INI DIAMBIL DARI KISAH NYATA SANG PENULIS. INI KARYA ASLI SANG PENULIS PLAGIAT DILARANG MASUK. HUKUM BISA MENGINCARMU!!!!
..........
Kisah ini diambil dari kisah nyata penulis. Kisah perjalanan cintanya dengan Raihan. Cinta itu berawal dari sepertiga malam. Kisah ini akan abadi sampai kapanpun. Kisah ini bisa menginspirasi para remaja yang sedang mulai jatuh cinta. Jatuh cinta itu tak salah. Namun terkadang kita salah tempat untuk menjatuhkan hati kita. Seperti kisah Raihan dan Ratna. Mereka dipertemukan dengan sangat manis. Kalian mau tahu dimana mereka Allah pertemukan pertama kalinya? Ya, di sepertiga malam. Mereka berdua tak saling mengenal satu sama lain. Selama 3 tahun Ratna maupun Raihan mencari tahu mengenai seseorang yang ada di mimpi mereka masing-masing. Indah bukan? Tentu saja. Sebab itu sang penulis menyebutkan kisah ini akan menjadi kisah abadi selamanya. Kalian akan belajar tentang perbedaan pendapat satu sama lain. Entah itu dengan keluarga, sahabat, teman, pasangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RratnaCHan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30.
...🕊️🐀🐁🕊️...
“Terkadang kita memang harus tahu. Siapa yang pantas dan tak pantas dapat perlakuan baik dari kita. Sebab, selangkah saja kita salah. Orang itu jelas pasti akan memanfaatkan kebaikan hati kita. Aku Cuma belajar dari pengalaman” Ujar Ratna. Lalu Ratna meninggalkan Reza, Anita dan Rey di luar Mushola.
...Reza, Rey dan Anita sibuk saling menatap satu sama lain. ...
“Anna bener-bener berubah 180 derajat Za” Ujar Rey.
“Gue tahu kok. Trauma yang sepupu gue alamin bener-bener udah keluar dari batas Rey. Makanya dia jadi berubah total kayak gitu” Balas Reza.
“Gue sedih banget Za. Anna yang gue tahu, dulu dia periang banget, senyuman dia selalu dirinduin sama banyak orang. Sekarang, orang-orang bahkan sering nanya, kenapa senyum manis si Anna hilang total gitu aja” Sambar Anita.
“Cuma dia yang bisa bikin dirinya sendiri bangkit dari traumanya Nit. Kita gak bisa berbuat apa-apa. Kalo dia sendiri udah nyerah begitu, ya kita bener-bener gak bisa ngapa-ngapain lagi selain jadi penonton sikap dinginnya dia” Ujar Reza membenarkan.
...Rey menatap gadis cantik yang tengah sibuk mengajar ngaji anak-anak kecil di dalam Mushola. Kebetulan pintu Mushola terbuka lebar. ...
“Gue kangen dia yang dulu” Ujar Rey sambil menatap gadis cantik itu yang sibuk di dalam Mushola.
“Gak Cuma kita Rey. Orang-orang di luar sana juga kangen sama Anna yang dulu”. Sambar Anita.
“Udahlah, biarin Allah yang berkehendak atas diri Anna nanti. Mending kita masuk, anak-anak udah nunggu kita tuh di dalem” Ajak Reza.
...Reza, Rey dan Anita pun bergegas masuk ke dalam Mushola. Reza dan Rey mengajar ngaji anak-anak kecil laki-lakinya. Sedangkan Anita dan Ratna mengajar ngaji anak-anak kecil perempuannya. ...
...Kegiatan mengajar ngaji ini sudah mereka lakukan sejak kelas 1 SMP. Hari ini penampilan Rey juga tak kalah tampannya dari Reza. Dengan memakai baju koko warna cokelat tua yang berpadukan dengan kain sarung warna putih benar-benar membuat penampilan Rey tambah tampan dari biasanya. Ditambah lagi dia memakai peci warna hitam miliknya yang sama persis dengan peci milik Reza. ...
...Anita memakai gamis syar’i warna hitam pekat yang berpadukan dengan kerudung cokelat muda yang dia kenakan. ...
...Tanpa terasa waktu sudah membawa mereka berserta anak-anak sampai pukul 17:00. Saatnya untuk mereka menyudahi kegiatan mengajar mengaji dan segera bergegas pergi ke Masjid. ...
Rey melirik ke arah jam tangannya. “Za, udah jam 5 sore nih. Btw, kok si Dita gak dateng sih?” Ujar Rey.
Ratna yang mendengar suara Rey pun mengerti apa maksud Rey. “Anak-anak. Untuk belajar ngaji hari ini kita tutup sampai di sini dulu ya. Besok kita ketemu lagi. Oke” Ujar Ratna pada anak-anak.
“Iya kakak cantikkkk” Teriak anak-anak secara bersamaan. Ratna pun memamerkan senyum manisnya pada anak-anak.
“Yaudah. Sekarang kalian boleh pulang. Hati-hati di jalan ya sayang” Ujar Ratna.
...Anak-anak itu pun bergegas mencium tangan Ratna, Anita, Reza dan Rey untuk berpamitan pulang ke rumahnya masing-masing. Kebetulan di luar Mushola sudah ada orang tua mereka yang menjemput anaknya masing-masing. Di Mushola itu ternyata masih ada satu anak kecil yang tersisa. ...
“Kakak cantik. Aku mau pulang sama kakak cantik” Ujar anak itu sambil memeluk tubuh Ratna yang masih terduduk di lantai Mushola.
“Emangnya Adibah tak dijemput sama Mama?” Tanya Ratna.
