Kepergian wanitanya menyisakan luka yang teramat dalam bagi Agra. Dari sekian banyaknya waktu yang ia tunggu, hanya pertemuan yang ia harapkan,
Setelah pengingkaran janji yang sempat ia terima, pertemuan masih menjadi keinginannya dalam setiap tarikan nafasnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Misshunter_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Eren
"kamu yakin akan dirumah saja?"
ujar Agra meyakinkan, entahlah perasaan nya pagi ini sedikit tidak nyaman perihal istrinya
"apa aku harus mengikuti kamu kemanapun kamu pergi mas?"
"ya seperti itu harusnya"
Kiara terkekeh, ia menghampiri sang suami berdiri dihadapannya "perlu bantuan ku?"
"tentu" Agra angkat pinggang Kiara, untuk Kiara bisa lebih leluasa mengikatkan dasi dilehernya
"kalau kamu keberatan aku bisa mengenakannya sendiri" ujar Agra
"untuk apa? Ada aku. Biar menjadi tugasku melayani suamiku yang tampan ini" Kiara kecup singkat bibir Agra
"apa kamu tengah menggodaku sayang?"
Kiara malah terkekeh "tidak, itu hanya ciuman selamat pagi dari istrimu yang lucu ini"
"kalau begitu boleh aku minta tambah?"
"boleh" Kiara kembali mengecup singkat bibir Agra
"lagi" pinta Agra
Kiara melakukannya lagi "sepertinya hari ini aku akan melewatkan sarapan pagi ku"
Agra mengerutkan keningnya dalam "kenapa memangnya? Apa perutmu sakit?"
"bukan. Tapi sepertinya aku sudah kenyang hanya dengan menciummu terus menerus" diikuti kekehan kecil
"benarkah? Maafkan mas. Rasanya hari ini mas tidak ingin pergi kekantor mas hanya ingin tetap disini menemani kamu saja"
"jangan. Kalau begitu kasihan mas Re, dia selalu kewalahan karna kamu selalu mengandalkan dia dalam segala hal"
"kalau begitu ikut mas ya, temani" rengek Agra
Kiara dorong dada bidang Agra, saat Agra sudah menurunkan Kiara dalam gendongannya
"lain kali aku akan ikut, untuk hari ini aku ingin disini saja, lihat rumah kita cukup berantakan mas, dan aku tidak suka melihatnya"
"baiklah janji lain waktu kamu harus ikut mas ya!"
Kiara mengangguk "aku janji" ia bergerak kesisi Agra, mengaitkan lengannya pada lengan Agra "kita sarapan sekarang?"
Agra tersenyum senang, keduanya berjalan bersisian menuju meja makan, yang sudah terhidang menu sarapan pagi ini yang berhasil Kiara buat
"mas harus berangkat sekarang" ia tatap arloji yang melingkar dipergelangan tangannya
setelah beberapa menit yang lalu ia berhasil menandaskan sarapan paginya bersama sang istri
semenjak menikah Agra jarang sekali bermain keluar kalau tidak dengan Kiara,
dan sekarang sepertinya makanan favorit Agra makanan rumahan yang dibuat khusus dari tangan istrinya
setelah kepergian suaminya, Kiara kembali berkutat dengan pekerjaan rumah yang sepertinya tidak ada habisnya,
tepat pukul 11 siang, pekerjaan rumahnya selesai, Agra sudah menawarkan untuk mempekerjakan art hanya saja Kiara menolak,
dengan alasan Kiara bisa mengerjakannya sendiri, lagi pula pekerjaan yang bejibun seperti ini tidak setiap hari ia lakukan,
Ia lakukan jika memang ia mau saja, dan Agra tak masalah akan hal itu,
"akhirnya bisa istirahat juga" ujar Kiara menuju sofa didepan televisi dengan satu gelas jus alpukat kesukaannya setelah Kiara berhasil membersihkan diri
layar ponsel menyala, satu buah pesan dari mas suami
Kiara meraih benda pipih itu yang ia biarkan tak jauh darinya, membuka pesan mas suami yang seketika membuatnya tersenyum
disana terdapat suaminya yang tengah selfi dengan gaya andalannya juga Agra bubuhi keterangan "sayang mas meeting dulu" . Begitu pesan yang Kiara terima
ia kembali menyimpannya, namun ponsel itu malah berdering, "ya kenapa mas?" sahut Kiara saat ia tempelkan ponselnya
"kenapa kamu tidak membalas pesan mas? Apa mas membuat kesalahan? Kalau iya katakan dimana. Biar mas perbaiki" cerocos Agra
Kiara malah terkekeh "maaf aku pikir kamu tidak menunggu balasan pesan ku" cicit Kiara
"oh astaga istriku. Kalau begitu mas meeting dulu ya sayang" ulang Agra seperti dalam pesan
"ya mas, semangat" ujar Kiara menyemangati, "huff.. Sepi lagi deh" ujar Kiara saat panggilan berakhir
"aku main aja kali ya kerumah bunda" cetusnya "biar mas Agra nanti yang jemput" putusnya
Kiara hanya perlu mengambil tas yang ada didalam kamar, sementara penampilan nya sudah cukup sempurna
Kiara mengirim pesan pada Agra untuk menjemputnya nanti sore dirumah bunda,
*
*
"Tuan, pak Agra menolak untuk bekerja sama dengan kita. Asistennya baru saja menghubungi saya via email"
Terang Wily setelah satu bulan menyusun segala hal dengan matang, supaya tidak ada kecurigaan apapun
"alasannya?"
