Cinta setelah pernikahan tumbuh dihati Leo tapi bagaimana dengan kontrak pernikahan yang sudah terlanjur dia tanda tangani bersama istri kecilnya?.
pernikahan yang direncanakan hanya untuk menghindari malu serta menjaga image keluarga dan akan diakhiri setelah 3 bulan oleh Leo kini berubah menjadi Mala petaka dimana rasa cinta tumbuh setelah pernikahan disepanjang mereka bersama.
Pria sejati tidak mengingkari apa yang sudah dia ucapkan tapi Leo juga tidak bisa melawan apa kata hatinya .
Apakah jalan yang akan Leo pilih komitmen atau perasaan?
yuk baca kelanjutannya ↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 mulai manja
" minta parfum Om " ucap Cia mengulang .
" Apa?" suara besar Leo ketika Cia kembali memanggil nya Om .
" minta Daddy " ulang Cia lebih mendekat .
Leo menyemprotkan parfum ke tubuh Cia namun ketika Cia berputar Leo langsung melek menatap body Cia yang tercetak karena Cia menarik bagian depan .
" Daddy cepatlah katanya udah telat " ucap Cia lagi yang membuat Leo kembali kedunia nyata .
.....
" Kamu sering datang ke acara bisnis ?" tanya Leo menatap Cia yang berjalan di samping dengan pede tidak malu-malu.
" Sering lah , Daddy pikir aku kolot tidak pernah pergi ke acara bisnis " ucap Cia langsung merepet mendengar perkataan Leo.
" tepos-tepos gini Aku putri mahkota" ucap Cia yang membuat Leo langsung tergelak .
" Apaan lah kamu ngomong gitu " ucap Leo mengambil tangan Cia agar memeluk sebelah tangan nya begitu mereka memasuki ruangan acara.
" Daddy yang bilang " ucap Cia cemberut .
" Mana ada bilang gitu " senyum tertahan Leo, jika tidak sedang di acara formal mungkin Leo sudah tertawa .
" Gara-gara ucapan Daddy Aku jadi minum susu biar BB aku naik dan rajin makan " ucap Cia yang sungguh tersakiti jiwa Miss Queen nya .
" pantas mulai pulen" suara kecil Leo yang sudah sadar perubahan tubuh Cia sejak beberapa hari yang lalu .
" Apa Daddy " ucap Cia yang tidak begitu mendengar ucapan Leo.
" Ti, tidak " ucap Leo yang merasa beruntung Cia tidak mendengar ucapan nya .
Cia berjalan memeluk lengan Leo sambil menatap kesekitar nya .
" Gila , kenapa selama ini aku ikut Papi teman-teman nya pada tua semua" batin Cia menatap kesekitar yang di penuhi pria matang dengan pesona khas mereka .
" Ihhhh, aura jambaknya kuat sekali " batin Cia merintih menatap seorang pria berwajah bule yang pakai kemeja beberapa kancing atasnya di lepas .
Kalau soal hal lain Cia memang polos tapi kalau soal begituan dia sudah khatam sama kedua sahabat nya .
Mereka tau semua tapi pandai mengendalikan diri sehingga tidak terjerumus.
"Sekali lagi menatap pria seperti itu Daddy jambak kepala kamu " bisik Leo kedekat telinga Cia .
" aaaa, ampun Daddy" suara kecil Cia jadi gemetaran sendiri saat sedang terpikir hal lain Leo malah mengucapkan nya .
Mungkin maksud Leo baik hanya pikiran Cia saja sedang tidak bisa di kondisikan .
Leo menyapa rekan bisnisnya dan juga beberapa teman.
" kenalkan ini istriku , namanya Cia" Ucap Leo memperkenalkan.
" Aku pikir Om Leo tidak akan mengakui aku karena tidak ada yang bisa dibanggakan " batin Cia membalas uluran tangan mereka dengan sedikit gemetaran.
" Ayo kita duduk acara inti nya masih setengah jam lagi " ajak Leo membawa Cia duduk di salah satu sofa .
" Aahhh, maaf tuan apakah anda ingin duduk " tanya beberapa wanita itu yang sudah duduk duluan .
" Kita duduk disana saja Daddy " ucap Cia merasa muak melihat wanita seperti mereka .
Cia selalu bertemu dengan wanita-wanita seperti itu bahkan sering terang-terangan merayu Papi nya .
" Kenapa jadi begitu ekspresi nya?" tanya Leo mengulum senyum .
" Kamu cemburu ?" ucapan itu keluar begitu saja dari mulut Leo.
