Naina harus menyembunyikan fakta bahwa dokter Nickolas Carter adalah seorang pria yang impoten. Sementara Nick harus menyembunyikan fakta bahwa Naina adalah seorang wanita malam.
Dalam perjanjian tersembunyi itu mereka terikat sebuah pernikahan.
"Buat aku sembuh, setelahnya aku akan melepaskanmu," kata Nick.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SA Bab 21 - Tidak Sadar
Nickolas tidak ingin hilang kesempatan, tidak ingin menyia-nyiakan desiran yang sudah dia rasakan. Jadi saat itu juga dia menangkup wajah Naina dan diciumnya mesra.
Tangannya yang menangkup kemudian turun untuk melepaskan kancing baju Naina, sampai pundak sang wanita terpampang dengan sempurna. Naina memilih pasrah, dia hanya diam dan membiarkan sang suami bergerak sesuai dengan fantasinya sendiri. Naina bahkan tidak menolak saat tangan hangat Nickolas masuk ke dalam bra-nya secara langsung, sampai daddanya benar-benar berada di genggaman pria tersebut.
Sesaat inti Nickolas mulai mengeras, namun hanya dengan hitungan detik kembali layu seperti semula.
Dan hal itu membuat pikiran Nickolas jadi pecah, hingga menghilangkan hasrat dalam sekejap.
"Tidak bisa Naina, ini sulit."
"Tapi sudah ada kemajuan sayang, meski hanya sebentar aku bisa merasakannya," balas Naina, dia tak masalah meski sudah berantakan seperti ini.
"Aku akan membantumu," balas Nickolas ambigu, namun Naina bisa memahaminya dengan jelas.
"Jangan, aku malu," jawab Naina jujur.
"Jika menganggap aku sebagai suamimu jangan malu, aku akan senang jika melihat mu pelepasan," balas Nickolas, dia sungguh-sungguh dengan ucapannya tersebut. Dan Naina menangkap hal lain tentang hal ini. Mungkin Nickolas tidak ingin Naina jadi mencari pelampiassan di tempat lain, harus dengannya saja.
"Baiklah, tapi aku malu," jawab Naina akhirnya, dia setuju tapi tetap saja merasa malu.
Di atas sofa itu keduanya berbaring bersama, Mereka tidur miring dan Nickolas memeluk Naina dari belakang. Untuk pertama kalinya akhirnya Nickolas menyentuh inti tubuh sang istri, merasakan hal yang selama ini tidak pernah dia rasakan.
Ini semua hanyalah sentuhan yang sederhana, namun seperti membuat hubungan keduanya melangkah satu titik ke depan.
Naina merinttih penuh kenikmatan di hadapan suaminya dan hal itu membuat Nickolas tersenyum.
Bagi Naina ini adalah pelepasan terindah yang pernah dia dapatkan, jari-jari sang suami pun kini telah jadi candunya yang baru.
"Sudah ah ayo tidur, aku malu," ucap Naina, dia berbalik dan memeluk sang suami erat, menyembunyikan wajahnya di dadda bidang sang suami.
Sofa itu benar-benar cukup untuk menampung mereka berdua.
Dan di saat Naina merasa malu, Nickolas malah terkekeh puas. "Wajahmu sampai merah," balas Nickolas, dan Naina langsung memukul punggungnya.
"Diam!" kesal Naina, jadi sedikit membentak.
"Sstt, jangan berisik. Bagaimana jika ada yang mendengar di luar sana," ucap Nickolas, malah menakut-nakuti.
"Jangan membuatku takut," bisik Naina pula, kini mencubit punggung suaminya tersebut.
"Aw, sakit Naii."
"Salah Dokter sendiri, malah menggodaku terus."
Nickolas terkekeh lagi, "Tidurlah, selamat malam," ucap Nickolas.
"Selamat malam juga sayangkuh," balas Naina, dia mencium leher Nickolas pula, lalu kembali menyembunyikan wajahnya di pelukan sang suami.
"Benar kita tidur di sini?" tidak masalah?" tanya Naina lagi.
"Tidak, tidurlah."
"Iya," balas Naina singkat. Dia mulai memejamkan mata namun bibirnya masih setia tersenyum.
Malam ini cepat sekali berlalu, dan diantara keduanya selalu Nickolas yang bangun lebih dulu. Sekarang waktu sudah menunjukkan jam 6 pagi, matahari bahkan mulai nampak bersinar. Suara-suara para perawat dan pengunjung rumah sakit pun mulai terdengar meski samar-samar.
Tapi Nickolas tetap tidak membangunkan Naina, kini akhirnya dia menatap wajah wanita tersebut, dia tatap dengan intens. Tidak lagi menatap ke arah dadda yang sebenarnya masih terbuka.
Nick tidak sadar, saat dia menatap wajah itu bibirnya tersenyum kecil.