Gayatri Agreta.. adalah seorang wanita cantik yang terpaksa menikah dengan Robert Hartono..pria yang arogan dan keras, demi menyelamatkan ibunya saat itu sakit keras dan membutuhkan banyak uang untuk biaya operasi...
karena Gayatri yang berasal dari keluarga miskin, membuat keluarga Robert selalu menghina dan memandang Gayatri...Gayatri menjadikan hinaan dari keluarga mantan suaminya itu sebagai suatu bentuk kekuatan untuk membuat dia bangkit dan sukses..Tri atau Gayatri akan membalas semua hinaan keluarga mantan suaminya dengan sebuah kesuksesan...sementara kehidupan mantan suaminya lambat laun hancur...
Apakah...Gayatri bisa mengankat derajat keluarganya dan membungkam mulut keluarga mantan suaminya dengan kesuksesan????
mari kita ikut cerita selanjutnya....!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24
"Maaf ya pak agak lama...biasa pak harus ijin dulu sama orang tua" ucap Tri memasang senyum manisnya.
"Tak masalah neng memang tujuan neng pulang untuk minta ijin...jadi bapak sabar kok menunggu." ucap Pak Jarwo.
Tri kini sudah berada di rumah bu Destry...dia benaran mau jadi Art di rumah bu Destry karena itu jalan satu-satunya untuk mendapatkan uang.
"Maaf bu saya agak lama pulangnya...soalnya harus membujuk orang tua saya dulu" ucap Tri meminta maaf saat mendapati bu Destry sudah duduk di ruang tengah menunggu kedatangannya.
"Tidak masalah Tri...lagian tadi sebelum pergi sudah masak dan bahkan kita sudah makan." ucap bu Destry berusaha bangkit dari duduknya untuk mengantarkan Tri ke kamarnya...
"Tri ini kamar tidur kamu ya...semoga kamu suka...dan jangan sungkan karena mulai sekarang kamu sudah jadi bagian dari keluarga ini" ucap bu Destry menunjukkan sebuah kamar untuk Tri tepat di dekat dapurnya...Tri melihat isi kamarnya yang begitu luas dari kamar tidur di rumahnya...kamar pembantu aja semewah itu apalagi kamar majikannya pikir Tri...bahkan walaupun itu kamar pembantu tapi kasurnya bukan kaleng-kaleng...dan ada juga meja rias dan lemari untuk pakiannya...
Tri membayangkan kasur dan lemarinya yang ada di rumahnya...kasur kapuk yang sudah usang...lemari juga sama halnya dengan kasur.
"Ya Allah...mewah banget kamar pembantunya.. udah luas semua lengkap lagi...coba di bandingkan dengan rumahku sangat prihatin...makasih ya Allah semoga aku betah kerja disini walaupun aku planing hanya dua bulan saja bekerja" batin Tri.
"Ini kamar untuk saya bu?" Tanya Tri memastikan.
"Iya ini kamar untukmu...dulu di tempati oleh bibi...kenapa kamu kurang suka nak...?" Tanya bu Destry.
"Eh...nggak bu...bukan begitu maksud saya ini sudah bagus sekali menurut saya...karena di rumah saya disana sangat jelek bu...nggak punya kasur sebagus dan seluas ini...tidur saja di lantai tanpa keramik hanya beralaskan triplek dan kasur kapuk saja bu...tapi alhamdulillah buat saya sangat nyaman..." ucap Tri.
Bu Destry tersenyum memandangi wajah Tri dengan tulus...bagi bu Destry dari semua pembantu yang perna bekerja di rumahnya hanya Tri yang memiliki sikap yang sangat berbedah....selain polos dia juga sopan dan sangat baik.
"Kamu anak polos...semoga kedepannya hidup kamu lebih baik lagi Tri...kamu anak yang baik dan tulus dari cara bicara kamu dan saat kamu membantu saya di pasar...saya sudah merasakan ketulusan hati kamu..." batin bu Destry.
"Terus sekarang pekerjaan saya apa bu" tanya Tri.
"Kalau sekarang kamu nggak perlu kerja apa-apa...hanya besok pagi tugas kamu masak terus cuci baju anak saya Eric...nanti kamu ambil saja di kamar ya ada di keranjang baju kotor..." ucap bu Destry.
"Maaf bu kalau boleh tahu kamar Tuan Eric dimana bu?" Tanya Tri.