" aku rasa selera Daddy juga bukan wanita seperti itu " ucap Cia masih dengan wajah bete nya namun cukup membuat Leo terdiam .
" Terus kenapa masih bete" tanya Leo melihat ekspresi Cia yang tidak berubah .
" Aku benci wanita seperti mereka , jika tidak ada wanita penggoda seperti itu maka sahabat ku masih merasakan keluarga yang harmonis sampai hari ini " ucap Cia membayangkan Anya sahabatnya.
Leo terdiam karena mengerti apa yang Cia rasakan , mungkin dia sangat menyayangi sahabatnya sampai dia ikut tersakiti ketika sahabat nya merasakan sakit .
" Leo " Panggil Rose yang taunya sudah berdiri disamping Leo tanpa Leo sadari karena sedari tadi dia hanya menatap wajah Cia .
" Kenapa?" tanya Leo mendongak menatap Rose.
" Kamu mau kemana?" Leo langsung memegang tangan Cia yang berdiri .
" Mau pipis " ucap Cia yang sebenarnya ingin memberi ruang agar Leo dan Rose bisa punya ruang untuk bicara.
" Biar Daddy temani " ucap Leo ikut berdiri .
" Ihhh, masa Daddy mau ikut kedalam toilet" ucap Cia geleng kepala.
" Daripada kamu dalam bahaya " ucap Leo langsung mengajak Cia berjalan .
" Leo tunggu " Rose juga memegang sebelah tangan Leo.
" Om bicara aja sama Tante Rose aku nggak papa kok pergi sendiri " ucap Cia melepaskan genggaman tangan Leo lalu berjalan menuju toilet.
.....
" Kayaknya Tante Rose itu cinta banget sama Om Leo" ucap Cia mencuci tangan nya di wastafel.
" Tapi memang Om Leo tampan juga walaupun galak " ucap Cia membayangkan wajah Leo yang kalau di pandang-pandang sebenarnya ganteng minus tatapan mata aja yang begitu tegas .
Cia kembali berjalan santai keluar dari toilet.
" Hai kak " sapa Cia menyapa seorang pria yang berpapasan dengan nya .
" Tunggu " Pria itu langsung memegang tangan Cia agar berhenti berjalan .
" Ehhh, maaf " pria itu melepaskan dan langsung minta maaf .
" Kenapa?" tanya Cia masih dengan wajah cerianya.
" Aku ma,"
" Cia ikut Daddy " ucap Leo langsung menggandeng pinggul Cia bukan lagi tangan .
" Sebentar Daddy, kakak itu mau bilang apa?" ucap Cia penasaran tidak mau pergi .
Leo menatap pria itu dengan tatapan penuh intimidasi sampai akhirnya karena tidak kuat ditatap seperti itu oleh Leo dia memilih pergi .
" Daddy kenapa sih natap nya begitu ?" ucap Cia yang bahkan dia saja takut jika sudah seperti itu tatapan Leo.
" Ikut Daddy " ucap Leo tak lagi bicara sepanjang acara bisnis itu bahkan sampai pulang .
Di perjalanan pulang .
Cia yang sudah merasa mengantuk menyandarkan kepalanya kepintu mobil lalu memejamkan mata.
" Nggak mikir kamu kepala nya terbentur nanti " ucap Leo meraih kepala Cia agar menyandar padanya .
" Nanti Daddy marah " suara kecil Cia membuka matanya yang walaupun sudah ngantuk berat .
" tidurlah" ucap Leo mengalihkan tatapan nya pada arah lain tak kuat menatap wajah imut Cia yang sudah ngantuk berat .
" Cia menaikkan kedua kaki nya keatas kursi lalu meletakkan kepalanya diatas pangkuan Leo.
Leo memperbaiki duduknya ketika Cia malah mengubah posisi tidak seperti yang Leo pikirkan.
" Hehhh, pelankan mobilnya" ucap Leo pada bodyguard karena Cia tidur di posisi bahaya .
" ba, baik Tuan " senyum tertahan bodyguard itu mengerti hal yang Leo rasakan jika melihat posisi tidur Cia .
" Mmmh" Cia bergumam dalam tidurnya semakin menyusup mencari kehangatan.
Leo melepas jas nya lalu menyelimuti tubuh Cia agar tidak kedinginan.
" Tuan ada mobil mengikuti kita " lapor bodyguard Leo setelah memperhatikan kaca spion cukup lama .
Leo dengan gerakan cepat langsung mengangkat Cia keatas pangkuan untuk melindungi ketika seseorang dari mobil belakang menembak ban mobil mereka .
gak bakalan bisa kabur Cia dari Leo