NovelToon NovelToon
Marry You Mr. Police

Marry You Mr. Police

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: Ana Al Qassam

Kisah Cinta Putra Gus Atha dengan Salah satu santri di pesantren Sang Abi. cinta itu datang seusai pernikahan, pernikahan terjadi hanya karena persetujuan kedua mempelai. Perjodohan tanpa penolakan dan tanpa skandal apapun

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Al Qassam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tugas Luar Kota

" Mas 2 hari lagi ada tugas ke pusat untuk menghadiri tindak lanjut kasus di Papua," ujarnya saat Seena merapikan Almari. Gadis itu belum menyahutinya namun sudah mengangguk mengiyakan ucapan Hafla. Bukan menanggapi malah mengajukan pertanyaan lagi.

" Mas ... Bolehkah aku ijin pergi ke rumah kakek?" tanyanya membuat Hafla mengernyitkan alis.

" Ada apa di sana??" tanya Hafla mencurigai istrinya. Sebab tidak biasanya dia mengajukan untuk pergi ke rumah kakeknya.

" Aku ingin merindukan rumah itu," jawabnya dengan menatap Hafla. Hafla tersenyum mengangguk.

" Baiklah ... Aku akan memgantarkanmu! Kebetulan besok lokasi pusat dekat rumah kakek. Bersiaplah!" jawabnya. Seena mengangguk tersenyum.

Bolehkah aku jujur Seen? Hubungan kita terasa hambar sekali. Mungkin benar kamu sudah melayaniku di atas ranjang. Namun aku merasa kamu masih belum bisa menerimaku sepenuhnya. Aku sudah berusaha seen untuk dekat denganmu. Aku sudah berupaya membuatmu bahagia. Nampaknya ada benteng besar di hadapanku untuk bisa mengenalmu lebih jauh. Maaf jika aku terlalu banyak tuntutan. Hanya saja aku tidak paham dengan rumah tangga kita yang baru saja di mulai. Batin Hafla.

Hafla masih setia menatap Seena yang rajin dalam setiap hal. Hanya saja jika bersitatap dengan Hafla Seena selalu menghindarinya. Namun gadis itu tetap menjalankan kewajibannya dalam melayani Hafla.

" Besok lagi ya! Kita tidur," ajak Hafla. Seena pun mengangguk dan menutup almari dan segera mendekati Hafla.

Hafla menariknya dan memeluk Seena. Seena tak menolak seperti biasanya. Dia benar-benar gadis penurut namun sisi lainnya membuat Hafla takut. Sebab dia tak begitu mengenal betul Seena dan sikapnya.

" Jangan memikirkan sikapku mas! Aku memang seperti ini," lirih Seena di balik terpejamnya mata indah miliknya itu.

" Seen ... Aku tak bisa membohongi siapapun. Aku khawatir jika sikapmu seperti ini," jawabnya dengan membelai rambut Seen.

" Aku baik-baik saja mas," jawabnya kemudian sudah tak terdengar lagi. Mungkin setelahnya seena sudah pergi ke alam mimpinya.

Tak ada yang bisa menggambarkan suasana Hati seorang Hafla. Pemuda yang belum pernah dekat dengan perempuan siapapun sebelumnya. Dia siap menikahi Seena pun tanpa pertimbangan yang memberatkan. Bukan berarti Hafla menyesal dengan kuputusannya tapi dia merasa ada yang kurang pas dengan keluarga yang baru seumur jagung ini.

Ya Allah ampuni aku jika mungkin dalam hal ini aku meragukan suatu hal. Sungguh bukan aku menyesali keputusanku hidup bersamanya hanya saja perasaanku gadis ini belum sepenuhnya menerimaku sebagai suaminya. Perlukah aku membiarkannya ataukah bolehkah aku mengkonfirmasi sikapnya? Tapi dia bilang baik-baik saja.

Di kantor Batalyon ...

" Malam ini bukankah sangat aneh? Tiba-tiba saja aku selalu jadi pecundang di saat -saat terakhir. Sungguh membagongkan," kesal Hagla.

