Di sebuah rumah yang begitu sederhana tapi meski sederhana nampak nya begitu asri dan sejuk,
" Amel bangun sudah waktu nya brangkat ke kampus nanti kamu telat ; Ucap Ibu vivi
"nanti jangan lupa langsung pulang karna akan ada tamu kesini ; Lanjut ibu vivi
amel tidak tahu jika ia akan di jodoh kan oleh sang ibu, ya ibu vivi adalah ibu tirinya amel stelah ibu kandung amel meninggal ayah nya langsung menikah lagi
" Iya bu ; Jawab amel
"Jangan lemes kalo jawab harus semangat ; Ucap Ibu vivi
waktu sudah menunjukan pukul 3 sore,
tamu yang di tunggu tunggu oleh ibu vivi dan ayah amel
" Tuan silahkan masuk maaf keadaan rumah kami seperti ini ; Ucap ayah amel pada tamu
"bu tolong panggil kan amel suruh dia kesini sekarang ; Lanjut ayah amel menyuruh ibu vivi memanggil amel
amel sudah berada di hadapan orang tuanya
" Tuan ini anak saya yang akan di jodoh kan dengan tuan besar ; Ucap ayah Herman membuat amel kaget
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 9
Setelah mengetahui amel pergi, Herman menjadi lebih pendiam istrinya bertanya pun ia hanya menjawab seadanya, Herman meresapi kepergian amel ia tak menyangka amel akan pergi dari pandangan nya
"Yah kamu kenapa sih dari semalam diam terus ; Tanya vivi ia heran melihat suami nya hanya terdiam biasa nya Herman akan selalu menjawab jika vivi bertanya banyak hal
" Apa sih bu ; Jawab Herman kesal
"kamu bilang apa, aku bertanya dari tadi kamu gak dengerin aku mas ; Ucap vivi dengan nada tinggi
" Kamu yang apa apan setiap hari kerjaan nya teriak teriak dan teriak gak bisa apa jadi istri yang kalem sedikit ; Ucap Herman tak kalah tinggi
"aku cuman bertanya gimana kelanjutan perjodohan amel dan anak bos kamu!; Jawab vivi
" Gak ada perjodohan amel sudah pergi dari rumah ini, kamu puas ; Ucap Herman menunju istri nya karna sudah terlalu cape dengan sikap vivi ia harus mengorbankan anak satu satu nya dari mendiang istri pertamanya
"Apa Amel pergi, Sejak kapan ; Jawab vivi lirih ia tak menyangka anak tiri nya akan pergi dan tak mau menuruti ucapan nya
" Mana aku tau, aku menemukan surat ini yang ada di atas meja rias amel ; Ucap Herman
vivi langsung ngerebut surat yang ada di tangan suami nya dan membaca isi surat yang amel buat
"Apa amel akan kembali dan merebut rumah ini dari ku tidak tidak itu gak boleh terjadi ; Teriak vivi kaget setelah membaca akhir surat yang amel buat
" Apa salah nya amel kembali, ini rumah nya bukan rumah mu toh surat nya masih atas nama amel ; Ucap Herman biasa saja
Herman tau gimana reaksi istri nya setelah membaca surat itu, ia tak menyangka dengan keadaan begini istrinya masih memikirkan soal rumah mendiang istri nya
"Tidak tidak kamu harus mengalihkan surat rumah ini secepat nya menjadi atas nama ku kalau tidak mau akan masuk penjara ; ancam vivi langsung pergi dari hadapan suami nya vivi berbohong pada amel jika surat rumah ini sudah berganti nama menjadi vivi, ia tau malam itu amel menguping pembicaraan nya dengan Herman
mendengar ancaman yang di lontarkan vivi padanya membuat Herman bingung, ia tak mungkin mengalihkan surat rumah ini menjadi nama vivi, rumah ini warisan orang tua mendiang istrinya dan akan di wariskan kepada amel jika usia amel sudah dewasa Herman tak ada hak atas rumah ini
" Bagai mana mungkin aku melakukan semua ini, Gak mungkin aku menghianati anakku sendiri, sudah cukup dulu aku menyakiti ibu nya ; Ucap lirih Herman
Di dalam kamar vivi marah dan mengacak semua yang ada di hadapan nya
"Gak boleh ini gak boleh terjadi anak sialan itu gak boleh merebut rumah ini, rumah ini milik ayah ku ; ucap vivi marah, ya vivi adalah anak kakek dari amel dengan selingkuhan nya, bukan di sebut selingkuhan kakek amel di jebak oleh ibu nya vivi karna ibu vivi mencintai kakek amel, sedangkan kakek amel sudha menikah dan mencintai istrinya nenek amel
" Aku harus melenyap kan anak sialan itu, aku harus melakukan cara supaya rumah itu menjadi milikku ; Ucap vivi ia bertekad akan melenyapkan amel seperti ia melenyap kan ibu nya
Berbeda dengan amel di hari minggu ia kosong mata kuliah nya, ia pergi bekerja untuk memenuhi kebutuhan kuliah nya dan membayar kos meskipun tabungan nya masih ada tapi amel tetap bekerja
"Hari minggu gini lumayan rame, semoga aja kedepan nya aku bisa sukses ; Ucap amel
"amiiin ; Jawab teman amel ia tak sengaja ucapan amel meksipun lirih tapi masih bisa dj di dengar
" Iihhh lo ngagetin gue aja untung gue gak punya penyakit jantung, kalo ada bisa mati sebelum kawin ; cerocos amel
