Suami Kejam Yang Terlahir Kembali "Balas Dendam Sang Suami"

Hazel jelas mengeratkan pelukannya ketika Ozvit dengan nakal nya menyesap telinga nya, bahkan lidah Ozvit terlalu lincah bermain di daun telinga dan seluruh permukaan telinga nya.

Tangan kiri sang suami menyentuh tengkuk Hazel, menahannya agar Hazel tidak mundur kebelakang, sedangkan tangan kanan Ozvit menjelajahi kulit indah pualam nya dibawah sana, menggesek dengan nakal di pangkal pahanya.

"Ozvit"

Rengekan Hazel terdengar begitu menggoda, seolah-olah perempuan itu siap menerima apapun yang akan dilakukan laki-laki itu untuk dirinya.

"Merengek dan men..desah lah, itu membuat ku semakin bersemangat hmmm"

Bisik Ozvit di balik telinga nya.

Hazel tidak bermaksud begitu, tapi yang keluar suara nakal terdengar seperti sebuah de..Sahan nikmat.

"Ozvit ber..henti akhhh"

"Don't ask me to stop, I can't do it (Jangan minta aku berhenti, aku tidak bisa melakukan nya)"

Setelah berkata begitu, Ozvit memberikan gigitan di leher jenjang perempuan itu hingga seketika membuat hazel memejamkan bola matanya, mengeluarkan kembali de..Sahan hang sama dan mulai membuat perempuan itu kehilangan kendali atas tubuhnya.

Oh god.

Hazel menggenggam erat telapak tangannya, dia Fikir Ozvit selalu mampu menyenangkan diri nya, membuat dia terbang melayang entah kemana, menghilangkan akal warasnya atas sentuhan-sentuhan yang memabukkan jiwa.

Bibir Laki-laki itu Terus bergerak menyatukan diri didalam bibir nya, kemudian tahu-tahu Li..dah Ozvit mencoba menyeruak masuk ke dalam rongga mulut nya.

"Open your mouth, baby"

Ucap Ozvit sambil menatap wajah hazel dengan jutaan hasrat yang menggebu.

Tidak tahu kenapa hazel tampak menurut, tidak sedikit pun menolak permintaan sang suami.

Didalam sana mereka mulai saling bergerak berbelit lidah, suara sesapan demi sesapan memenuhi seluruh ruangan mendominasi berwarna putih tersebut.

Dimana lidah didalam sana saling berbelit, tangan Ozvit dengan terburu-buru melepas jas nya lantas membuang jas itu kesembarang tempat, kemudian tiba-tiba tangan Ozvit dengan lincah bergerak dibawah rok hazel, secara perlahan tangan itu masuk kedalam sana dan mencoba melepas penghalang dibawah nya.

Cukup mudah hingga akhirnya penutup itu turun dengan Sempurna, lalu tiba-tiba satu jari Ozvit dengan nakal masuk ke dalam benda paling memabukkan untuk para laki-laki itu

"Ya Habibi ahhh"

De..Sahan hazel terus memenuhi gendang telinga Ozvit, perempuan itu tampak berusaha mengambil nafas nya ketika Ozvit melepaskan ciuman mereka, sejenak dia terpejam ketika jemari Ozvit menyeruak masuk kedalam inti nya.

"Nikmat hmmm?"

Ozvit bisa melihat hazel berusaha menggigit bibirnya Sendiri, perempuan itu memejamkan bola matanya, menikmati sensasi hebat atas jari Ozvit yang menyeruak masuk di bawah sana, wajah pasrah hazel membuat Ozvit mulai menggila menikmati nya.

Ketika jemari itu mulai bergerak di inti Hazel, Tangan perempuan itu seketika meremas pinggang Ozvit.

"Oh no..."

Hazel terpekik.

Satu sensasi hebat memporak-porandakan tubuhnya, seolah-olah jutaan kupu-kupu terus berterbangan disekitar perut nya.

"I love hearing this joyful scream, baby (Aku suka mendengar teriakkan penuh kenikmatan ini, sayang)"

Ucap Ozvit sambil berusaha masuk kedalam leher hazel.

