Seorang gadis yang memiliki kelainan jantung sejak lahir, harus bertahan hidup sendiri membesarkan kedua adiknya.
Kerja keras dan banting tulang sanggup dia lakukan demi masa depan adik adiknya. Bahkan masa depannya sendiri tak pernah dia pikirkan.
Hingga suatu ketika keadaan memaksanya untuk menggadaikan harga diri serta hidupnya.
Dan dengan terpaksa harus menikah dengan orang yang tak pernah mencintainya.
Nah, untuk mengetahui kisah selanjutnya? Simak saja di karyaku yang terbaru berjudul
" Harga Diri Yang Tergadaikan ".
Selamat membaca, jangan lupa subscribe, like, vote, dan semua dukungan. 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 27
Sebelum berangkat ke Jepang, Revi dikejutkan dengan kedatangan Erland di bandara.
" Hai sayang? Kamu nakal deh tidak memberitahuku kalau kamu sedang berada disini, apa kamu gak kangen sama aku? "
Revi pun terkesiap dan nampak tegang, karena kaget dengan kedatangan Erland tiba-tiba. Matanya terus mencari cari keberadaan Rama yang mengantarnya ke bandara.
Dan dari kejauhan nampak Rama sedang tersenyum kemudian melambaikan tangannya.
Setelah memeluk kekasihnya, Erland segera menyambar bibir merah yang selalu dirindukan dan tidak memperdulikan orang lain yang lalu lalang di sekitarnya.
Termasuk Nabila yang bersembunyi di balik tembok karena tidak mau kalau Revi melihatnya.
Nabila hanya melihat dengan sedikit berdebar melihat kedua insan yang saling berpagutan.
" Duh dadaku, kenapa hati ini sakit melihat pak Erland berciuman dengan kekasihnya " Batin Nabila sambil meremas roknya.
Nabila menunduk dan tidak mau melihat pemandangan yang sangat menyakitkan di depan matanya, seakan dia sudah lupa dengan Erick yang sangat dicintainya.
Setelah cukup lama mereka saling berbagi kerinduan, Erland pun melepaskan kepergian Revi.
Erland melambaikan tangannya saat Revi mulai memasuki ruang khusus penumpang pesawat.
Erland terdiam sejenak kemudian tersenyum tipis dan membalikkan badannya untuk segera pergi dari tempat itu.
Sementara itu, Nabila masih duduk di sudut dengan kepala menunduk dan sudut mata mengembung yang jelas jelas menahan air mata.
Entah apa yang dirasakan saat ini, yang pasti hatinya sangat menderita melihat kedekatan Erland dan Revi.
Tiba tiba sebuah tangan menepuknya dari belakang.
...🍁🍁🍁...
" Kak, kak Felisa sudah sadar kak" Kania sangat senang melihat kakaknya sudah mulai sadar dari komanya.
" Aku d di di mana? " Ucap Felisa lirih.
Kania sangat bahagia melihat kakaknya sudah siuman " Kak, jangan banyak bicara "
Kemudian Kania berlari ke ruangan dokter untuk memberitahunya kalau Felisa sudah sadar.
Dokter Aditya yang bertanggung-jawab atas operasi Felisa pun segera bergegas menuju ke ruangan perawatan Felisa.
" Felisa sudah melewati masa kritis pasca operasi. Tinggal tunggu pemulihannya saja " Ucap dokter tampan itu yang ternyata adalah kakak kelas Felisa.
Kania sangat senang dan segera menghubungi Nabila yang sedang bekerja.
Sementara itu, Nabila masih berada di bandara bersama Erland.
Sebuah tangan tiba tiba menepuk pundaknya membuatnya terkejut dan menoleh.
" Kak Nabila? "
" Sean, kamu di sini? "
" Iya kak, aku sedang menjemput papa dan mamaku. Mereka baru saja tiba dari Australia biasa urusan pekerjaan" Jawab Sean dengan senyum tampannya.
Nabila pun memaksakan dirinya untuk tersenyum tipis " O begitu ".
" Kak, kenapa kakak di sini? "
" Ehm aku bersama bosku, dia sedang mengantarkan kekasihnya pergi ke luar negeri" Jawab Nabila.
Dan kedua orang tua Sean pun berjalan mendekati mereka berdua
" Sean, siapa dia? " Tanya mama Shela yang tidak asing dan sangat familiar bagi Nabila.
" O dia kakaknya pacar Sean ma, kenalkan ma, namanya kak Nabila "
Shela dan Handika Nugroho pun tersenyum kemudian bergantian menjabat tangan Nabila.
" Nabila tante, om"
" Senang bertemu dan berkenalan dengan mu Nabila " Ucap Shela dengan tatapan teduh dan seperti menyimpan sebuah kerinduan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata kata.
" Nabila, kamu di sini rupanya" Ucap Erland secara tiba tiba yang membuat semuanya menoleh padanya.
" Kak Erland, kebetulan kita bertemu di sini kak, Aku sedang menjemput papa dan mamaku dari luar negeri " Ucap Sean yang dijawab anggukan dan senyuman oleh Erland.
Handika yang merasa tidak asing dengan Erland pun segera menebaknya " Tuan Frederick ".
Erland pun mengangguk dan tersenyum
" Saya Erlando Frederick Mondelez, senang bertemu dengan tuan Nugroho "
dan keduanya pun berpelukan sambil menepuk pundak masing masing.
" Jadi anda dan Nabila "
" Iya tuan Nugroho dia istriku" Jawab Erland yang membuat Nabila terperanjat dan menatap lekat laki laki yang sudah mengakuinya sebagai istrinya.
" Oh iya kah, wah anda benar benar beruntung tuan Frederick memiliki istri yang begitu cantik alami meskipun tanpa polesan berlebih"
Erland pun tersenyum dan menunduk sambil melirik Nabila yang tampak malu malu.
Nabila semakin menunduk dan ada perasaan bahagia ketika Erland mengatakan di depan orang tua Sean kalau dia istrinya.
Tak cukup sampai di situ mereka pun memutuskan untuk makan siang bersama, dan Erland pun meraih tangan Nabila untuk digenggamnya. Awalnya Nabila menolaknya tapi tatapan lembut Erland mampu meluluhkan hatinya dan membiarkan tangannya digenggam erat oleh suami kontraknya itu.
Di tengah tengah makan siang mereka, tiba tiba ponsel Nabila berdering yang mengabarkan kalau Felisa sudah sadar bahkan melewati masa kritis.
Nabila memberitahu Erland dan Sean yang membuat mereka ikut bahagia.
" Kak aku ikut ke rumah sakit ya " Ucap Sean.
" Sean kamu kan sedang menjemput papa dan mama kamu dari bandara " Jawab Nabila.
" Nabila, kamu semua akan ikut melihat adik kamu? " Ucap Shella dengan mata berbinar dan membuat semua ikut senang.
Semangat terus thor, semoga makin sukses dan cepet upnya
Ijin promo ya ka 🙏
Mampir juga yuk ke karya Novel aku yang berjudul "KAISAR MODERN"
Mohon dukungannya ya 🙏
ngejar mobil/Grin//Grin/
masa belum apa-apa udah habis, kan nggak mungkin doong..../Curse//Curse//Curse/