cintanya yang terhalang restu dari wanita yang membesarkannya sedari kecil membuatnya harus melepaskan gadis yang teramat di cintai
Haikal Pramana seorang lelaki yang begitu penurut juga menyayangi ibunya harus bergelut dengan pilihan antara ibunya dan Maira
masa lalu Rima membuatnya lebih mementingkan egonya dari pada hatinya
Haikal dan Maira mencoba mempertahankan juga mendapatkan restu dari Rima
tapi Rima pun menghadirkan Diana di antara mereka
siapakah yang akan di pilih Haikal nantinya
cintanya ataukah menuruti kemauan ibunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon melukismimpi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tega kamu
Hari berikutnya pun Rima kembali meminta Haikal untuk berangkat bersama Diana meski keduanya menolak tapi Rima tetap pada pendiriannya hingga membuat mereka berdua pun menuruti kemauan Rima tersebut
"awas ya kalau sampai kamu turunin Diana di jalan seperti kemarin, ibu pasti akan buat perhitungan sama kamu Haikal" tegur Rima karena kemarin dia menggecek cctv kedai dan mendapati Diana bukannya bersama Haikal sama seperti saat terakhir mereka berangkat justru Rima melihat Diana diantar oleh ojek sedangkan Haikal belum terlihat datang
"iya Bu, aku gak akan turunin Diana di jalan lagi, ya sudah kami pamit ya Bu" pamit Haikal juga Diana
"Maaf ya pak saya merepotkan, nanti saya akan coba bicara sama bu Rima agar saya naik ojek saja" ucap Diana saat keduanya sudah berada di dalam perjalanan
"gak usah Diana, biarkan saja seperti ini tapi saya ada satu permintaan sama kamu"
"permintaan, permintaan apa pak?"
"kita tidak langsung ke kedai tapi saya mau jemput kekasih saya dulu, kamu bisa kan rahasiakan ini dari ibu saya" pinta Haikal
"bisa pak" jawabnya spontan meski dalam hati nya bertanya kenapa harus di rahasiakan
Tak lama mereka pun sampai di sebuah rumah yaitu rumah kontrakan Maira dan Haikal pun turun sejenak untuk menjemput gadis pujaan hatinya tersebut
Diana yang mengerti situasi pun segera pindah ke bangku belakang saat Haikal berjalan bersama Maira menuju mobilnya
"Mai kenalin ini Diana , Diana ini Maira kekasih saya"
"hai aku Maira" Maira mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Diana begitupun dengan Diana
"saya Diana"
"Diana ini tinggal di samping rumah dan kebetulan kerja di kedai jadi ibu minta buat aku barengin dia, kamu gak usah mikir aneh aneh ya sayang" jelas Haikal agar Maira tak berpikiran buruk terhadap nya
"oh gitu, ya udah lah yang penting kan dia cuma karyawan kamu gak lebih"
Diana merasa tak nyaman berada satu mobil bersama pasangan kekasih di depan nya ini apalagi terlihat jika Haikal begitu mencintai kekasihnya itu
Maira kini ikut bekerja di salah satu cabang kedai milik Haikal tanpa sepengetahuan Rima karena dia ingin selalu memperhatikan jika wanita nya akan baik baik saja
Usai mengantar Maira ke tempat kerjanya, Diana pun kembali duduk di depan sesuai permintaan Haikal agar ibunya tak marah
"rahasiakan ini dari ibu saya ya Diana, kalau ibu tanya kenapa kita lama di jalan bilang saja kalau kita mampir beli bahan untuk di kedai" ucap Haikal dan Diana pun menurutinya
Hari hari berikutnya pun sama, Haikal tetap berangkat bersama Diana tapi singgah dulu menjemput Maira
Siang itu Rima berkunjung ke kedai seperti biasanya sedangkan Haikal pun pamit untuk mengunjungi kedai yang lainnya
Rima pun ikut membantu melayani para pembeli yang terus berdatangan di waktu jam makan siang hingga lama setelahnya pun kedai mulai berangsur sepi pembeli
