Seorang istri yang di sakiti oleh suaminya yang memiliki selingkuhan nya yang berkedok sahabat, Fira menikah dengan Ferdi karena di jodoh kan oleh orang tua Ferdi yang merasa berhutang budi pada Fira dan mereka juga sangat menyukai Fira walau fisik Fira yang gemuk.
tapi tidak dengan Ferdi yang sangan membenci fira, hingga kerap kali Fira mendapatkan siksaan batin dan fisik dari Ferdi.
karena tidak tahan Fira pergi dari rumah tapi sangat di sayang kan ia meninggal karena terjatuh.
Sedangkan di posisi lain seorang gadis pianis terkenal meninggal karena di bunuh oleh sang adik atas suruhan orang tuanya sendiri karena mereka menginginkan uang asuransi kematian Gadis itu yang sangat bedar.
ingin tau kelanjutan cerita mereka dan bagaimana nasib mereka berdua?, ayo ikuti kelanjutan ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
"Tentu saja sayang, kau lihat sendiri mobil pria bodoh itu tidak ada, aku sangat kesal dengan nya, karena tidak mau di ceraikan olehnya aku sampai harus mempertahankan anak ini, dulu aku bisa menyingkirkan anak berkat kebodohan si kerbau itu, padahal aku sendiri yang menjatuhkan tubuhku saat dia mengepel, padahal si kerbau sudah melarang untuk di lewati tapi dasarnya pasangan suami itu sama sama bodoh mau masuk perangkap ku" ucap Susan tertawa.
Meraka terus berbicara tanpa tau jika saat ini Ferdi sedang mendengarkan semuanya.
Ferdi yang mendengar itu sangat marah dan sakit hati merasa di tipu.
"Kau memang hebat sayang tapi kenapa sih kau ingin mempertahankan pernikahan ini, bukanya kau bisa menikah dengan ku" ucap Pria itu
"Kau ini bodoh, apa kau sanggup memenuhi kebutuhanku sedangkan gajimu saja sangat kecil, aku juga ingin membuat orang tua Ferdi di atas sana melihat putra kesayangan mereka menderita. Aku sangat membenci meraka yang pernah memergoki ku dengan seorang pria tua dan ternyata itu adalah client dari papa dari Ferdi hingga mereka mengadukan dengan istri pria tua itu aku pun di tinggalkan pria itu, mereka juga mati Matian tidak setuju dengan hubungan ku hanya karena ibuku dulu pernah ingin menjebak papa dari Ferdi" jelas Susan dengan jelas
Ferdi yang mendengar itu semakin terpuruk, karena tidak tahan ia pun keluar dari sana.
Prokkk...
Prokkk...
Prokkk...
"Wah.... Bagus sekali akting mu Susan, seharusnya kau menjadi aktris atau sutradaranya" ucap Ferdi
"M... Ma...mas Ferdi, kamu ada dirumah?" tanya Susan yang shock setengah mati
"Iya kenapa, aku sangat bersyukur hari ini pulang tanpa mobil ku jadi aku tau kebenaran ini semua" ucap Ferdi menahan marah.
"Mas aku bisa jelaskan ini tidak seperti yang mas pikirkan, mas salah faham" ucap susah yang mulai ketakutan.
"Susan Zora mulai saat ini aku Ferdi Angga Lingga memberikan talak tiga padamu, aku menceraikan mu saat ini juga bukan lagi istriku" ucap Ferdi
"Mas tidak, jangan ceraikan aku tarik lagi kata katamu, kamu tidak bisa menceraikan ku aku sedang hamil anak mu" ucap Susan
"Hahaha kau pikir aku bodoh, aku sudah tau jika aku ini mandul jadi pergi dari rumahku dan kau bawa wanita jalan ini pergi sebelum aku melaporkan kalian atas penipuan, pergi tanpa membawa apapun karena semua itu milik ku" ucap Ferdi marah
"Enggak... Mas jangan, maafkan aku mas aku mencintaimu aku tidak mau jauh dari mu, maafkan aku mas, apa kamu mau melupakan semua kenangan kita berdua selama ini" ucap Susan
melihat keributan itu pria yang bersama Susan tadi dengan cepat melarikan diri dari sana karena tidak mau terseret masalah ini,
"He..... Berengsek kau mau kemana jangan pergi sendiri bawa pergi wanita jalang ini" jerit Ferdi
Tapi tetap tidak di gubris oleh pria itu, ia justru lari dengan cepat.
