Sahabat mu adalah Ular. Itulah yang terjadi pada Ashila yang sudah bertahun-tahun berteman dengan perempuan yang dia anggap saudara
Lolita merebut kekasih yang sangat di cintai oleh Ashila untuk kesekian kalinya dan sayangnya gadis itu baru menyadari seberapa buruk perilaku sahabatnya itu
Tapi kehidupan mempertemukan mereka kembali, seperti sebuah karma kekasih Lolita menyukai Asila bahkan terkesan Obses dan mengunci wanita itu dalam lingkup kekejaman nya
akan kah wanita itu menghindar atau memberi pelajaran pada Lolita?
Namun sayang nya gadis itu sudah membuat pria itu terpesona hingga tidak melepaskan dirinya lagi
"Lepaskan saya Tuan Leus!".
"Mau kemana? kemarilah dan balaskan dendam mu"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AKAN BERTANGGUNG JAWAB
“Jangan lakukan itu!”. Bajha mengehentikan mobilnya di pinggir jalan yang cukup sepi suara seak dan rengekan gadis itu berhasil memecah fokusnya untuk menyetir “Sino!”.
“Ah…” Satu desahan gadis itu berhasil membuat Bajha merinding sangat hebat di tambah tubuh Sino yang terpampang nyata di depannya, tangan gadis itu mengusap kasar bagian intinya seolah melepaskan seuatu yang mengganjal di sana “Kenapa rasanya tidak nyaman… Bajha…”.
“Sino… kau…”. Bajha menguk ludahnya Sino memanggilnya begitu erotis dengan desahan, keadaan di sana sangat sepi membuat jiwanya ikut terbakar “Apa kau tahu apa yang baru saja kau lakukan..”.
“Umh entahlah…. tapi bisakah kau membantu ku, Paman…. ini begitu menyiksa ku”.
“Kau akan menyesal”.
Sino tidak menjawab apapun baginya pertanyaan Bajha terdengar seperti penolakan yang artinya pria itu tidak akan bisa membantu keadaan nya
Aku tidak tahan… rasanya seperti terbakar. Sino melepaskan pakaian atasnya hingga tidak tersisa sehelai benangpun tangannya meraba-raba tubuhnya terutama di kedua gundukan miliknya yang memang berukuran lumayan.
“Engh… hmm”. Gadis itu memejamkan matanya merasakan sentuhan pada tubuhnya sendiri yang tidak berarti apapun
Bajha pria berumur 34 tahun itu seumur hidupnya tidak pernah melakukan hal yang merusak orang lain atau bermain dengan orang yang tidak benar, bukan berarti dia tidak normal dia selalu menjaga diri untuk dirinya dan kebaikan Ashila
Tapi sekarang seakan sebuah ujian berada di depannya Sino menggodanya dengan begitu dalam dan tidak akan bisa menghentikan dirinya untuk sekian lama.
“Hmmhh ah!”. Sino tersentak saat tangan besar Bajha mulai memilin pucuk dadanya “Ah…. Paman Bajha!”.
“Berhenti memanggil ku Paman, kau yang membuat ku seperti ini Sino jadi bertanggung jawablah”.
“Arghh!”. Sino berteriak saat Bajha mulai memberi kecupan di sekujur lehernya pria itu seperti binatang yang sedang kelaparan menyerang setiap inci tubuhnya “Ah sakit!”.
Gadis itu berteriak saat Bajha kini menghisap pucuk dadanya dengan begitu kuat sampai gadis itu meringis pun Bajha yang sudah di kuasai nafsu hanya melampiaskan gejolaknya
Kini Bajha membenarkan posisinya menurunkan sandara kursi Sino lalu beralih posisi di atas tubuh gadis itu, Sino masih terlihat gelisah memegangi celananya sendiri
Sepertinya mereka memberi dosis yang teramat tinggi, sia*an apa aku benar-benar akan melakukan ini? . Bajha bergumam bimbang Sino masih sangat muda apa dia akan merusak gadis muda yang baik itu? . Tidak masih ada cara lain, aku tidak akan melakukan hal kotor ini
Bajha mencoba mengembalikan akal sehatnya dia menyingkir dari atas tubuh Sino namun gadis itu malah mencoba menahannya
“Paman tolong aku, ini sangat menyiksa ku aku serasa akan mati…”.
“Tidak… aku tidak bisa merusak mu Sino, aku akan membawa mu ke rumah sakit maafkan aku”.
“Lakukan apa yang ingin kau lakukan!!”. Teriak Sino begitu keras “anghh… s*it, Bajha…. apa Paman tidak pernah melihat ku…”.
“Sino”.
