Faiz cucu dari seorang pengusaha terkenal di kota tempat tinggalnya harus rela menikahi anak dari sahabat sang papa yang tak lain wanita satu-satunya yang sangat dia cintai namun Faiz harus rela memendam perasaan itu setelah sang gadis memutuskan untuk menyerah mendekatinya dan memilih kuliah di luar kota.
Namun takdir mempersatukan mereka dengan cara yang yang tak terduga yaitu Faiz harus menggantikan pria yang telah meninggalkan Naira di hari pernikahannya gara-gara di tangkap polisi.
Namun hati dan perasaan Naira pada Faiz sudah hilang karena Naira sudah mendapatkan pengganti Faiz. Namun takdir berkata lain Naira harus rela menjadi istri dari cinta pertamanya.
Apakah Naira masih ada perasaan untuk Faiz?.
Apakah Faiz bisa membuat Naira jatuh cinta lagi padanya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masalah keluarga Naira.
Setelah semua orang pergi kembali ke aktifitasnya masing-masing berbeda dengan Naira dia hari ini libur untuk datang ke toko. Naira membersihkan kamar dan setelah selesai dia turun namun dia malah di tarik Dira ke kamarnya.
"Ada apa sih? " tanya Naira pada Dira.
"Ada yang mau gue bicarakan"jawab Dira.
" Apa? "lalu duduk di tepi tempat tidur Dira.
Dira menarik nafas lalu mengeluarkannya.
"Tadi pagi yang kalian bicarakan itu masalah hubungan suami istri ya? " tanya Dira membuat Naira terkejut.
"Lo cuman mau nanya itu? " tanya Naira sedikit kaget.
"Bukan, gue pengen tau aja, saat lo pertama lakukan itu apa yang lo rasakan? " jawab Dira.
Naira menepuk jidat karena dia tidak habis pikir jika sahabat sekaligus adik iparnya ini sampai ke pikiran nanyain itu.
Naira menepuk pundak Dira lalu berkata "lo gak usah tau biar lo rasakan nanti jadi lo gak akan takut. Lagian lo diam aja nanti juga Aldi yang mimpin lo".
Dira langsung mencubit pinggang Naira dan Naira tertawa puas karena melihat Dira kesal.
" Awas ya lo"teriak Dira karena Naira sudah kabur duluan.
Naira turun dan saat di anak tangga terakhir dia melihat mama mertuanya sedang bicara dengan seseorang di ruang tamu. Naira pun mendekatinya dan saat melihat orang itu Naira terkejut karena itu mamanya Gilang.
"Naira" panggil mamanya Gilang.
"Tante ngapain kesini? " tanya Naira dengan nada tidak suka.
"Sayang jangan seperti itu" tegur Erika sang mama mertua.
"Ma, mama tau dia siapa?" tanya Naura pada Erika.
Erika hanya melirik mamanya Gilang.
"Ma, dia itu mama dari orang yang telah mencelakai bang Faiz" beritahu Naira dan Erika kaget karena setau Erika wanita yang di hadapannya ini istri dari rekan kerja suaminya.
"Tante jangan harap dengan datang kemari bang Faiz akan memaafkan kelakukan anak tante yang sudah membuat keluarga ini menderita" ucap Naira dengan tegas.
"Naira, dengerin tante" ujar mama Gilang yang akan menjelaskan.
"Sekarang tante mau keluar sendiri atau aku panggil satpam? " tanya Naira dan mamanya Gilang dia langsung pergi begitu saja.
Dira yang mendengar ke ribut langsung turun dan dia kaget melihat Naira marah pada mamanya Gilang seperti itu karena selama ini yang dia tau Naira orangnya gampang kasian pada orang lain.
Erika langsung menuntun Naira untuk duduk dan memberinya minum karena Erika melihat Naira sepertinya marah. Dira pun menghampirinya dan duduk di samping Naira.
"Gilang saat ini entah dimana karena dia tidak mau lagi masuk lagi penjara setelah kejadian itu, setelah tau bang Sakti meninggal" ucap Naira.
"Mama benar-benar tidak tau jika dia itu mamanya Gilang karena yang mama tau dia itu istri dari rekan kerja papa" ucap Erika menceritakan kenapa dia bisa kenal. dengan mamanya Gilang.
"Ya sudah jangan kasih tau bang Faiz jika mamanya Gilang datang kemari" ucap Dira.