"Lihat.... Lihat pria yang kau pilih dan ayah dari anak mu saja tidak Sudi membantu mu karena apa... Itu karena kau tidak pantas di bantu, jadi pergi dari sini cepat" ucap Ferdi menjambak rambut Susan Sangat kencang lalu menarik tangan Susan untuk di bawa keluar rumah.
"Tidak mas.... Ampun, jangan usir aku mas aku tidak memiliki siapa siapa lagi, tolong mas aku mencintaimu" ucap Susan memohon
"Diam kau, mulut busukmu itu tidak bisa menipu ku lagi jadi pergilah kau dari sini sekarang juga" ucap Ferdi sembari mendorong Susan keluar dari pagar rumah saat sudah sampai di luar,
Susan sampai terjatuh terduduk, sedangkan Ferdi tidak perduli lagi lalu mengunci semua pintu lalu masuk rumah.
Ferdi terduduk di lantai rumahnya sembari menangis lalu menjerit kencang, ia sangat marah besar sedih kecewa, malu semua bercampur jadi satu.
"Kurang ajar kau Susan, wanita jalang sialan. Kau menipuku begitu dalam padahal aku tulus mencintai mu, aku sudah mengorbankan banyak orang hanya untuk bisa bersama mu" ucap Ferdi sembari menjerit sekuat kuatnya.
Sedangkan Susan terus terusan meminta buka pintu rumah itu tapi seakan tuli Ferdi tidak menggubris nya.
"Mas buka pintunya mas, aku gak mau pergi mas ini rumah kita mas aku gak mau di ceraikan maafkan aku" seru Susan
Ia terus menerus memanggil Ferdi hingga dua jam tapi tidak ada yang mau membuka pintu.
"Aku harus kemana, sialan kenapa bisa Ferdi ada di rumah aku tidak tau. Tidak mungkin aku disini semalaman ini saja sudah panas dan jeck kurang ajar meninggal kan ku begitu saja, awas kau Ferdi aku buat kau menyesal" gumam Susan lalu pergi dari sana dengan berjalan kaki
"Aku akan pergi kerumah Yuni saja semoga dia ada dirumah" ucap Susan lalu pergi dari sana untuk saja di dalam kantung bajunya ia menemukan uang tiga ratus ribu yang dia bisa gunakan untuk naik taxi.
Di posisi lain tepatnya di rumah Brianna sedang sangat ramai karena mereka semua sedang mengadakan makan bersama untuk merayakan kemenangan Brianna dan Alana di babak pertama.
"Sayang ayo makan yang banyak, ucap para Oma kepada Alana dan itu membuat Alana sangat bahagia karena di kelilingi oleh orang orang yang menyayanginya.
"Bunda terima kasih karena sudah memberikan mama yang baik untuk Lana, Karana mama Anna Alana bisa punya keluarga yang banyak. Semoga bunda disurga sana juga bahagia, Aamiin" ucap Alana dalam hatinya
Gadis kecil yang sangat pintar dan sangat mengerti keadaan dan sangat dewasa.
Setelah makan mereka pun pergi istirahat.
Keesokan harinya Alana dan Brianna pun melanjutkan pertandingan keduanya, lagi lagi ia mendapatkan nilai tertinggi, membuat semua tim pendukung Sangat bahagia dan bangga.
Bersambung
jadi kayak Ferdi
mungkin keluarga Daffa malu bertemu dengan Brianna