NovelToon NovelToon
MR.PILOT

MR.PILOT

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Kaya Raya / Enemy to Lovers
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Novel ini lanjutan dari novel "TOUCH YOUR HEART" jadi jika ingin nyambung, bisa mampir dulu ke novel Author yang itu.


Nizar adalah seorang pilot muda yang tampan, kehidupan Nizar seakan kiamat kala melihat kedua orang tuanya meninggal secara bersamaan. Hidup Nizar seakan hampa bahkan sifat Nizar pun berubah menjadi dingin, cuek, dan juga galak.

Nizar dan adiknya Haidar harus melanjutkan hidup meskipun terasa sangat sulit tanpa kehadiran kedua orang tuanya. Hingga pada akhirnya, seorang wanita cantik tiba-tiba hadir di kehidupan Nizar dan memporak-porandakan perasaan Nizar.

Siapakah wanita cantik itu? apakah wanita itu mampu mengembalikan semangat hidup Nizar atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26 Mencari Binar

Dona terbangun. "Pa, siapa yang gedor-gedor dan teriak-teriak malam-malam seperti ini," ucap Mama Dona dengan membangunkan Dewa.

Dewa mulai membuka matanya. "Apaan sih, Ma. Papa ngantuk," sahut Papa Dewa.

"Papa gak dengar ada yang teriak-teriak?" kesal Mama Dona.

Dewa mulai menajamkan pendengarannya. "Itu seperti suara Yulia," gumam Papa Dewa.

"Hah, ngapain wanita gila itu teriak-teriak di rumah orang," geram Mama Dona.

Dewa pun segera bangun diikuti oleh Dona. Sesampainya di tangga, ternyata Virlo dan Veronika pun ikut keluar saking kencangnya teriakan Yulia. Dewa pun membuka pintu, dan Yulia langsung mencengkram baju Dewa.

"Yulia, ada apa ini?" tanya Papa Dewa kaget.

"Hai, wanita gila lepaskan suami saya!" teriak Mama Dona.

"Diam kamu! saya tidak gila!" bentak Mama Yulia.

Virlo hendak maju namun Suga dengan cepat menahan lengan Virlo. "Diam, atau saya buat tangan kamu patah!" ancam Pak Suga.

Yulia memukul-mukul tubuh Dewa. "Kamu harus tanggung jawab, Dewa! Binar menghilang, dan saya tahu pasti kamu berada dibalik hilangnya Binar," bentak Mama Yulia.

"Apa, Binar hilang?" Dewa merasa sangat terkejut.

"Jangan pura-pura kaget kamu, Dewa. Binar adalah darah dagingmu tapi kamu tega melenyapkan anakmu sendiri demi mereka!" pekik Mama Yulia.

"Maksud kamu apa, Yulia? saya sama sekali tidak tahu akan kehilangan Binar, lagipula saya tidak mungkin mencelakakan anak kandung saya sendiri," sahut Papa Dewa.

Yulia mendorong tubuh Dewa, dia menatap satu persatu wajah yang ada di sana. "Saya tahu diantara kalian pasti ada yang terlibat dengan menghilangnya Binar. Selama ini Binar tidak mempunyai musuh, dan satu-satunya orang yang membenci Binar adalah kalian. Lihat saja, saya akan mencari tahu siapa yang sudah berusaha menyingkirkan Binar. Dan kalau sampai kalian terbukti yang berusaha menghilangkan Binar, maka saya sendiri yang akan bunuh kalian satu persatu!" teriak Mama Yulia dengan deraian air matanya.

Yulia pun segera keluar dari rumah itu, sedangkan Suga menghempaskan tubuh Virlo sampai tersungkur ke lantai. "Bahaya, sepertinya aku juga harus segera menyingkirkan wanita gila itu," batin Virlo.

Yulia dan Suga pun pergi. Dewa menatap satu persatu orang yang ada di hadapannya membuat semuanya menunduk. Dewa merasa sangat marah mendengar berita menghilangnya Binar.

