Pura-pura Miskin

Pura-pura Miskin

{awal tinggal dikost}

  Terlihat ada seorang wanita yang baru saja bangun dari tidurnya. Dia segera mengambil botol minuman di meja samping lemari kamarnya.

  "Segarnya." dia benar-benar haus setelah semalam dia lelah merapikan beberapa barang miliknya.

  Keadaan di dalam kamarnya terlihat rapi, hanya beberapa barang yang dia bawa dari rumahnya. Wanita itu pun bergegas keluar dari kamarnya.

  Tiba-tiba saja ada seorang wanita menghampiri dirinya.

  "Penghuni kost baru ya?" tanya wanita itu.

  "Iya mbak, perkenalkan nama saya Valen." dia memperkenalkan diri pada mereka yang kebetulan keluar dari kamar mereka.

  "Oh penyanyi dangdut itu ya." sontak saja pundak wanita itu di pukul keras oleh wanita yang berdiri di depan mereka.

  "Aduh, sakit tahu." ucap wanita itu yang kesakitan.

  "Itu Via Vallen." jawab serentak mereka bertiga yang kesal dengan candaan wanita itu.

  Valen pun sedikit menahan tawa setelah melihat mereka bertiga begitu kompak menjawab.

  "Ya tuhan tolong hambamu ini." ucap Wanita itu yang terlihat sedih.

  Mereka bertiga hanya menggelengkan kepala mendengar ucapan wanita itu. Sontak saja salah satu dari mereka mendekati Valen.

  "Maafkan atas perilaku teman kami, kadang-kadang dia seperti itu orangnya ." kata wanita itu pada Valen.

  Valen membalas dengan senyuman pada wanita itu.

  "Oh iya sampai lupa, perkenalkan namaku Almira, itu Bunga dan wanita itu Dini." dia memperkenalkan satu persatu.

  "Hey kamu belum memperkenalkan namaku." wanita itu protes.

  "Kamu memperkenalkan namamu sendiri bisa kan." jawab Almira dengan santai.

  "Kamu ya." wanita itu terlihat geram dengan Almira.

  Valen pun maju mendekati." Valen." dia mengulurkan tangannya pada wanita didepannya.

  "Resty." mereka berdua saling berjabat tangan. Valen pun membalas dengan senyuman.

  "Akhirnya aku tambah teman ngobrol di sini." jawab Resty yang kelihatan begitu bahagia.

  "Ya sudah aku tinggal mandi dulu." pamit Bunga yang bergegas segera.

  "Hey, aku duluan." teriak Resty pada Bunga, Sedangkan Dini hanya menggelengkan kepala melihat keduanya saling ribut.

  "Memang begitu orangnya, Pagi-pagi sudah heboh." kata Dini yang kamarnya ada disamping kamarnya.

  "Iya mbak, tapi kedengarannya asyik daripada sepi seperti kuburan." jawab Valen yang begitu senang sambutan mereka terhadap dirinya baik-baik saja.

  "Ya sudah aku tinggal dulu, mau siap-siap baju buat kerja nanti." pamit Almira yang terlihat sibuk dengan pekerjaannya.

  "Memangnya mbak Almira kerja dimana?" tanya Valen pada mbak Almira.

  "Saya bekerja diperusahaan Puri grup." jawab Almira, Valen pun langsung kaget dengan ucapan Almira jika dia berkerja di sana.

  "Bukannya itu perusahaan milik mama." batin Valen yang takut jika nantinya mereka tahu semua tentang identitas sebenarnya dirinya.

  "Oh disana, aku dengar dari orang luar perusahaan itu merupakan perusahaan paling sukses di kota ini." kata Valen yang sekedar mengetahui dari pendapatan orang disana.

  "Itu memang benar, untuk masuk ke dalam perusahaan kami harus melewati beberapa tes masuk. Karena perusahaan itu mencari orang-orang yang berbakat." ucap Almira yang menjelaskan betapa sulitnya masuk diperusahaan itu.

  "Sedangkan kamu kerja dimana?" tanya Dini pada Valen.

  "Aku bekerja di mini market." jawab Valen yang diam-diam menutupi identitas sebenarnya.

  "Oh jadi kamu bekerja dibagian kasir."

  "Iya mbak, jauh beda dengan mbak Almira yang bekerja diperusahaan yang terkenal itu." jawab Valen yang mengakui bekerja diperusahaan itu tidaklah mudah untuk masuk.

  "kamu itu, apapun pekerjaan kita seharusnya kita syukuri . Yang terpenting semua itu hasil dari kerja keras kita, jangan pernah malu dengan pekerjaan kita." jawab Almira yang begitu baik dengan Valen.

