Alhambra; PUTRA KEDUA keluarga Rain yang dikenal nakal dan urakan. Pemuda dengan segala keburukan yang tercetak di keningnya.
Sialnya, pemuda problematik tersebut harus mengalami kelumpuhan usai balap liar di satu minggu menjelang pernikahan.
Tanpa diketahui sebelumnya, calon istri idaman Alhambra justru mengincar PUTRA PERTAMA yang dianggap lebih sempurna dibanding Alhambra.
Drama kaburnya Echy, membawa Kinara kepada sebuah pernikahan. Kinara Syanara yang harus rela menjadi tumbal, menggantikan saudari tirinya sebagai mempelai wanita untuk Alhambra.
"Cowok badboy yang lumpuh kayak Alhambra itu lebih cocoknya sama cewek jelek kayak kamu, Kinara!"
Visual ada di Igeh...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IPA DUA DELAPAN
Alhambra memandangi wajah Kinara, yah, lukisan itu cukup memorable. Di balik goresan demi goresan kuas yang tertuang ke dalam kanvas, ada banyak sekali cerita.
Cerita saat-saat Kinara tertidur dengan dengkuran keras di sisinya, cerita saat-saat Kinara menyuapnya mata sapi gosong, cerita tentang kopi Kinara yang tumpah dan membuatnya marah.
Alhambra terbiasa dengan itu semua, dia tidak rela Kinara pergi begitu saja. Tapi, kakinya perlu perawatan yang lumayan lama setelah operasi penggantian pen kemarin.
Rangka tulangnya sudah cukup bagus, tersambung dengan baik. Tapi, karena pen bergeser, bahkan melukai, maka harus diganti setelah dilakukannya observasi.
"Kamu mau berlanjut?" Daddy Sky menepuk pipi putra bungsunya. "Mau tetap sama istri kamu hmm?"
Alhambra mengiyakannya. "Dia lebih berarti dari mu brother!"
"Daddy patah hati." Pukulan Sky membuat Alhambra meringis.
"Aku mau dia."
Sky mengacak-acak rambut setengah pirang putranya. "Kau akan mendapatkannya. Sekarang, fokus sembuhkan kakimu. Kau tidak boleh lebih lemah dari perempuan."
Alhambra tahu, itulah kenapa dia menurut untuk melakukan segala macam treatment yang disarankan dokter. Alhambra ingin secepatnya sembuh dan bisa segera melindungi Kinara layaknya seorang suami.
Kabar terakhir yang Alhambra dengar dari teman-temannya, Kinara memenjarakan Miranda bukan karena penipuan pernikahan, melainkan sabotase soal harta warisan.
Alhambra yakin setelah semua ini, Kinara tidak mudah memaafkannya. Ternyata, di balik penipuan kecil yang mengantarkan Kinara ke pernikahan bersama Alhambra, ada rahasia yang lebih mencengangkan.
Kinara pasti tengah dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Tapi, sejauh ini Alhambra hanya bisa memberikan pesan penenang.
📤 "Aku kangen, Bee." Pesan itu bahkan belum dibaca sama sekali oleh Kinara.
...\=//°°°®™©™°°°//\=...
Kinara wajib memperkarakan Miranda juga Echy, jelas saja! Dan setelah diselidiki lebih lanjut lagi, ternyata memang alasan Miranda menikahi ayahnya hanya karena harta.
Gardhika pria yang tidak miskin, tapi juga tidak kaya raya. Namun, sudah sekitar lima tahun dari sebelum meninggal Gardhika menitipkan dana jaminan pendidikan Kinara.
Semuanya sudah dipercayakan kepada BHP, dan seharusnya Kinara tidak perlu bersusah payah bekerja kalau hanya untuk membayar biaya kuliahnya.
Miranda tahu Gardhika lelaki tanggung jawab, dia lelah bekerja menjadi pesuruh. Miranda memutuskan mencari pria mapan saja.
