Kejora wanita yang memiliki sindrom bersin-bersin jika sedang berbohong layaknya sebuah cerita Pinokio, di undang ke sebuah pernikahan yang sangat mewah dan megah sebagai tamu VVIP tanpa tahu yang menjadi pengantin pria nya adalah atasan di tempatnya bekerja sekaligus pria yang selalu antipati terhadapnya.
Dan tanpa di duga oleh Kejora di tempat itulah ia terjebak dijadikan pengantin pengganti di saat mempelai wanita atasannya itu melarikan diri.
"Kenapa harus aku?" KEJORA
"Karena kau satu-satunya wanita yang tidak akan pernah bisa membuat aku jatuh cinta." MARS
Dua nama yang berada di tata Surya akankah bisa bersatu? Akankah Kejora bisa menaklukkan planet merah itu, di saat ada sebuah nama wanita lain di hati Mars sejak dulu? Apakah Mars tercipta untuk Kejora? Ataukah tercipta untuk wanita lain?
Jangan lupa follow aku dibawah ini
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 31
"Kenapa kau seyakin itu? Mengatakan Mars bisa mencintai Kejora?" tanya Dila dan Aiden bersamaan.
"Aku yakin, karena kami adalah saudara kembar. Aku bisa merasakan apa yang Mars rasakan, saat pertama kali bertemu Kejora." Jawab Venus, dengan senyum penuh arti.
"Ya, saudara kembar selalu mengerti apa yang dirasakan saudaranya." Ucap Dila, ikut tersenyum penuh arti. "Dan masalah Kejora, yang bersin-bersin. Kau pasti tahu?" Selidik Dila.
"Ya, mom. Aku tahu. Bukankah Kejora sangat unik?" Seloroh Venus, dengan tertawa.
"Bersin-bersin?" Aiden menautkan kedua alis matanya, dengan wajah yang bingung.
Dila dan Venus lalu menjelaskan semuanya, pada Aiden tentang bersin-bersin Kejora jika sedang berbohong. Setelah membicarakan semuanya, Dila dan Aiden memerintahkan Tom untuk pulang. Sementara Venus, langsung masuk ke dalam kamarnya. Dan kini hanya ada Aiden dan Dila di ruang tengah tersebut.
"Putrimu Venus, sangat pintar berakting. Sama sepertimu!" Sindir Aiden.
"Dan Mars, sama sepertimu. Dingin, arrogant, dan menyebalkan." Dila tidak mau kalah menyindir Aiden.
Mereka saling menatap dan tertawa bersama.
...🍀🍀🍀...
Apartemen Casa Grande.
Kejora terus berjalan di belakang tuan Mars, dengan langkah yang terburu-buru. Ia hampir saja terjatuh, saat mengejar pintu lift yang akan tertutup.
"Kau itu bisa jalan tidak!" Hardik Mars, yang saat ini sudah berada di depan pintu apartemennya. Menatap Kejora yang berjalan tergesa-gesa.
"Tuan, bukan aku yang tidak bisa jalan. Tapi langkah kaki tuan yang terlalu cepat." Ucap Kejora, dengan napas yang terengah-engah.
"Alasan saja!" Ketus Mars, berlalu masuk kedalam apartemen.
"Sabar Kejora .... " Kejora mengelus dadanya, masuk ke dalam apartemen milik tuan Mars.
"Tempat tidurmu di sana!" Mars menunjuk sebuah kamar. "Dan jangan pernah ganggu aku lagi!" Mars hendak masuk ke dalam kamarnya.
"Tuan, apa boleh aku pulang ke kosan milikku? Aku belum mengambil pakaian ganti dan barang yang lainnya." Kejora menundukkan kepalanya.
"Terserah!" Jawab Mars tanpa peduli, berlalu pergi dari tempat tersebut.
Kejora yang di tinggal sendirian, hanya bisa menghela napasnya. Lalu kembali berjalan menuju pintu keluar. Ia merutuki kebodohannya, kenapa mau saja di ajak ke apartemen tuan Mars. Sementara dirinya, tidak membawa pakaian satu pun. Kejora berjalan dengan langkah gontai, keluar dari apartemen.
...🍀🍀🍀...
Perusahaan Megatech.
Keesokan harinya, Kejora yang sudah ada di ruangan pantry. Duduk di kursi dengan secangkir kopi ditangannya. Tadi malam, setelah pulang dari apartemen milik tuan Mars. Kejora memutuskan untuk tidak kembali ke apartemen tersebut. Di samping ia lupa nama apartemen milik tuan Mars, dirinya juga sangat malas jika kembali ke tempat tersebut.
"Kejora, untung kau sudah datang." Tari yang baru masuk ke dalam ruang pantry, langsung duduk di sebelah sahabatnya. "Ada kabar menghebohkan pagi ini! Apa kau tahu? Tuan Mars, tidak jadi menikah dengan Nona Monica. Dia justru menikah dengan wanita lain." Seru Tari dengan menggebu-gebu.
Kejora hanya diam saja, tidak menggubris perkataan Tari. Bagaimana mungkin dirinya tidak tahu tentang berita tersebut. Karena wanita yang dinikahi oleh tuan Mars, adalah dirinya.
"Dan apa kau tahu? Nama wanita itu adalah Kejora. Namanya sama dengan namamu." Seru Tari, dengan terkekeh. "Mungkin itu karma untuk tuan Mars, karena selalu mengerjai dirimu. Tuan Mars, batal menikah dengan wanita yang dicintainya. Dan harus menikah dengan wanita yang namanya sama sepertimu. Kejora." Tari tertawa puas.
Sementara Kejora, masih dengan diamnya. Ia hanya mendengarkan semua cerita Tari, tanpa ingin menimpali apa pun.
"Kejora, kenapa kau diam saja? Dan kenapa wajahmu bersedih, seharusnya kau bahagia mendengar kabar kesialan tuan Mars." Tari menatap sahabatnya.
"Aku tidak bisa bahagia, jika nasib sial itu juga menimpa diriku." Gerutu Kejora.
"Apa maksudmu?" tanya Tari, dengan bingung.
Kejora tidak menjawab pertanyaan Tari, ia bergegas berdiri dari tempat duduknya. "Aku harus membersihkan ruangan, tuan Mars." Kejora berlalu dari ruangan pantry, tidak mempedulikan Tari yang memanggil namanya. Ia harus secepatnya membersihkan ruangan Tuan Mars, karena Kejora tidak ingin bertemu dengan planet menyebalkan itu lagi.