Satu ibu bisa membesarkan beberapa orang anak tapi belum tentu beberapa anak bisa membesarkan satu orang tua.
Ibu Yarni mempunyai enam orang anak, empat laki - laki dan dua orang anak perempuan. Ia wanita yang kuat bisa membesarkan keenam anaknya tanpa adanya seorang suami.
Suaminya meninggal saat penyakit yang menggerogotinya tidak bisa lagi di sembuhkan karna keterbatasan ekonomi.
Keenam anaknya alhamdulilah bisa sukses tapi lima dari anaknya mulai menjaga jarak, hanya anak bungsu yang selalu setia berada disampingnya.
Bagaimana kisah kehidupan bu Yarni selanjutnya? Apakah ia akan bisa berkumpul kembali bersama anak - anaknya atau tidak sama sekali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Liburan telah usai saat kembali ke ketempat semula. Begitu juga dengan anak - anak Yarni. Putra - putra pulang duluan bareng si kakak sementara si bungsu memilih pulang sendiri naik bus.
"Mak kami pulang dulu,kalau ada apa - apa mak langsung kabari kami." ujar Reza sambil memeluk ibunya.
"Mak sehat - sehat ya, doakan anakmu sukses di rantau orang." uajr Yos sambil menciumi pipi keriput ibunya membaut Yarni tersenyum.
"Mak maaf jika aku berbuat salah, melukai hati mak baik sengaja maupun tidak sengaja. Aku sayang mak." gantian Dezi yang memeluk ibunya.
"Mak,makasih sudah membesarkan aku hingga bisa seperti sekarang." ujar si kakak dengan berderai air mata.
"Jangan menangis, pandai - pandai membawa diri di rantau orang. Belajarlah menjadi wanita sejati." Yarni memeluk si kakak dan air matanya juga mengalir begitu saja. Walau si kakak sering menyakiti perasaanya namun ia tetaplah putri kecilnya yang Ia sayangi sampai kapan pun.
"Mak Aku pamit,jangan banyak pikiran nanti banyak penyakit yang datang." Aldi yang terakhir memeluk maknya.
Setelah pelukan satu persatu putra dan putrinya, mobil Reza mulai menu gackan ruamh ibunya. Yarni dan si bungsu berdiri ditempat semula menyaksikan kepergian Reza,Dezi,Yos, Aldi dan si kakak hingga menghilang dari pandangan.
"Mak sedih ya?" tanya Si bungsu saat melihat wajah sendu ibunya.
"Ga kok. Mak cuma merasa ruamh sepi kembali." Yarni berusah tertawa untuk menghilangkan rasa kesepian di tinggalkan putra dan putrinya.
"Kalau mak sedih aku ga usah balik aja, aku disini aja nemanin mak ya." tiba - tiba si bungsu berkata yang membuat Yarni terkejut.
"Jangan, sekolahmu gimana?"
"Cuti aja dulu mak, tinggal wisuda ini" yakin si bungsu.
"Gimana kalau mak ikut kamu aja ke jakarta. Nanti setelah kamu wisuda kuta pulang kesini sama - sama." Ide itu terlintas begitu saja di kepala Yarni.
"Beneran mak?" teriak si bungsu merasa senang.
"Iya, lagian mak kok merasa bakal ada sesuatu yang akan terjadi pada kamu ya." Yarni mengungkapkan rasa kwatir yang ada dihatinya.
"Kalau gitu kita naik pesawat aja,mak . Biar mak ga capek. Gimana mak?" tanya Si bungsu begitu antusias.
"Kamu kan udah beli tiket bus, uangnya sayang kalau hangus. Udah kita naik bus aja." tolak Yarni.
"Masalah uang gampang mak,aku bisa batalin sekarang, uang aku bisa kembali walau tak utuh. Gimana mak? si bungsu menjelaskan dan juga bertanya.
"Kalau naik pesawat kita bakal nyampe cepat, bisa - bisa kita samapi duluan dibanding abang - abang dan kakaknya. Udah naik bus aja,hitung - hitung kiat jalan - jalan berdua. " kekeh Yarni.
Keesokan harinya Yarni dan Si bungsu berangkat ke jakarta dengan armada darat. Si bungsu begitu bahagia ibunya bisa ikut bersama dirinya. Kadang ia merasa sedih saat ia membutuhkan sosok ibu terhalang oleh jarak.
Sepanjang jalan mereka berdua begitu menikmati pemandangan sepanjang jalan. Mereka juga asik bercerita ini dan itu kadang kala juga terdengar canda dan tawa membuat orang iri melihat kedekatan mereka berdua.
...****************...
selamat siang kk,selamat natal bagi kk yang merayakan. Terimaksih sudh menunggu dan terimaksih supportnya kk. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen serta votenya yang banyak biar thor semakin semangat menulis bab selanjutnya 1dari 😘😘😘🙏🙏🙏
yruh2 ade