"Apakah kalian terlibat dalam menghilangnya Binar?" tanya Papa Dewa.

"Papa menuduh kita?" geram Mama Dona.

"Bukanya menuduh, Papa hanya bertanya saja. Jika diantara kalian ada yang terlibat dalam hilangnya Binar seperti apa yang dikatakan Yulia, maka bukan Yulia saja yang akan membunuh kalian tapi Papa duluan yang akan membunuh kalian," geram Papa Dewa.

Dewa pun segera pergi ke kamarnya. "Tunggu, Pa!" teriak Mama Dona menyusul Dewa.

"Kak Binar menghilang? siapa yang membuat Kak Binar menghilang?" gumam Veronika.

Veronika melirik ke arah Virlo. "Ini bukan perbuatan Kakak 'kan?" tanya Veronika.

"Bukanya ini kemauan kamu juga?" Virlo membalikan ucapan Veronika.

"Maksud kakak apa?" kesal Veronika.

Virlo tidak menjawab lagi, dia segera pergi ke kamarnya namun Veronika mengejar kakaknya itu. "Tunggu, Kak!"

"Apa lagi sih?" kesal Virlo.

"Jujur sama aku, kakak terlibat tidak dengan menghilangnya Kak Binar?" tanya Veronika penasaran.

Virlo membisu membuat Veronika curiga. "Kakak ngaku saja, jangan bohong," cecar Veronika.

Virlo menutup mulut Veronika dan membawanya masuk ke dalam kamarnya. "Jangan keras-keras nanti Papa dengar," kesal Virlo.

"Berarti benar 'kan, kalau kakak yang ada dibalik menghilangkan Kak Binar," sahut Veronika.

"Dengarkan kakak, tadinya kakak hanya ingin menculik Binar dan memberinya sedikit pelajaran namun diluar ekspektasi, pas orang suruhan kakak mengejar Binar, dia terjatuh ke sungai yang aliran sungainya deras sekali. Seketika tubuh Binar hanyut terbawa arus sungai itu," jelas Virlo.

"Astaga, bagaimana kalau Papa sampai tahu, bisa-bisa kakak akan dibunuh sama Papa. Bahkan bukan kakak saja, aku dan Mama pun akan mendapatkan masalah juga," ucap Veronika panik.

"Tenang saja, Papa tidak akan tahu masalah ini karena tidak ada bukti jika kakak yang melakukannya. Bahkan si wanita gila juga tidak akan bisa menangkap kakak tanpa bukti," sahut Virlo.

Veronika terlihat sangat panik, dia tidak bisa membayangkan bagaimana nasib mereka jika Dewa tahu jika kakaknya yang sudah membuat Binar menghilang.

***

Keesokan harinya....

"Ah, ini 'kan hari libur. Ajak Binar main ah," gumam Risa.

Risa pun segera menghubungi Binar, namun yang mengangkat Yulia. Risa sangat terkejut mendengar berita mengenai menghilangnya Binar. Setelah berbicara dengan Yulia, Risa pun segera pergi menuju rumah Yulia karena rencananya hari ini Risa ingin ikut mencari Binar.

Sementara itu, di restoran milik Haidar. Hari ini dia harus turun tangan untuk melayani pelanggan karena Risa tidak bisa membantunya, Haidar sudah berusaha mencoba menghubungi Nizar namun tidak diangkat. Haidar berpikir jika Abangnya itu masih terbang jadi tidak bisa mengangkat telepon.

"Pasti Abang akan kaget jika mendengar berita Binar menghilang," gumam Haidar.

Tidak lama kemudian pintu restoran terbuka, masuklah tiga orang pria dengan pakaian serba hitam. Wajah mereka tampak sangar, namun Haidar sama sekali tidak merasa takut. Hingga dia pun menghampiri ketiga pria itu.