"Ozvit, please ini menyiksaku"

Rengekan hazel terdengar begitu menggoda di balik telinga Ozvit.

Laki-laki itu tampak puas mendengar rengekan sang istri, secara perlahan Ozvit menurunkan tubuh Hazel dari atas meja hias, dia membawa hazel menuju ke arah sisi kasur mereka, dia merapatkan tubuh itu dan kembali mulai menyatukan bibir mereka kembali.

Satu tangan Ozvit menggenggam erat pinggang sang istri sedang kan satu tangan lainnya mulai melepaskan pakaian hazel.

Dengan gerakan cepat laki-laki itu melepaskan satu persatu pakaian sang istri.

Hingga akhirnya seluruh pakaian itu berhamburan kemana-mana.

"Oh baby, kenapa kamu selalu membuat has..rat ku meningkat dengan pesat?"

Setelah berkata begitu Ozvit langsung membawa hazel menuju ke atas kasur mereka, membaringkan sang istri di atas nya dengan begitu lembut.

Dengan tergesa-gesa dia membuka pakaian nya sendiri, membuang nya ke lantai lantas dengan gerakan cepat.

Mereka berdua benar-benar tidak menggunakan apapun saat ini.

Ozvit kembali menautkan bibir mereka, bergerak lincah saling bertukar Saliva, kemudian bibir itu mulai menyusuri dagu, leher jenjang hazel hingga turun ke dia benda indah yang tercipta dengan begitu sempurna.

Begitu lidah itu bermain di ariola hazel, kemudian menyesap niple berwarna pink tersebut, Seketika hazel meremas rambut Ozvit, lagi-lagi satu suara mendayu lolos dari balik bibirnya.

"Ahhhh"

Satu tangan Ozvit kembali turun ke bawah sana, bergerak lembut menyusuri kulit putih mulus itu tanpa banyak bicara.

Lalu secara perlahan tangan itu mengelus lembut kedua belah paha hazel, dengan lembut dia membuka kedua paha itu secara perlahan.

Hazel menurut, tidak berdaya karena tubuh nya dikuasai sang suami, di atas begitu membuat dia menggila saat bibir dan lidah itu bermain dengan begitu sempurna.

Dan kali ini bisa dia rasakan satu hari Ozvit masuk ke dalam inti nya.

"Oh no... Ozvit"

Hazel berteriak kecil, dia mencoba meremas rambut Ozvit dengan tangan kanan nya, sedangkan tangan kirinya meremas ujung spray dengan begitu erat, sesaat dia menggigit bibir bawahnya.

"Ahhhhhh i..ni gila"

Rengek hazel dengan jutaan perasaan tak karuan didalam dirinya.

Ozvit benar-benar gila memperlakukannya dirinya, tidak tahu bagaimana bisa laki-laki itu membuat tubuhnya bergetar dengan begitu hebat, bahkan bisa dia rasakan dibawah sana mulai membasah, dan hazel merasa sesuatu akan tumpah saat ini juga.

"Ozvit...ohhh no...ini tumpah"

Hazel mengencangkan remasan nya di kepala Ozvit, dia benar-benar menggila, entah ada berapa juta kupu-kupu terasa menyerang seisi perut nya saat ini, yang jelas dia benar-benar ingin mengeluarkan sesuatu dibawah sana.

Ozvit semakin mengencangkan gerakan nya, dia terus menggerakkan jarinya dan sengaja menunggu cairan itu tumpah seketika.

Dan benar saja, dalam hitungan detik hazel benar-benar menumpahkan cairan putih tersebut di tangan Ozvit.

Laki-laki itu langsung meraih tisu di atas nakas, menggelap tangan nya kemudian membuang tisu itu kelantai, sepersekian detik kemudian Ozvit langsung naik ke atas tubuh hazel, dia menyatukan kembali bibir mereka untuk beberapa waktu, sambil dibawah sana mulai bergesek dengan sempurna, dimana benda berotot dan berurat dengan ukuran besar itu mencari tempat berteduh nya.

