Cerita dewasa🌶️
Kisah ini, berawal dari kejadian di mana Silvia di kepun dan buru oleh keluarga besar seorang ketua Mafia, lalu mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya....
Kemudian ia diberih kesempatan kedua untuk hidup kembali, merasuki tubuh seorang menantu yang tak diinginkan....
Mau tau kisah selanjutnya?
yuk...silahkan mampir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32
...Setelah menceritakan semuanya, Edo pun menangis sesuguhkan di hadapan Antonio dan Aldo. Melihat itu, Aldo dan Antonio pun ikut menitikan air mata, mereka tak menyangka nasib kedua orang Tua Angkat Silvia akan berakhir begitu tragis.......
"Lalu, kenapa kamu tidak membalas mereka?" tanya Antonio sambil mengusap air matanya dengan kasar.
"Sudah kucoba. aku bahkan hampir mati di tangan para bajingan itu." Lalu Edo menatap ke arah Antonio dengan mata memerah terang, tersirat kebencian yang begitu dalam tapi tak bisa ia lampiaskan, akibat kurangnya koneksi dengan orang-orang tertentu.
"Antonio, mereka adalah orang-orang yang sangat berbahaya dan licik, bahkan kekuasaan mereka dimana-mana. Aku hanya seorang agen jujur yang ingin berkerja untuk menafkahi keluarga kecilku, aku tidak memiliki koneksi apapun," lanjut Edo menunduk sedih.
"Mereka keterlaluan!" geram Antonio mengepalkan tangannya dengan kuat.
"Bahkan saat ini, setiap gerakan ku di pantau oleh mereka, aku harus apa?" Edo semaking frustasi membayangkan bagaimana ia sangat tidak berguna menjadi seorang sahabat.
"Jadi Om membiarkan kematian Papa dan Mama begitu saja?" Suara Silvia tiba-tiba muncul di dalam ruang tenga membuat Antonio, Edo dan Aldo terkejut dan menoleh ke arahnya.
...Ternyata saat Edo tenga bercerita, Silvia sudah berada disana, padahal kedatangan Silvia ingin meminta bantuan Edo, tampa disangka Silvia malah mendengar kisah tragis kematian kedua orang tua Angkatnya dari orang paling dekat dengannya, yaitu Edo.......
"Kamu." Antonio segera bangkit dari sofa, lalu melangkah mendekati Silvia dengan tatapan bingun, karna saat ini Silvia sedang dalam mode menyamar sebagai Jeny.
"Kamu siapa?" tanya Edo ikut bangkit dan menatap Silvia dengan tatapan tak kalah bingun dari Antonio dan Aldo.
"Aku adalah Silvia, Om!" jerit Silvia merobek wajah palsunya sambil menangis menatap Edo penuh kecewa.
...Bagaikan melihat sesosok hantu, Edo seketika terdiam di tempat dengan tubuh gemetar hebat.......
"Tidak ... Silviaku sudah lama meninggal, a~aku sendiri yang membawa petih matinya menuju makam dan menguburnya, bagaimana bisa dia hidup kembali? kamu siapa? Cepat katakan!" desak Edo dengan nada tinggi menatap tajam Silvia.
"Edo! Turunkan nada bicaramu, jangan menakuti istriku, dia sedang hamil!" bentak Antonio menatap Edo tak kalah tajam dengan mata elangnya.
"I~istrimu?" Edo semaking dibuat kebingunan menatap Silvia, lalu menatap ke arah foto yang diatas meja.
"Maaf Tuan Antonio, kita sudah bercerai, aku datang kesini untuk bertemu Om Edo, bukan kamu," ketos Silvia tampa melirik ke arah Antonio.
"Tidak, aku tidak akan menceraikanmu sampai kapan pun, Silviana," tegas Antonio melangka perlahan mendekati Silvia.
"Silviana?" Edo semaking pusing mendengar nama Silvia yang kini beruba menjadi Silviana.
"Aku bukan Silviana, Silviana sudah lama mati Antonio, aku adalah Silvia!" teriak Silvia dengan emosi membara menatap Antonio.
"Aku sudah tau semuanya saat pertama kali aku menemuimu di rumah sakit, tapi aku memilih menutup mulut dan memantaumu secara diam-diam, dan akhirnya kamu sendiri yang membongkarnya," ucap Antonio membuat kening Silvia bertautan.
"Apa maksudmu?" tanya Silvia menatap Antonio.
"Jangan pikir aku bodoh Silvia, aku tau siapa Silviana, dia tidak pernah suka belanja. Dia tidak suka berdandang atau pergi salon. Dan dia pun tidak tau cara mengendarai mobil, apalagi mobil sport Silvia," beber Antonio membongkar semuanya di hadapan mereka semua termasuk Silvia.
Duarrrrrr!
...Bagaikan kesambar petir tiba-tiba seluruh tubuh Silvia kaku dan mematun di tempat, itu artinya selama ini Antonio sudah curiga dan memantaunya secara diam-diam.......