  "Aku setuju dengan pendapat kamu." jawab Bunga yang baru saja selesai mandi.

  "Oh kamu sudah selesai, ya sudah gantian aku mandi dulu. " pamit Dini pada mereka semua.

  Akhirnya mereka semua kembali ke kamar mereka masing-masing. Valen pun terlihat begitu nyaman mengobrol dengan mereka.

  Valen pun mengecek tasnya yang belum dia bereskan, ternyata di dalam tas itu ada sebuah kantong plastik warna hitam yang masih terbungkus rapi.

  Setelah dia buka, Valen terkejut dengan isi di dalamnya.

  "Apa uang." Di dalam kantong itu ada uang tunai, jika dihitung ada 30 juta. Valen pun tak tahu jika mamanya memberikan uang itu untuk dirinya.

  "Kenapa sih, mama tidak bilang." ucap Valen yang begitu kesalnya dengan mamanya.

  Valen pun segera menyimpannya ke tempat yang aman.

  Valen pun tiduran santai dengan buku novel yang dia bawa dari rumah.

  Diluar terdengar suara ramai diluar kamarnya, Valen pun segera keluar dari kamarnya.

  Ternyata itu suara mereka yang sudah rapi dengan baju kerja mereka.

  "Lho kamu tidak kerja?" tanya Dini pada Valen.

  "Shift siang mbak." jawab Valen.

  "Oh masuk siang." jawab Dini yang sudah siap berangkat kerja, akhirnya mereka berempat berangkat kerja.

  Kini Valen sendirian di kost. Dia pun segera memakai jaket miliknya, dia bergegas pergi ke toko membeli sesuatu.

  Valen berangkat dengan menaiki sepeda motor, memang sengaja dia melakukan itu untuk tidak terlalu mencolok.

  Pada kenyataannya diam-diam dia memiliki mobil pribadi,tapi dia tak mau memakainya.

Dia melakukan itu Agar penyamaran dirinya tidak terbongkar.

  Valen begitu menikmati kehidupannya yang begitu sederhana, dia pun membeli beberapa barang yang dia perlukan.

  Setelah selesai berbelanja Valen langsung di sibukkan dengan pekerjaan kamarnya.

  "Akhirnya semua selesai." ucap Valen langsung duduk bersandar di tembok kamar.

  Valen pun memilih istirahat setelah itu dia harus pergi ke tempat kerjanya, Valen pun mengambil Laptop miliknya.

  Dia pun disibukkan dengan pekerjaan didepan Laptop, setelah selesai mengerjakannya Valen iseng-iseng membuat makanan mie ramen yang bari saja dia beli.

  "Kelihatannya enak." Valen pun menikmati makan pagi dengan mie instan yang baru saja.

  "Ternyata enak juga." Valen begitu lahap memakan mie ramen itu hingga habis.

  Tiba-tiba Handphone miliknya berdering.

  "Ada apa Mir?" tanya Valen pada wanita itu.

  "Barangnya sudah datang mbak." pesan wanita itu pada Valen.

"Kalau sudah datang, kamu data semuanya. Nanti siang aku kesana mengecek barang langsung." perintah Valen pada Mira yang saat itu ada diposisi tempat kerja.

"Baik mbak." jawab Mira yang langsung mematikan sambungan teleponnya.

Setelah dia selesai makan, Valen segera melanjutkan pekerjaannya yang masih dia simpan di laptopnya.

Sembari dia bekerja, Valen membuka satu-persatu cemilan yang baru dia beli. Disaat dia santai, pekerjaan tetap saja menganggu waktunya.

Dia pun menikmati hari santainya walaupun dia masih fokus dengan pekerjaan yang sedang dia kerjakan.

Tak terasa waktu sudah siang, Valen segera membereskan beberapa barang miliknya. Setelah itu dia bersiap untuk pergi ke tempat kerjanya.

Valen pun berangkat dengan menaiki sepeda motor miliknya.

