Ratu Queen Natalia, sosok yang anggun dan bijaksana, terjebak dalam cinta segitiga dengan Raja Baldrick, suaminya yang tampan namun penuh rahasia, dan Selir Eliana, wanita muda yang memiliki pesona yang memikat hati sang raja. Cinta dan kegelisahan merajut benang-benang takdir di antara ketiga sosok tersebut, menciptakan pusaran emosi yang membingungkan.
Sementara itu, di Kerajaan Luminara, Raja Aldrich, pemimpin yang berani dan teguh, merencanakan untuk menjadikan Ratu Queen Natalia sebagai ratu di hatinya. Kekuatan dan ambisi, cinta dan dendam, terpilin rapat dalam permainan politik dan asmara yang rumit di antara dua kerajaan yang saling berlawanan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Fox_wdyrskwt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
༺ ༻ BAB 32 ༺ ༻
...✧༺♥༻✧...
Menunjukkan ekspresi penuh misteri dan kesedihan
Raja Herry menarik napas panjang, tatapannya kosong menatap langit-langit. Ia tampak mengingat sesuatu yang sangat berat. Setelah beberapa saat, ia mulai berbicara, suaranya lemah namun tegas.
Herry, "Baldrick... ada sesuatu yang harus Ayah katakan sebelum... sebelum semuanya berakhir. Ada rahasia yang telah Ayah sembunyikan selama bertahun-tahun..." Ia berhenti sejenak, mencoba mengumpulkan kekuatan.
Baldrick, memegang tangan ayahnya erat-erat, "Ayahanda... katakanlah. Aku akan mendengarkan." Ia mencoba untuk tetap tenang, namun hatinya dipenuhi kecemasan.
Herry,"Tentang kematian Ratu Luna... bukan hanya Selir Adelia yang terlibat. Ada konspirasi yang lebih besar..." Ia berhenti lagi, batuk-batuk kecil.
Baldrick terkejut, "Konspirasi? Siapa lagi yang terlibat?" Ia merasa sangat terkejut dan bingung.
Herry, mencoba untuk berbicara, namun suaranya semakin lemah "Itu... itu melibatkan... seorang anggota keluarga kerajaan..." Ia terbatuk lagi, napasnya semakin pendek.
Baldrick marah dan sedih, "Siapa?! Katakanlah, Ayahanda!" Ia menggenggam tangan ayahnya semakin erat.
Menunjukkan ekspresi dramatis dan penuh ketegangan.
Raja Herry mengerahkan seluruh sisa tenaganya untuk berbicara. Ia menatap Baldrick dengan tatapan yang dalam dan penuh makna. Ia meraih tangan Baldrick dan mencengkeramnya erat-erat.
Herry dengan suara yang hampir tak terdengar, "Itu... adalah... Pamanmu... Duke Armand..." Ia mengucapkan kata-kata itu dengan susah payah, namun jelas.
Baldrick terkejut, "Paman Armand?! Tidak mungkin..." Ia merasa sangat terkejut dan tidak percaya. Duke Armand adalah pamannya sendiri, saudara dari mendiang Ratu Luna. Ia selalu dianggap sebagai sosok yang terhormat dan setia kepada kerajaan.
Herry tersenyum lemah, "Ayah tahu ini sulit dipercaya... namun itu adalah kebenaran... Dia... dia yang merencanakan kematian Luna... dan juga... ia ingin menguasai kerajaan..." Ia terbatuk hebat, napasnya semakin pendek.
Baldrick marah dan sedih, "Mengapa... mengapa Paman Armand melakukan hal seperti ini?" Ia merasa sangat kecewa dan dikhianati.
Herry menutup matanya sekilas, "Ayah tidak tahu pasti... namun... ada sesuatu yang berhubungan dengan... warisan kerajaan..." Ia terdiam, napasnya semakin dangkal.
...✧༺♥༻✧...
Menunjukkan ekspresi sedih, penuh penyesalan dan tekad dengan momen terakhir Raja Herry dan kata-kata yang tak sempat didengar Baldrick sepenuhnya...
Raja Herry mengerahkan sisa-sisa tenaganya, mencoba untuk menyampaikan satu pesan terakhir. Ia meraih tangan Baldrick, mencengkeramnya dengan erat, mata yang mulai sayu itu menatap Baldrick dengan penuh kasih dan wasiat.
Herry, "Baldrick... jagalah Queen Natalia... apa pun yang terjadi... jangan tinggalkan dia... dia adalah wanita yang baik untukmu... apa pun yang terjadi... jangan tinggalkan dia...jangan, sampai sejarah terulang, jangan biarkan kau melakukan kesalahan yang sama, apa yang ayah.....lakukan...pada ibumu, jaga dia, jangan tinggalkan dia "
Suaranya semakin melemah, terputus-putus diselingi sesak napas. Ia berusaha untuk berbicara lebih lantang, namun hanya mampu mengeluarkan bisikan yang hampir tak terdengar.