"sepertinya pak Agra tahu akan berurusan dengan mantan kekasih istrinya. itu sebabnya ia menolak"
"kau sudah berikan keuntungan lebih untuk perusahaannya, sekalipun kita akan mengalami kerugian?"
Wily mengangguk "sudah Tuan"
"bagaimana dengan uang penalti?"
"sesuai dengan permintaan Tuan"
Eren terdiam, memikirkan harus dengan cara apa supaya ia bisa menyingkirkan Agra dari sisi Kiara,
"cecunguk itu cukup pintar, tapi aku tidak akan menyerah. semua akan ku usahakan untuk mendapatkan Kiara" batin Eren
"kau boleh kembali!" perintahnya pada Wily
Eren tempelkan benda pipih itu ditelinganya, setelah menekan beberapa angka "Kalian ingin uang?"
"tentu tuan Eren"
"bawa kembali wanitaku, digedung X"
"siap tuan"
layar kembali gelap, seringai muncul. akan ia perlihatkan pada Agra siapa dirinya, jika harus memperlihatkan seribu taring pun Eren mampu
"cih! Mau berurusan denganku, kau tidak akan setara denganku Gra! kau jauh dibawahku. Akan sangat mudah untuk ku mengambil kembali apa yang menjadi milik ku"
ujar Eren dengan rahang mengetat dan mata menyala penuh dendam
sementara di sisi lainnya, orang suruhan Eren sudah sampai digedung apartemen yang tuan nya maksud,
"inikan gedung yang dimaksud Tuan Eren?"
"ya.. penjaga cukup ketat. Bagaimana ini?" seru temannya yang lain
"kita tunggu saja sampai sekuriti itu beranjak dari duduknya. Kau bisa menyingkirkan sekuriti itu lebih dulu" perintahnya "dan aku akan naik keatas"
pucuk dicinta ulam pun tiba, baru saja ia menandaskan kalimatnya muncul wanita yang mereka cari keluar dari lobi apartemen
"itu nona Kiara?"
"iya dia Nona Kiara. mau kemana dia"
tampak Kiara masuk kesebuah taksi setelah Kiara isyaratkan untuk berhenti
"ikuti!!" perintah seseorang yang lain suruhan Eren,
keduanya mengenal cukup baik Kiara, anggaplah mereka anak buah Eren dan dahulu pertemuan antara mereka dan Kiara cukup sering
mobil Jeep itu terus mengekor dibelakang taksi yang Kiara tumpangi, tanpa harus sembunyi sembunyi toh mereka memang berniat jahat
hingga saat melewati jalanan sepi, dengan cepat mobil Jeep itu melewati dan menghentikan taksi dengan tiba tiba
"akhh.." Kiara memekik saat dahinya terantuk sandaran kursi kemudi "kenapa pak?"
"maaf mbak" ujar sopir taksi "didepan ada mobil yang tiba tiba berhenti, tapi itu mobil ngikutin kita terus dari tadi mbak" jelas pak sopir
"bapak bercandakan?" ujar Kiara khawatir
dan benar saja dua orang bertubuh kekar keluar dari mobil Jeep itu dengan pakaian serba hitam,
menggedor gedor kaca jendela Kiara, "BUKA!!" teriaknya kasar dengan mata melotot, keduanya menarik pintu kemudi dan pintu penumpang secara paksa
Kiara panik bukan kepalang, namun sedetik kemudian "Sialan mereka!" umpat Kiara saat mengenali wajah keduanya. Ini pasti ulah Eren
Kiara tempelkan ponsel ditelinganya, berniat ingin menghubungi Agra dan meminta bantuan
tak ada jawaban dari Agra, Kiara terus mencobanya dan berakhir sama tak ada jawaban. karna terakhir kali Agra menghubungi mengatakan akan meeting
"mas.. Angkat dong.." cemasnya, hingga..
Bruakkk...
Kaca mobil disebelah Kiara dihantam oleh sesuatu yang Kiara sendiri tak tahu benda apa itu, hingga membuat kaca mobil itu pecah dan dengan mudah keduanya mencekal Kiara
"lepaskan!!" amuk Kiara
"maaf nona, kami hanya menerima perintah dari tuan!"
"BADJINGAN!!!" Teriak Kiara marah saat tangannya sudah dalam kuasa kedua bedebah sialan
mereka membawa Kiara untuk masuk kedalam mobilnya secara paksa, seberapapun Kiara menolak tenaganya tak cukup kuat untuk melawan kedua pria bertubuh kekar ini.
Mobil melaju menyisakan deringan panjang pada ponsel Kiara yang tergeletak,