Bertemulah ia dengan Gardhika di pasar modern, kala itu Gardhika sendiri tengah memandori pembangunan jalan, dan hanya dengan seringnya mengirimkan makanan, ia mampu menejerat duda anak satu tersebut.
Menikahi duda mapan, bertanggung jawab, sekaligus mendapatkan anak patuh seperti Kinara Syanara. Miranda beruntung bisa mendapatkan kesempatan itu, sayangnya keserakahan membawanya ke jeruji nista.
"Miranda sudah aman di tempat yang seharusnya. Sekarang, fokus saja dengan kuliah mu. Wujudkan cita-citamu."
"Terima kasih, Om." Kinara sudah lega karena bisa mengetahui kebohongan Miranda.
"Om pamit, mulai sekarang, kamu harus selalu hubungi Om, kalau ada apa-apa."
Kinara mengangguk mengizinkannya. Lagi pula, untuk hari ini, Kinara memiliki banyak sekali kesibukan. Yah, dia harus narik taksi.
Kalau dahulu demi biaya kuliah, sekarang Kinara perlu menyibukkan diri untuk sekedar melupakan kerinduannya pada Alhambra.
Kinara tidak suka merindu, tidak suka terus memikirkan seseorang, Kinara harus banyak aktivitas, banyak bertemu orang, banyak hal yang diperbuat sampai dia tidak memiliki kesempatan mengingat Alhambra lagi.
Kinara menutup pintu rumah setelah Om Ramdan pulang. Gadis itu memasuki mobil rentalannya, memakai topi dan jaket hitam sebelum melaju berangkat kerja.
Sudah malam, dahulu pun Kinara sudah terbiasa dengan dunia malam. Menarik taksi bahkan hingga dini hari, Kinara tak apa.
Orderan pertama, Kinara mengantarkan wanita seksi ke tempat karaoke. Orderan kedua Kinara mengantar wanita kantoran pulang ke gedung apartemen.
Orderan ketiga, Kinara dibuat termenung untuk waktu yang lama, kali ini ia harus menyatroni bar tempat di mana pertama kalinya Kinara bertemu dengan Alhambra.
Sudah dia bela-bela menyibukkan diri, tapi di semua tempat justru seakan mengandung cerita tersendiri baginya dan Alhambra.
Kinara berlanjut sampai ke bar, lagi pula ini orderan terakhir sebelum pulang. Tapi, saat tiba di tempat, Kinara justru menjumpai wajah tengil musuh Alhambra.
"Hay istri Alhambra?" Pemuda itu menunduk di kaca mobil Kinara. Gadis itu tahu dia dalan bahaya jika sampai memaksa keluar.
Tiga lelaki mabuk berusaha mengerubuti mobilnya, dari samping kanan, kiri dan depan kap mobilnya, belum lagi di belakang sana, tampak banyak motor gede yang agaknya memang sengaja ingin mencelakakannya.
"Turun Sayang--"
Kinara sedang marah, Kinara sedang mengutuk seluruh dunia, hidup Kinara lagi di titik capek dan kacau, pemuda-pemuda gila ini justru memancing sisi brutalnya.
Kinara menderum mobilnya, menabrak pria yang masih menghalangi jalannya. Persetan jika nanti dia diperkarakan karena tabrak lari, dia lebih suka diproses hukum dari pada harus menyerahkan diri kepada Genk gila.
Satu pemuda terlempar hingga kejang-kejang di bahu jalan. Kinara mempercepat laju mobil demi menghindari kejaran motor-motor gede yang tidak terima dengan perbuatannya.
"BERHENTI, KINARA!!" Satu motor sengaja memepet mobilnya.
Kinara semakin kencang, dan menepi setelah melihat plang kantor polisi. Di mana akhirnya, anak-anak motor tersebut berputar arah.
Kinara baru bisa menghela napas lega, ia bersandar di jok kemudinya. Kinara juga segera masuk ke kantor polisi tersebut, demi meminta perlindungan untuk berjaga-jaga kalau-kalau musuh-musuh Alhambra kembali.