Setelah kejadian itu entah kenapa perasaan Naira jadi gelisah seperti akan terjadi sesuatu. Akhirnya Naira memutuskan untuk menemui Faiz ke kantor. Namun belum sempat dia pergi tiba-tiba ponselnya berdering tanda ada panggilan masuk dan saat di lihat ternyata itu sang mama. Naira setelah menerima panggilan sang mama langsung pergi ke rumah sang mama tidak jadi ke kantor Faiz.
Tibanya di rumah sang mama Naira melihat sang kakak Maura menangis di pelukan sang mama.
"Ada apa ma? " tanya Naira mendekati mereka.
Maura yang mendengar suara Naira langsung menatap Naira, berdiri dan langsung melayangkan tangannya di wajah cantik Naira.
"Maura" ucap Ayu sang mama kaget.
Naira dia hanya bisa menyentuh wajahnya yang sakit.
"Kakak tolong sama kamu, beritahu Faiz agar menutup kasus ini" teriak Maura.
"Maksud kakak apa?, aku gak ngerti" balas Naira.
"Sudah biarkan Gilang keluyuran di luar sana gak usah di cari" ucapnya.
"Kenapa kak?, aku gak Terima jika harus seperti ini. Gara-gara dia aku hampir aja bernasib seperti kakak" balas Naira.
"Oh, jadi kamu lebih mendukung suami kami di banding keluarga kamu yang harus menanggung semuanya? " tanya Maura.
"Kakak aku benar-benar gak ngerti" ucap Naira.
"Cukup Maura" bentak sang ayah yaitu Dimas yang baru saja datang.
"Tapi ayah" Maura mencoba melawan.
"Masuk kamu" titah sang ayah tegas.
Maura pun langsung pergi dan masuk kamarnya sekarang tinggal Naira, Dimas ayahnya dan Ayo sang mama.
"Duduk Nai" titah sang ayah dan Naira pun duduk.
"Ada apa ayah? " tanya Naira.
"Keluarga Gilang ngancam kita dan bahkan mereka merusak usaha kakak mu" jawab Dimas sang ayah.
"Sejak kapan?, terus kenapa ayah gak cerita? " tanya Naira dengan nada marah karena sang ayah tidak bicara atau cerita.
"Sejak Faiz keluar dari rumah sakit" jawab sang ayah.
"Kami gak mau kelurga Faiz tau tentang ini" ucap sang mama Ayu.
"Mama sama ayah kan tau, aku nikah dengan bang Faiz atas kesepakatan ayah dan papa Kian jadi jika masalah Gilang berati urusan bang Faiz" ucap Naira.
"Apa lagi bang Faiz menerima pernikahan ini, kecuali dia tidak menerima baru ayah urus sendiri" lanjut Naira.
Naira pun berdiri lalu berkata "aku akan menemui bang Faiz dan menceritakan semuanya".Naira pun langsung pergi setelah pamit.
Tak butuh lama Naira sudah tiba di kantor Faiz dan dia langsung naik ke pantai dimana ruangan Faiz. Saat di depan ruangan Faiz Naira mengurungkan niatnya untuk masuk karena Naira tak sengaja mendengar pembicaraan Faiz dengan seseorang.
"Gue gak mau tau lo harus bisa temui Gilang dan lo juga harus kasih pelajaran keluarganya karena mereka berani-beraninya menyerang keluarga ku" ucap Faiz.
"Baik Pak, saya sudah dapat info keberadaan Gilang dan untuk penyerangan kemarin sudah saya tangani namun saya dengar tadi pagi mamanya Gilang datang ke rumah menemui bu Erika" beritahu orang yang bersama Faiz.
Naira kaget ternyata Faiz sudah tau tentang masalah keluarganya. Akhirnya Naira masuk dan Faiz terkejut saat melihat Naira masuk.
"Sayang" ucap Faiz.
"Saya permisi pak" ucap seorang laki-laki yang bertubuh kekar itu. Naira menatap laki-laki itu karena dia merasa tidak asing dengan wajah pria itu.
"Ngapain kamu lihatin dia? " tanya Faiz membuat Naira kaget.
"Abang ih ngagetin aja" ucap Naira sambil duduk.
"Ya lagian kamu lihat Arfan sampai segitunya" balas Faiz.
"Aku cuman merasa tidak asing saja sama wajahnya" jawab Naira.
"Dia anaknya om Niko" jawab Faiz.
"Apa? " kaget Naira karena setau Naira anak dari Niko itu berandalan karena sering kena masalah.
"Arfan di serahkan sama kakek Ilham untuk di didik jadi seorang jagoan dan jadi bodyguard " beritahu Faiz.
.ujian rmh tangga naira luar biasa smg faiz cpt sadar lh ingatany
siap² aja ya sakti di gulingkn sm faiz de..