" Hag ... Sedang apa?" tanya Hanum.

" Sedang memikirkan cara bagaimana bisa kabur dari hal menyebalkan kehidupan dunia fana ini," jawabnya asal.

" Husssshhhh ... Di larang berkata tidak baik Hag! Kembalilah ke kamarmu untuk beristirahat, bukankah itu yang kamu inginkan sàat tadi berpamitan???" tanyanya dengan banyak candaan. Hagla jadi menggelengkan kepala. Dia yakin temannya ini sungguh menyebalkan. Pria dewasa ini bisa dia jadikan seorang kakak kala dia tak bersama Hafla.

" Diamlah! Jika tidak akan ku robek mulutmu detik ini juga. Aku sangat kesal dan butuh teman untuk berbagi cerita," ujarnya dengan mimik lesu kali ini. Teman Hagla ini langsung tersenyum dan menepuk pundaknya.

" Bukankah kamu menganggapku sebagai kakak saat Hafla tidak ada! Ceritalah padaku setidaknya dadamu agak longgar," ucapnya sambil menghidupkan rokoknya.

" Aku tidak ingin menikahi dia," jawab Hagla membuat Diego mematikan rokoknya hanya demi melihat keseriusan pemuda di sampingnya ini.

" Serius?" tanyanya dengan ekspresi tidak percaya.

" Serius. Aku bukan barang yang di jadikan tempat terakhir untuk barang rongsokan," jawabnya terdengar sangat menyebalkan di telinga Diego.

" Bripda Hanum gadis baik Hag! Apa maksudmu menyebutkan dia barang rongsokan. Mulutmu ini benar-benar kasar," kesal Diego.

" Bukankah dia pernah bersama Briptu Sandiaga dan aku tahu siapa sandiaga. Dia selalu mengambil keuntungan dalam sebuah hubungan. Hanum pasti juga pernah di jamah olehnya!!" Hagla sudah nampak marah saat tahu Hanum pernah bersama Sandiaga. Diego menggeleng.

" Hag! Tidak semua wanita gampangan. Hanum sudah menjaga dirinya dengan baik. Aku kenal dengannya. Bahkan kebaikannya membuat para satuan kepolisian ingin memilikinya. Tapi, lagi-lagi dia sudah berpasangan yaitu denganmu. Apakah kamu tidak merasa bahwa kamu beruntung??" ujar Diego membuat Hagla tersenyum smirk.

" Aku? Beruntung? Yang benar saja," jawab Hagla geli mendengarnya.

" Pikirkan sekali lagi Hag. Aku hanya menasehatimu. Jangan biarkan semuanya sia-sia karena ulahmu yang selalu tidak percaya pada setiap wanita. Lihatlah Hafla! Dia menikahi gadis itu karena kamu menolaknya dengan mentah - mentah. Lalu saat ini jika kamu menolak Hanum lalu bagaimana dia?" tanya Diego menggeleng.

" Akan banyak pria yang menikahi Hanum jika dia ku lepas!" serunya yakin.

" Tapi apakah Hanum mau? Dia bahkan sudah merasa terlindungi saat bersamamu," jawabnya lagi.

" Entahlah aku agaknya masih tidak ingin bertemu dia dulu," jawab Hagla dengan menghela nafas berat.

" Istirahatlah! Kemudian berfikirlah dengan jernih. Setidaknya buatlah benteng kokoh dulu dalam hatimu," ucap Diego kemudian pergi dari samping Hagla. Hagla hanya mengangguk.

Apakah aku terlalu egois dalam hal ini??? Apakah praduga ku salah tentang Hanum. Jika kemarin seena sudah aku tolak karena hal itu namun dia tak membela diri sama sekali dan dia biarkan dirinya aku hina. Namun beda dengan Hanum banyak orang yang membelanya.

Flashback On.