Satu jam berada di Polsek, Kinara yakin Genk motor Musang sudah tidak lagi mengincar dirinya. Kinara memutuskan kembali pulang dengan jaminan perlindungan kepolisian.
Di tengah perjalanan, notifikasi orderan keempat masuk, Kinara kembali tercenung melihat nama si pemesan. Sky Rain, dari kantor pusat X-meria group bertujuan pulang ke Jaksel Luxury housing complex.
Saat menilik jam di tangannya, sudah hampir pukul satu dini hari. Sky Rain, memesannya, untuk apa? Dan bukankah mertuanya sudah memiliki banyak sopir?
Rasa penasaran membuat Kinara mau datang ke kantor pusat X-meria group. Begitu tiba di tempat, benar saja, Sky Rain dan jaket mahal yang dikenakannya langsung masuk ke dalam mobil, duduk di kursi belakang layaknya pelanggan taksi lainnya.
Kinara tak mengatakan apa pun, Kinara hanya langsung tancap gas membawa mertuanya menuju ke tempat tujuan. Di belakang mobil mewah dan sopir Sky membuntuti mereka.
Tuan Sky Rain yang biasanya tak pernah mengajak Kinara bicara, untuk pertama kalinya manekin itu bersuara di depan Kinara.
"Apa kabar, Kinara?"
Kinara melirik sepion. "Baik--"
Sebenarnya rasa penasaran yang membawa Kinara ke sini, apa yang akan dikatakan Sky Rain malam ini, Kinara ingin tahu.
"Menurut mu Kinara, apa kata dunia nanti kalau orang-orang sampai tahu, menantu bungsu Sky Rain menarik taksi?" tanya Sky.
Lagi, Kinara mengerling sepion. "Sebelum dunia tahu, suruh putra Daddy menceraikan Kinara, dan tidak perlu mendengar ocehan dunia setelah itu."
"Kalian masih muda. Emosi kalian masih berapi-api. Jangan ambil keputusan disaat kamu marah." Sky menegur menantunya.
Kinara diam sejenak.
"Apa masalah kalian?" Sky Rain ingin tahu, apa yang membuat Kinara yakin sekali ingin berpisah dari Alhambra?
"Apa Alhambra selingkuh? Apa Alhambra kdrt padamu? Atau--"
"Kami tidak cocok," jawab Kinara.
"Karena kamu sopir taksi?" Sky menimpalinya sedikit santai. "Daddy mau tahu lebih banyak, alasan apa yang bisa mendefinisikan ketidak cocokan kalian?"
Kinara diam untuk waktu yang lama, karena sejatinya dia sendiri tidak memiliki alasan yang pasti untuk ketidak cocokan itu. Dia dan Alhambra menjadi teman baik selama ini.
Alhambra tidak melakukan kekerasan, tidak berkhianat, juga tidak menyakitinya dengan ucapan. Tak ada alasan yang kuat untuk dia mengajukan gugatan perceraian, dia hanya kesal karena Miranda dan Echy saja.
"Perceraian butuh alasan, Kinara. Dan selama ini, Alhambra menjadi lelaki yang baik di tangan mu ... Daddy tidak mendapatkan ketidak cocokan di antara kalian selama ini."
Sky kembali bertanya. "Coba bilang sama Daddy, apa alasan yang cocok untuk kalian bercerai, sebutkan satu lalu Daddy sendiri yang akan menghubungi pengacara."
"Daddy tidak perlu membela, kami menikah bukan atas dasar cinta, dan Alhambra, dia tega menjadi bagian kelicikan Miranda."
"Buktinya apa?" sela Sky. "Faktanya kalian sudah menikah sebelum Alhambra tahu Miranda menipu mu dengan drama hutang-hutang Papa mu bukan?"
Kinara tercenung kembali.
makasih outhor kesayangan,rasanya gak mau berenti baca,,kayaknya mau nambah deeeh ciuuus
udah dech ki.. kamu mah kalah ilmu kl sdh dgn daddy sky🤣🤣🤣