Soraya
Kota yang begitu ramai biasa seperti yang lainnya di negara luar sana. Suasana yang tenang dan ramai akan banyaknya orang berjalan kaki di trotoar, menyebrang jalan, maupun yang di tengah jalan membawa kendaraannya.
Gadis cantik bernama Soraya Syifa Dewiana itu masuk ke dalam sebuah gedung bertingkat untuk melamar pekerjaan sebagai seorang sekretaris CEO tampan yang kaya raya dan terkenal di kota itu mulai masuk. Meskipun dari kalangan orang sangat berada, namun itu dulu. Saat kedua orang tuanya masih ada. Jalan langkah kakinya yang memakai sepatu high-heels itu terdengar nyaring, hingga seisi gedung mendengarnya dengan mata melotot dan mulut menganga.
Mengetuk pintu ruang pribadi sang Boss besar, Soraya memasukinya dengan perlahan, setelah penghuni ruangan itu memberi izin masuk dari dalam. Soraya masuk, dan melihat calon Boss-nya yang berkulit hitam biasa, namun badannya cukup jangkung dan besar. Layaknya badan pria pada umumnya.
"Silahkan duduk!" ucap sang Boss dengan nada dingin dan datar. Bisa terdengar suaranya, kalau pria ini nampaknya orang yang angkuh dan sombong.
Soraya duduk di kursi depan meja calon Boss-nya, namun tetap diam 1000 bahasa. Meskipun menilai diam-diam pria tinggi di depan mata kepalanya sendiri itu. Lalu calon Boss-nya melirik Soraya, kemudian melihat lembaran kertas data di depannya.
"Jadi, kamu yang namanya Soraya Syifa Dewiana?" tanya pria itu sambil mulai terduduk.
Soraya menjawab dengan anggukkan kepala saja. Tak bersuara sedikitpun sedari tadi. Boss yang tertera di papan namanya bernama Hugh itu mulai kesal. Katanya dengan bentakan, "Kamu bisu atau apa? Jawab dengan omongan juga! Jangan hanya dengan bahasa tubuh! Kamu kira saya orang tuli apa!"
Sembunyikan senyuman seringai gelinya, Soraya mengeluarkan suaranya, "Iya, Boss. Saya Soraya Syifa Dewiana. Yang akan menjadi sekretaris baru anda."
*BRAK!*
"Nah, begitu dong dari tadi!" seru Hugh masih dengan kesalnya, sambil menggebrak meja kerja. Soraya hanya tidak terkejut. Hanya senyum geli biasa yang ia sembunyikan.
Hugh melihat data-data tentang wanita berjilbab dan berpakaian rok serba hijau itu. Lalu kembali melirik gadis itu dan membacakan data-datanya.
"Umur 24 tahun. Sudah yatim-piatu. Keturunan kerajaan Arab dan Persia. Pantas saja namamu itu 'Soraya', yang dalam sejarah itu nama kuno Ratu Arab dan Pakistan."
"Begitulah, Pak," balas Soraya.
"Jangan panggil aku 'Pak'! Panggil saja 'Tuan'! Aku belum tua. Masih berusia 32 tahun."
"Baik, Tuan."
Soraya menghilangkan senyum itu dan berkata dalam hati, "Siapa juga yang mau tahu usia dia. Dasar sombong!"
Hugh memeriksa lagi data-datanya. Kemudian memanggil asisten pribadinya, Carson. Pria yang Hugh panggil datang. Soraya meliriknya, dan pria bernama Carson itu sangat tampan.
Berkulit putih mulus pucat, iris matanya berwarna merah, seperti tokoh vampir di cerita fantasi. Namun, ia nampaknya pendiam bagi Soraya. Dingin, tapi tidak datar. Hanya pendiam biasa, tak suka banyak bicara. Beda dengan atasannya.
Hugh tersenyum melihat Carson dan berkata, "Kamu pintar memilih wanita untuk jadi sekretaris kita. Ini lebih cocok."
"Jadi, Boss langsung menerima?" tanya Carson dingin.
Hugh mengangguk dan menjawab dengan senyum kecil yang baru terbit di wajahnya, "Ya. Ini yang aku cari. Mungkin bisa juga untuk menjadi bahan agar lebih sukses dari tim-nya Justin."
"Bagus juga Boss."
Hugh duduk kembali, dan tersenyum pada Soraya sambil berkata, "Tak usah panjang kali lebar lagi sekarang. Selamat, kamu saya terima di perusahaan ini!"
"Terima kasih, Tuan!" balas Soraya dengan anggukkan dan senyuman kecil.
Mulai hari itu juga, Soraya bekerja langsung sebagai sekretaris Hugh. Hari-hari kerja ia mulai dengan mengatur semua jadwal untuk Hugh dan Carson. Tapi untungnya ia juga di bantu oleh anak buahnya Hugh yang paling diandalkan dan ceria serta humoris, Dennis.
"Kalau kamu mau bantuan, bilang saja padaku atau Carson! Kami siap membantu kapanpun," ucapnya dengan suara riang gembira.
"Terima kasih, Dennis! Senang kalau ada yang bisa bantu sedikit," ucap Soraya, membalas dengan senyuman juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments