~Saat berusia 9 tahun Faisal di tinggal oleh sang ayah untuk selama-lamanya. Dan beberapa bulan kemudian, sang ibu pun meninggalkan dia untuk menikah lagi dan memilih hidup bersama keluarga baru nya. Dan karna itu pula, kini Faisal tumbuh menjadi sosok yang pendiam dan juga dingin~
~Yessi adalah seorang gadis polos dan ceria, yang baru bekerja beberapa hari di sebuah restoran, Namun karna sebuah kesalahpahaman ia di paksa menikah dengan teman yang juga bekerja di restoran tersebut~
Gimana kisah mereka selanjutnya? Yuk baca👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adira amna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. Ke pasar
Yessi memajukan bibir nya lantaran kesal dengan sang suami, memang benar ucapan suami nya itu bahwa semalam mereka hanya bermain 1 putaran, namun setelah solat subuh tadi lelaki itu kembali menyerang nya tanpa ampun, dan alhasil Yessi pun harus mandi lagi dan memasang muka tebal di depan ibu dan bapak nya. Sedangkan lelaki itu masih bisa terlihat santai, bahkan senyum di bibir nya tak memudar sedikit pun melihat wajah kecut sang istri.
"Ayo, katanya mau ke pasar?!" ajak Faisal sambil cengengesan tak jelas.
"Gak jadi," sahut Yessi dengan nada ketus.
"Loh kok gitu, kan semalem adek bilang lagi mau makan tumis jagung" sambung Faisal masih dengan senyum yang mengukir di bibir manis nya.
Yessi mengabaikan ucapan lelaki itu, ia masih kesal apalagi sekarang sudah lewat dari jam 6, bahkan ibu dan bapak juga Icha pun sudah tak ada di rumah.
Faisal berjalan menghampiri sang istri yang tengah duduk di depan meja rias, lalu lelaki itu berjongkok di depan sang pujaan hati.
"Maaf ya sayang, abang bikin adek kesel pagi-pagi begini," ucap Faisal sambil mengusap lengan sang istri.
"Yuk, kita ke pasar, sekalian cari sarapan." ajak Faisal lagi.
Waktu solat subuh tadi, Bu mira sempat mengatakan kalo ia tak membuat sarapan pagi ini karna ia dan sang suami ingin sarapan bubur ayam yang selalu mangkal di dekat taman. Jadi, ia pun meminta Faisal dan Yessi untuk sekalian sarapan saat belanja ke pasar.
"Ayo dek, apa mau di kamar aja seharian?" ancam nya dengan wajah serius.
"Nyebelin ikh," yessi memukul pelan bahu sang suami, lalu beranjak menuju lemari nya untuk mengambil sweater dan juga jilbab nya.
****
"Mau langsung belanja apa mau sarapan dulu sayang," tanya Faisal saat mereka tiba di parkiran pasar. Dan jarak dari rumah ke pasar itu pun tak terlalu jauh, jadi mereka hanya membutuhkan waktu 10 menit dengan menggunakan motor.
"Belanja dulu deh, takut gak enak jalan nanti kalo kekenyangan" jawab Yessi.
Faisal terkekeh, lalu meraih tangan wanita itu dan membawa nya memasuki area pasar, dan bukan hal yang baru lagi bagi Faisal untuk berbelanja ke pasar, karna ini bukan pertama kali nya ia dan sang istri berbelanja kebutuhan dapur di tempat seperti itu.
"Ke tukang sayuran dulu bang, abis itu baru cari bahan yang lain nya." ucap Yessi dengan mata yang melihat-lihat ke sekeliling.
Mereka berjalan dengan hati-hati, sebab kondisi pasar yang lumayan becek. dan faisal tentu tak melepaskan genggaman tangan nya dari sang istri, walau beberapa kali wanita itu ingin melepaskan nya sebab merasakan telapak tangan nya berkeringat.
Yessi membeli semua kebutuhan untuk di dapur sang ibu, sebab ia sempat mengecek nya tadi sebelum berangkat ke pasar dan ternyata semua bahan dapur sudah pada habis semua.
"Beli apalagi sayang?" tanya Faisal yang di tangan nya sudah penuh dengan beberapa kantong belanjaan.
"Udah cukup kaya nya bang," jawab Yessi, namun mata wanita itu masih melihat ke sekeliling sambil mengingat-ingat takut kalo ada yang kelupaan.
