Gadis cantik yang bernama Aza Shakila harus menanggung kebencian dari Daffin Faaz Ankawijaya yang terkenal kejam terhadap orang orang yang mengganggu ketenangan nya.
Jangan lupa mampir, untuk mengetahui kelanjutannya, selamat membaca •‿•
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lessi Sn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 2 Kedatangan
Seperti biasa Kila akan berangkat bekerja sebelum jam 8 dia harus sudah ada ditoko,karena toko akan buka jam 8 dan tutup jam 8 malam,sebelum berangkat Kila berpamitan dengan orang tuanya,bu Susi memberikan bekal untuk Kila dan tentunya dilebihkan agar bisa dibagi bersama Lina"Bu Kila pamit dulu, assalamualaikum"sambil menyalami tangan Bu Susi "waalaikumsalam, hati hati dijalan jangan ngebut bawa motor nya"balas Bu Susi yang dijawab anggukan oleh Kila.
"good morning,guys" sapa Kila "morning too"jawab serempak rekan kerja Kila yang sudah datang "Lina belum datang?"tanya Kila "kamu seperti gak tau dia saja, detik-detik waktu habis baru dia muncul dia pikir toko bapak dia apa datang seenak nya saja"jawab Lisa dengan sewot,Lisa salah satu karyawan yang tidak disukai oleh karyawan yang lain karena sifat nya yang sombong dan suka memerintah seenak nya apa lagi terhadap karyawan baru.
"aku baru saja mendengar nama ku disebut, apakah kalian baru saja membicarakan kecantikan ku hari ini?"Lina dengan percaya diri nya bertanya"aku tau aku cantik gak usah kalian bahas nanti kalian iri,ngak baik"lanjut nya lagi sambil mengibas rambut panjang nya yang di ikat"dih, percaya diri sekali kamu,malu tuh dengan muka pas-pasan"jawab si Lisa dengan wajah menyebalkan"setidaknya banyak yang ngantri dari pada tebar pesona tapi tidak dilirik, itu lebih memalukan bukan?"Ucap Lina tak mau kalah"kamu....."Lisa dengan wajah marah nya dengan emosi yang siap meledak"udah-udah,waktu nya kerja apa kalian mau di marahin bu Nanik"potong Kila melerai perdebatan Lisa dan Lina jika di biar kan mereka tidak akan berhenti karena tidak ada yang akan mau mengalah,mereka semua bubar tak terkecuali Lisa dengan wajah dongkol nya.
"dasar Mak lampir" umpat Lina "udah, waktu nya kerja jangan memikirkan hal yang bisa merusak mood, sambut pagi dengan penuh semangat awali dengan bismillah dan akhiri dengan Alhamdulillah"Kila memberikan semangat"baiklah,kita harus semangat"ucap Lina dengan mengangkat tangan keatas sambil mengepal jari tangan.
Sedangkan di sebuah gedung pencakar langit,diruang CEO dua orang yang sedang berdiskusi"apakah tuan akan turun langsung untuk masalah ini?"tanya si asisten yang bernama Rakhan Rasya biasa disebut Raka"sudah berapa kali aku kata kan jika kita sedang berdua tidak usah terlalu formal,ya aku harus turun tangan DIA harus berada dalam genggaman ku,sudah cukup aku memberikan dia waktu untuk merasakan kebebasan"ucap Daffin dengan penuh kebencian menekan kan kata dia, Daffin Faaz Ankawijaya seorang pewaris kerajaan Ankawijaya perusahaan yang terkenal kesuksesan nya didalam negeri maupun diluar negeri,Daffin sendiri memiliki sifat yang kejam, dingin angkuh dan irit bicara,begitu pun dengan Raka sebelas duabelas beda nya dia tidak sekejam tuan nya.
Dengan helaan nafas Raka berkata" baik lah saya akan mengatur jadwal anda untuk kesana"masih bersikap formal walaupun mereka bersahabat cukup lama Raka sadar akan posisi nya dia berusaha bersikap profesional ada kalanya harus profesional dan ada kalanya ia akan menjadi seorang sahabat dan hal itu pula kadang menjadi perdebatan antara Daffin dan Raka."malam nanti kita kesana "ucap Daffin dengan wajah datar tanpa bantahan"baik lah,kalau begitu saya pamit undur diri tuan"hanya di balas anggukan oleh Daffin.