Terpopuler

Comments

rivana97

rivana97

baru mampir thoorrr

2024-04-26

3

rivana97

rivana97

"apa" nya ketinggalan thoorrr 🙏

2024-04-25

3

Inyoman Raka

Inyoman Raka

yg miskin pingin jadi kaya berhayal , eh malah ini si valen repot jadi kaya

2024-04-18

0

lihat semua
Episodes
1 {awal tinggal dikost}
2 { kesibukan awal}
3 { hari santai berkumpul teman}
4 {Curhatan mereka}
5 {Bekerja keras}
6 {keputusan yang tepat}
7 {Diawal perkenalan}
8 {Mengenal lebih dekat}
9 {Bertemu kedua kalinya}
10 {Rasa kagum dari seseorang}
11 {perhatian}
12 {mengungkapkan cinta}
13 {Lebih dekat}
14 {Menemani mama tercinta}
15 {Kejujuran Valen}
16 {Rindu berat}
17 {jalan bersama}
18 {Kedatangan Gio dikost Valen}
19 {Pertemuan Gio dengan Aldo}
20 {rencana ingin melamar}
21 {melamar Valen}
22 {menerima lamaran dari Aldo}
23 {Kejujuran Valen pada keluarganya}
24 {keluarga Valen ingin bertemu dengan Aldo}
25 {pertemuan Aldo dengan mama Monica}
26 {pertemuan dengan keluarga besar dari keluarga Valen}
27 {Segera cepat menikah}
28 {jalan-jalan berdua}
29 {rencana mereka pergi ke panti asuhan}
30 {kehangatan suasana di panti asuhan}
31 {Curhatan Valen pada ibunya Aldo}
32 {makan malam berdua}
33 {Aldo bertemu dengan mantannya}
34 {Rasa khawatir Aldo}
35 {pertemuan Aldo dengan mama Monica }
36 {berdiskusi tentang rencana pernikahan mereka}
37 {Kedatangan ibu Nisya dirumah keluarganya Valen}
38 {lamaran Aldo diterima oleh keluarga Valen}
39 {kasih sayang seorang ibu}
40 {pergi ke butik memilih gaun pernikahan}
41 {cinta yang begitu besar untuk Valen}
42 {Pamitnya ibu Nisya untuk pulang}
43 {berkunjung dirumah Valen atas perintah mama monica}
44 {hari pernikahan Aldo dan Valen}
45 {hari bahagia kedua pengantin}
46 {perasaan gugup dari Valen}
47 {melayani suami tercinta}
48 {bulan madu}
49 {ke romantis pengantin}
50 {pulang dari bulan madu}
51 {keputusan tinggal dirumah Valen}
52 {keputusan aldo berhenti bekerja}
53 {waktu bersama istri}
54 {mencari identitas Aldo}
55 {awal kerja diperusahaan milik keluarga istrinya}
56 {pertemuan kedua kalinya Aldo dengan tuan Kevino}
57 {Hadiah mobil untuk Aldo}
58 {perubahan pada Aldo dimata mantannya}
59 {ke kost Aldo}
60 { Rencana tersembunyi dari tuan Kevino}
61 { dendam yang terpendam}
62 {ketulusan Aldo membantu}
63 {kecemburuan Yunita dengan Aldo}
64 {perginya Yunita dari apartemen kekasihnya}
65 {Nekadnya Yunita mendekati Aldo}
66 {kepulangan tuan Daniel}
67 {kecurigaan Aldo dengan tuan Kevino}
68 {Valen dilabrak mantan pacar suaminya }
69 {Kedatangan Aldo dikantor tuan Kevino}
70 {curhat tuan Kevino pada Aldo}
71 {kebenaran Aldo putra dari tuan Kevino}
72 {kabar bahagia kehamilan Valen}
73 {kabar bahagia untuk keluarga Valen}
74 {Valen begitu bahagia dengan kabar kehamilannya}
75 {tuan Kevino bicara jujur pada Aldo}
76 {kebahagiaan Aldo bertemu dengan ayah kandungnya}
77 {pertemuan tuan Kevino dengan keluarga Valen}
78 {Rencana rahasia tuan Kevino}
79 {Aldo kaget pelaku penabrak istrinya}
80 {perdebatan antara tuan Kevino dan Nyonya Angel}
81 {berkunjung kemakam mama Aldo}
82 {pertemuan pertama Aldo}
83 {kejadian kelam}
84 {kelicikkan nyonya Angel}
85 {rencana gagal }
86 {tidak tinggal diam}
87 {pertemuan 2 keluarga}
88 {Dendam seseorang pada tuan Kevino}
89 {Identitas Aldo terbongkar}
90 {Aldo dan tuan Kevino mengunjungi panti asuhan}
91 {tragedi mengenaskan}
92 {Aldo mengalami koma}
93 {kedatangan ibu Nisya dirumah sakit}
94 {Sisi kejam dari Gio}
95 {terbongkar kejahatan tuan Bara}
96 {kematian Bianca}
97 {Aldo akhirnya sadar dari koma}
98 {Rindu seorang istri pada suaminya }
99 {akhirnya Aldo bisa pulang}
100 Akhir cerita
Episodes