"Selamat pagi, Tuan-tuan ini mau pesan apa?" tanya Haidar.

"Kita mau pesan semua makanan yang enak di sini," sahut Pria 1.

"Woi, jangan ngada-ngada. Harga makanan di sini mahal-mahal memangnya kamu sanggup membayarnya?" bisik Pria 2.

"Tenang saja, si Bos akan datang ke sini nanti biar dia saja yang bayar," sahut Pria 1.

"Benar juga kamu."

Haidar tampak mengerutkan keningnya, ketiga pria itu pun memesan semua makanan yang mahal di sana. Haidar tidak mau banyak pikiran, dia pun segera memberikan daftar pesanan mereka kepada pelayan lain. Tidak membutuhkan waktu lama, pelayan-pelayan pun membawakan pesanan mereka.

Haidar melihat ketiganya makan dengan lahap seperti tidak makan berhari-hari. "Astaga, mereka tidak makan berapa hari sampai segitunya," batin Haidar.

Haidar duduk di salah satu kursi sembari membaca majalah, tiba-tiba pintu restoran kembali terbuka dan Haidar pun menoleh ke arah pintu.

"Bukanya itu pria yang waktu itu datang ke sini juga, kalau gak salah kakak tirinya Binar. Ngapain dia bersama pria-pria itu?" batin Haidar.

Perlahan Haidar menghampiri meja mereka dan berpura-pura membersihkan meja. Haidar melihat Virlo memberikan amplop coklat kepada salah satu pria yang Haidar duga adalah ketuanya.

"Bos, kok bayaran kita segini? perjanjiannya gak segini," kesal pria 1.

"Kerja kalian tidak becus. Kenapa kalian justru membiarkan dia jatuh ke sungai? saya 'kan menyuruh kalian untuk menangkap dan membawanya kepada saya!" bentak Virlo.

"Itu diluar rencana Bos, mana kita tahu kalau dia akan nyebur ke sungai," sahut Pria 1.

"Ya sudah, makanya bayaran kalian segitu," ucap Virlo.

"Tidak bisa Bos, kalau Bos tidak menepati janji kita akan laporkan Bos," ancam Pria 1.

"Kamu berani mengancam saya?" bentak Virlo.

"Kenapa tidak?" ucap Pria 1 dengan santainya.

Virlo mengepalkan tangannya, akhirnya karena dia takut rencananya bocor, dia pun mentransfer sejumlah uang sisanya. Pria itu tersenyum penuh kemenangan. "Terima kasih Bos, kalau begitu kita pergi dulu," ucap Pria 1.

Virlo pun ikut bangkit dari duduknya, tapi Haidar dengan cepat menahan Virlo. "Apaan sih?" kesal Virlo.

"Bayar dulu makanannya, itu makanan sebanyak itu mau siapa yang bayar jika bukan anda," ucap Haidar.

"Lah, saya tidak pesan makanan itu jadi buat apa saya bayar," sahut Virlo.

"Tapi ketiga pria itu teman anda 'kan? jadi anda harus bertanggung jawab," ucap Haidar.

"Berani kamu bersikap tidak sopan kepada saya? saya akan laporkan kamu ke pemilik restoran ini supaya kamu dipecat, asalkan kamu tahu pemilik restoran ini adalah sahabat saya," ucap Virlo dengan percaya dirinya.

Haidar tersenyum sinis lalu melipat kedua tangannya di depan dada. "Coba panggil pemilik restoran ini, saya tidak takut," tantang Haidar.

"Kamu nantangin saya? oke, tunggu kamu." Virlo memanggil salah satu pelayan dan seorang pelayan pun datang.

"Iya, Tuan. Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya si Pelayan.

"Panggilkan pemilik restoran ini, saya ingin melaporkan dia karena dia sudah bersikap tidak sopan kepada saya," ucap Virlo dengan senyumannya.

Pelayan itu menoleh ke arah Haidar. "Maaf Tuan, pemilik restoran ini adalah beliau," sahut si Pelayan sembari menunjuk ke arah Haidar.

Virlo membelalakkan matanya, wajahnya langsung memerah menahan malu. "Bayar semua makanan itu!" tegas Haidar.

Akhirnya Virlo pun mengeluarkan kartu ATMnya dan langsung membayar semua makanan. Setelah selesai, dia pun segera keluar dari restoran itu dengan wajah yang memerah dan tanpa bicara sepatah kata pun. Haidar hanya bisa tersenyum sinis, bisa-bisanya orang itu begitu licik.

Setelah kepergian Virlo, Haidar terdiam dan mengingat kata-kata yang tadi Virlo ucapkan. "Risa tadi bilang, jika dia ingin mencari Binar yang hilang. Lalu pria barusan bilang jika dia menyuruh orang-orang itu untuk menangkap seseorang dan orang itu menghilang karena jatuh ke sungai. Apa jangan-jangan orang yang dia maksud itu adalah Binar?" batin Haidar.

1
❤️⃟Wᵃfsinta🍒⃞⃟🦅❣𖤍ᴹᴿˢ᭄
heh virlo malu gak tuh 🤣🤣
Goesmalla Thee_wii 🐈💕
malu ngga malu ngga ya maluuuu laaahh 🤣🤣🤣🤣🤣
mau di mana taruh tuh muka dengan PD nya ngaku²sahabat...
sahabat dari hongkong, sedangkan jin Qorin aja males ngakuin elu bagian dari dia 🤣🤣🤣
Goesmalla Thee_wii 🐈💕
ayooo haidar bantu bg Nizas kalau Binar menghilang....
ꪶꫝNOVI HI
ya haidar itu binar tangkap mereka Itu
Patrick Khan
.sedetik doang baca nya
Riasusi
lama banget ta pdahal notiv dri tdi
𝙿𝙾𝙿𝙿𝚈 𝚂𝚄𝚂𝙰𝙽: kayanya gangguan
total 1 replies
🐣🐣🐣
jangan galak² nizar,,,, kenalan dulu kek 🤭🤭
🐣🐣🐣
Udah lah binar buang aja si atta pada tempatnya,,, bentar lagi juga bakalan ketemu jodoh yg sebenarnya
🐣🐣🐣
nah selingkuh kan si atta,,, semoga aja binar jadi cewek yg kuat dan gak gampang di tindas
Gusti Fasya
lanjut🙏
ꪶꫝNOVI HI
semoga binar selamat
Patrick Khan
.yulia km harus lawan jgn cengeng jgn lemah.. tunjukan km bisa jgn mw di tindas.. dewa hancurkan saja.. benalu buang ke laut.. hadehhh iku emosi q.. sabar sabar
❤️⃟Wᵃfsinta🍒⃞⃟🦅❣𖤍ᴹᴿˢ᭄
kemana binar ya apakah keadaannya baik baik saja semoga ada orang yang menolongnya.

dewa gimana reaksinya setelah tau binar hilang ya
Naysila mom's arga
mau binar bagaimanapun si dewa mah bodo amat dia lebih sayang sama si pelakor dan anak nya
Goesmalla Thee_wii 🐈💕
mampus kau dewa, anak tiri dari yg kau bangga² kan akhirnya buat celaka anak kandung mu sendiri...
liat saja kemarahan mak nya binar, aku dukung Yulia kalau mau acak² dewa beserta keluarganya dan anak² tiri nya
☠☀💦Adnda🌽💫
semoga binar baik " aj dan suga CPT bisa menemukan binar ....
adiah diah
semoga binar selamat....
ꪶꫝNOVI HI
binar dalam bahaya semoga selamat
Goesmalla Thee_wii 🐈💕
semoga binar selamat, awas kamu vamvir aku kutuk kamu jadi kodok
Riasusi
notif udah tpi dibuka gk ada pembaruan nya lama
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!