Hidup di jalan sebenarnya bukanlah pilihannya , tapi nyatanya kekayaan tak membuatnya cukup nyaman . Dan inilah sebuah kisah tentang seorang pria bernama Bramatyo Yudo Sadewo , pria muda dengan segala ambisinya ! Yang tanpa dia tahu jika suatu saat seorang wanita biasa bisa membuatnya bertekuk lutut ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
" Saya dengar dari Darto semalam Mas Bram dan teman teman nyamperin si Kucir di terminal sebelah . Bukan kok saya melarang , wong itu juga bukan kuasa saya ! Tapi sampai kapanpun yang namanya balas dendam itu tidak akan membuat hati lebih tenang. "
" Saya tahu saya salah , tapi yang namanya Kucir itu sekali sekali memang harus dihajar !! Biar bisa menghargai orang ... "
Jarwo terkekeh mendengar pembelaan dari pria muda di sebelahnya . Pagi tadi ia juga mendengar Bram bertengkar dengan Gista di jalan kampung . Jarwo tidak tahu apa yang diributkan tapi dia sangat tahu jika janda cantik itu sudah mencuri hati jejaka tampan yang sedang minum.kopi disebelahnya . Seperti biasa pagi ini mereka sedang minum kopi di warung tenda pinggir pasar .
" Ada kalanya diam itu emas Mas , jika saling serang seperti ini saya yakin masalahnya tidak akan berkesudahan . Ndak apa apa memberi pelajaran pada orang yang memang butuh di ajar , saya dukung itu ! Tapi caranya harus jitu , jangan sampai suatu saat membahayakan nyawa orang lain . Bagaimana jika suatu saat mereka bertemu dengan salah satu orang kita dan kemudian mengeroyoknya ?? "
" Mas Jarwo takut dikeroyok oleh mereka ??! "
Jarwo hanya terkekeh mendengar pertanyaan dari Bram , sedang salah satu supir angkot yang juga menikmati kopi bersama mereka tersedak dan terbatuk batuk.
" Owalaahhh Mas Bram kok pertanyaannya nyleneh kaya gitu . Mas Jarwo ini dedengkotnya terminal kita !! Sudah kenyang kalau soal keroyok mengeroyok ... ya to Mas Jarwo !? " ujar supir itu .
" Tidak usah bicara yang tidak tidak ,, saya makan nasi sampeyan yo makan nasi ! Disini kita semua itu sama , kita sama sama cari rejeki halal buat anak istri . Saya akui saya pernah punya jiwa muda berapi api seperti sampeyan sekarang ini Mas Bram . Tapi sejak menikah semakin kesini yang jadi prioritas itu ya keluarga ... bukan ego kita lagi ! "
" Tapi apa yang saya lakukan adalah benar ... " kilah Bram , dia merasa tidak ada yang salah dengan perbuatannya .
" ltu yang dinamakan ego Mas ... semua di ukur dengan kacamata kita sendiri . Padahal ukuran benar salah setiap orang itu berbeda beda . Sesekali kita harus mencoba melihat sesuatu dari kacamata orang lain agar ego tidak bisa menguasai hati dan pikiran kita . Saya tidak bermaksud menggurui karena saya pun jauh dari kata sempurna . Saya ini b*jingan ... saya pendosa !! Tapi saya bersyukur Gusti Allah memberikan jalan seperti ini pada saya , Dia berikan lnem dan anak anak untuk membuka mata saya . Jalan cinta itu lebih indah ! Jadi saya sarankan pada yang masih hidup sendiri , ndang do golek bojo ( segeralah mencari istri ) !! Biar hati sama pikiran kalian itu adem, " kata Jarwo menepuk pelan bahu Bram .
" Semua wanita cuma mau mencintai kita karena harta Mas ! Nggak ada wanita yang mau menikah dengan pria miskin. "
" Coba lihat saya .. Darto ... Kusmin ...dan semua pria pria dikampung ini yang sudah menikah dan mempunyai anak . Memangnya Mas Bram pikir kami ini orang kaya ?? Jangan pukul rata semua wanita dengan tuduhan tuduhan itu . Bagi kami istri kami adalah wanita wanita hebat yang mampu menjadi tulang rusuk sekaligus udara yang memompa jantung kami agar selalu bisa bernafas . Mereka itu nyawa kami Mas, " kata Jarwo menasehati pemuda yang sudah dianggapnya sebagai keluarga sendiri .
Bram diam , kata kata Jarwo mungkin ada benarnya tak semua wanita seperti yang ada di pikirannya . Tapi sayangnya dia belum bertemu dengan wanita hebat yang sudah disebutkan pria berwajah sangat tadi . Wanita hebat yang bisa menerima apa adanya pasangannya .
Mamanya dengan bodoh meminta papanya menikahi sang sekretaris yang jelas jelas hanya menginginkan harta papanya . Janda cantik yang mengusik perhatiannya ternyata tak sebaik yang ia pikir , wanita itu mencari mangsa pria kaya hanya untuk kemewahan hidupnya .