seorang guru di sebuah sekolah menengah atas, tak pernah menyangka bahwa liburannya ke desa akan membawa petaka baginya.
perkara burung peliharaannya yang lepas, ia harus berurusan dengan seluruh warga desa, Jono yang berniat menangkap burung beo kesayangannya itu malah menangkap Sisil saat ia menaiki balkon rumahnya, seorang gadis remaja SMA kelas 3.
jeritan Sisil pun menimbulkan salah paham oleh para tetangga, sehingga Juno dituntut untuk bertanggung jawab dengan menikahi Sisil.
awalnya ia menolak karena ia juga sudah mempunyai kekasih hati di kota
demi menenangkan warga desa ia terpaksa menikahi Sisil secara rahasia yang hanya dihadiri oleh beberapa warga saja.
akankah Juno tetap merahasiakan istri kecilnya itu dari semua orang? atau malah menceraikannya demi kekasihnya di kota?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur_ha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nikahi adik saya! (bagian b)
Berita kejadian itu tersebar ke seluruh desa, bahkan telah sampai ke sekolah Sisil, entah bagaimana rekaman video itu sampai ke pihak sekolah, mereka mengambil keputusan tegas untuk mengeluarkan Sisil dari sekolah karena dianggap telah mencoreng nama baik sekolahan.
KIni gadis belia yang memakai kacamata tebal, sedang terisak-imsak menangis di kamar, sejak kejadian itu Sisil tak berani untuk keluar kamar, Iya menjadi bahan pergunjingan dan diolok-olok oleh warga setempat, Bahkan ia juluki sebagai ' simpanan om-om atau jalang '
..."ibu.. ayah ... Sisil harus bagaimana sekarang ?"...
Tangisan Sisil semakin menjadi-jadi teringat kepada mendiang kedua orang tuanya, Jika saja Ayah dan Ibu masih ada gardan yang paling depan untuk melindungi putrinya.
Namun, Sisil hanya memiliki Ipin kakak laki-laki galaknya merawat Sisil sedari kecil hadapi kehidupan yang keras, Ipin Hanya bekerja serabutan yang gaji tak seberapa, selain itu Iya juga gemar berjudi dan mabuk-mabukan, sIsil menjadi sasaran kemarahan Ipin saat kalah berjudi.
"ayah dan ibu Jahat, kenapa kalian ninggalin Sisil ? Sisir sendirian Bu, nggak ada yang membela Sisil Kak Ipin galak dan selalu memarahi Sisil"
Di situ menyeka pipinya yang membanjiri dengan air mata, menatap ke lantai di mana letak sebotol alat pembasmi serangga, Iya merasa putus asa dan hidupnya tidak berharga lagi.
Dikeluarkan dari sekolah, menanggung malu, dihina oleh warga desa sekarang harus menghadapi kemarahan kakaknya
"Sisil keluar sebentar, kita harus bicara!"
berulang-ulang Ipin mengetuk pintu kamar adiknya, namun tak ada jawaban dari dalam sana
"buka pintunya, Sisil!"
Tetap tidak ada jawaban, membuat lelaki itu gusar
"Kalau kamu tidak mau membuka pintunya, akan dobrak!" ancamnya
Namun, hampir satu jam menunggu tak kunjung membuka pintunya, membuat lelaki itu semakin kesal, pintu kayu yang sudah lupuk ditendang tiga kali oleh Ipin sehingga pintu terbuka
Setelah pintu terbuka menjadi sambutan pemandangan yang mengerikan bagi Ipin ,Bagaimana tidak? Sisil terbaring di lantai dengan keadaan tak sadarkan diri, Wajahnya pucat dengan busa mengalir di sudut bibir.
"Sisil!!" teriak Ipin langsung mendekat dan memeluk adiknya
ia menepuk pipi dan mengguncah tubuh adiknya, namun tak ada respon sedikitpun, akal Sehatnya pun mendesak untuk segera Melarikan adiknya ke rumah sakit
***
Juno berlari-lari kecil melewati lorong-lorong bunyi di rumah sakit , Iya baru saja mendapat kabar dari Pak RT bahwa Sisil berusaha melakukan aksi bunuh diri dan dilarikan ke rumah sakit
Mau tak mau Jono segera menuju ke rumah sakit bagaimanapun juga ia turut bertanggung jawab atas apa yang dialami oleh gadis belia itu, dikucilkan oleh seluruh warga dan dikeluarkan dari sekolah pasti menciptakan tekanan batin mempengaruhi mentalnya, terlebih remaja yang seusia Sisil mana jiwanya masih labil .
"Bagaimana keadaan Sisil?" tanya juno
sesaat setelah tiba di ruangan pintu kaca
Ipin Yang sedang duduk di kursi tunggu sontak bangkit meninggalkan tempat duduknya, tatapan membunuh diarahkan kepada Juno, tanpa sepatah kata pun Ipin menghujamkan kepala tinjunya ke arah wajh Juno, akan tetapi Juno sama sekali tak membalas, padahal dengan bekal bela diri yang dimilikinya dia hanya dapat melumpuhkan Ipin dengan sekali tinju
"puas kamu sekarang? karena perbuatan kamu Sisil dikeluarkan dari sekolahnya, Dia frustasi sampai mencoba untuk bunuh diri !" serial Ipin geram
Juno hanya menarik nafas dalam-dalam demi mengurai amarah yang terasa menembus ubun-ubun pernah terlintas terpikir dalam pikirannya bahwa kejadian itu akan berakibat sangat fatal .
"Saya minta maaf "
"Saya tidak butuh permintaan maaf kamu ,kalau terjadi apa-apa adik saya,saya akan menuntut kamu!"
Perdebatan itu terputus oleh pintu kaca yang terbuka dan disusun dengan kemunculan seorang doktor, baik Ipin dan Juna langsung menghampiri sang dokter
"Bagaimana Adik saya dokter ?" tanya Ipin
"untuk sekarang kondisi pasien masih sangat lemah ,ada baiknya pihak keluarnya lebih Waspada lagi supaya kejadian serupa tidak terulang" tutur sang dokter
"baik dokter, terimakasih, saya akan lebih mengawasi adik saya"
"Baik, kalau begitu saya permisi sebentar"
Ketika sang dokter berlalu ,Ipin kembali menikam Juno dengan tatapan tajam, sekolah apa yang terjadi kepada Sisil sekarang adalah kesalahan Juna .
"Saya benar-benar minta maaf atas kejadian ini ,saya akan bertanggung jawab menikahi Sisil"
Entah keputusan itu benar atau tidak ,Juna tak punya pilihan lain ,Iya memikirkan bagaimana masa depannya ,menjadi seorang guru yang menikahi anak SMA ,yang mungkin lebih pantas menjadi muridnya .
Sementara Ipin terdiam ,di balik punggung Juno iya membunyikan senyum penuh makna di sudut bibirnya.
Bersambung...