NovelToon NovelToon
Nada Yang Indah

Nada Yang Indah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Slice of Life
Popularitas:983
Nilai: 5
Nama Author: Evhy Ayu

Nada memiliki Kakak angkat bernama Naomi, mereka bertemu saat Nada berumur tujuh tahun saat sedang bersama Ibunya di sebuah restauran mewah, dan Naomi sedang menjual sebuah tisu duduk tanpa alas.

Nada berbincang dengan Naomi, dan sepuluh menit mereka berbincang. Nada merasa iba karena Naomi tidak memiliki orang tua, Nada merengek kepada Ibunya untuk membawa Naomi ke rumah.

Singkat cerita, mereka sudah saling berdekatan dan mengenal satu sama lain. Dari mulai mereka satu sekolah dan menjalankan aktivitas setiap hari bersama. Kedekatannya membuat orang tua Nada sangat bangga, mereka bisa saling menyayangi satu sama lain.

Menginjak remaja Naomi memiliki rasa ingin mendapatkan kasih sayang penuh dari orang tua Nada. Dia tidak segan-segan memberikan segudang prestasi untuk keluarga Nada, dan itu membuat Naomi semakin disayang. Apa yang Naomi inginkan selalu dituruti, sampai akhirnya terlintas pikiran jahat Naomi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evhy Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 2

**

Bel istirahat pun berbunyi, semua orang berbondong-bondong keluar dari kelas menuju kantin dan mencari tempat duduk untuk makan dan bergosip ria.

Nada menghela napas, dia tidak akan ke kantin karena uang yang diberikan Abimanyu tidak banyak dan itu membuat Nada hanya bisa menahan lapar sampai nanti pulang sekolah.

"Ayo ke kantin," ajak Jeno.

Nada menggeleng kepala. "Enggak ah males, Lo aja gih yang jajan."

Jeno menarik lengan Nada untuk berdiri dan itu membuat Nada terkejut.

"Eh kampret, santai dong!"

"Hehe maaf. Gue traktir deh."

"Enggak Jeno, udah sana Lo ke kantin. Nanti keburu penuh."

"Gue lagi happy, makanya gue mau traktir Lo. Jangan nolak please!"

"Happy kenapa?"

"Gue udah ngerjain PR MTK, hehe."

Nada mendengus. "Dih, gue kira apaan."

"Ya makanya."

"Tapi Lo enggak ada maksud lain kan?"

Jeno terkekeh. "Maksud Lo, kasihan sama Lo yang enggak ke kantin gitu?"

Nada mengangguk. "Iya."

"Ngapain gue kasihan sama Lo, gue tahu Lo orang kaya enggak mungkin enggak bisa jajan di kantin."

Nada tersenyum kecut. "Ya udah ayo buruan!"

Akhirnya Nada yng menarik lengan Jeno menuju kantin. Sebenarnya Jeno tahu jika Nada tidak ke kantin pasti uang jajan yang diberikan orang tuanya hanya sedikit. Kenapa Jeno tahu, karena Jeno pernah memergoki Nada sedang berbicara sendiri sambil menghitung uang receh yang tidak seberapa, padahal keluarga Nada keluarga terpandang dan semua orang mengetahuinya. Akhirnya Jeno pura-pura tidak pernah tahu soal keuangan Nada.

Sesampainya di kantin Nada dan Jeno mencari tempat duduk yang kosong dan dia mendapatkannya di pojok.

"Lo tunggu di sini, gue yang pesan. Lo mau pesan apa?" tanya Jeno.

"Samain aja."

"Oke, jangan ke mana-mana."

Nada menganggukkan kepalanya, dia menunggu Jeno sambil bermain ponsel. Tak lama suara heboh dari semua penghuni kantin terdengar begitu nyaring, namun Nada malah mengabaikannya dan masih fokus ke layar ponsel.

"Woy itu geng Wolf Warrior! "

"Anjir Kenzonya aing ganteng banget!"

"Bagas alapyuu!"

"Kiki ya ampun, diam-diam wajahmu mengalihkan duniaku, woy elah!"

"Anggara nikahi aku dong!"

Semua siswi memanggil geng sekolah bernama Wolf Warrior yang selalu disegani oleh penduduk High School, keberadaan mereka membuat siapa saja jatuh cinta. Tampan, pemberani, pintar ditambah dari kalangan orang kaya yang menambah cahaya di wajah mereka.

"Ini yang selalu gue suka kalau datang ke kantin, diteriaki sama ciwi-ciwi manis nan cantik," ucap Bagas sambil menyugarkan rambutnya ke belakang.

"Hooh Lo bener, Gas! Berasa jadi artis anjir," jawab Anggara tak kalah bersemangat.

Kiki dan Kenzo hanya memutar bola mata, sambil duduk di meja yang sudah mereka klime sebagai milik Wolf Warrior.

"Hy Kenzo," sapa Naomi tiba di depan geng Wolf Warrior dengan senyuman manisnya.

Kenzo hanya menatap tanpa menjawab sapaan dari Naomi.

"Hy juga Naomi cantik." Bagas yang menjawab sapaan Naomi, bukan Kenzo.

"Gue ke Kenzo bukan ke Lo ya," jelas Naomi.

"Kenzo nya lagi sariawan, jadi gue aja yang jawab. Sama aja kan? Sama-sama ganteng!" balas Bagas kembali sambil menyugarkan rambutnya.

Naomi mengabaikan Bagas, dan dia menyodorkan sebuah kotak makan yang selalu Naomi bawa untuk Kenzo.

Dari sudut meja, Nada akhirnya tertarik melihat kegaduhan yang ada di sekitar dirinya.

"Gue bawain Lo makan siang, semoga Lo suka ya."

Bukannya menjawab ucapan Naomi, Kenzo malah tak sengaja melihat Nada dan mereka berdua saling beradu pandang, tatapan Kenzo yang tajam membuat Nada membuang muka karena terkejut dan ketakutan.

"Lo kenapa?" tanya Jeno yang baru saja tiba sambil membawa dua mangkok mie ayam.

"Shutt... jangan berisik udah Lo duduk aja," jawab Nada sambil menarik lengan Jeno.

Jeno mengerutkan keningnya dan dia melihat Nada menatap ke arah meja Wolf Warrior.

"Oh Lo diliatin Kenzo."

Nada menggeleng kepala."Udah buruan makan, keburu bel masuk."

Jeno menahan senyum. "Cie Nada, diliatin Kenzo."

Nada mencubit lengan Jeno. "Ck, berisik Lo ah."

"Pipinya merah merona gitu, cie Nada cie."

Nada menutup telinganya, sambil menginjak sepatu Jeno cukup kuat. Hingga sang empu mengaduh kesakitan.

Jeno terkekeh dan mereka pun melanjutkan makannya. Sedangkan Kenzo dia hanya bermain ponsel sambil mendengar celotehan sahabatnya yang sedang memakan-makanan dari Naomi.

"Wih enak banget ini makanan, udah cantik, baik, pinter masak lagi, emang idaman banget itu si Naomi," celetuk Bagas.

"Ya udah pacarin aja," balas Anggara.

"Dia sukanya sama Kenzo, bukan sama gue."

"Lagian Kenzo juga kaga suka keknya sama Naomi."

Kiki yang sedang membaca buku hanya menghela napas jengah mendengar ucapan kedua temannya.

"Kenapa si Ki, napas Lo keliatannya berat bener," ucap Bagas.

"Berisik!" jawab Kiki tegas.

Bagas dan Anggara saling menyenggol, jika Kiki sudah mengeluarkan suara dipastikan pria itu sudah sangat merasa terganggu.

**

Bel pulang telah berbunyi, seluruh siswa dan siswi keluar dari kelas dengan wajah ceria karena bersemangat untuk pulang ke rumah, tapi tidak dengan Nada yang malas berada di dalam rumah.

"Gue kayanya enggak bisa ngajak Lo balik bareng deh," ucap Jeno.

"Ya udah sih, lagian gue juga enggak akan nebeng sama Lo," jawab Nada santai.

"Soalnya gue harus jemput nyokap, dia lagi ada di butik."

"Iya Jeno, Lo boleh balik duluan kok."

"Terus Lo gimana?"