Karna dirasa sudah tak ada lagi yang ingin mereka beli, jadi Faisal dan Yessi pun berjalan meninggalkan area dalam pasar, lalu setiba nya mereka di bagian depan pasar, lebih tepat nya di dekat parkiran, Yessi pun langsung mengajak Faisal untuk mampir ke tukang ketoprak terlebih dahulu untuk sarapan.
"Mang 2 ya, yang 1 jangan pake lontong." Yessi memesan 2 porsi, dan yang tak memakai lontong adalah pesanan nya karna ia memang tak begitu menyukai lontong.
"Siap neng," jawab tukang ketoprak tersebut dengan senyum ramah nya.
Faisal menarik kursi di sebelah nya agar sang istri dapat duduk disana, dan Yessi pun mengucapkan terimakasih dengan lirih sambil tersenyum tipis.
"Kita mau pulang jam berapa nanti bang?" tanya Yessi dengan tangan yang menopang dagu diatas meja.
"Gak mau nginep lagi emang.?" tanya Faisal, lalu pria itu meraih tangan sang istri untuk ia genggam di bawah meja.
"Ya mau lah...!" sahut Yessi cepat.
"Yaudah besok aja kalo gitu kita pulang nya!" sambung Yessi lagi dengan semangat.
*****
Kini Faisal dan Yessi tengah berada di perjalanan pulang, dan saat mereka melewati taman mereka melihat bapak dan ibu yang sedang mengobrol dengan beberapa orang, jadi Faisal dan Yessi pun memutuskan untuk menghampiri kedua nya.
Tak lupa Faisal dan Yessi juga menyapa dengan ramah, pada beberapa orang yang sedang mengobrol dengan bapak dan ibu.
"Kok cepet banget ke pasar nya?" tanya Bu mira saat melihat anak dan menantu nya datang menghampiri.
"Cepet apanya bu? kita di pasar udah 2 jam lebih, sekarang aja udah hampir jam 9" sahut Yessi seraya terkekeh, ibu nya itu pasti asik bergosip hingga tak ingat waktu.
"Ibu masih mau disini? Icha biar kita bawa pulang aja!" ujar Yessi lagi.
"Kita juga pulang deh," sahut Bu mira, lalu Bu mira dan pak ilyas pun pamit pada teman ngobrol nya tersebut.
Faisal sempat menawarkan agar bapak dan ibu saja yang membawa motor nya, namun kedua paruh baya itu menolak dan mengatakan ingin jalan kaki saja karna lebih sehat. Alhasil, Faisal dan Yessi pun pulang lebih dulu bersama bayi mereka, dan meninggalkan kedua paruh baya tersebut.
Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi, dan bu mira pun mengajak Yessi untuk mengeksekusi belanjaan yang tadi anak nya itu beli, sementara bapak dan Faisal tengah mengobrol di halaman depan seraya mengasuh baby Icha.
Dan saat kedua wanita berbeda generasi tersebut sedang asik berkutat di dapur, mereka mendengar suara mobil yang berhenti di depan rumah, dan tak lama mereka mendengar seruan salam dari suara yang sangat mereka hapal.
Baru juga bu mira ingin memastikan kalo pendengaran nya tak salah, namun sang menantu pertama sudah lebih dulu masuk dan mengagetkan nya.
"Ya Allah mbak, ibu kira ibu salah denger tadi." Bu Mira pun langsung memeluk menantu perempuan nya itu, ia bahagia karna semua anak, menantu dan cucu nya berkumpul semua hari ini di rumah nya.
"Faisal chat mas bhama kemarin bu, bilang kalo lagi nginep di rumah ibu makanya kita nyusul." jelas mbak shanum dengan senyum lembut.
Tak lama, mas bhama pun menghampiri mereka lalu mencium punggung tangan ibu dan memeluk nya.
"Ibu sehat?" tanya si anak sulung.
"Alhamdulillah ibu sehat, seneng banget ibu hari ini karna bisa kumpul semua." sahut Bu mira dengan mata berkaca-kaca.
Ia terharu bukan karna kedua anak dan menantu nya itu jarang menengok ia dan sang suami, namun ia terharu sebab dapat berkumpul seperti ini lagi.
"Makasih ya, kalian selalu sempetin waktu buat nengok bapak sama ibu, padahal kalian juga sibuk sama urusan kalian." ucap Bu mira dengan senyum yang terukir di wajah tua nya.
"Jangan bilang makasih bu, ibu sama bapak kan orangtua kita jadi udah seharusnya kita kaya gini.!" sahut mbak shanum seraya mengusap bahu ibu dengan lembut.
.
.
.
.
.
Jangan lupa like, komen dan vote ya guys untuk terus mendukung cerita Faisal dan Yessi 🥰