya sendiri.apa mungkin Misya kabur dari rumah,jelas-jelas tadi Kamu bilang kalau beliau menolong misya.Aku yakin ada masalah antara mereka." Tebakan Denis yang yang dengan apa yang dia pikirkan.

  "Aku tak mau memikirkan hal itu, hanya itu yang ku tahu." Jawab Alex yang terlihat cuek.

  "Tapi kamu tahu itu semua dari mana ?" Tanya Nino yang penasaran darimana Alex tahu itu semuanya.

  " Tidak sengaja kami saling bertemu dan posisiku ada di restoran saat makan malam bersama dengan keluarga.ditempat itulah kami bertemu." Jawab Alex yang menceritakan pertemuan awal mereka.

  " Pantas saja,Misya sekarang berubah ternyata dia anak angkat dari boss besar." Jawab Dio yang baru mengetahui itu semuanya.

 ''Makanya dari itu,kakekku berpesan denganku agar tidak main-main dengan keluarga mereka." Ucap Alex yang ingat betul pesan kakeknya.

  " Kalau sudah seperti ini,aku takut juga kalau berurusan dengan Misya ." Ucap Dio pada teman-temannya.

   " Maka dari itu ,aku sudah bilang kan daripada nantinya kalian berurusan tamat hidup kalian." Jawab Alex yang malah menakut-nakuti mereka.

  " Bagaimana dengan keluarganya,apa mereka tahu?" Tanya Denis tentang kebenaran itu.

  "Mana aku tahu,aku tak mau mengurusi kehidupan orang lain." Jawab Alex yang tidak memperdulikan hal itu.

 Mereka hanya menggeleng kepala mendengar jawaban dari Alex, Alex pun tahu diri itu bukan urusannya dan dirinya lebih memilih diam daripada ikut campur urusan orang lain.

  Tiba-tiba saja Misya melirik kearah mereka,Misya merasa jika dirinya terus diperhatikan oleh mereka.Disaat itulah Misya di kagetkan dengan kehadiran pria itu lagi.

  " Bukannya dia pria yang aku temui kemarin." Batin Misya yang masih tahu betul wajah pria itu

  Misya pun tak memperdulikan Kehadiran pria itu dan dengan cepat dia bergegas pergi dari tempat itu, ia tak ingin berurusan dengan pria itu lagi.Pada akhirnya Misya pergi dari tempat itu dan kembali pulang ke rumahnya.Seperti biasanya Misya kembali keruang kerjanya melanjutkan pekerjaan yang belum sempat dia selesaikan.

 Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 6 malam ,Misya langsung masuk kembali kedalam kamarnya.

  Ditempat lain

  Nampak situasi dikediaman tuan Carlos begitu ramai dengan berkumpulnya mereka di meja makan.Mama Sabrina sibuk membereskan beberapa piring kotor dimeja makan.

   " Bagaimana rapat mu hari ini?" Tanya tuan Abraham pada putranya.

  " Semua berjalan lancar pa,mungkin lusa nanti Carlos akan mengadakan rapat lagi untuk mendiskusikan tentang Anggara tahun ini." Ucap tuan Carlos yang begitu sibuk dengan pekerjaan di kantornya.

  " Baguslah,lebih cepat lebih baik jangan sampai ada orang menyalahgunakan anggaran itu." Pesan tuan Abraham yang mengerti akan pertanggungjawaban itu.

 Tuan Carlos membalas dengan anggukkan kepala." Iya pa , Carlos mengerti." Jawab tuan Carlos, disebelah tuan Carlos ada Alex yang hanya duduk terdiam menikmati minuman yang ada didepan meja makannya.

  Tiba-tiba saja datanglah seorang pria dengan baju rapi menghampiri mereka." Selamat malam tuan." Sapa pria itu pada tuan Abraham,sontak saja tuan Abraham menoleh kearah pria itu yang tentunya beliau kenal.

  " Bagaimana penyelidikanmu?" Tanya tuan Abraham yang langsung the point, pria itu langsung menyerahkan sebuah map kepada tuannya.

