Ternyata Adilla Adikku Yang Hilang

Aya yang sudah menjanjikan akan membahagiakan kakaknya, malam itu berdandan dengan sangat cantik. Beberapa kali dia menatap penampilannya di cermin, aya tidak ingin mengecewakan kekasih hatinya.

Setelah dipastikan sudah cantik dia melihat ponselnya, terdapat notif disitu dari efan. Iya entah apa yang direncanakan oleh efan, dia berangkat duluan karena ingin memberikan suprise maka itu aya hanya diberikan petunjuk lokasi saja.

Cahaya keluar menutup pintu lalu menguncinya, malam ini dia memakai pakaian serba putih. Entahlah rasanya pengen aja gitu, aya berdiri untuk memanggil taksi. lalu setelah dia berada di dalam taksi, dia memberikan alamat yang akan dituju supir taksi itu mengangguk.

Namun ada yang aneh dengan pria itu, dia seperti orang yang hilang kesadarannya. Taksi itu melaju dengan kecepatan tinggi, otomatis itu membuat aya ketakutan.

"Pak kenapa jalannya kenceng bamget, saya takut ucap aya gemetaran tapi supir itu tidak menjawab melainkan dia selalu megangin kepalanya. Pak apakah anda baik_baik saja, jika anda merasa kurang sehat baiknya saya turun disini saja.. ucap aya.

Tidak sampai satu menit setelah aya berkata, benar saja taksi itu tiba_tiba jalannya gak beraturan. Dari arah depan sebuah motor melaju dengan sangat kencang, taksi onlen yang di tumpangi aya sudah gakada pilihan lagi alhasil tabrakan pun tak bisa dihindari lagi.

Bbrraakkk... ssreeetttt...

motor itu terpelanting sangat jauh kondisi motor rusak parah, tubuh penumpangnya pun tulang_tulangnya remuk karena menghantam tiang listrik. Sedangkan taksi yang dinaiki aya bergulingan, supirnya meninggal ditempat karena tubuhnya tergencet bodi mobil. Sementara penumpang di sebelahnya yang tak lain adalah aya kepalayanya retak, darah segar mengucur dengar derasnya membasahi jalan.

Beruntungnya pertolongan segera datang, kaki aya patah sebelah kanannya. kondisinya sangat memprihatinkan sebelum dia tak sadarkan diri, gadis itu sempat menyebut sebuah nama dengan sangat lirih.

"Kak Anan..

Petugas medis segera bergotong royong berusaha tuk menyelamatkan nyawa aya, karena dalam kecelakaan itu sudah ada dua nyawa jangan sampai hilang nyawa satu lagi.

Dokter yang menangani aya, menemukan ponsel gadis itu dalam keadaan retak namun dia segera menyerahkannya kepada pihak berwajib. Setelah di aktifkan ternyata hpnya masih berpungsi, polisi menemukan satu nomer yang terakhir di hubungi aya yaitu efan.

Di tempat lain efan sudah setengah jam menunggu aya, ditempat janjian mereka namun aya belum kelihatan batang hidungnya juga. Jelas efan sangat gelisah, dia menyesal kenapa harus berangkat duluan sih. Ini kan bali kalau aya tersesat gimana, kalau ada orang jahat gimana? efan sudah seperti orang gila..

Tiiit tiiiittt

"Shit saking kesalnya efan membanting hpnya, dek kamu kemana sih? jangan buat kakak cemas please. Karena yang ditunggu gak datang juga setelah satu jam, efan pun meninggalkan cafe itu dengan jantung yang berdebar gak karuan.

Efan memutuskan balik ke hotel, namun kamar yang ditempati aya kosong bahkan pintunya dalam keadaan terkunci. Tentu saja itu semakin membuat efan kalang kabut, dia segera memanggil petugas hotel minta untuk di buka saja.

Setelah pintu di buka menggunakan kunci cadangan, kamar dalam keadaan kosong efan tambah gusar. Dia pun menanyakan kepada para pelayan hotel, mereka menggeleng tidak ada yang tau.

