NovelToon NovelToon
Gadis Indigo Pilihan

Gadis Indigo Pilihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Action / Romantis / Mafia / Balas Dendam / Persaingan Mafia
Popularitas:744
Nilai: 5
Nama Author: juannita

kisah seorang gadis yatim piatu yang sejak bayi tak mengetahui bagaimana rupa wajah kedua orangtuanya, semenjak gadis kecil itu berusia 5 tahun tiba-tiba saja muncul kekuatan tak kasat mata melindunginya.

banyak misteri menaungi gadis itu kisah pelik antara dua dunia menjadi bunga bunga tidur gadis itu yang tak kunjung damai sampai akhirnya takdir mengatakan bahwa dia adalah kunci dari segala hal dari keselamatan dunia,..

penasaran yukk simak

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juannita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode lima belas

"sial... Sebenarnya ada apa??" Gerutu Devin bibinya cemberut tapi tetap menjalankan apa yang diperintahkan oleh Han.

Kalian langsung ke markas sedangkan kau Antoni langsung ke laboratorium tunggu aku disana aku kerumah kakek dulu ada sesuatu yang harus ku bicarakan dengan beliau.

Antoni kembali mengangguk patuh tak banyak bicara dia pun berlalu pergi menuju lokasi yang telah ditetapkan sedangkan Devin dan Rizki langsung ke markas.

Sementara Han setelah sampai dirumah dia langsung berlari menuju dimana kakeknya berada sedikit tergesa-gesa Han sedikit panik tapi mengingat pesan telepati yang entah dari siapa Han sangat mengkhawatirkan para anak buahnya.

"Yéyé……nǐ zài nǎlǐ? ( Kakek.... Kamu dimana )" Panggil Han sedikit berteriak.

Sementara kakek changming yang mendengar suara cucunya memanggil hanya bisa menghela nafas panjang sambil menggeleng kepalanya.

"Nǐ zhège wánpí de háizǐ,. ( Dasar anak nakal,. )" Gumam kakek Han pelan.

"Zhōngyú……yéyé, wǒ yǒu huà xiǎng hé nín shuō,. ( Akhirnya...Kakek, ada yang ingin kukatakan padamu.,. )" Ucap Han masih sedikit tersengal sengal.

"Kau ini kenapa...?? " Ucap kakek Han kali ini dengan logat bahasa Indonesia.

"Tadi aku dapat pesan telepati dari seseorang katanya di klan Gagak hitam ada beberapa pasukan bayangan itu bukan manusia biasa tapi sesosok mahluk jadi-jadian seperti vampir kakek, apakah itu nyata ada vampir??" Tanya Han langsung tibthe point.

Kakek Han menghela nafas berat dia tahu lambat Laun cucunya akan tahu suatu saat hanya saja ini begitu cepat,dia juga menyayangkan kenapa salah satu klan dari musuhnya ada yang menggunakan cara licik seperti ini dengan bekerja sama dengan mahluk jadi-jadian seperti vampir.

Bukan lebih tepatnya terikat perjanjian kontrak dengan sosok vampir ini pasti ada sesuatu yang dikorbankan oleh pihak gagak hitam sampai sampai mereka berani terikat perjanjian kontrak dengan mahluk ini.

Kakek Han diam sesaat kemudian dia membuka suara "siapa yang telah memberitahumu akan hal ini?? Apa kau tahu siapa pemilik suara itu!??" Ucap kakek Han pelan namun tegas.

Han menggeleng pasrah menandakan bahwa dia tidak tahu,kakek Han yang melihat gelengan cucunya kembali mendesah kasar,mauvtak mau dia harus menceritakan hal ini pada cucunya entah dia siap apa tidak nantinya.

Kalau boleh jujur kakek Han takut akan terjadi sesuatu pada cucunya ini tapi mau bagaimana lagi ini sudah konsekuensinya sebagai ketua klan yang baru dia harus berani mengambil resiko apapun itu meskipun nyawa taruhannya.

"Beberapa tahun yang lalu sewaktu kakek masih muda ada beberapa klan yang terikat perjanjian kontrak dengan beberapa mahluk jadi-jadian salah satunya adalah vampir ini.

Tapi...." Kakek Han menerawang jauh mengingat beberapa penggal ingatannya akan kejadian masa lampau.

"Yang paling membuat kakek bergidik adalah sosok vampir ini,jika menurut mu vampir yang kakek maksud seperti yang difilm film meloncat loncat kesana kemari dengan bedak tebal dengan bulatan mata hitam diarea mata kamu salah besar,." Kakek Han diam beberapa saat kemudian melanjutkan ceritanya.

"Vampir yang Kakek temui ini adalah vampir dari daerah barat dengan wajah tampan nan rupawan seperti manusia biasa bahkan kekuatan nya pun diluar nalar manusia,tak ada yang bisa membunuhnya saat itu.

Kami yaitu kakek dan beberapa teman kakek yang melawan nya tidak tahubkalau dia itu bukan manusia yang kakek tahu dia bertarung dengan sangat beringas tak kenal ampun dan yang paling mengejutkan kami adalah dikala salah seorang sudah didekat mahluk itu dan lemah saatvitu juga taring dimulut nya keluar tanpa diduga akhirnya teman kami salah satu korban yang kalah telah oleh mahluk itu ...." Terjeda beberapa saat kakek Han masih menerawang jauh dengan pandangan kosong.

"Mahluk itupun menggigit leher teman kami dan kemudian menghisap darahnya lama sekali sampai teman kami pun mati dengan tubuh pucat kaku,kala itu kamibpun mundur jujur kakek takut saatvitu juga kaki kakek lemas bahkan ada sosok wanita bule yang sangat cantik mendekati kami saat itu, karena insting kakek dengan cepat kakek menghajar wanita itu dengan sangat brutal karena kakek tahu wanita itu bukan manusia,kakek melihat itu karena ada noda darah diujung bibir nya" kembali kakek Han terdiam beberapa saat ada rasa cemas yang nampak dan itu mampu dilihat oleh Han.

Karena kakek kehilangan banyak tenaga akhirnya salah satu musuh kakek pun keluar dia tertawa dengan sangat puas dan bahagia karena telah berhasil menghancurkan beberapa klan dari situlah kakek tahu kalau mereka terikat perjanjian kontrak dengan sosok vampir itu karena musuh kakek mengakui hal itu, dan yang lebih tidak menyangka lagi ternyata musuh kakek itu mengorbankan anak gadisnya untuk dijadikan tumbal atau pengantin dari raja vampir disana" kedua mata Han membola sempurna dia tidak menyangka akan kejadian yang menimpa kakeknya dimasa lalu begitu sangat mengerikan.

"Tapi... Disaat yang bersamaan muncul seorang laki-laki dengan pakaian aneh memakai ikat kepala seperti orang orang Jawa dalam berpakaian adat Jawa mutlak,dia membawa bambu pendek sekitar 35 centi meter dengan sebuah pemukul seperti pemukul paku tapi terbuat dari kayu entah dari kayu apa kakek tidak tahu,dia seperti membaca sebuah doa yang tidak kakek mengerti doa apa itu,.

Laki-laki itu dengan tenang maju menghajar satu persatu sosok vampir itu tanpa ada rasa takut sedikit pun karena sosok vampir makin lama makin banyak akhirnya Kakek memutuskan untuk membantu laki-laki itu meskipun tenaga kakek tak sekuat diawal awal.

Dengan lincah dan gesit kakek melihat laki laki itu menyerang secara brutal tapi elegan lalu laki laki itu melempar sesuatu kearah kakek yaitu sebuah semprotan berupa cairan putih dari aromanya seperti cairan bawang putih dan entah apa itu kakek tidak tahu, sesuai insting kakek sambil menyerang kakek pun menyemprotkan satu persatu sosok itu dan yang lebih mencengangkan mereka seperti kesakitan tapi itu hanya sementara, karena setelah itu mereka kembali menyerang tapi tidak sekuat sebelum nya.

Kemenangan telak ada dipihak kami apalagi yang mengalahkan salah satu pasukan yang terkuat adalah laki-laki tua itu yakni dengan menancapkan bambu lancip tadi tepat di dada sebelah kiri sosok vampir tadi sambil dipukul dengan pemukul dari kayu tadi dan... " Kakek Han terdiam memandang cucunya lekat lekat kemudian menepuk pundak cucunya.

"Dipenggal lalu dibakar disaat itu juga sampai hangus itulah satu satunya cara membunuh mahluk vampir itu..." Kakek Han menatap lekat cucunya.

"Rosi... Kau ambilkan kotak kayu di kamarku sekarang!?" Titah kakek Han pada kepala pelayan itu.

Tak lama kemudian sang kepala pelayan itu kembali dengan membawa kotak yang terbuat dari kayu jati dan diletakkan didepan kakek Han.

"Bukalah dan ambillah seperlunya" titah Kakek Han tegas.

Han tanpa berpikir lama akhirnya membuka kotak tersebut sedetik kemudian kedua mata Han membola melihat isi dari kotak kayu tersebut yakni sebuah kayu runcing sepanjang 35 centi meter dan pemukul seperti palu besar tapi terbuat dari kayu jati dengan ukuran naga disana.

Han menyentuh palu itu tapi dia nampak ragu kala melihat sebuah golok sedikit lebih besar dan lebar sepanjang galah seperti sebuah pedang tapi lebih pendek tapi selebar sekitar 15 centi meter,dan ada beberapa buah botol spray dengan berisi cairan putih kehijauan entah terbuat dari apa itu.

"Kau ambillah beberapa buah spray disana sisakan separuh untuk ku, untuk disini karena kita tidak tahu hal apa yang akan terjadi dimasa depan" ucap kakek Han pelan.

"Ciri ciri mahluk itu diiringi dengan bau bunga tulip samar dengan perpaduan aroma mawar tapi sedikit amis, meskipun mahluk itu memakai minyak wangi bagi yang peka ciri ciri ini mudah dikenali" Han mengangguk patuh.

"Satu yang pasti saat ini sosok itu sudah banyak yang menyerupai seperti kitaa bukan hanya berwajah bule " kembali kakek Han berucap pelan.

"Apakah kakek pernah menjumpai mereka akhir akhir ini" tanya Han kemudian karena penasaran bagaimana kakeknya bisa memperingatkan seperti itu pasti kakeknya pernah bertemu dengan mereka.

Kakek Han mengangguk lemah dan Han pun mendesah kasar dia pun kemudian mengambil tas ransel memasukkan beberapa botol spray dan apa apa yang diperlukan.

"Han ijin membuat beberapa contoh cairan ini untuk dikembangkan lagi kek karena nanti malam akan ada penyerangan massal dibeberapa klan mafia" kakek Han hanya mengangguk pelan

"Bawalah tapi jangan lupa hati hati..." Han pun mengangguk kemudian berpamitan dan gegas pergi ke laboratorium tempatnya.

1
Sarita
menarik sih ceritanya .ko blm ada yg baca ya Thor?
Sarita: ya Thor .semoga sukses ke depannya
Nur Aini Juanita: mungkin saya kurang promosi nya,. makasih yah atas hadir nya/Heart//Heart/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!