Kemudian, dengan napas terakhirnya, Raja Herry menutup matanya untuk selamanya. Keheningan menyelimuti ruangan, hanya terdengar isakan pilu Baldrick.
Baldrick, "Apa... apa Ayah katakan lagi...? Ayah... bangun...!" Ia memegang tangan ayahnya yang dingin dan kaku, menguncang-guncangnya dengan putus asa.
Air mata membasahi pipinya, mencampur kesedihan atas kematian ayahnya dan penyesalan karena tak mendengar jelas pesan terakhir sang ayah. Satu kalimat terakhir yang terucap samar-samar, dan kini menjadi sebuah misteri yang harus dipecahkan.
Menunjukkan ekspresi penuh penyesalan dan tekad Baldrick yang berusaha memahami pesan terakhir ayahnya...
Baldrick duduk termenung di samping jenazah ayahnya. Ia masih memegang erat tangan ayahnya yang dingin. Pikirannya dipenuhi dengan pesan terakhir ayahnya yang samar-samar. "Jagalah Queen Natalia... apa pun yang terjadi... jangan tinggalkan dia..." Kata-kata itu berputar-putar di kepalanya.
Ia merasa sangat menyesal karena tidak mendengar pesan terakhir ayahnya dengan jelas. Ia ingin sekali tahu apa maksud dari pesan tersebut. Apakah ada sesuatu yang penting yang ingin disampaikan ayahnya? Apakah ada rahasia lain yang disembunyikan ayahnya?
Baldrick bangkit dan berjalan ke jendela. Ia menatap langit yang mulai gelap. Ia merasa sangat kehilangan. Ia kehilangan ayahnya, dan ia juga kehilangan kesempatan untuk mendengar pesan terakhir ayahnya dengan jelas.
Namun, di tengah kesedihannya, Baldrick merasakan sebuah tekad yang kuat. Ia harus menemukan arti dari pesan terakhir ayahnya. Ia harus menjaga Queen Natalia, seperti yang diperintahkan ayahnya.
Ia harus mengungkap semua konspirasi yang dilakukan oleh Duke Armand. Ia harus melanjutkan perjuangan ayahnya.
Menunjukkan ekspresi tegas dan penuh tekad Baldrick memulai investigasi terhadap Duke Armand...Meskipun masih berduka atas kematian ayahnya, Baldrick tidak membiarkan kesedihannya menguasainya.
Ia tahu bahwa ia harus segera bertindak untuk mengungkap konspirasi Duke Armand dan membalas dendam atas kematian ayahnya. Ia memanggil Queen Natalia dan beberapa orang kepercayaan untuk membantunya.
Baldrick, dengan suara tegas, Kita harus segera menyelidiki Duke Armand. Ayahanda mengatakan bahwa Paman Armand terlibat dalam pembunuhan Ratu Luna dan memiliki rencana jahat untuk menguasai kerajaan."
dengan suara masih gemetar penuh kesedihan iya menyuruh Queen Natalia menjaga istana sementara dan mempersiapkan seluruh pemakaman ayahanda herry.
Queen Natalia, mengangguk "Baiklah, Aku setuju. dan Kita harus mengumpulkan bukti-bukti yang cukup untuk menjatuhkan Duke Armand. Ia tidak boleh lolos dari kejahatannya."
...✧༺♥༻✧...
Baldrick dan Queen Natalia mulai mengumpulkan informasi tentang Duke Armand. Mereka memeriksa catatan keuangan kerajaan, surat-surat rahasia, dan juga menyadap beberapa orang kepercayaan Duke Armand.
Mereka menemukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Duke Armand memang terlibat dalam konspirasi tersebut. Ia telah menyuap beberapa bangsawan dan pejabat kerajaan untuk mendukung rencananya. Ia juga telah mengumpulkan pasukan untuk melakukan kudeta.
Menunjukkan ekspresi penuh keyakinan dan kepuasan Bukti-bukti yang semakin menguatkan keterlibatan Duke Armand...
Semakin dalam Baldrick dan Queen Natalia menyelidiki, semakin banyak bukti yang mereka temukan. Mereka menemukan surat-surat rahasia yang ditulis oleh Duke Armand kepada beberapa bangsawan dan pejabat kerajaan.
Surat-surat tersebut berisi rencana Duke Armand dan selir Adelia, untuk membunuh Raja Herry dan menguasai kerajaan. Mereka juga menemukan bukti-bukti transaksi keuangan yang menunjukkan bahwa Duke Armand telah menyuap beberapa orang untuk mendukung rencananya.
