Dia harus menutupi identitas demi mendapatkan teman dan cinta yang benar-benar tulus. Dia lelah dengan kebohongan mereka, kepedulian mereka semata ingin memanfaatkan dirinya hanya karena dia anak dari orang kaya.
Semuanya palsu hingga dia lebih meninggalkan itu semua dan mencoba hidup mandiri dan menutupi identitas sebenarnya tentang dirinya.
Berawal hidup di kost dan mulai merubah cara hidup dia sederhana mungkin tanpa mengetahui identitas dirinya sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
{pertemuan dengan keluarga besar dari keluarga Valen}
Mereka berdua langsung kedepan, Aldo sontak saja berdiri diposisi duduknya.
"Kenapa berdiri, silahkan duduk." mama Monica duduk disofa sebelahnya, sedangkan Valen duduk disamping Aldo.
"Selamat datang dirumah kami nak, Aldo." ucap Mama Monica, sontak saja dia kaget kenapa wanita itu bisa tahu nama dirinya, Aldo pun melirik diarah samping.
Valen hanya membalas dengan mengangkat kedua bahunya.
"Perkenalkan nama saya Monica."
"Nama saya Aldo nyonya." jawab Aldo yang memperkenalkan nama dirinya sendiri.
"Tidak nak, Aldo. Jangan panggil nyonya, panggil mama saja." jawab mama Monica yang membalas dengan senyuman.
"Mama?"
"Iya nak, karena wanita disampingmu itu adalah putri saya."
"Apa!" batin Aldo yang melirik lagi kearah Valen .
"Aduh, pasti dia marah kalau aku berbohong." batin Valen, tangan Valen keringat dingin.
Mama Monica membalas dengan menggelengkan kepala.
"Bisa mama bicara langsung padamu?" tanya Mama Monica pada Aldo secara langsung. Aldo pun menganggukkan kepala.
Mama Monica pun menceritakan awalnya kenapa putrinya melakukan itu semua dan semua kebenaran tentang pekerjaannya.
Aldo dari awal kaget dan tak menyangka jika mana kekasihnya itu orang berada dan merupakan anggota keluarga terpandang.
Aldo terdiam mendengar penjelasan dari mama Monica.
"Jadi maafkan, jika mana putri mama tak bicara yang sejujurnya denganmu. Dia hanya ingin memiliki teman yang benar-benar setia begitu juga dengan pria yang bisa menerima apa adanya. Apa lagi kamu sudah melamar putri saya, saya yakin jika mana itu yang terbaik saya sebagai orang tua hanya bisa mendukung. " jawab Mama Monica yang begitu bahagia, ternyata pria yang bernama Aldo orang yang sopan dan baik.
" Maksudnya mama, mama menerima lamaran dari Aldo?" tanya Valen pada mamanya.
"Tentu saja sayang mama setuju dan menerima lamaran Aldo untuk putri mama yang tersayang ini." jawab mama Monica yang langsung dibalas senyuman oleh mereka berdua.
"Terimakasih nyonya." jawab Aldo.
"Jangan panggil nyonya, tapi mama." ucap Mama Monica yang mulai nyaman dengan mama Monica.
Valen langsung menghampiri mamanya. " Makasih ya ma." Valen memeluk mamanya, Mama Monica membalas dengan pelukan juga.
Tiba-tiba datanglah seorang pria yang ikut duduk disamping Aldo.
"Tuan Gio." ucap Aldo yang kaget dengan kehadiran rekan kerjanya ditempat itu.
"Biasa saja, panggil Kak Gio. Jangan pakai kata tuan." ucap Gio yang duduk santai disamping Aldo.
"Ini apa maksudnya?" tanya Aldo yang masih kebingungan.
Mama Monica menahan tawanya setelah mendengar kata dari Aldo.
"Nak, Aldo. Perkenalkan pria yang di sampingmu itu adalah putra mama yang pertama sekaligus dia kakaknya dari Valen." jawab mama Monica yang membalas dengan senyuman.
Kedua mata Aldo langsung melotot, setelah mendengar dengan kebenaran itu.
"J-jadi anda itu kakak Valen?" tanya Aldo yang masih tak percaya.
"Memang, Valen itu adikku." jawab kak Gio dengan santai.
"Sepertinya Kamu masih kaget, memang seperti itulah kebenarannya. Yang diawalnya kamu menganggap Valen itu dari orang biasa. Tapi inilah kebenaran jika mana Valen bagian dari keluar kami." jawab mama Monica yang lebih banyak menjelaskan daripada Valen yang berbicara.
