Bagaimana rasanya jika kau mencintai saudara sepupumu sendiri? Jawabannya kenapa tidak! Jika sepupu mu itu adalah pria yang sangat tampan, baik, walaupun sifat dan sikapnya sangat dingin sedingin kutub Utara.
Itulah yang dialami seorang Baby Arbeto, gadis cantik berusia delapan belas tahun yang sangat mencintai Agam Mateo kakak sepupunya sendiri. Seorang pria yang terkenal sangat dingin, kaku, dan tidak pernah terlihat dekat dengan wanita manapun.
Tapi sayangnya Agam Mateo tidak merasakan hal yang sama, pria itu sejak dulu selalu menganggap Baby seperti adiknya sendiri. Dan mana mungkin seorang kakak mencintai adiknya.
"Mencintaimu adalah sebuah anugerah bagi ku." Baby Arbeto.
"Dicintaimu adalah sebuah musibah untuk ku." Agam Mateo.
Bagaimanakah perjalanan kisah cinta ke-duanya? Apakah pernikahan antar sepupu akan terjadi? Yuk ikuti kisah cinta mereka yang lucu dan menggemaskan 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 Menemani kekasih
Sementara itu Baby dan Jo saling menatap dengan wajah yang bingung, saat melihat pria perfeksionis seperti Agam Mateo bisa melupakan keberadaan mobilnya sendiri.
"Jo Tuan mu itu ternyata sudah pikun." Bisik Baby.
"Tuan tidak pikun, dia hanya lupa dimana mobilnya berada."
"Oh my God itu sama saja Jonathan." Ucap Baby dengan kesal.
"Jo..!" Teriak Agam saat melihat Baby dan asisten pribadinya justru asik berbincang.
"Iya Tuan." Jo segera berjalan menghampiri tuannya.
Baby pun tidak tinggal diam, ia berjalan dengan cepat dan langsung masuk ke dalam mobil tanpa menyadari sepatu yang dikenakannya menginjak sepatu Agam.
"Baby...!" geram Agam dalam hati sembari menarik napas dan mengeluarkannya secara perlahan, ia menatap sepatunya yang kini terdapat bekas pijakan sepatu Baby. "Sabar A dia adik sepupumu." Agam membersihkan sepatunya.
"A cepat! Kau itu sedang apa sih?" Baby menatap sepupunya yang tengah berjongkok. "Kau sakit perut ya? Atau —"
"Tutup mulutmu!" Agam menatap Baby dengan tatapan yang mematikan.
Membuat Baby menelan salivanya dengan susah, dan memilih kembali masuk ke dalam mobil tanpa banyak berkata.
"Oh ya ampun kalau dia marah sangat menakutkan." Baby bergidik ngeri sendiri. "Eh kenapa juga aku harus takut? Aku itu kan pawangnya," Gumam Baby dalam hati sembari tertawa.
"Gadis aneh!" umpat Agam saat masuk ke dalam mobil dan melihat Baby yang tertawa sendirian tidak jelas.
*
*
Setalah sampai di tempat yang dituju, Agam, Baby, dan Jo berjalan masuk ke dalam hotel. Mereka bertiga menuju ruangan khusus yang sudah dipesan oleh perusahaan milik keluarga Mateo.
"Kau tunggu di luar! Nanti setelah meeting selesai aku akan menghubungimu." Ucap Agam saat ia ingin masuk ke dalam ruangan.
Baby menjawab dengan menganggukkan kepalanya.
"Kenapa kau diam saja?" tanya Agam saat melihat Baby hanya menganggukkan kepalanya.
"Tuan bukankah Anda yang menyuruh Nona Baby untuk diam." Jonathan yang menjawab pertanyaan tuan Agam.
Agam menghela napasnya saat teringat sesuatu. "Bicaralah!"
"Ah.. akhirnya aku boleh bicara juga, kau tahu dari tadi mulutku ini rasanya gatal sekali ingin berbicara, tapi —"
"Pergilah!" Agam memotong perkataan Baby sembari mengusir gadis itu dengan tangannya.
"Ya ampun A aku ini baru saja ingin bicara denganmu, tapi kau justru—" perkataan Baby terhenti saat melihat sosok tampan pujaan hatinya itu masuk ke dalam ruangan bersama dengan Jonathan. "Baby bagaimana bisa kau mencintai pria seperti itu ?" ia pun memilih pergi dari tempat tersebut dengan sejuta rasa kesal dihatinya, ingin sekali Baby mengumpat Agam dengan kasar namun tidak bisa dilakukannya karena terlalu besar rasa cinta dihatinya.
Bruk.
"Maaf..." Baby mengambil tas wanita yang tidak sengaja ia tabrak saat mereka bersamaan masuk ke dalam pintu lift.
"Tidak apa-apa." Wanita itu mengambil tasnya dengan senyum dibibirnya.
Mereka berdua pun masuk ke dalam pintu lift lalu menekan nomer lantai yang sama pula.
"Wah tujuan kita sama." Baby memulai pembicaraan.
"Ya." Wanita itu tersenyum sembari sibuk mengambil ponselnya yang ada di dalam tas, setelah mendapatkannya ia pun mengirimkan pesan singkat pada seseorang, lalu kembali menatap pada gadis yang ada di sampingnya. "Kau menginap di sini?" tanya nya.
"Tidak! Aku hanya menemani kekasihku yang sedang meeting." Jawab Baby dengan tersenyum geli saat mengatakan kata kekasih pada sosok Agam. "Oh ya siapa namamu?" tanya Baby.
"Kenalkan namaku..."
tapi sekarang, aku punya suami yang endut /Shhh/
lain kali suruh pake sabuk, Mom
sllu keren karya mom and sllu suka akan alur cerita nya..