Sepergi nya Raka, Daffin merenung mengingat sebuah kejadian dimana itu awal dari perubahan seorang Daffin Faaz Ankawijaya dari Daffin yang bersifat hangat dan penyayang berubah menjadi seseorang yang kejam, dingin dan angkuh 'kau harus membayar perbuatan nya, nikmatilah kebebasan mu sebelum waktunya tiba'Daffin membatin dengan amarah yang tertahan. (kira -kira kejadian apa ya?)
Balik lagi ketempat Kila, sekarang waktunya istirahat "wah Tante Susi memang terbaik,apa saja yang dimasak nya pasti enak"puji Lina,ya mereka sekarang sedang makan siang setelah menunaikan kewajiban(sholat).
"dengan pujian mu itu yang membuat ibu ku melebih kan bekal nya"jawab Kila yang disambut kekehan oleh Lina"dalam hidup kita harus pandai mencari keuntungan dan lagian menyenangkan orang dapat pahala juga"balas Lina dengan menaik turun kan alis nya"ya Lina selalu benar "mereka tertawa bersama.
Sekarang sudah waktunya pulang, mereka bersiap siap dan tidak sabar untuk beristirahat dirumah untuk melepas penat seharian bekerja"La malam besok nongki yok,kita udah jarang loh jalan bareng mumpung besok malming kita cari mangsa,pasti banyak deh cogan yang keluar dari sarangnya"dengan senyum indah nya tanpa wajah berdosa lina mengatakan bahkan sambil membayangkan pula"aduh, kenapa kau memukul jidat ku"adu Lina sambil mengusap jidat nya"lebay dan hiperbola,disentil bukan di pukul,lagian pikiran mu hanya tentang cowok dan makanan apa tidak ada hal lain".
"sama saja, dipukul atau disentil sama-sama menimbulkan sakit,oh ayo lah sayang ku kita butuh cuci mata dan menenangkan pikiran dari banyak nya pekerjaan".
"banyak hal yang bisa menenangkan pikiran selain melihat cogan mu itu seperti,mengaji, mendengar ceramah dan mengikuti kajian dan hal positif lainnya".
"ya ya ya,jika ustadzah Kila sudah bersuara aku tidak bisa lagi menjawab"Kila hanya menggeleng kepala melihat sahabat satu-satunya itu."jadi gimana,jadi ngak nih"lanjut Lina "akan aku usahakan tapi tidak janji,kan kamu tau sendiri ibu gimana harus dijelas kan dari A sampai Z untuk minta izin"
"masalah Tante jadi urusan ku,aku jamin jika kau bersama ku Tante akan memberi izin"
"baiklah,kalau gitu aku pulang dulu"
"hati hati dijalan"ucap Lina sambil melambaikan tangan dan ia pun ikut menyusul pulang dengan motor nya.
Setibanya dirumah Kila terkejut melihat beberapa isi barang rumah nya yang sudah diluar dan mendengar tangisan ibu nya,dia bergegas masuk kerumah tanpa mengucapkan salam,ia melihat orang tua nya berlutut dan memohon kepada seorang pria berwajah tampan siapapun pasti akan terpesona melihat nya,tapi Kila tidak mengenalinya yang pasti bukan sembarangan orang dilihat dari penampilannya,
"Bu,ada apa ini"semua orang mengalihkan pandangan nya terhadap Kila seketika mendadak hening'yang ditunggu tunggu ' batin Daffin tersenyum miring dan itu dilihat pak Hendra, suara pak Hendra memecahkan keheningan"nak kamu sudah pulang,kamu pasti capek istirahat lah kekamar".
"ini ada apa pak kenapa barang kita ada diluar dan siapa mereka"tanya Kila menuntut penjelasan tanpa menghiraukan ucap pak Hendra"nak masuklah kekamar,bapak akan menyelesaikan kan nya"bukan itu jawab yang Kila inginkan.
Jangan lupa komen yang positif agar autor bisa memperbaiki dan semangat update nya,sekali lagi autor tegas kan ini murni ide sendiri tanpa mengcopy karya orang lain, salam hangat dari autor untuk kalian selamat membaca semoga suka❤️(•‿•)
lanjut