Dunia Luas. Tidak menyenangkan jika tidak di jelajahi.
Aku Xiao Wang. Sejak kecil telah mendapat predikat sebagai sampah klan. Tidak bisa berkultivasi membuat diriku kian menjadi sasaran latihan. Sampai di asingkan di Hutan Binatang Buas, namun aku selamat oleh tekad–ku.
Suatu saat nanti, aku akan berdiri di depan banyak orang. Membersihkan namaku dari orang-orang yang dahulu pernah menghinaku. membersihkan namaku dari orang-orang yang pernah mengucil–ku. Pun juga membersihkan nama kedua orang tuaku. Hingga menjadi seorang yang di akui oleh satu kekaisaran sekali pun.
Tidak! Satu Kekaisaran saja tidak cukup. Berkelana ke berbagai belahan dunia juga bukanlah ide buruk dan ya, harus aku laksanakan.
Tentunya, untuk melakukan itu semua, bukan melewati perkara yang mudah. Banyak tantangan yang akan aku hadapi nantinya. Entah itu berjalan di antara ribuan tubuh tak bernyawa, atau mungkin bermandikan darah dari musuh-musuhku... Maka nantikan perjalananku di kisah ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 14 ~ Pertarungan Xiao Wang.
"Haissh, kemana perginya dua wanita itu?" gumam Xiao Wang, sembari menoleh kiri dan kanannya.
Whush...
Tiba-tiba saja energi berwarna merah yang terbalut asap gelap melesat dengan kecepatan tinggi ke arah Xiao Wang. Berbetuk anak panah tajam dan nyaris menghantam tengkuk Xiao Wang.
Beruntung ketajaman Insting Xiao Wang yang telah terasa sempurna saat peningkatan Kultivasi, sehingga Xiao Wang tidak terlambat menyadarinya. Dia mengeluarkan refleks dengan menghindar ke samping.
Bukk!
Baamm...
Energi tadi menghantam batu seukuran buah kelapa. Menghancurkannya hingga menjadi debu berterbangan. Xiao Wang menatap itu sejenak, lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Whush...
Kabut merah datang terkumpul beberapa meter di atas permukaan tanah di hadapan Xiao Wang. Setelahnya membentuk sosok wanita cantik bergaun merah sedikit terbuka, namun memiliki kaki layaknya semut.
Wanita itu tidak lain dan tidak bukan adalah Ratu Semut. Nanar matanya menatap tajam Xiao Wang, terbesit dendam yang sangat besar dari tatapannya itu. Seakan-akan tak ingin melepaskan Xiao Wang dan akan memakannya hidup-hidup.
"Ratu Semut, kau sangatlah cantik, namun mengapa kau harus bersikap garang?" ucap Xiao Wang, mencoba untuk memancing.
"Berhenti dengan mulutmu! Aku akan memakan–mu saat ini juga!" Ratu Semut yang kelewatan geram, pun kembali menyerang Xiao Wang. Apalagi saat telah mengetahui bahwa kristal roh nya telah habis di serap Xiao Wang.
Dia mengumpulkan energi di tangan yang saling berhadapan, Setelah energi merah terkumpul, tanpa banyak bicara langsung melepaskannya terhadap Xiao Wang.
Whush...
Baamm!!!
Energi itu menghantam perisai energi yang diciptakan Xiao Wang. Meski sempat berhasil menahannya, namun Xiao Wang harus dibuat termundur karenanya.
Ratu Semut tidak diam sampai di sana. Kembali mengumpulkan energi merah di kedua tangannya dan menyerang Xiao Wang secara terus menerus tanpa henti.
Di sisi lain, Xiao Wang terus menghindari setiap energi yang mengarah ke padanya itu. Beberapa kali dia pula akan menepis dengan pedang yang telah dia keluarkan.
"Sial, aku harus memaksanya untuk turun. Jika dia terus berada di atas sana, maka aku tidak akan pernah bisa menyentuhnya!" gumam Xiao Wang dalam hati.
Menepis salah satu energi yang dilepaskan Ratu Semut, setelahnya Xiao Wang membalas melepaskan serangan energi pula.
Kepalan tinju Xiao Wang dilapisi energi biru muda, setelahnya melepaskan lonjakan energi biru pula yang melesat ke arah ratu Semut.
Whush...
Sialnya, serangan itu tidak berhasil megenai ratu Semut.
Ratu Semut tiba-tiba saja menghilang dari tempatnya. Xiao Wang memasang sikap waspada.
Benar saja, mendadak Ratu Semut muncul di belakang Xiao Wang, sembari itu dia juga melepaskan cakaran tajam nan terarah.
Xiao Wang menyadari itu, segera menggerakkan tubuhnya ke samping, menarik tangan ratu semut dan membantingnya.
Sayangnya Ratu Semut masih bisa memposisikan dirinya. Dia dengan ganas menyerang Xiao Wang, Kecepatannya dalam bergerak semakin meningkat tajam. Pun juga dengan Xiao Wang.
Dia juga semakin lihai dalam bergerak, menghindar dan menepis namun juga akan membalas. Xiao Wang gesit dala meladeni Ratu Semut. Sehingga tercipta pertarungan yang tampak seimbang.
Meskipun Kultivasi keduanya terpaut satu tahapan, namun Xiao Wang mampu bertarung imbang melawan Ratu Semut.
Pertarungan jarak dekat itu telah berlanjut selama beberapa waktu. Xiao Wang berhasil menciptakan goresan kecil di pipi Ratu Semut.
Pertarungan terhenti sejenak. Ratu Semut memegangi wajahnya.
"Kau berani melukai wajah ku? Kau harus membayarnya dengan nyawamu... Sekarang juga!!"
Ratu Semut terlampau marah. Melepaskan kekuatan besar dari tubuhnya, bersamaan dengan itu pula, dirinya telah di balut oleh energi merah yang berkobar ganas. Ratu Semut kemudian maju menyerang Xiao Wang.
baru tau...