Bisa hazel rasakan dibawah sana terus bergesek dengan sempurna, sedangkan bibir Ozvit terus mencum..Bu bibir nya.

Perempuan itu pasrah, benar-benar pasrah, membiarkan sang suami melakukan apa pun pada dirinya.

Dan hazel selalu suka dimana Ozvit tidak mementingkan egonya, laki-laki itu selalu membuat dirinya mencapai kli..maks nya lebih dulu, baru dia menikmati keinginan dirinya sendiri.

Saat ciuman panas itu terus berlanjut, tiba-tiba dibawah sana mulai melesat masuk secara perlahan, hazel seketika mengencangkan pelukan nya sambil terpekik kecil.

"Akhhhh"

"Sstttttttttt Oh baby, kenapa kamu begitu sempit hmmm?"

Ozvit tampak meracau, dia fikir ini ke 3 kali nya tapi milik hazel tetap terasa begitu sempit, begitu dia mencoba menyentak kan milik nya kedalam sana, seketika hazel mengencangkan pelukan nya.

"Ok baby"

Ozvit seketika menautkan bibir mereka kembali, bermain cantik di atas sana sambil membiarkan milik hazel meremas sejenak miliknya.

Setelah yakin hazel sudah kembali siap laki-laki itu mulai bergerak memompa Sang istri dengan gerakan yang begitu lembut dan hangat.

Suara Demi suara penyatuan terus terdengar memenuhi dinding kamar mereka, laki-laki itu teurs bergerak maju mundur dan naik turun bersamaan jutaan keringat yang saling bercucuran menambah panas keadaan didalam ruangan tersebut.

Dingin nya AC jelas sudah tidak mampu mendinginkan panas nya gelorah di tubuh mereka, sebab kenik..matan yang didapat jelas tidak akan mampu digantikan oleh dingin nya AC di kamar mereka.

Peluh terus bercucuran diiringi suara era..Ngan dan rengekan manja dari balik bibir indah hazel, rasa nikmat diantara penyatuan mereka membuat Ozvit semakin bersemangat memaju dan melaju gerakan nya dengan sempurna.

Ciuman, desa..Han, Luma.. Tan dan hujaman Deni hujaman terus memenuhi seluruh sudut ruangan tersebut.

"Ya Habibi, aku.."

Hazel men.. desah pelan, dia fikir ini waktunya pelepasan"

"Lakukanlah, aku akan datang setelah nya"

Ucap Ozvit lantas menautkan bibir mereka, laki-laki itu menggenggam erat telapak tangan sang istri sambil dibawah sana terus bergerak menghantam dinding rahim hazel secara perlahan.

Sepersekian detik kemudian bisa Ozvit rasakan hazel masuk pada masa pelepasan nya, laki-laki itu masih terus bergerak memompa hingga akhirnya dia ikut masuk kedalam pelepasan yang sama.

Dan pada akhirnya dua insan yang dimabuk cinta tersebut terus berpacu dengan waktu menghabiskan malam panas bersama hingga rasa lelah menyergap di didiri mereka.

"Oh baby I love you so much"

Ozvit mencium kening, kedua pelupuk mata, pipi, hidung, dagu hingga ke bibir sang istri.

Setelah itu laki-laki itu memeluk erat tubuh sang istri dengan jutaan perasaan penuh cinta.

Sejenak hazel menatap wajah Ozvit untuk beberapa waktu, telapak tangan nya menyentuh lembut wajah laki-laki itu.

"Seberapa besar kamu mencintai aku?"

Tanya perempuan itu dengan nada begitu lembut.

Ozvit membuka perlahan bola matanya, menatap dalam wajah sang istri.

"Tidak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata, bahkan jika diri ini bisa mengulang jutaan waktu, maka akan aku serahkan seluruh waktu itu untuk mencintai kamu tanpa henti"

Seulas senyum Tampak mengembang dari balik bibir hazel, perempuan itu secara perlahan masuk kedalam dekapan sang suami.

"I love you too, bahkan perasaan itu tidak pernah berubah meskipun kita telah melewati 2 masa yang berbeda"

Bisik hazel begitu lembut nyaris tak terdengar.