Bila Esok Ibu Tiada
Namaku bu Yarni, mempunyai enam orang anak. Empat orang laki - laki dan dua orang perempuan. Ia wanita yang kuat bisa membesarkan keenam anaknya tanpa seorang suami.
Suaminya meninggal karna penyakit yang dideritanya. Untuk berobat puskesmas saja Ia tidak punya biaya apalagi keruamh sakit. Ia hanya mampu mengobati suaminya dengan pengobatan herbal.
Tuhan mungkin lebih sayang kepada suaminya, ia merenggut suaminya dari sisinya. Tinggalah ia seorang diri membesarkan keenam anaknya.
"Mak, aku lapar." Ucap si bungsu.
"Iya,tunggu sebentar lagi. Ibu sedang memasak. Dona sabar ya." bu Yarni membelai lembut kepala anak bungsunya yang berumur enam tahun lembut.
Bocah perempuan itu mengangguk dan duduk menunggu tidak jauh dari maknya yang tengah memasak nasi.
Nasi sudah matang, bu Yarni membagikan nasi tersebut kedalam tujuh piring untuk makan mereka. Karan tidak ada lauk bu Yarni hanya memberi kelapa parut yang do beri sedikit garam untuk teman makan nasi.
Dengan keterbatasan ekonomi bu Yarni tidak pernah mengeluh begitu juga dengan anak - anak. Mereka berusaha membantu mak sebisa mereka.
"Mak aku mau ngemong?" ujar putra sulung yang bernama Reza.
"Mau ngomong apa?" tanya mak.
" Aku mau minta ijin mak, pergi merantau. Aku ingin merubah hidup keluarga kita,mak. Aku janji akan membahagiakan mak." janji si sulung.
"Apa tidak sebaiknya kamu disini aja bersama mak. Mak rasanya tak rela berpisah dengan kalian." ujar mak sendu.
"Kalau aku masih dikampung saja, mak. Bagaimana kita bisa mengangkat derajat keluarga kita,mak? Aku mau keluarga lebih di hargai dan tidak selalu dipandang rendah." ujar si sulung berapi - api.
Keluarga bu Yarni memang selalu dipandang rendah karna keterbatasan ekonomi. Sebagai anak tertua tentu saja ia berkeinginan bisa merubah perekonomian keluarganya jadi lebih baik.
Perdebatan berjalan alot,tapi si sulung tetap kekeh dengan keinginannya pergi merantau. Bu Yarni terpaksa memberi restu putra sulungnya pergi merantau dengan beberapa pemuda kampung.
"Hati - hati di negri orang, nak. Pandai -pandai menjaga diri. Ingat sholat lima waktu jangan pernah engkau tinggalkan. " pesan bu Yarni sebelum putaran sulungnya pergi.
"Baik,mak. Mak doakan Reza jadi orang sukses. Reza janji akan membahagiakan mak dan adik - adik." janji Reza.
Bu Yarni menangis melepas Reza pergi merantau. Rasanya tak rela berpisah dengan putra sulung itu. Tapi keinginan Reza tak bisa di luluhkan. Walau berat bu Yarni terpaksa mengiklaskan dan berdoa semoga apa yang di cita - cita putranya jadi kenyataan.
Kini tinggallah Bu Yarni bersama liam orang putra dan putrinya. Anak kedua bekerja sebagi buruh bangunan, anak ketiga masih sekolah SMK,anak keempat berkeliaran tidak jelas. Di suruh sekolah tidak mau,bekerja apalagi. Kerjanya hanya makan tidur dan bermain.
Putri keempat masih SD kelas tiga,sedangkan yang bungsu baru berumur enam tahun dan tahun depan juga sudah masuk sekolah.
Walau perekonomian yang pas - pasan, bu Yarni bisa menyekolahkan anak - anaknya. Sebenarnya Reza anak pertamanya adalah tamatan SPG dan pernah mengajar sebagi guru SD selama satu tahun. Karna gajinya yang terlalu kecil membuatnya berhenti dan berubah pikiran untuk pergi merantau.
Nasib tidak ada yang tau akan jadi seperti apa. Setiap usaha pasti akan ada hasilnya, yang terpenting selalu yakin pasti mendapatkan hasil yang terbaik.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hallo kk,selamat datang dikarya terbaru thor. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen serta votenya yang banyak biar thor makin semangat menulis bab selanjutnya 😊😘😘🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments