Rayner Morrigan , mantan dosen universitas XX sekaligus CEO perusahaan MORRIGAN GRUP dan ia juga seorang pimpinan mafia yang terkenal dingin dan kejam ,tapi sayang dirinya harus menelan pil pahit lantaran Dokter menyatakan jika dirinya 'Mandul' .
Mariska sang istri pun langsung meminta cerai darinya ,pasalnya ia terus didesak oleh orang tuanya untuk segera memiliki momongan , sedangkan Rayner jelas tak mungkin bisa memberikannya keturunan .
Sakit hati juga kecewa membuat Rayner kalut sampai melampiaskannya dengan pergi keclub dan minum hingga mabuk berat bahkan tanpa sadar dirinya meniduri wanita yang tak lain adalah mantan mahasiswi nya sendiri .
"Bapak harus tanggungjawab , saya gak mau sampai hamil anak bapak ". - Agatha Prameswari
"Kau tak akan hamil , karena aku mandul "- Rayner Morrigan
Bagaimana kisah kedua nya berlanjut ? Simak cerita selanjutnya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 11. Penyesalan
"RAYNER!!" Mariska berteriak memanggil mantan suaminya itu ketika melihatnya hendak melayangkan pukulan pada David . Secepatnya Mariska berlari menyusulnya dan menarik lengan kekar Rayner .
"Lepas Mariska !" bentak Rayner
"Enggak mas , kamu apa-apaan bikin kekacauan seperti ini ?" ujar Mariska menatap manik tajam Rayner yang dipenuhi kilatan amarah .
Rayner menghempaskan kasar tangan Mariska dari lengannya , membuat wanita itu terdorong kebelakang .
Bugh ..
Rayner langsung melayangkan pukulan tepat mengenai wajah David .
"Bajing*n ! Keparat kau David !" Bentak Rayner dengan suara baritonnya yang begitu menggelegar
David segera berdiri dan membalas pukulan Rayner , tapi dengan sigap mantan suami Mariska itu langsung menangkis dan menghantam kembali sisi wajah David .
buughh ...
"Brengsek ! Pengkhianat !"
"Mas cukup !" teriak Mariska lalu berlari mendekati kedua nya dan melerai nya .
Arvan dan Nesa hanya diam memperhatikan perkelahian dua pria itu tanpa berniat memisahkannya .
Rayner tak memperdulikan seruan Mariska . Ia mendorong kuat tubuh wanita itu hingga jatuh terduduk .
"Aahh .." pekik Mariska
"Mariska " teriak Nesa lalu berlari mendekati putri nya .
"Perut Riska sakit ma .." Rintih nya seraya memegangi perut nya yang terasa kram .
"Sayang kamu berdarah !" pekik Nesa ketika melihat putri itu mengeluarkan darah dari sela paha nya .
Mendengar itu David segera mendorong Rayner dan membalas pukulan itu hingga mengenai dada Rayner . Setelah itu David berlari mendekati Mariska .
"Sayang ..." ucap David dengan begitu panik nya saat melihat darah yang keluar dari sela paha istri nya semakin banyak .
"Sakit mas , bayi kita mas .. Aku gak mau kehilangan dia ", ujar Mariska terbata-bata seraya meringis menahan sakit disekitar perut nya
"Bayi kita gak akan kenapa-kenapa sayang , kita kerumah sakit sekarang hmm..." David segera mengangkat tubuh Mariska dan menggendong nya dengan hati-hati lalu ia berlari cepat melewati Rayner dan berhenti tepat dihadapan pria itu . Matanya menatap nyalang penuh permusuhan .
"Jika sampai terjadi apa-apa dengan Mariska dan anak ku , aku tak akan mengampuni mu Ray !" setelah mengucapkan itu David segera melangkahkan kakinya masuk kedalam mobil dan secepatnya membawa Mariska ke rumah sakit .
Rayner tersenyum kecut mendengar nya , ternyata sudah sejauh itu hubungan mantan istri dan juga sahabatnya , lebih tepat nya mantan sahabat karena pria itu sudah mengkhianati nya .
"Bajing*n kalian semua ! Terkutuk lah kalian atas rasa sakit hati ku !"
Rayner berteriak memaki semua orang termasuk Arvan dan Nesa yang masih berdiam diri seraya memandangi nya .
Setelah itu langit seketika menjadi mendung dan suara kilatan petir menyambar-nyambar seolah menjadi saksi atas ucapan sakit hati nya . Kemudian ia mengeluarkan Glock dari dalam saku jas nya dan mengarahkannya ke langit .
"Aku bersumpah kalian tak akan bahagia karena sudah mengkhianati dan membohongi ku ! Kalian harus membayar semua nya ! Terkutuklah kalian Arvan dan Nesa !"
"Tutup mulut mu Rayner !"
Dorr ...
Satu lesatan peluru menggema diudara , setelah Rayner mengucapakan sumpah nya . Semua tamu undangan yang menyaksikan itu sontak berteriak ketakutan . Rayner segera melangkahkan kakinya pergi meninggalkan kediaman Arvan .
"Rayner ! Kau pencundang hanya berani mengacaukan semua nya dan pergi begitu saja !" Arvan berteriak mengumpati nya .
Rayner tak menghiraukannya dan segera masuk kedalam mobil .
"Tuan .." ucap Asisten Jery seraya menundukkan kepalanya
"Kerahkan seluruh anak buah untuk mencari keberadaan Agatha , bila perlu sewa agen detektif terbaik untuk melacak nya . Segera temukan keberadaan nya !" perintah Rayner dingin
"Baik tuan" , setelah itu Asisten Jery langsung melajukan mobilnya meninggalkan halaman rumah Arvan yang sudah kacau balau karena ulah tuannya itu .
Dari dalam mobil Rayner masih bisa mendengar jika Arvan terus mengeluarkan sumpah serapah untuknya , tapi ia tak memperdulikannya .
Rasa penyesalan dan amarah bertumpuk menjadi satu membuat dadanya kian makin sesak , Rayner langsung melonggarkan dasi yang serasa mencekik leher nya . Membuang nafas kasar seraya menyadarkan punggungnya dan memejamkan matanya .
"Maafkan aku Agatha , maafkan aku ..." gumam Rayner lirih
Demi apapun jika bayi yang dikandung Agatha memang benar darah daging nya , maka Rayner akan menjadi pria paling menyesal sedunia karena telah menyakiti hati Agatha dan juga tidak menganggap calon bayi nya itu .
...
"Bagaimana kau sudah tau dimana keberadaan wanita yang kucari ?" Rakhes bertanya pada asisten nya . Setelah dirinya pulang dari perjalanan bisnis selama 1 bulan lama nya , kini dia kembali untuk fokus mencari keberadaan Agatha . Rakhes begitu mencemaskan juga mengkhawatirkan kondisi wanita yang dicintainya itu , membuat setiap pekerjaan menjadi terbengkalai karena fokus nya terbagi.
"Maaf belum bos . Kami masih mengusahakannya ". Jawab Han sang asisten
Rakhes menghela nafas panjang mendengar jawaban Han .
"Baiklah , cepat terus fokus cari keberadaannya dan secepatnya temukan dia ". Ucap Rakhes
Han mengangguk setelah itu ia berpamitan keluar dari ruangan Rakhes tak lupa ia juga mengingatkan pada tuannya itu jika sebentar lagi akan diadakan meeting dengan klien penting .
Menjadi seorang pebisnis yang merintis bisnis nya sendiri dari nol tentu membuat Rakhes mengerti bagaimana rasanya susahnya mencari uang , terlebih diusia nya yang masih terbilang muda yaitu 27 tahun tentu bukanlah hal mudah . Meskipun bisnis nya belum sesukses milik mendiang Ayah nya yang kini dikelola oleh Rayner tapi setidaknya Rakhes berbangga diri karena dia tak menggantungkan dirinya dari warisan keluarga .
Setelah Asisten Han pergi , Rakhes kembali duduk dikursi kebesaran miliknya .
"Kamu dimana cantik .. Sudah satu bulan lama nya kita tak bertemu , bagaimana keadaan mu . Semoga Tuhan selalu melindungi mu dan bayi yang ada didalam kandungan mu ". Ucap Rakhes berdoa untuk Agatha .
Kemudian Rakhes meraih ponsel nya yang ada diatas meja lalu menggulir layar nya mencari nomor telepon seseorang , setelah itu ia memencet tombol memanggil .
Tak butuh waktu lama , panggilan pun langsung diangkat oleh seseorang yang ada diseberang telepon.
"Kak Rakhes ? Ada apa ? Tumben telepon Fara ?" ucap nya dengan suara manja
"Apa kau sudah tau dimana Agatha ?" ujar Rakhes to the point
"Kak maaf jika Fara harus mengatakan ini ..."
"Katakan !"
"Kemungkinan Agatha sudah meninggal dunia karena waktu itu Fara lihat berita disosial media jika ada wanita yang melompat dari atas jembatan . Dan wanita itu sangat mirip dengan Agatha kak , Fara pikir jika itu memang--"
Brraakkk ...
Rakhes menggebrak meja mendengar penuturan Fara .
"Tutup mulut mu Fara ! Agatha tak mungkin mati !" Rakhes mengucapkannya dengan nada penuh penekanan , setelah itu ia mematikan teleponnya sepihak .
"Aarrgghh .. Agatha ... Agatha .. Kamu dimana ?!" Rakhes berteriak menyerukan nama Agatha seraya mengacak-acak rambut nya .
Tak lama setelah itu pintu ruangannya terdengar diketuk dari luar .
Tok ...
Tok ..
Tok ...
"Masuk!"
Ceklek...
"Tuan , meeting akan segera dimulai tinggal menunggu anda " ucap Asisten Han
"Hmm .. Aku kesana sekarang " sahut Rakhes kemudian beranjak dari duduknya dan menyambar jas yang ia tanggalkan di sandaran kursi .
.
.
.
Haii , jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen ... Terimakasih 🌹♥️
sabar ya jery penderitaanmu masih panjang, kayaknya adiknya Arsen cewek ya soalnya suka yg wangi2 😂