“Adibah. Sayang. Pulang yuk” Ujar seorang wanita yang tidak terlalu tua yang berdiri di ambang pintu Mushola.
“Mamaaaaaaaa” Teriak Adibah sambil berlari lalu memeluk tubuh Mamanya.
“Adibah udah salim belum sama kakak cantik?” Tanya Mamanya. Adibah menggelengkan kepalanya perlahan.
“Eits, kok belum Salim. Salim dulu ya sayang. Ayo, Salim sama kakak cantik” Pinta Mamanya.
...Adibah pun bergegas kembali menghampiri Ratna, Reza, Rey dan Anita yang masih terduduk di dalam Mushola. ...
“Kakak cantik. Aku mau pulang dulu ya” Pamit Adibah sambil mencium punggung telapak tangan Ratna dengan lembut.
“Iya sayang. Hati-hati di jalan ya. Besok kita belajar ngaji lagi” Ujar Ratna.
“Kakak cantik. Aku mau peluk kakak cantik. Boleh?” Izin Adibah dengan nada malu-malunya.
“Boleh dong sayang. Mau cium kakak juga boleh” Balas Ratna dengan nada lembutnya.
...Adibah langsung memeluk tubuh gadis cantik itu lalu tiba-tiba saja Adibah mengecup kedua pipi gadis itu dengan lembut. ...
“Kayaknya gue gedenya kecepetan deh” Ujar Rey tanpa sadar.
...Plakk... ...
Reza memukul lengan Rey dengan sangat keras. “Jangan ngebayangin yang aneh-aneh loe sama sepupu gue” Ujar Reza dengan nada kesalnya.
“Ah elah pelit banget sih loe. Gue Cuma ngebayangin dikit aja kok” Ledek Rey.
“Loe mau mati di rumah sakit atau mau langsung gue kirim ke liang lahat?! Hah?!”
“Ribut mulu loe berdua!! Heran deh gue” Tungkas Anita.
“Adibah salim juga ya sama kak Reza, kak Rey sama kak Anita juga” Pinta Ratna pada Adibah.
...Adibah pun bergegas menghampiri Anita, Reza dan Rey untuk mencium tangan mereka sebelum pulang. Adibah langsung berlari ke arah Mamanya. ...
“Dadahhhhhh kakak cantikkkk” Teriak Adibah di ambang pintu sambil melambaikan tangannya. Ratna pun membalas lambaian tangan gadis cilik itu sambil tersenyum manis.
...Reza, Rey dan Anita benar-benar terpana dengan senyuman manis dari sosok Ratna. Siapa sih yang tak terpana jika gadis itu tersenyum. Dia terkenal sangat sulit tersenyum. Tapi, sekali senyumannya terukir di bibirnya. Senyumannya bisa mengambil hati banyak orang. ...
...Ratna tersadar jika Reza, Rey dan Anita sedang sibuk menatapnya tanpa dia sadari. ...
“Kalian kenapa pada ngelihatin aku kayak gitu?” Tanya Ratna yang ekspresinya berubah menjadi datar kembali.
“Hah? Enggak. Gak papa kok” Jawab Anita dengan nada gugupnya.
“Ke masjid sekarang yuk. Udah jam 5 sore nih. Bentar, aku telepon Dita dulu dia mau hadir di pengajian atau tak ak hari ini” Ujar Ratna sambil mengeluarkan ponsel miliknya.
...Memanggil.... ...
...Berdering.... ...
^^^🧕🏻Assalamualaikum Dit ^^^
🧕🏻Wa’alaikumussalam Ann
^^^🧕🏻Kamu ikut pengajian tak sekarang? Tumben tak ke Mushola Dit ^^^
🧕🏻Maaf Ann. Biasa lah Ann. Mama aku. Tapi aku udah di Masjid kok ini
^^^🧕🏻Oke. Aku otw sekarang sama^^^
^^^ yang lainnya ^^^
🧕🏻Oke deh Assalamu'alaikum
^^^🧕🏻Wa’alaikumussalam ^^^
...Tut.... Tut.... Tut.... ...
...Ratna mematikan panggilannya segera. ...
“Apa katanya?” Tanya Reza.
“Dia udah ke Masjid duluan Za. Yuk kita ke Masjid sekarang” Ajak Ratna.
“Tunggu. Kenapa dia gak ke Mushola hari ini?” Tanya Rey.
“Biasalah Rey. Kalian pasti paham kan maksud aku?” Tanya Ratna. Reza, Rey dan Anita pun langsung mengangguk pelan.
“Gue jadi tambah sedih lihat perjuangan kalian berdua buat bangkit dari masalah internal kalian dari kecil malah” Ujar Rey. Sontak Ratna langsung menundukkan kepalanya.
“Udah udah. Sekarang mending ke Masjid dulu. Oke” Ujar Reza sambil merangkul Rey lalu memberikan kode menunjuk Ratna dengan alisnya pada Rey. Rey langsung paham maksud Reza.
“Iyaya. Udah sore juga nih. Ayo Ann” Ajak Rey. Ratna langsung mengangkat kembali dagunya dan tersenyum manis. Meski hanya pura-pura.
...Rey dan Anita jalan lebih dulu di depan. Reza masih menatap Ratna yang tengah menepis air matanya. ...
Reza langsung memeluk Ratna. “Udah jangan nangis. Kan ada aku. Ada Rey, ada Anita sama yang lainnya lagi. Kamu gak suka kan lihat aku nangis Ann. Begitupun aku Ann” Ujar Reza.
Ratna langsung menepis kembali air matanya lalu tiba-tiba menjewer telinga Reza. “Ishhhhh, aku udah wudhu tahu Za. Kan jadi batal somplak!!”
...🕊️🐀🐁🕊️...