  " Semua hasil penyelidikan sudah ada didalam map tuan." Ucap pria itu yang begitu menghormati tuannya.tuan Abraham segera membuka isi dalam map itu dan beliau mulai membaca hingga selesai.

  " Benar tebakan ku." Gumam tuan Abraham tentang firasat itu.

  " Maksud papa apa?" Tanya tuan Carlos pada papanya yang duduk terdiam membaca hasil laporan dari pria itu.

  " Ternyata gadis itu telah di usir oleh ayahnya Sendiri dari rumahnya.Dan diam-diam ada seseorang yang ingin mencelakainya." Ucap tuan Abraham,satu ruangan langsung terdiam mendengar informasi itu.

  " Siapa yang berani ingin mencelakai gadis itu pa?" Pertanyaan itu membuat tuan Carlos kaget .

  " Dalangnya istri tuan Mahendra sendiri,tapi syukurnya ada orang yang selalu menjaga gadis itu." Ucap tuan Abraham yang merasa istri kedua dari tuan Mahendra bukan wanita baik-baik.

  " Wanita itu jahat, kenapa dia melakukan hal itu pada putrinya sendiri." Ucap mama Sabrina yang merasa kesal sendiri dengan ulah istri tuan Mahendra.

  " Lalu bagaimana pa,apa kita harus bantu gadis itu?" Pertanyaan itu langsung ditanggapi tuan Abraham dengan menggelengkan kepala.

  " Jangan, pasti gadis itu tahu jika semua ini perbuatan dari ibu tirinya.Pasti gadis itu melakukan sesuatu untuk membalasnya." Jawab tuan Abraham yang yakin dengan tebakannya.

  " Apa mungkin pa,kalau tidak bagaimana?" Tanya mama Sabrina yang nampak cemas.

  " Kalian tak perlu khawatir,akan papa suruh seseorang untuk terus mengawasi gadis itu." Ucap tuan Abraham yang diam-diam melakukan sesuatu dibelakang gadis itu.

  Tuan Carlos hanya bisa menuruti apa perintah papanya,apalagi tuan Carlos yakin jika papanya tak akan tinggal diam .

  Sedangkan Alex nampak terlihat kaget atas kelakuan ibu tirinya pada Misya." Apa mungkin, seorang ibu melakukan hal itu,bahkan ke anak tirinya sendiri." Batin Alex yang baru mengetahui sifat dari ibu tirinya Misya.

  Alex pun pergi dan masuk kedalam kamarnya." Apa mungkin Misya diam-diam sudah mengalami kekerasan dari mereka.atau mungkin juga Tiara melakukan hal yang sama." Gumam Alex yang mengetahui bagaimana sifat keluarga dari tuan Mahendra orang tua kandung Misya.

  Sedangkan diposisi Misya saat ini sudah ada didalam kamarnya,ia nampak sibuk melakukan perawatan diwajahnya.Posisi Misya sekarang duduk didepan meja rias mencoba melakukan perawatan diwajahnya agar terlihat bersih dan putih.

  Misya menatap wajah barunya dengan arah pandangan yang begitu fokus menghadap kaca." Sebenarnya kamu cantik,tapi sayangnya nasibmu tak secantik wajahmu Misya. Tapi aku yakin kenapa kamu memilih aku untuk melanjutkan hidupmu, karena hanya aku yang bisa mengubah hidupmu lebih baik." Ucap Misya sembari menatap wajahnya sendiri , merasa kasihan betapa berat penderitaan Yanga dirasakan oleh Misya.

  Ia pun sadar diri,masih beruntung Misya memiliki seorang ayah .Tapi ayahnya tak sadar diri jika putrinya begitu menyayangi dirinya . Malahan dirinya dibenci oleh ayahnya dengan kejadian itu.

  Misya pun bertekad akan merubah hidup Misya lebih baik lagi,ia pun tak terlalu permasalahan takdir hidupnya sekarang ini . Yang terpenting Misya yang sekarang akan memberikan sebuah arti hidup tenang dan damai.

  Setelah selesai membersihkan wajahnya,ia segera istirahat dan menunggu pagi kembali datang dengan segala aktivitas seperti biasanya.