kisah gadis cantik dan sholehah bernama Anindya Zahrani yang harus rela menikah dengan pria begajulan yang suka mabuk dan main perempuan bernama Arkala Mahesa.
Dya terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan oleh almarhum Ayahnya dan juga sahabatnya Pak Anggara Mahes yang merupakan seorang konglomerat,demi melaksanakan amanah terakhir dari sang Ayah.
Kala yang tidak pernah setuju menikah dengan Dya kerap memperlakukan Dya dengan Kasar.Bahkan tidak segan segan Kala membawa wanita yang disebut kekasihnya masuk kedalam rumah bahkan kedalam kamarnya.
Akankah Dya terus bertahan??atau menyerah??
Lalu bagaimana reaski Kala saat Dya akhirnya memilih menyerah dengan pernikahannya.
Akankah Kala melepaskan Dya ataukah mempertahankan dan berubah menjadi lebih baik lagi??
Bantu Follow yuukkk
IG : triyani_trian87
tiktok : Triyani_87
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.24
"Kamu pulang naik apa Dy? Mau aku antar?"
Tanya Yusuf setelah mendapatkan semua barang yang dia butuhkan dan kini mereka berdua berniat untuk pulang kerumah masing masing.
"Nggak usah Kak, nanti aku pulang naik taksi aja." tolak Dya halus.
Selain merasa kurang nyaman jika harus satu mobil dengan Yusuf yang mungkin akan menimbulkan kesalah pahaman bagi yang melihatnya.
Dya juga tidak mau merepotkan orang lain. Apa lagi kini dia mengantongi black cart yang tadi sempat diberika oleh Papa Gara untuk memenuhi kebutuhan nya.
Setelah menjadi menantu keluarga Mahesa tentu saja Dya dilarang kesusahan. Apalagi masalah keuangan. Memiliki mertua seorang konglomerat tentu semua fasilitas hidup akan terpenuhi malah jauh lebih dari kata cukup dan hal itu harus mulai Dya biasakan.
Mulai dari dompet yang dulu hanya berisi uang puluhan ribu kini terselip satu kartu yang tidak memiliki batas limit. Supir pribadi yang siap siaga mengantar kemana saja dia akan pergi.
Dan tentu saja fasilitas lain nya lagi yang kadang membuat Dya merasa tidak nyaman dan merasa selalu dibuat canggung oleh keadaan yang tidak bisa ditolak olehnya.
"Baiklah, terima kasih untuk bantuan nya hari ini. Semoga kamu bisa hadir dipernikahan aku nanti, ya? Nanti aku kirim undangan nya lewat ponsel sekaligus barcode untuk bisa masuk kedalam gedung," lanjut Yusuf.
"Siap Kak, lancar ya sampai hari H,"
"Aamiin Allahumma Aamiin. Kalau begitu Kakak duluan ya, Assalamu'alaikum,"
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."
Selepas kepergian Yusuf, Dya pun segera pergi untuk mencari taksi yang akan dia gunakan untuk kembali ke apartemen nya.
Akan tetapi, saat hendak memanggil satu taksi yang terlihat kosong tangan Dya tiba tiba ditarik seseorang dan diseret kembali masuk ke arah parkiran yang terletak didalam gedung mall itu.
"Astaghfirullah al adzim, hey lepas. Ya Allah kamu siapa? Kenapa narik tangan orang sembarang kita bu____,"
Ucap Dya berusaha memberontak dan melepaskan cekalan tangan seseorang yang begitu kuat dipergelangan tangan nya.
Akan tetapi, Dya tidak bisa melanjutkan ucapan nya saat orang itu berhenti melangkah. Lalu, berbalik menatap tajam ke arah nya.
"Bukan apa? Kenapa tidak dilanjutkan, hhmm?" tanya nya menatap tajam dan juga geram ke arah Dya yang terlihat begitu kaget dengan kehadiran orang itu.
"Ma_Mas Kala?"
"Apa? Kaget? iya? Karena ketahuan selingkuh?"
"Astaghfirullah al adzim. Maksud Mas Kala apa?"
"Oh jadi begini kelakuan wanita wanita munafik seperti kamu kalau diluar rumah? Kegatelan dan keganjenan sama pria lain? Disentuh suami sendiri nolak habis habisan, eh diluar asik sama pria yang jelas jelas bukan mahram nya."
Seketika, Dya hanya bisa menghela nafas panjang dan berat saat mendengar ocehan Kala yang begitu menyayat hatinya.
Bagaimana bisa pria itu menuduhnya berselingkuh dengan pria yang jelas jelas baru saja mengirimkan kartu undangan lewat ponsel Dya.
Melihat Dya hanya diam, Kala pun kembali menarik tangan nya untuk ikut masuk kedalam mobil miliknya.
Tidak ingin berdebat dan berakhir dengan tersakiti kembali hatinya oleh kata kata kasar pria yang sudah beberapa minggu ini menjadi suaminya.
Dya pun memilih mengikuti Kala yang tengah diliputi amarah yang entah marah karena apa. Yang pasti, Dya tidak tahu akan hal itu. Hingga Dya pun hanya bisa pasrah menerima kemarahan dari Kala.
Dya masuk kedalam mobil begitu Kala melepaskan cekalan di tangan nya. Keduanya pun pergi meninggalkan mall dengan menggunakan mobil Kala dan tanpa Kala sadari jika dirinya sudah meninggalkan seseorang yang tengah duduk santai disebuah restoran menanti kedatangan nya.
Tetapi nihil, karena hampir satu jam menunggu Kala tak kunjung datang dan ponselnya juga mendadak mati dan tidak bisa dihubungi. Yang membuat orang itu semakin kesal dan akhirnya pergi tanpa memesan apapun.
*
*
"Siapa dia?"
Tanya Kala pada akhirnya membuka suaranya setelah beberapa saat memilih diam guna menetralkan gemuruh yang ada didalam dadanya.
Setiap kali Kala emosi Kala akan kembali mengingat ucapan Handi mengenai ajaran sang Mama yang tidak pernah mengajari mereka berbuat kasar apalagi pada wanita.
Itulah yang membuat Kala terdiam sejenak agar dia bisa mengontrol emosinya. Menyadari arah pertanyaan dari suaminya Dya pun langsung menyodorkan ponsel dengan layar yang sudah menyala.
Yang dimana disana memperlihatkan surat undangan pernikahan bernamakan mempelai wanita dan prianya.
"Kalau pria yang Mas Kala maksud yang tadi. Ini, namanya tertera disana,"
Tunjuk Dya ke arah layar ponsel yang menunjukan sebuah undangan pernikahan digital dengan nama mempelai Yusuf Ibrahim dan Raisa Khoirunisa.
Kala menatap bingung pada istrinya yang menunjukan ponsel miliknya yang terdapat sebuah gambar undangan pernikahan seseorang.
"Kenapa tidak menjawab dengan jelas? Malah menunjukan itu padaku?"
"Mas Kala penasaran dengan pria tadikan? Itu namanya ada diundangan itu. Yusuf Ibrahim, dia teman aku sejak sekolah menengah pertama dan minggu depan dia akan menikah. Tadi kami tidak sengaja bertemu dan aku membantunya mencarikan baju gamis yang akan dia gunakan sebagai pelengkap hantarannya sekaligus juga dia mengundang kita untuk hadir diacara pernikahannya, jelas?"
Jelas Dya panjang kali lebar yang membuat Kala bungkam seketika. Karena merasa malu dan juga heran pada dirinya sendiri, kenapa harus begitu marah ketika melihat Dya bersama dengan pria lain.
*
*
...🌸🌸🌸...