"Maka dari itu, aku sengaja memecat asistenku setelah mendapatkan kabar kamu melamar perkerjaan di salah satu perusahaan rekan kerjaku, agar aku bisa leluasa memantaumu," lanjut Antonio.
"Kau!" Silvia mengepal kedua tangannya dengan erat, semaking marah.
"Iya, aku tau semuanya Silvia. Silviana tidak pernah lulus sekolah akibat mentalnya terganggu, semua nilainya rusak parah, tapi tiba-tiba dia bisa paham soal bisnis dan mampu menyelesaikan masalah perusahaan, kamu sudah melakukan kesalahan Silvia," ucap Antonio.
...Mendengar ucapan Antonio, dengan marah Silvia melangka mendekati Antonio, lalu menarik kerah baju Antonio dengan nafas memburu marah.......
"Lalu kenapa kamu masih mau mengikuti permainan ku Antonio?" tanya Silvia dengan amarah mengebu-gebu.
...Bukannya marah, Antonio malah tersenyum lembut, lalu mengulurkan kedua tanganya menyentuh lembut kedua pipi Silvia yang memerah merona akibat menangis.......
"Karna sudah jatuh cinta kepadamu Silvia. Di saat pertama kali aku melihat kamu membuka mata di rumah sakit itu. Aku tidak memiliki perasaan seperti ini saat berada di dekat Silviana, tapi dengan mu, aku merasa usia ku kembali muda, jantungku berdetak kencang setiap kali menatapmu Istriku, awalnya aku mencoba menepis perasaan itu, tapi semaking aku berusaha, perasaan itu semaking dalam kepadamu," ungkap Antonio menitikan air mata menatap Silvia dalam-dalam.
Deg!
...Jantung Silvia berdetak dengan kencang setelah mendengar ungkapan Antonio, ia berdiri terdiam menatap lekat kedua mata Antonio, ia tak menyangka kalau orang yang ia manfatkan selama ini akan mencintainya sedalam itu.......
"Seperti yang kamu tau, aku tidak memiliki siapa-siapa selain kamu. Leon dan anak kita yang ada di dalam rahim mu, Sayang. Jadi aku mohon, jangan tinggalkan aku, aku masih kuat sampai sekarang karna kamu, jika kamu benar-benar ingin meninggalkan ku, sebaiknya kamu habisi saja aku, karna selama aku hidup, aku akan selalu mengejarmu kemana pun kamu pergi, istriku." Isak tangis Antonio semaking menjadi sambil menatap sendu wajah cantik Silvia.
"Maafkan aku, Suamiku." Silvia berhambur memeluk Antonio sambil menangis tersedu-sedu.
...Antonio pun tersenyum bahagia membalas pelukan Silvia dengan erat, kemudian mendaratkan ciuman bertubi-tubi kepala Silvia.......
...Saat Edo sedang menyaksikan moment haru itu, tiba-tiba ia mendengar isakan tangis dari Aldo, membuatnya merasa terganggu, lalu menoleh ke arah Aldo.......
"Kamu juga menangis?" tanya Edo menahan tawa melihat wajah Aldo yang awalnya dingin dan kaku, kini berubah merah bak tomat layu yang baru habis di rebus.
"Huuwaaaaa! Siapa yang tidak menangis Tuan, setiap malam Tuan Antonio sering begadan dan menangis seorang diri sambil menatap foto Nyonya. Bukan cuman itu saja, Tuan Antonio pun sering pingsan dan hampir masuk ruang ICU karna serangan jantung nya kembali kambu," ucap Aldo sambil menangis dan tampa sadar keceplosan.
...Padahal Antonio sering memperingatinya agar tidak membicarakan soal itu kepada siapapun, namun hari ini akibat terhanyut dalam moment haru itu, Aldo jadi keceplosan dan membeberkan semuanya.......
"Apa itu benar, Suamiku?" tanya Silvia melepaskan pelukan, lalu menatap marah suaminya itu.
"I~iya, dan itu karna kamu yang seenaknya kabur, Sayang," protes Antonio memasan wajah kesal menatap Silvia.
"Lalu, bagaimana kamu tau aku hamil?" tanya Silvia penuh selidik.
"Karna anak kita menyiksaku, aku pingsan di perusahaan dan dibawa ke rumah sakit, lalu Dokter mengatakan aku mengalami kehamilan simpatik, kalau bukan kamu, siapa lagi?"
"Siapa tau ada wanita lain yang hamil," tuduh Silvia.
"Kau." Dengan geram Antonio meraih tengkuk Silvia, lalu mencium dan melumat bibir Silvia di hadapan Edo dan Aldo.
...Membuat Aldo yang masih perjaka ting-ting bergegas menutup matanya dengan kedua tangan, sedang Edo hanya bisa geleng-geleng kepala lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.......
(Bersambung)
semngat thor 💪💪💪💪🔥🔥🔥🔥