Valen hanya takut jika nantinya dia salah bicara hingga ujungnya mengakibatkan salah paham antara mereka.
"GIo, apa papamu masih diruang kerjanya?" tanya mama Monica pada putranya.
"Iya mam, papa masih diruang kerja." jawab Gio pada mamanya.
Mama monica berdiri dari tempat duduk. "Ya sudah mama mau kesana sekalian kita nanti makan malam bersama, mumpung hari ini masak banyak." pesan Mama Monica yang begitu antusias dengan acara hari ini.
Akhirnya hanya ada mereka bertiga yang ada diruang tamu. "Ternyata kamu diam-diam berani juga melamar langsung adik saya." ucap Gio yang mulai berani bertanya.
"Jujur saya tidak tahu jika mana Valen adik tuan." jawab Aldo yang sedikit takut dengan rekan kerjanya itu.
Gio terlihat sedikit kesal dengan jawaban Aldo.
"Kan sudah aku bilang, kalau panggil jangan pakai kata tuan. Cukup panggil kak Gio." ucap Gio yang kedua kalinya.
"Baik kak Gio." jawab Aldo yang terpaksa harus berkata itu, walaupun masih terdengar kaku.
Aldo melirik ke arah Valen, Tapi Valen mengangkat bahu kanannya. Datanglah mama monica menghampiri mereka bertiga.
"Aldo."
"Iya tante." jawab Aldo yang la membalas panggilan dari mama Monica.
"Bisa tidak kamu ikut mama ke dalam, papa Valen ingin bicara langsung dengan kamu." kata Mama Monica pada Aldo, Aldo pun membalas dengan anggukkan.
Aldo pun berdiri dari tempat duduknya, dan pergi mengikuti mama Monica. Sedangkan Valen sedikit khawatir.
"Semoga saja semua baik-baik saja." batin Valen yang merasa sedikit takut jika nantinya ada apa-apa didalam.
"Kamu kenapa terlihat khawatir begitu."
"Valen sedikit takut saja kak, jika nantinya Papa marah." jawab Valen yang sedikit khawatir dan penasaran apa yang dikatakan papanya pada Aldo.
"Marah kenapa, papa tidak seperti itu. Sudahlah tenang saja." pesan kak Gio padanya.
Sedangkan ditempat lain
"Itu pintunya." Mama Monica mengantarkan Aldo sampai diruang kerja suaminya.
Pintu langsung terbuka,nampak tuan Daniel masih fokus dengan laptop di meja kerjanya.
"Papa." sapa mama Monica pada suaminya,tuan Daniel langsung melirik kedepan. Didepan tuan Daniel ada istrinya dan seorang pria yang dia kenal.
"Ternyata benar pria itu." batin tuan Daniel.
"Iya ma." jawab Tuan Daniel dengan pandangan kearah Aldo. Sontak saja Aldo kaget dia orang yang Aldo kenal juga.
"Tuan?"
"Mama bisa tidak keluar, Papa ingin berbicara berdua dengan Aldo." mama Monica langsung membalas dengan anggukkan, seperti suaminya ingin bicara penting dengan Aldo. Mama Monica memberikan ruang bicara untuk mereka yang secara pastinya mereka berdua pasti membicarakan tentang hubungan putri mereka dengan Aldo.
Kini diruangan hanya ada tuan Daniel dan Aldo yang saat itu duduk saling berhadapan.
"Saya tidak menyangka jika kamu dengan beraninya melamar langsung putri saya. Tapi saya akui memang kamu cukup berani. Dan kini saatnya kamu menghadapi saya langsung selaku saya orang tua dari tunanganmu itu." jawab tuan Daniel, reaksi Aldo terdiam.
"Saya benar-benar tidak tahu tuan, jika mana Valen putri tuan." jawab Aldo yang mulai memberanikan diri menjawab.
"Wajar jika kamu tidak tahu, putri saya sengaja menyembunyikan identitasnya." jawab tuan Daniel.
"Saya sudah tahu kenapa putri tuan melakukan itu, apalagi nyonya sudah menceritakan semuanya awal kejadian itu. Tapi jujur saya masih kaget jika mana Valen itu putri tuan. Bukannya saya ingin mengambil kesempatan, tapi saya benar-benar tidak tahu dan saya mengira jika Valen itu hanyalah orang biasa seperti saya. " jawab Aldo yang benar-benar jujur dengan apa yang dia katakan.