" Aku tidak bisa menikahimu Seen! Aku benci wanita yang menjajakan tubuhnya untuk pria lain. Wajahmu yang sok polos itu membuatku jijik. Jika Umma percaya akan kepolosanmu tapi tidak denganku! Jika aku boleh memberi saran padamu pulanglah ke rumah kakekmu itu! Jangan ganggu keluargaku sebagaimana ibumu itu yang sudah menghancurkan keluargaku sebelumnya sampai membuat kakekku tewas dalam kecelakaan!" teriak Hagla di tempat makan di mana mereka ke sana karena permintaan Hagla. Seena hanya diam dan kemudian sedikit berkata.

" Maafkan mamaku," lirihya. Sebenarnya dadanya sakit saat Hafla mengatakan hal itu. Dia merasa kerdil untuk dirinya sendiri saat pemuda itu memperjelas kehidupannya yang tidak baik.

" Aku tak punya hak memaafkanmu! Tapi tolaklah perjodohan kita. Aku begitu membencimu! Aku tidak bisa menjadi suamimu walau hanya semalam saja!" kasarnya lisan Hagla begitu menusuk relung hati seena.

" Baik ... Aku akan membatalkan semuanya! Maaf sudah merepotkanmu," jawab Seena dengan hati yang sakit seperti di pukul oleh genderang perang. Rasanya kata-kata itu meremuk redamkan tulang belulangnya seketika.

" Makanlah! Setelah itu kita pulang," ucap Hagla kemudian. Dia tak mungkin membiarkan gadis titipan ummanya itu kelaparan. Namun Seena berdiri untuk pergi.

" Aku harus pergi! Ada seseorang memanggilku," jawabnya kemudian pergi keluar.

" Terserah! Pergilah jika pelangganmu memanggil," cibir Hagla.

Tanpa menjawab Seena pun akhirnya pergi dari sana. Hinaan ini memang pantas untuknya. Mungkin kehidupannya begitu tidak berharga. Sungguh bodoh dia berharap ada orang yang benar-benar tulus padanya itu mustahil.

" Lihatlah dia bahkan membahas seseorang saat makan bersamaku. Dasar perempuan tidak baik!" ejeknya.

Tangisan seena pecah di dalam taxi. Dia tidak ingin kembali ke ponpes saat ini. Dia butuh waktu untuk sendiri. Dia pun memilih ke taman kota untuk menyendiri. Seena memojok di sana dan menumpahkan semua rasa kesalnya dengan menangis.

Aku memang bukan wanita baik tapi aku bukan pelacur Hag! Tapi itu hakmu sudah menentukan. Tapi jangan melukai hatiku seperti ini. Aku tidak pernah meminta Umma menikahkan kita. Terima kasih dengan begini aku tahu bagaimana isi hatimu. Tangisnya.

" Nona! Maafkan aku ... Taman ini harus di kosongkan karena akan di strerilkan!" serunya dengan sopan.

Likeeeeee.

Siapa ya pemuda ituuuu? Pemuda di masa lalu Seena??????

1
Desri Yasmita
Luar biasa
Anonymous
k
syamsul anam
samuel sm mayra itu sm aja,sama" gila
Maulida Hayati
Luar biasa
Samsiah Yuliana
ya Allah,,,😭😭😭
Mumun Munawwaroh
bukannya umma kemaren malam telepon ya ke sena .
Safa Almira
bagus
Irni Yusnita
bagus karyanya Thor
Nurgusnawati Nunung
sedih ya...
Sabrina Azzahra
sutradara yang top bingit 👍👍
Sabrina Azzahra
udah like 👍👍
Sabrina Azzahra
penasaran
Ma Selly
sudah lengkap kebahagian seena
Ma Selly
jangan ngepreng thor jadi degdegan kirain pak hafla yg udang plng
Ma Selly
Alhamdulillah ya Alloh engkau telahenjaga hafla untuk keluarganya
Ma Selly
ya Alloh mudah mudahan pak hafla selamt
Ma Selly
slamat ya mas hagla dan mayra akhirnya kalian berjodoh
Ma Selly
udah mayra sama hagla aja biar dekat lagi sama seena
Ma Selly
jadi kasihan sama mayra
Ma Selly
lagi ngapa sih seena pake pergi ke cafe,klo mau pergi harusnya nungguin hafla pulang kenapa/Angry//Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!