"minum dulu Bu, sepertinya ibu kelelahan" tawar Diana dengan membawakan Rima teh tawar hangat
"makasih ya Diana" Rima lantas meminum teh tersebut hingga tersisa setengahnya saja
"lho Bu Rima mau ke mana?" tanya Diana saat melihat Rima mulai merapikan tas miliknya
"saya mau berkunjung ke kedai yang lainnya, rasanya saya sudah lama sekali tidak mengunjungi kedai yang lainnya hanya kesini saja"
"tapi Bu bukankah sudah ada pak Haikal, lebih baik ibu di sini saja" cegah Diana karena dia takut jika Rima sampai bertemu dengan Maira. Sampai saat ini Diana pun tidak tahu apa alasan nya Haikal meminta Diana merahasiakan tentang Maira yang juga bekerja di kedai nya
"ya itu kan Haikal yang kesana bukan saya, ya sudah Diana titip kedai ya saya mau pergi dulu, assalamualaikum" Rima segera berlalu dengan taksi online pesanan nya
Diana segera menghubungi Haikal untuk memberitahu jika Rima akan pergi ke kedai kedai miliknya yang lain tapi sampai tiga kali panggilan pun Haikal tak menjawabnya akhirnya Diana pun mengirim chat jika Rima akan segera ke sana
🥀🥀🥀🥀🥀🥀
"mas...." sapa nya saat menemui Haikal di ruangan nya,
"sudah selesai?" tanya Haikal karena tadi dia pun melihat jika Maira sibuk melayani pembeli
"sudah, ada apa tumben siang siang kesini" tanya Maira lalu duduk di samping Haikal
"aku kangen sama kamu Mai"
"benarkah?"
Haikal lantas menciumi bibir Maira yang tampak mempesona di matanya, sesekali ia menyesap bibir Maira yang terasa manis itu
"kenapa bibir mu membuat ku candu Mai"
"Karena kamu mencintai ku mas, nikahi aku mas dulu mas biar kita bisa melakukan lebih dari ini" ucap Maira, seketika Haikal pun menjauh dari tubuh Maira
"kenapa mas, apa yang sebenarnya terjadi sampai Tante Rima tidak menyetujui hubungan kita mas?" tanyanya
"karena masa lalu orang tua kita Maira"
"maksudnya?" tanya Maira bingung
"entah lah Mai tapi sebenarnya aku ingin mempertemukan mereka agar aku bisa tahu sebenarnya ada masalah apa di antara mereka"
"mas tapi orang tua ku tidak mengenal Tante Rima bagaimana bisa mereka punya hubungan masa lalu"
"kita masih belum tahu yang sebenarnya Mai tapi tolong rahasiakan dulu siapa ibuku dari orang tua mu" Maira menyetujui ucapan Haikal karena tak ingin hubungan mereka kandas lagi
tiba tiba pintu ruangan terbuka dan terkejut lah mereka berdua saat melihat Rima berada di ambang pintu
"ASTAGA HAIKAL!!!!" bentak Rima
Rima berjalan mendekati keduanya yang kini pun sedang berdiri bersisian
Plaaak
Sebuah tamparan keras ia layangkan pada putra semata wayangnya itu
"tega kamu bohongin ibu Haikal demi gadis ini, ini yang kamu bilang putus hah" ucap Rima dengan begitu emosi
Maira juga Haikal hanya menunduk tanda rasa bersalah
"tega kamu Kal, tega kamu"
"Bu kita bicarakan dengan tenang ya Bu"
"dan kamu anak wanita murahan pergi kamu dari kehidupan anak saya, saya tidak akan membiarkan anak saya menikah dengan anak dari seorang wanita murahan"
Rima tak lagi bisa mengontrol emosi nya dia dengan sekuat tenaga nya mencoba menarik Maira keluar dari ruangan tersebut sampai tiba tiba Rima merasakan sakit yang tak tertahankan di dadanya dan saat akan jatuh dengan sigap Haikal merengkuh tubuh ibunya tersebut
"Bu...ibu kenapa" Haikal mencoba menyadarkan Rima dengan menepuk nepuk pipinya tapi Rima tak merespon hingga akhirnya dengan segera ia membopong tubuh Rima ke dalam mobil dan segera membawanya ke rumah sakit terdekat