"Ehhh nikah bukan kawin ; jawab teman nya
" Iya itu maksud gue : Ucap amel
"Lu ngapain dah di dapur ini buat chef, noh pelanggan banyak ; Ucap teman amel menujuk ke arah luar karna amel berada di dapur
" Iya iya ntar gue keluar ah elah gue istrahat dulu bentar dari pagi gak berenti tuh pelanggan ; ucap amel
" namanya juga resto ege kalo mau sepi sono lo kerja jadi penjaga kuburan ; Ucap teman nya bercanda
Amel termasuk orang yang mudah bergaul pada siapa pun ia tak sombong makanya semua orang pada senang sama Amel
" yaudah lah kita lanjut keja lagi Semangat ya ; Ucap Amel pada teman nya yang langsung di acungi jempol
Tanpa terasa waktu begitu cepat berlalu Amel sudah bersiap untuk pulang karna Amel kerja sampai jam 3 sore, Saat akan keluar tiba tiba Amel di panggil oleh manager resto
"Mel lo di panggil sama manager noh ; Ucap teman nya
" Ehhh kenapa perasaan gue gak ngelakuin kesalahan deh ; Ucap Amel bingung
"Gak tau udah sono lu ke ruangan nya ; ucap teman nya yang mendorong Amel untuk masuk ke ruangan manager resto
Amel langsung mengetuk pintu ruangan terdengar sahutan dari dalam Amel langsung masuk ternyata di dalam sana tidak sendiri ada seseorang yang tak Amel kenali
" Permisi bu, ibu manggil saya ; Ucap Amel
"Amel sini masuk, duduk sini ; Ucap direktur resto yang bernama bela
"Bu bela ada apa ya manggil Amel, apa Amel melakukan kesalahan : Ucap Amel
mendengar ucapan Amel bu bela hanya tersenyum ia tau kekhawatiran Amel tentang kinerja nya
''Bukan itu saya memanggil kamu kesini untuk menanyakan sesuatu sama kamu, Ohiya kenalkan dulu ini bu Rengganis pemilik restoran ini ; Ucap bela langsung memperkenalkan amel pada pemilik restoran
" Salam kenal bu saya amel ; Ucap amel ia langsung mencium tangan Rengganis
Rengganis yang melihat amel begitu terpana ternyata bukan hanya cantik tapi amel begitu sopan sudah jarang anak seusia amel mau mencium tangan orang yang lebih tua
''Begini mel kamu kerja di sini sudah berapa lama ; Tanya bela
"Baru 2tahun bu ; jawab amel
" Lumayan lama juga ya bel ; Ucap Rengganis pada bela ia baru tah kalo anak sahabat suami nya kerja di restoran milik nya sendiri
"Iya lama lah nis amel ini anak nya rajin gak pernah sembrono ; Jawab bela yang menyebut pemilik restoran itu dengan panggilan nis karna mereka seumuran dan berteman sudah lama
"Nah amel berhubung saya mau ikut suami saya ke luar negri, jadi saya mau kamu menggantikan jabatan saya, karna saya kurang percaya sama yang lain ; Ucap bela
mendengar ucapan bela membuat amel kaget ia tak menyangka manager nya akan menujuk amel
" Tapi bu amel gak pantas masih banyak yang lain, yang lebih bagus dari kerjaan amel ; tolak amel dengan halus
Bela hanya tersenyum mendengan penolakan amel ia langsung menatap Rengganis
"Seperti yang saya bilang tadi saya kurang percaya sama yang lain mel ; ucap bela
"Begini amel saya ingin kamu yang menggantikan bela bukan orang lain ; Ucap Rengganis dengan tegas
Dengan desakan berbagai cara akhir nya amel setuju untuk menggantikan bela, Meskipun amel menerima dengan berat hati, amel takut teman teman nya akan iri pada nya
" Ya sudah bu saya Terima, tapi saya msih butuh bimbingan ibu ; Ucap amel
"Tenang saja mel saya masih ada di sini seminggu lagi saya akan mengajarkan kamu ; Ucap bela semangat
Rengganis yang mendengar amel menerima usulan nya ia senang dengan begitu sedikit demi sedikit ia berhasil mendekati amel untuk menjadi bagian dari keluarga nya
" Amel apa saya boleh Tanya sesuatu ; Tanya Rengganis
"Ya sudah gue keluar dulu ya nis, laki gue di depan mau makan katanya ; Ucap bela ijin keluar langsung di angguki oleh Rengganis, ia akan memberi ruang Rengganis dan amel untuk berbicara bela tau bahwa amel anak dari teman Rengganis
" Boleh bu mau Tanya apa ; Ucap amel
"Apa kamu masih ingat sama saya mel ; ucap Rengganis yang langsung dapat gelengan kepala, Amel lupa dengan Rengganis ia paham karna duku waktu ketemu Amel masih usia 3tahun
" Saya teman ibu kamu mel, maafkan saya waktu beliau berpulang saya dan suami saya tidak melayat ; Ucap Rengganis
Amel kaget mendengar wanita yang seumuran ibu nya berkata dia teman ibu nya
"Ibu teman ibu amel ; Tanya amel
" Iya ibu kamu adalah sahabat suami saya, kami begitu akrab tidak ada rahasia di antara kami, saat ibu kamu memutuskan menikah dengan ayah kamu kami kehilangan kontak ; Ucap Rengganis
Amel tak menyangka ia akan di pertemukan dengan sahabat ibu nya, Amel begitu senang tapi juga sedih karna ibu nya tak akan bertemu kembali dengan sahabat nya