"Ya gue balik sendiri lah, masa iya gue nginep di sekolah."

"Ya udah kalau gitu, Lo beneran kan langsung balik?"

Nada menganggukkan kepalanya, meyakinkan Jeno bahwa dia akan pulang ke rumah. Jeno pun bernapas lega, mengacak rambut Nada dan keluar dari ruangan kelas. Kini hanya tersisa Nada seorang sambil memasukan buku-buku ke dalam tas.

Nada menghela napas dan keluar dari kelas sambil menyampirkan tasnya ke punggungnya.

Siapa sangka Nada yang melamun tidak sengaja menabrak geng Wolf Warrior yang baru saja melintas, semua mata memandang ke arah Nada yang menyenggol ponsel milik Kenzo.

"Buset, ponsel Kenzo yang baru retak," ucap Bagas dengan penuh dramatis.

"Wah, gawat bisa-bisa Kenzo ngamuk," jawab Anggara.

Nada benar-benar ketakutan hingga dirinya tidak bisa berkata apapun.

"Ambil!" titah Kenzo dengan suara rahang yang mengeras.

"Hah?" Nada mengerutkan kening, dia mendengar ucapan Kenzo, tapi dia tidak tahu siapa yang Kenzo suruh.

"Ambil ponsel gue!" tegas Kenzo sambil menarik paksa Nada hingga gadis itu terkejut dan berlutut di lantai.

Nada meringis lututnya terasa perih, dia segera memungut ponsel milik Kenzo yang terlihat retak.

Nada menyodorkan pada Kenzo namun tidak Kenzo terima, hanya ada suasana yang mencengkam di sana.

"Benerin HP gue, besok Lo balikin!"

Nada membulatkan mata, Kenzo berjalan melintasi Nada dan gadis itu menggeleng kepala tidak sanggup untuk membenarkan ponsel mahal milik Kenzo.

"Gue enggak bisa," jawab Nada.

Kenzo berhenti dan berbalik badan sambil menarik alisnya ke atas.

"Enggak bisa?"

Nada mengangguk. "Emm, gue enggak punya duit buat benerin HP Lo."

Kenzo berjalan menghampiri Nada, Nada pun mundur ke belakang sampai menabrak tembok kelas. Lengan Kenzo mengunci pergerakan Nada, napas Nada terasa tercekik padahal masih ada ruang di sana.

"Gue enggak mau tahu Lo punya duit atau enggak. Yang jelas Lo benerin ini HP atau Lo habis sama gue!" tegas Kenzo dengan suara beratnya.

Setelah itu Kenzo pun pergi dari hadapan Nada, di susul teman-temannya.

Bagas menepuk pundak Nada berulang kali. "Selamat, Lo masuk kandang serigala."

Nada menghela napas berat, dia benar-benar bingung bagaimana bisa dia bertanggung membenarkan ponsel Kenzo.

"Sial banget, dia yang nabrak gue yang harus ganti!" keluh Nada sambil melangkah keluar dari lingkungan sekolah.

1
DISTYA ANGGRA MELANI
Dasar si naomi gk nyadar diri dah dipungut kok seolah " dy berkuasa kaya anak kandung... Smg cepet kebongkar tu sifat jhat nya.. Biar nyesel no bpk ma ibu kandung nada.. Smngt trus berkarya
Evhy Ayu: enggak akan selamanya yang jahat itu selalu menang☺
DISTYA ANGGRA MELANI: Tp gak selamanya dy menang kan pasti nada yg menang.. Naomi itu ibarat kacang lupa kulit nya..
total 3 replies
Sumintiari Widiastuti
Luar biasa
Evhy Ayu: Terima kasih Kak^^
total 1 replies
Sucyyy♥️
bagus ceritanya menarik 😍😍😍
Evhy Ayu: Makasih Kak❤❤
total 1 replies
zhouzhou_zz
Ceritanya bikin nggak bisa berhenti baca, lanjutkan thor!
Evhy Ayu: Masyallah, terima kasih. Oke siap ☺☺
total 1 replies
foxy_gamer156
Setiap kata-kata terasa seperti lukisan di pikiran.
Evhy Ayu: Terima kasih, komentarnya Kak. ^^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!