"Kamarnya di atas lantai dua setalah kamu naik pintu sebelah kiri..nanti setelah kamu masak aja nyucinya biar kamu bisa santai... jangan buru-buru karena di rumah ini nggak ada yang memaksa kamu untuk buru-buru bekerja." ucap bu Destry.
"Baik bu" ucap Tri...
Lalu Tri merapikan pakian yang di bawanya di masukan kedalam lemari yang di sediakan...Tri memandang sekeliling kamar itu yang begitu luas dan nyaman.
"Ya Allah nyaman sekali...begini ya ternyata kalau jadi orang kaya...semua sebah mahal dan mewah...tambah nyaman lagi...nanti kalau aku sudah punya banyak uang aku akan merenovasi rumah dan membelikan kasur bagus seperti ini untuk orang tua ku...adek dan juga nenek...aku disini bisa tidur nyenyak di kasur empuk kamar yang luas dan mewah...sementara mereka disana tidur di lantai kasian mereka tidur di bawah terus..." ucap Tri.
"Ibu ayah kalian sabar ya Tri janji akan membahagiakan kalian itu janji Tri...Tri akan berusaha semampu Tri untuk membuat kalian bahagia dan di jauhkan dari hinaan."gumam Tri.
Setelah selesai beberes...Tri melihat dari arah pintu belakang dekat dapur terdapat kolam renang yang sangat bagus dan luas terlihat di pinggir kolam ada tempat duduk untuk santai.
"Wah...ternyata ada kolam renangnya juga...sayangnya aku nggak bisa berenang karena memang nggak perna di ajak renang sama ayah ibu karena nggak punya uang... kalau nggak aku sudah berenang disini... rasanya segar kalau nyemplung kedalam."batin Tri.
"Tri..."panggil bu Destry...membuat Tri yang sedang melamun di depan pintu dapur terkejut.
"Eh...ii...iya bu...ada yang bisa saya bantu.?" Tri berjalan cepat menghampiri bu Destry yang sedang duduk di ruang tengah...
"Kenapa bu...ada yang bisa saya bantu?" Tanya Tri.
"Tidak ada yang bisa kamu kerjakan...kan tadi kamu sudah masak...sini temani ibu kita ngobrol saja soalnya jenu ibu di kamar terus...nggak ada teman ibu setelah bibi pulang" ucap bu Destry.
"Iya bu..." ucap Tri..
"Sejak nggak ada papanya Eric ibu jadi merasa sangat kesepian...apalagi Eric sering keluar kota bahkan sekarang dia ke Eropa...padahal baru satu minggu yang lalu dia pulang dari australia." ucap bu Destry curhat dengan Tri.
"Kalau eropa bukannya di luar negeri ya bu?...biasa orang miskin kaya saya mana tahu itu dimana bu hanya mendengar dan belajar aja" tanya Tri.
"Iya luar negeri...coba aja Eric sudah menikah mungkin ibu punya teman saat Eric berjalan bisnis ke luar kota atau ke luar negeri...ada istrinya temani ibu di rumah..sayangnya belum ada." ucap Bu Destry.
"Belum nemu jodohnya kali bu...bisa jadi Tuan belum memikirkan punya pasangan karena lebih fokus dengan pekerjaan." ucap Tri.
"Kamu sendiri bagaimana apa sudah punya pacar???" Tanya bu Destry membuat Tri terkejut...jangankan punya pacar dia saja sudah menjadi janda.
"Pacar???...saya nggak punya pacar bu...justru saya baru saja diceraikan suami saya baru dua hari yang lalu bu.." ucap Tri membuat bu Destry terkejut karena tidak menyangka Tri yang di kira masih gadis ternyata sudah janda.
"Apa...sudah menikah??? Kok kamu kaya masih anak gadis Tri...ibu nggak nyangka loh kalau ternyata kamu sudah menikah...terus kenapa kamu di ceraikan Tri..?" Tanya bu Destry penasaran.
"Mungkin karena saya miskin dan dekil kali bu...makanya suami saya malu memiliki seperti ku yang berasal dari keluarga yang tak punya."Jelas Tri membuat bu Destry emosi mendengarnya.
Bu Destry sebagai seorang ibu ikut emosi mendengarnya...karena bagi bu Destry harta dan tahta itu hanya titipan dari Allah jadi kita tidak bawa mati...