Tangan Bajha menggenggam pundak Sino gadis itu semakin tidak terkendali
“Ah terserahlah!”. Teriak Sino frustasi, gadis itu menangis menahan rasa sakit yang tertuntaskan karena Bajha yang sudah sempat menambah penderiataan itu Tangan nya kembali melepaskan helaian pakaiannya lalu menarik Bajha dalam ketidak sadarannya
“Si..Sino… Hmmphh”. Ciuman paksa dari gadis itu seakan memecahkan tembok yang susah payah Bajha buat , pria itu tidak menahan diri lagi
“Baik! Tapi kau harus menerima konsekuensi nya!”.
Sino mengangguk berkali-kali Bajha kembali naik ke atas tubuh Sino gadis itu sudah tidak karuan dengan pakaian yang tidak berbetuk lagi
Pria itu mulai memberi kecupan seperti pertama kali dia melakukannya sementara Sino merangkul leher Bajha seakan tidak ingin melepaskannya, lalu tatapan bajha tertuju pada bagian pakaian Sino kancing celana Sino yang sudah terbuka sejak kapan
Pria itu menarik celana jeans itu sampai terlepas menyisakan underware berwarna merah yang kontras dengan kulit putih Sini
S*al dia lebih menggoda dari yang ku bayangkan!. Tangan pria itu menyentuh area terlarang itu Sino sudah basah dengan hasrat yang sudah memuncak
Sino mencoba melepaskan helaian terakhir itu di bantu dengan bajha yang bergerak lebih cepat
“kau yakin?”.
“Emh”.
Bajha mendesah tubuhnya ikut gemetar karena itu pertama kalinya untuk dirinya, jika dulu dia mempunyai hasrat dia akan mengalihkannya pada buku dan olahraga sekarang dia harus melepaskannya
Sino meringis merasakan sesuatu di bawah sana rasa sakit itu terasa seperti sebuah pisau yang membelah dirinya
“Sakit….”.
“tahan…”. ck dia masih pertama kali melakukannya? Huh haruskah aku bersyukur
Bajha akhirnya ikut mendesah merasakan kenikmatan tiada tara mengikuti instingnya sampai tidak mendengar rengekan Sino, dia memulai permainan nya
“Pelan! Arg…..”.
“Sino…Maafkan aku, Bertahanlah”. Bajha menatap gadis itu menyesuaikan tubuhnya sampai guratan kesakitan di wajah Sino memudar dan mulai menikmati permainan nya sampai….
“Paman… apa… hiks .. yang kau lakukan jangan menyiksa ku….”. Sino terisak saat gejolaknya tertahan karena Bajha mengehentikan permainan di bawah sana
“Panggil nama ku seperti tadi sayang, panggil se erotis tadi… atau aku akan meninggalkan permainan ini”.
“Bajha…. Bajha…”.
“Nice!”. Bajha menekan pucuk dada Sino sampai gadis itu ternganga saat itulah Bajha mulai memasukan lidahnya mengulum mulut gadis itu sesuka hatinya . Kau milik ku Sino, kau milik ku!.
******
“Ini bukan kesengajaan Ashila, Paman mengerti kau kecewa”. Bajha menunduk malu menghadap keponakan nya “Tidak ada cara lain untuk menolong Sino, dan Paman sendiri salah”.
“Paman tapi kalian melakukannya saat Sino tidak sadar dia pasti akan sedih”.
Bajha menunduk dia tidak tahu Sino sadar atau tidak tapi dia yakin jika Gadis itu juga akan mengerti posisinya gadis itu sendiri menyeret dirinya
“Maafkan Paman”.
“Cih melakukan pelecehan, Apa itu bisa di maafkan? Tn. Bajha Pratama … kau merusak masa depan seorang gadis”.
Agharna muncul dengan senyum nya yang sangat merendahkan Bajha seakan pria itu tidak pernah melakukan kesalahan seperti yang Bajha lakukan
“Tn. Leus…”. Bajha menatap datar pada Agharna . Jadi seperti ini rupa nya, aku pertama kali melihatnya dari dekat aku sudah muak “Maaf Tuan Leus, sepertinya anda tidak bisa mencampuri urusan kami”.
“Ya aku mengerti, tapi… Keponakan mu itu adalah anak buah ku jika orang lain tahu perbuatan bejat kakanya nama perusahaan kami juga pasti akan ikut tercoreng bukan”
Agharna memang memiliki peraturan di perusahaan nya yang menyangkut banyak piha, perusahaan itu sendiri selain menerima orang-orang unggula perusahaanya juga menerima latar belakang keluarga yang baik tanpa pernah melakukan kejahatan
“Tuan Bajha Pratama.. bagaimana kau akan menanggung semua ini”
“Sudah ku katakan aku akan bertanggung jawab da berhentilah menghakimi ku Tn. Leus!”