Mereka bahkan menemukan sebuah peta tersembunyi di perpustakaan kerajaan. Peta itu menunjukkan lokasi gudang senjata rahasia yang dimiliki Duke Armand.
Gudang senjata tersebut berisi senjata-senjata yang cukup untuk melakukan kudeta. Bukti-bukti ini semakin menguatkan keterlibatan Duke Armand dalam konspirasi tersebut.
Baldrick dan Queen Natalia juga menemukan kesaksian dari beberapa pelayan istana yang melihat Duke Armand bertemu secara rahasia dengan Selir Adelia beberapa waktu sebelum kematian Ratu Luna.
Kesaksian ini semakin memperkuat dugaan bahwa Duke Armand adalah dalang di balik semua konspirasi tersebut. Selir Adelia hanyalah pion yang digunakan oleh Duke Armand untuk mencapai tujuannya.
Menunjukkan ekspresi penuh strategi dan ketegangan saksikan penggerebekan gudang senjata rahasia Duke Armand!
Baldrick dan Queen Natalia merencanakan penggerebekan gudang senjata rahasia Duke Armand dengan sangat hati-hati. Mereka mengumpulkan pasukan elit kerajaan dan menyusun strategi yang matang. Mereka ingin menangkap Duke Armand dan semua konspiratornya tanpa menimbulkan kekacauan yang besar.
Pada tengah malam, pasukan elit kerajaan dipimpin oleh Baldrick dan Queen Natalia bergerak menuju lokasi gudang senjata rahasia. Mereka bergerak dengan sangat senyap dan sigap, menghindari patroli penjaga Duke Armand. Setelah sampai di lokasi, mereka mengepung gudang senjata tersebut.
Baldrick, berbisik kepada Queen Natalia, "Kita serang sekarang!"
Queen Natalia mengangguk "Pastikan tidak ada yang lolos!"
Pasukan elit kerajaan menyerbu gudang senjata tersebut. Mereka menghadapi perlawanan dari para pengawal Duke Armand, namun pasukan kerajaan berhasil mengalahkan mereka dengan cepat dan efisien.
Di dalam gudang senjata, mereka menemukan berbagai macam senjata, dari pedang hingga meriam. Mereka juga menemukan daftar nama-nama bangsawan dan pejabat kerajaan yang terlibat dalam konspirasi tersebut. Namun, Duke Armand berhasil melarikan diri.
Menunjukkan ekspresi penuh amarah dan tekad
Baldrick sangat marah karena Duke Armand berhasil lolos. Ia tidak akan membiarkan Duke Armand bebas. Ia memerintahkan pasukannya untuk segera mengejar Duke Armand.
Baldrick, dengan suara bergetar menahan amarah "Kejar dia! Jangan biarkan dia lolos! Kita harus menangkapnya!"
...✧༺♥༻✧...
Queen Natalia, menatap Baldrick dengan penuh dukungan namun khawatir karna kemarahannya dapat melukai seseorang tampa berpikir panjang. "Tenanglah, yang mulia. Yang mulia tunggu,". ia mencoba menghentikan baldrick namu ia tetap mengejar pamannya.
Baldrick , "Kita akan menangkapnya. Kita punya bukti yang cukup untuk menjatuhkannya."
Pasukan kerajaan membagi diri untuk mengejar Duke Armand ke berbagai arah.
Baldrick memimpin satu regu mengejar Duke Armand ke arah hutan, sedangkan Queen Natalia menjaga istana dengan rasa khawatir atas keadaan suaminya.
Satu regu lain bersama Jendral Alexander, memimpin regu lain mengejar Duke Armand ke arah perbatasan kerajaan.
Setelah beberapa jam pengejaran, Baldrick dan pasukannya berhasil menemukan Duke Armand bersembunyi di sebuah gua. Duke Armand tampak terkejut dan putus asa ketika melihat Baldrick dan pasukannya.
Baldrick menarik pedangnya, "Kau tidak akan lolos, Paman!"
Duke Armand, dengan suara gemetar "Baldrick... aku... aku hanya ingin melindungi kerajaan..."
Baldrick, dengan suara dingin "Kau sudah melakukan banyak kejahatan. Kau akan membayar semua perbuatanmu!"
Duke Armand mencoba kabur "Jangan... tolong jangan bunuh aku!, Baldrick kau lupa, aku ini paman mu. yang dulu merawat dan menyayangimu." Ia mencoba melarikan diri, namun Baldrick dengan sigap menangkapnya.
...✧༺♥༻✧...
...bersambung......