Memiliki latar belakang yang tidak megah membuat Angrek tidak terlalu banyak berharap pada hubungan asmara. Tapi sesuai namanya Angrek, pesonanya memukau banyak orang yang memandangnya. Mungkin bagi setiap wanita mendambakan pesona tang Angrek miliki.
Wajah cantik , putih, tinggi semampai dan menonjol di tempat yang tepat tentu impian setiap wanita, dan itu ada pada diri Angrek. Angrek tentu saja sangat mensyukuri kelebihan yang Allah berikan padanya. Tapi siapa sangka wanita cantik itu bernasip malang.
Tepat di hari pernikahannya dengan salah seorang anak pengusaha terpandang di negerinya. Anggrek harus menerima pahitnya sebuah cinta. Bahkan pada saat bahtera rumah tangga itu baru di mulai, pelaminan yang seharusnya menjadi saksi akan kebahagiaan mempelai malah harus menyaksikan kisah pilu seorang Anggrek.
Penasaran? Yuk ikuti kisah perjalanan Anggrek dengan judul cerita Luka di Pelaminan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tindek_shi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kerja Rodi
Setelah selesai pengumuman dan Anggrek bersama teamnya sangat bahagia kerena lolos 10 besar. Tapi dari kebahagian itu tidak lengkap untuk Anggrek karena sang suami yang tidak ada di sana, meski begitu Anggrek tetap ceria dan menampilkan senyum sumringahnya. Dia tidak ingin karena dirinya para teamnya merasa tidak nyaman.
"Ayo kita rayakan dengan makan-makan!" teriak Amanda dengan sangat lantang. Hal itu di sambut antusias oleh para team yang berjumlah 10 orang termasuk Anggrek.
"Baiklah, malam ini aku akan traktir teman-teman untuk berpesta. Amanda nanti aku akan kirimkan dananya pada dirimu! Aku harus segera pulang dan hari juga sudah semakin larut, ngak enak sama Pak suami," kata Anggrek yang di jawab anggukan semangat oleh para teamnya.
Saat keluar dari gedung perayaan, Amanda menarik Anggrek ke tempat yang lumayan sepi. Amanda menatap wajah sahabatnya itu dengan tatapan sendu, Amanda tahu jika Anggrek tidak baik-baik saja, karena sebelum pergi ke event ini Anggrek berkali-kali mengatakan akan memberikan yang terbaik karena Arjuna akan datang melihatnya tampil. Tapi hingga acara usai dan penontin bubar tidak di temukan di mana Arjuna.
"I'm okay!" kata Anggrek dengan senyuman penuh tetapi mata yang berkaca-kaca.
"Jika kamu memang ingin menceritakan sesuatu jangan di tahan, aku akan selalu mau menjadi pendengar setia mu," kata Amanda yang langsung memeluk Anggrek. Anggrek menengadahkan kepalanya menahan tangis, sungguh dia tidak ingin meneteskan air matanya hanya karena hal ini.
Setelah merasa tenang Anggrek melepaskan pelukan Amanda pada dirinya. Dia harus segera pulang, tubuhnya sudah aangat letih dan butuh istirahat.
"Aku pulang, aku titip team padamu!" kata Anggrek dan Amanda hanya bisa mengangguki saja.
Anggrek berlalu dan memasuki mibilnya yang di parkir di basement. Tidak perlu lama mobil milik wanita itu sudah mulai membelah jalan, di dalqm hatinya yang tengah bergemuruh karena kecewa Anggrek berusaha untuk setenang mungkin. Demi Allqh dia tidak ingin bertengkar dengan suaminya malam ini.
Selain sudah tidak punya tenaga, waktu yang tadi terlewati tidak mungkin di putar ulang. Jadi lebih baik diam dan bersikap seperti biasa agar tidak terjadi masalah, lagi pula Anggrek sudah merasa sangat letih.
Setibanya di basement parkir apartementnya Anggrek malah berpapasan dengan sang suami yang terlihat kucel dan kelelahan. Rasa kecewa dan air mata yang tadi dia pendam pada sang suami menguap entah kemana.
"Loh kok kamu baru pulang? Ini sudah jam 1 pagi, dari mana saja kamu?" tanya Arjuna dengan nada khawatir yang tergurat pada wajah lelahnya.
"Hari ini babak penyisihan 10 besar dan pengeliminasi bagi karya yang tidak masuk 10 besar, acara baru saja selesai makanya aku baru saja pulang," kata Anggrek.
Perkataan Anggrek sukses membuat Arjuna menegang dan dia segera melihat ponselnya dan ternyata ada banyak sekali panggilan dan pesan dari sang istri tetapi sama sekali tidak di ketahui dirinya. Kabar buruknya hari ini pekerjaannya sangatlah banyak dan memburunya seolah tidak ada hari esok.