Efan begitu murka, lalu meminta rekaman cctv di sekitar kamar mereka. di tayangan cctv itu terlihat aya keluar dari kamar lalu mengunci pintu, terlihat dengan jelas wajah cahaya nampak sangat gembira. Lalu cctv terputus di aya naik taksi, kenapa efan sampai gak tau berita kecelakaan itu? karena dia terlalu cemas, jadi pikirannya tidak berpungsi dengan baik.

"Halo pak efan, terdengar suara seorang laki\_laki muda di sebrang panggilan sana.

"Iya siapa ini, dan ada apa.. tanya efan gugup, tiba_tiba perasaan nya sangat tidak enak.

"Pak efan coba nyalain tv di kamar, atau di hp ada berita kecelakaan disitu tadi malam. Orang di sebrang belum selsai bicara efang mematikan sambungan secara sepihak, dia langsung menyalakan tv. Dan benar saja di sana wajah cahaya terpampang di seluruh stasiun televisi national, tubuh efan lunglai seolang tulang_tulangnya terlepas dari tubuhnya.

Di JAKARTA

"Bun, bunda.. seorang laki\_laki berbadan kekar dan berkulit putih berteriak memanggil ibunya, yang sedang berkutat di dapur.

"Ada apa nan, kenapa kamu teriak_teriak. johan yang sedang berada di samping pun mendengar suara kakaknya.

"Ada apa kak? tanya johan, Anan tidak berkata apapun dia hanya menunjuk wajah seorang gadis yang berlumuran darah nampak di layar tv.

"Adilla.. ucap maharani dengan tubuh gemetar, untung saja johan yang posisinya kala itu masih berdiri. Dengan sigap menangkap tubuh maharani, dan johan memberi kekuatan supaya tidak pingsan.

"Bun tolong jangan pingsan dulu ya, kita ke bali sekarang.. kata Anan yang langsung bangkit dari tempat duduknya, dan mematikan tv.

"Tapi kak, disitu tertulis namanya cahaya.. ucap johan.

"Sudah kamu tolong jaga rumah dan kantor ya, kakak sama bunda akan berangkat ke bali sekarang juga. Kakak harus mastiin dengan mata kepala sendiri, gadis itu hanya mirip atau beneran Adilla kamu bisa kan handle kerjaan.. kata Anan meyakinkan adiknya.

"Tenang aja kak, jo bisa kok.. lalu tak menunggu lama lagi mereka segera berangkat, gak perlu bawa baju banyak. Kalau memang bener itu adiknya, dia juga perlu tau ngapain dia berada di bali.

_______

"Maaf permisi korban kecelakaan atas nama cahaya ada dimana? terpaksa Anan menanyakan nama cahaya, kenapa bukan Adilla dia juga gak tau.

"Di lantai 3 mas resepsionis itu memberi tahu dengan telaten, Anan langsung mengajak ibunya untuk naik ke lantai 3. Mereka mencari kamar manggis, setelah ketemu mereka langsung menemui beberapa perawat yang sedang berjaga.

"Maaf pasien bernama cahaya yang mana? tanyanya, yang di tanya hanya menunjuk.

Tubuh maharani gemeteran, Anan yang melihat itu kawatir penyakit ibunya kambuh lagi. Sebelum dia mendekati brangkar yang ada cahanyanya, Anan memastikan dulu kondisi ibunya.

"Bunda gak papa? apa bunda kuat?.. yang di tanya hanya mengangguk.

Dengan pelan Anan membuka tirai penutup brangkarnya aya, Anan terkejut karena disitu dia melihat ada seorang pria yang menangis sesenggukan. Sambil terus saja memanggil namaaya, dan terus_terusan meminta maaf.

"Permisi, maaf anda siapanya pasien? tanya Anan perlahan.

"Saya kekasihnya, efan bingung kalau dia bilang kakaknya takut kalau_kalau mereka ini keluarga aslinya aya.

"Siapa nama pasien ini? efan mengerutkan kening, bukannya sudah tertulis di ranjangnya nama pasien. Namun begitu efan tetap menjawab.

"Cahaya.

"Bolehkah saya melihatnya? tanya maharani ragu, efan kembali mengangguk.

Maharani membuka lehernya dan dia melihat kalung hitam itu ada disana, "Adilla putriku..habis ngomong gitu tubuh maharani lunglai dia pun ambruk jatuh pingsan.

"Adilla.. gumam efan bingung.

Bersambung.....