Zahra gadis manis 21 th pintar ramah periang, tiba tiba di hadapkan dengan masalah hidup yang tidak pernah sedikitpun ada dalam bayangan hidupnya, kehilangan kedua orang tuanya, kehilangan kakak kandung beserta kakak iparnya dalam waktu bersamaan dalam sebuah kecelakaan dan harus memikul beban menyekolahlan ke dua adik kembarnya dan satu orang keponakan berusia 3th.
Bagaimana kisah hidup zahra??, yukkk... kepoin yukk....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Kini di sini lah mereka berada, di toko buku, mencari buku yang di inginkan Kenzo, walau anak itu masih kecil baru kelas 1 sd namun Kenzo sudah lancar membaca dari umur 5 th, itu tidak lupa didikan dari zahra dan adik adiknya.
Filio pun sama, dia sedang sibuk mencari buku untuk tugas kuliahnya, mereka berencana di toko buku tersebut, mencari buku masing masining, zahra tidak sekali pun melepaskan kenzo sendiri di sana.
Setelah satu jam mereka di dalam toko buku tersebut, dan sudah mendapatkan buku yang di mau oleh kenzo dan Filio, kini mereka sudah berada di luar toko tersebut, setelah membayar semua buku buku itu.
"Sekarang mau kemana lagi?" tanya Zahra, tepatnya bertanya kepada kenzo si bocah comel itu.
"Itu bun, es cream sama susu ken sudah habis di rumah" kekeh Kenzo dengan wajah imutnya.
"Ok, kita ke bagian makanan di bawah" ajak zahra kepada sang anak.
Kenzo tentu saja semangat mendengar ajakan zahra.
"Siap bun...!" memberi hormat ala ala tentara.
Zahra dan Filio hanya terkekeh dengan tingkah bocah itu.
"Bunda cari kebutuhan dapur, kalian cari lah apa yang mau kalian cari" ujar Zahra.
Mereka berpencar di dalam swalayan itu, zahra mulai memilih bumbu dapur, mulai dari percabeian, bawang, tomat dan lain lain, tidak lupa ikan, daging, telor, tempung dan segala macamnya, di pindah ke bagian buah buahan, mengambil buah kesukaan anak dan adik adiknya.
Zahra berpindah mencari beberapa stok, roti saos dan lain lain, saat Zahra mengambil tepung roti, tangannya bertemu dengan tangan seseorang yabg ingin mengambil tepung yang sama.
"Eh... maaf mbak" ucap zahra sopan, ternyata ada juga orang yang mau dengan tempung yang dia inginkan.
"Loe...!! ngapain loe di sini, ini tu ngak cocok belanja di sini! di sini itu buat orang kelas atas, bukan loe yang rakyat jelata! loe itu cocoknya belanja di pasar sana!!" hina perempuan itu, membuat zahra geleng gelang kepala melihat tingkah perempuan itu, cuma zahra diam saja, malas menanggapi wanita itu.
zahra berlalu dari sana, meninggalkan wanita itu yang masih mengoceh tidak karuan.
"Haiii... perempuan udik, rakyat jelata! gue belum selesai ngomong sama loe!!" teriak perempuan itu.
Zahra tetap melenggang tidak memperdulikan teriakan wanita tersebut.
"Selain miskin loe juga budeg ya...!!" maki perempuan itu, dia marah karena zahra tidak meladeni ucapannya.
Karena zahra males akan menjadi pusat perhatian, jadi dia memilih menyudahi acara belanjanya, kekerangannya nanti akan Zahra beli di warung dekat rumah.
Zahra menuju kasir, dan membayar semua belanjaannya, dan ternyata di sana sudah ada kenzo dan Filio yang menunggu.
Bocah kecil itu sedang asik memainkan mobil mobilan yang dia ambil di rak mainan.
"Lio..." panggil Zahra, adik nya itu juga sedang sibuk membalas chat entah dengan siapa, dia tidak tau sang kakak sudah berada di depannyan.
"Kakak sudah selesai" tanya Filio sambil memasukan hpnya ke dalam kantong celana.
"Sudah, ayo... kakak mau bayar dulu, belanjaan kalian mana?" tanya Zahra.
"Ini kak.." Filio menunjukan keranjang belanjaan ke zahra.
Zahra mengantri di kasir, ternyata antrian lumayan lama, karena swalayan itu juga sedang ramai pengunjung.
Lama mengantri akhirnya kini sudah sampai pada antrian zahra, kasir lansung melayani zahra dengan ramah.
"Totalnya Rp 945.550 mbak?!" ucap sang kasir.
Zahra memberikan kartu ATM ke kasir tersebut.
"Wow.... rakyat jelata kayak kamu bisa belanja sebanyak itu juga ya, dari mana loe dapat uang, nyolong ya, apa jual diri!" tuduh wanita yang tadi ketemu di rak tepung, ternyata dia sengaja mengikuti Zahra dari tadi.
Zahra melihatnya dengan malas, orang orang yang mengantri di dekat sana, menatap wanita itu dengan tatapan yang sulit di artikan.
Zahra diam dan tidak mengidah kan hinaan dari wanita itu, membuat si wanita meradang, gara gara di acuhkan Oleh zahra.
"Ais..." Zahra mendesis karena rambutnya di jambak oleh wanita aneh itu.
"Gila loe ya! lepasin rambut gue!" kesal zahra, karena wanita berpakaian **** itu menjambak rambut Zahra dengan kuat.
"Gue ngak akan ngelepasin jambakan gue, siapa suruh loe dari tadi cuekin gue!"
"Lagian ngapain juga gue nyautin ucapan loe!" kesal zahra menahan tangan perempuan itu, dari rambut zahra.
"Eh... miskin, loe jangan belagu ya, mentang mentang sudah kerja"
Zahra berusaha melepaskan rambutnya dari cengkraman wanita **** itu.
"Loe itu ada masalah apa sih sama gue!" kesal Zahra, dari dulu wanita **** itu selalu mencari gara gara dengan nya.
"Itu karena loe...! yang selalu ganjen sama cowok cowok yang gue sukai, gara gara loe gue cowok gue berpaling, dari gue!!" teriak cewek **** yang bernama Mira itu.
Mira adalah, teman di kampus Zahra, dan zahra tidak terlalu kenal sama Mira, namun Mira selalu mencari gara gara kepada zahra, karena zahra selalu di puji dan di eluh eluhkan di kampus, namun zahra tidak menggubris cowok yang selalu mendekatinya, karena itu Mira membenci Zahra, karena dia yang merasa wanita paling cantik pari purna, dan terlahir dari keluarga kaya, dan selalu berpenampilan modis, kalah pamor dengan zahra, yang berpakaian sederhana, gadis kampung terlahir dari ke luarga sederhana, masuk Uni versitas dengan beasiswa, satu lagi zahra cantik alami tanpa polesan berlebihan, dia hanya memakai bedak bayi dan lip blam ke kampus, namun mata laki laki seolah olah terpesona dengan gadis kampung itu, sementara Mira sudah berdandan cetar membahana, memakai mobil mewah, namun di abaikan oleh cowok cowok sana, di tambah cowok yang sangat dia sukai juga mengejar ngejar zahra, di situ lah Mira semakin membenci Zahra.
Bersambung.....