"Maafkan aku..." perkataan Arjuna di potong oleh Anggrek karena wanita itu meletakkan jari telunjuknya di depan bibir Arjuna.
"Tidak perlu di jelaskan, kita sama-sama letih. Ayo ke apartment kita hari sudah kian larut," kata Anggrek tanpa menggupris Arjuna yang termangu penuh sesal.
Di belahan bumi lain, lebih tepatnya di kediaman Abimanyu. Pagi-pagi Mawar sudah sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan untuk keluarga besar Abi.
"Kamu kok bisa bangun terlambat! Kamu itu perempuan, sebentar lagi suami kamu mau ke kantor dan kamu baru mulai masak? Saya heran sebenarnya apa sih pesona kamu sehingga Abimanyu mau nikahin kamu? Ngerugiin yang ada!" kata Mami mertuanya.
"Mami kok gitu sih ngomong sama aku! Aku ini menantu Mi bukan pembantu!" kata Mawar menjawab perkataan sang Mami mertua.
"Kamu sadar ngak sebagai seorang istri kamu itu harus serba bisa! Kamu harus bisa bikin suami kamu itu nyaman perutnya dan nyaman hatinya! Cara bikin nyaman perutnya makanan kamu harus enak, ini malah sudah berkali-kali hampir gosong kalau tidak saya awasi bisa-bisa keluarga saya malah keracunan karena kamu!" kata Mami kasar.
Saat Mawar mau menjawab lagi Arjuna memasuki dapur.
"Kalau di nasehati itu jangan melawan, lagi pula apa susahnya kamu belajar masak dengan Mami! Kamukan juga ngak kerja, cuma nungguin aku pulang dari kantor aja kan?" kata Abimanyu dengan santainya.
"Aku sebenarnya mau kerja Mas tapi memangnya di mana seorang tamatan SMA seperti diriku bisa di terima?" kata Mawar protes kembali.
"Kamu ngejawab terus dari tadi, bikin nafsu makan aku hilang! Wajar sih kamukan bukan saudara kandung dengan Anggrek makanya beda banget! Aku jadi curiga kalau kejadian hari itu kamu dan kakak kamu dalangnya!" kata Abimanyu seraya berlalu dari sana.
Ya beberapa pekan lalu berita tentang bertengkarnya Mamah mertua Anggrek dengan Mawar beredar di media sosial hingga menjadi perbincangan ramai di publik. Tapi tentu orang tidak berani bertindak jauh mengingat keluarga Arjuna adalah orang yang terpandang.
"Mas!" teriak Mawar yang tidak terima di banding-bandingkan dengan Anggrek.
"Hush! Sudah jangan berteriak, sekarang cepat selesaikan masakan kamu, Mami dan Papi mau sarapan. Naya juga harus segera sarapan karena akan kuliah pagi!" kata Mami Abimanyu.
Kalian penasaran kemana ART? Di rumah Abimanyu memang tidak menggunakan jasa ART semuanya sebelumnya di kerjakan sang Mami sebagai ibu rumah tangga. Alasannya simple dan sederhana serta kuno, yaitu takut suami di rebut ART. Begitulah alasan kunonya, selain itu Abimanyu adalah bukanlah seperti yang kalian bayangkan, dia bukan CEO yang memiliki perusahaan termegah di dunia ataupun Indonesia. Dia hanya seorang kacung kampret di sebuah perusahaan perbank-kan yang kerja dari pagi hingga malam bagaikan kuda.
Kerja jungkir balik tapi Bosnya yang tambah kaya bukan dia. Ya begitulah nasib Abimanyu. Jika kalian mengingat pernikahan megahnya saat menikahi Anggrek tentu saja kalian masih ingat jika dia adqlah anak konglomerat. Tapi Papi Abimanyu memiliki prinsip yang tegas, semua anak-anaknya harus bisa meniti karir dari nol bukan langsung menerima perusahaan miliknya. Bahkan jika Abimanyu bekerja di perusahaan sang Papi maka gaji yang di terima akan lebih kecil lagi.
Keluarga Abimanyu bergerak di bidang properti dan juga minimarket. Perusahaan keluarga Abimanyu jika di Indonesia masuk 20 besar.
"Kapan kamu mau berhenti kerja di sini Abi? Masih betah aja jadi kacung kampret begini sedangkan orang tua kamu kaya raya begitu?" kata Julian pada Abimanyu.
"Ya gimana lagi mending jadi kacung kampret dari pada gua di suruh kerja rodi!" celetuk Abimanyu yang di angguki oleh Julian.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...