Area dewasa karena ada adegan kekerasan dan dewasa. Harap bijak memilih bacaan sesuai umur.
"Aku akan mengambil semua milikmu hingga kau menangis darah dan bahkan melenyapkanmu dari dunia ini," LARA TAFETTA
Menceritakan tentan gadis bernama Lara yang menjalani hidupnya dengan begitu banyak ujian berat. Mengalami tindakan pembullyan hingga fitnah yang didapatnya dari seseorang yang membencinya hingga membuat Lara kehilangan semua impiannya yang telah dibangunnya selama bertahun-tahun.
Hal itu akhirnya merubah Lara menjadi gadis tanpa empati dan penuh dendam.
Pertemuannya dengan Phoenix Riley Robert, membuat Lara memanfaatkannya untuk membalas dendam pada seseorang yang sangat dibencinya.
NO PERSELINGKUHAN seperti biasanya dan LATAR LUAR NEGERI karena ada beberapa adegan dewasa di dalamnya.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik..😁 semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#18
Lara dilemparkan keluar pagar tuan Wilson oleh kedua securitynya. Lara terduduk lemas di jalan aspal dengan pandangan pilunya. Dia yang sudah lama tak mengeluarkan air matanya, kini terlihat menangis dengan nasib yang dialaminya.
Lara bermimpi terlalu tinggi hingga kini dirinya terjatuh sangat keras. Dia sangat yakin bahwa Harlow tetap akan membela Davina karena biar bagaimanapun, Davina adalah anak kandungnya.
Lara akhirnya berdiri dan berjalan dengan langkahnya yang lesu. Dia tak tahu apa yang akan dilakukannya sekarang. Lara tak ingin kembali hidup di jalanan seperti dulu. Dia sudah berada di tahap lelah dengan kehidupannya.
Dan kini, namanya telah tercemar karena perbuatan jahat Davina. Tak ada gunanya dia melamar pekerjaan hanya dengan ijazah yang dimilikinya sekarang meskipun dirinya mendapat nilai yang sempurna.
Lara akhirnya memutuskan untuk pulang ke apartemennya. Sewa apartemennya akan berakhir 2 bulan lagi. Dan dia tak mau mendapat bantuan lagi dari Harlow. Dia terlalu membenci keluarga itu hingga tak ingin melihatnya lagi.
Lara sebenarnya ingin berjuang untuk dirinya mengurus hal ini. Tetapi dia juga tahu bahwa dirinya tak akan menang melawan kuasa tuan Harlow Wilson yang pasti sangat mudah menjatuhkan Lara.
Lara terduduk di atas ranjanganya dengan pandangannya yang menerawang. Air matanya keluar kembali. Dia tak menyangka bahwa hidupnya yang mulai tertata rapi begitu mudahnya dihancurkan oleh Davina.
Kebenciannya pada Davina mulai memenuhi hatinya. Dan hatinya semakin sakit karena dia tak bisa membalas apapun yang diperbuat Davina padanya. Lara menutup matanya dan berteriak sekuat tenaganya yang bercampur dengan tangisan pilunya.
Dia semakin berkeyakinan bahwa di dunia ini tak ada orang yang benar-benar baik padanya. Lara sadar bahwa dirinya tak memiliki apapun dan tak punya kuasa apapun. Seketika dirinya mulai down dan hopeless.
Lara kemudian tertidur karena kelelahan menangis. Dia menangis sendirian dan hal itu membuatnya semakin sedih lagi. Selalu sendirian selama hidupnya membuat dirinya ingin bunuh diri saja karena tak ada yang akan mencarinya meskipun dia tiba-tiba menghilang dari dunia ini.
Menjelang malam, Lara keluar dari apartemennya. Dia mencoba mencari pekerjaan di tengah kota sampai tengah malam. Tak ada yang mau menerimanya bekerja karena Lara masih muda dan tak punya surat pengalaman kerja.
Hanya club-club malam yang mau menerimanya. Tetapi dia harus mau menjalani kehidupan wanita malam yang harus menemani tamunya dengan konsekwensi harus mau merelakan tubuhnya untuk digerayangi oleh banyak pria.
Lara kembali berjalan lesu. Di persimpangan jalan yang tak terlalu ramai dia memandang ke arah jalan. Dia terpaku dan mematung di pinggir jalan. Tiba-tiba langkahnya maju menuju ke arah jalan raya tanpa melihat ke arah kanan dan kiri.
Tatapan matanya masih menerawang ke arah depan hingga banyak mobil yang menyalakan klaksonnya.
CIIIIITTTT ....
Sebuah mobil mewah berhenti mendadak di depan Lara. Dan beberapa mobil di belakang mobil mewah itu juga berhenti mendadak. 3 laki-laki berbadan tegap tampak keluar dari mobil-mobil itu.
"Hei ... Kau mau mati?" teriak salah satu pria itu.
Lara menoleh ke arah pria itu dan memandangnya dengan tajam.
"Ya ... Aku memang ingin mati. Seharusnya kau menabrakku dengan keras hingga aku mati," teriak Lara.
"Dasar gadis gila!!! Menyingkirlah, mobil kami akan lewat," bentak pria yang lainnya lagi.
Lara tak menjawab dan masih mematung di depan mobil.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA.. ❤❤❤
😁😁✌️