Updated 100 Episodes

1
{awal tinggal dikost}
2
{ kesibukan awal}
3
{ hari santai berkumpul teman}
4
{Curhatan mereka}
5
{Bekerja keras}
6
{keputusan yang tepat}
7
{Diawal perkenalan}
8
{Mengenal lebih dekat}
9
{Bertemu kedua kalinya}
10
{Rasa kagum dari seseorang}
11
{perhatian}
12
{mengungkapkan cinta}
13
{Lebih dekat}
14
{Menemani mama tercinta}
15
{Kejujuran Valen}
16
{Rindu berat}
17
{jalan bersama}
18
{Kedatangan Gio dikost Valen}
19
{Pertemuan Gio dengan Aldo}
20
{rencana ingin melamar}
21
{melamar Valen}
22
{menerima lamaran dari Aldo}
23
{Kejujuran Valen pada keluarganya}
24
{keluarga Valen ingin bertemu dengan Aldo}
25
{pertemuan Aldo dengan mama Monica}
26
{pertemuan dengan keluarga besar dari keluarga Valen}
27
{Segera cepat menikah}
28
{jalan-jalan berdua}
29
{rencana mereka pergi ke panti asuhan}
30
{kehangatan suasana di panti asuhan}
31
{Curhatan Valen pada ibunya Aldo}
32
{makan malam berdua}
33
{Aldo bertemu dengan mantannya}
34
{Rasa khawatir Aldo}
35
{pertemuan Aldo dengan mama Monica }
36
{berdiskusi tentang rencana pernikahan mereka}
37
{Kedatangan ibu Nisya dirumah keluarganya Valen}
38
{lamaran Aldo diterima oleh keluarga Valen}
39
{kasih sayang seorang ibu}
40
{pergi ke butik memilih gaun pernikahan}
41
{cinta yang begitu besar untuk Valen}
42
{Pamitnya ibu Nisya untuk pulang}
43
{berkunjung dirumah Valen atas perintah mama monica}
44
{hari pernikahan Aldo dan Valen}
45
{hari bahagia kedua pengantin}
46
{perasaan gugup dari Valen}
47
{melayani suami tercinta}
48
{bulan madu}
49
{ke romantis pengantin}
50
{pulang dari bulan madu}
51
{keputusan tinggal dirumah Valen}
52
{keputusan aldo berhenti bekerja}
53
{waktu bersama istri}
54
{mencari identitas Aldo}
55
{awal kerja diperusahaan milik keluarga istrinya}
56
{pertemuan kedua kalinya Aldo dengan tuan Kevino}
57
{Hadiah mobil untuk Aldo}
58
{perubahan pada Aldo dimata mantannya}
59
{ke kost Aldo}
60
{ Rencana tersembunyi dari tuan Kevino}
61
{ dendam yang terpendam}
62
{ketulusan Aldo membantu}
63
{kecemburuan Yunita dengan Aldo}
64
{perginya Yunita dari apartemen kekasihnya}
65
{Nekadnya Yunita mendekati Aldo}
66
{kepulangan tuan Daniel}
67
{kecurigaan Aldo dengan tuan Kevino}
68
{Valen dilabrak mantan pacar suaminya }
69
{Kedatangan Aldo dikantor tuan Kevino}
70
{curhat tuan Kevino pada Aldo}
71
{kebenaran Aldo putra dari tuan Kevino}
72
{kabar bahagia kehamilan Valen}
73
{kabar bahagia untuk keluarga Valen}
74
{Valen begitu bahagia dengan kabar kehamilannya}
75
{tuan Kevino bicara jujur pada Aldo}
76
{kebahagiaan Aldo bertemu dengan ayah kandungnya}
77
{pertemuan tuan Kevino dengan keluarga Valen}
78
{Rencana rahasia tuan Kevino}
79
{Aldo kaget pelaku penabrak istrinya}
80
{perdebatan antara tuan Kevino dan Nyonya Angel}
81
{berkunjung kemakam mama Aldo}
82
{pertemuan pertama Aldo}
83
{kejadian kelam}
84
{kelicikkan nyonya Angel}
85
{rencana gagal }
86
{tidak tinggal diam}
87
{pertemuan 2 keluarga}
88
{Dendam seseorang pada tuan Kevino}
89
{Identitas Aldo terbongkar}
90
{Aldo dan tuan Kevino mengunjungi panti asuhan}
91
{tragedi mengenaskan}
92
{Aldo mengalami koma}
93
{kedatangan ibu Nisya dirumah sakit}
94
{Sisi kejam dari Gio}
95
{terbongkar kejahatan tuan Bara}
96
{kematian Bianca}
97
{Aldo akhirnya sadar dari koma}
98
{Rindu seorang istri pada suaminya }
99
{akhirnya Aldo bisa pulang}
100
Akhir cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!