NovelToon NovelToon
Kembalinya Permaisuri Buruk Rupa

Kembalinya Permaisuri Buruk Rupa

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Identitas Tersembunyi / Mengubah sejarah / Perperangan / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita
Popularitas:5.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Arlingga Panega

Dikehidupan pertamanya, dia adalah seorang teroris yang paling kejam, dan terus diburu oleh pihak kepolisian diseluruh dunia. Tangannya telah merenggut ribuan nyawa orang yang tak berdosa.

Namun petualangannya berakhir saat pesawat yang dia tumpangi terbang menukik dari ketinggian jelajah 35.000 kaki.

Siapa yang menyangka, jika jiwanya akan masuk kedalam tubuh seorang permaisuri yang lemah dan juga buruk rupa. Sanggupkah dia mengubah kehidupan malang yang dialami oleh pemilik tubuh yang ditempatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27

Slash...

Jleb...

Jleb...

Wei Wei segera saja mengangkat pedangnya, dia menebas leher salah seorang jenderal dari kekaisaran macan putih, kemudian menggunakan kedua pedang yang ada ditangan untuk menusuk perut dan juga dada sang jendral dengan menggunakan seluruh kekuatannya, hingga pedang itu pun akhirnya menembus tubuh dari salah seorang jenderal yang ternyata tidak menyadari Serangan yang dilakukan oleh Wei Wei.

Bruk...

Tubuh Jenderal yang pertama pun langsung ambruk di atas tanah, sedangkan kepalanya menggelinding ke arah kuda yang ditunggangi Huang Yue Li, karena ditebas sebelumnya oleh Wei Wei, tubuh jendral itu bersimbah darah, membuat bau amis kian terasa pekat.

Kedua orang Jenderal yang lain tentu saja membelalakkan mata, mereka tak percaya jika saat ini bahkan seorang pelayan rendahan seperti Wei Wei sanggup membunuh seorang jenderal kekaisaran. Lalu seberapa kuat dan hebat permaisuri kekaisaran? jika kekuatan yang dimiliki oleh pelayannya saja, bisa membunuh seorang jendral perang bahkan hanya dengan dua kali ayunan tangan.

Akhirnya kedua orang jendral itu pun segera melesatkan serangan ke arah Wei Wei yang saat ini masih duduk dengan santai di atas kudanya, bahkan setelah dia membunuh begitu banyak orang, namun tidak ada raut ketakutan sedikitpun di hati gadis itu.

"Dasar pelayan sialan! Berani sekali kau membunuh saudara kami!" ucap salah seorang jendral seraya menebaskan pedangnya ke arah Wei Wei.

Namun gadis pelayan itu sedikitpun tidak bergerak dari tempatnya, seolah dia telah pasrah mendapatkan serangan dari salah seorang jenderal kekaisaran macan putih, namun saat pedang itu hampir saja mencapai lehernya, Wei Wei segera saja mengelak ke belakang dan langsung menancapkan pedang besar miliknya ke perut Jendral itu, sehingga akhirnya jenderal kedua pun ambruk hanya dalam satu kali serangan saja.

"Bodoh!" cibir Huang Yue Li setelah melihat jendral yang kedua menghembuskan nafas terakhirnya, dengan mata yang melotot seolah tak terima jika saat ini tubuhnya telah ditikam oleh pedang besar milik Wei Wei.

Jenderal ke-3 pun langsung membelalakkan matanya, tepat di depan mata, kedua orang saudara nya telah meninggal. Dia tak menyangka jika pelayan milik permaisuri Huang Yue Li ternyata bahkan lebih berbahaya, dibandingkan dengan seorang panglima perang sekalipun.

Namun saat mendengar cibiran dari mulut wanita nomor satu di kekaisaran Feniks emas itu membuat darah sang jenderal ketiga mendidih, dia pun langsung melesat ke depan dan mencoba untuk mengarahkan sebuah serangan yang sangat mematikan ke arah Huang Yue Li.

Jenderal ketiga berharap jika dirinya mampu membunuh wanita nomor satu di kekaisaran feniks emas itu mengingat selama beberapa tahun terakhir, dia adalah Jenderal yang paling menguasai setiap medan pertempuran. Apalagi jurus-jurus berpedangnya juga lebih tinggi dibandingkan kedua saudaranya.

Hiyaaaa....

Teriakan dari Jenderal ketiga itu pun terdengar sangat kencang, begitu tangannya melepaskan serangan dengan posisi menghunuskan pedangnya ke arah dada Huang Yue Li, dia ingin menikam jantung milik wanita itu dengan satu serangan saja.

Permaisuri kekaisaran Feniks emas itu hanya tersenyum meremehkan, hingga akhirnya saat pedang itu semakin mendekat, 10 cm dari dada permaisuri Huang Yue Li, pedang milik Jenderal ketiga itu pun langsung terlepas dari tangan, karena adanya serangan tangkisan dari pedang milik Huang Yue Li yang digerakkan dari arah bawah.

Jenderal ketiga melototkan matanya tak percaya, jika ternyata serangan terakhir sekaligus jurus paling diandalkan olehnya, hanya dianggap seperti mainan oleh wanita nomor satu di kekaisaran feniks emas itu.

Bahkan saat ini tangan yang tadi memegang pedang itu pun terasa kebas, setelah mendapatkan sambutan serangan yang dilakukan oleh Huang Yue Li yang ternyata sangat kencang dan penuh dengan tenaga.

Clap...

Pedang milik jenderal ketiga akhirnya menancap di atas tanah, dalam posisi vertikal. Sang jenderal tentu sangat kesal, karena serangannya yang sia-sia. Sedangkan Huang Yue Li saat ini langsung tertawa terbahak-bahak, melihat tingkah bodoh yang ditunjukkan oleh jenderal ketiga kekaisaran macan putih itu.

"Hahaha... Hanya segitu saja kekuatanmu jenderal? Bagaimana kau bisa membunuhku, sedangkan memegang pedang saja kau sudah bergetar!" ucap Huang Yue Li memberikan provokasi yang benar-benar menghujam jiwa sang jenderal.

"Dasar wanita sialan! Kau mungkin bisa menangkis serangan pertamaku, tapi lihat saja, aku pasti bisa membunuhmu!" ucapnya dengan menggebu-gebu, nampak matanya memerah penuh dengan amarah dan juga dendam.

Apalagi saat mengingat tubuh kedua saudaranya yang telah terbujur kaku dan jatuh di tanah akibat serangan yang dilakukan oleh pelayan dari permaisuri Huang Yue Li, membuat jenderal ketiga kembali bangkit dan bersiap untuk memberikan serangan telak.

Walau bagaimanapun dia harus bisa membunuh salah seorang wanita itu, jika memang dia tak bisa membunuh permaisuri Huang Yue Li, maka artinya dia harus bisa membunuh pelayan setianya.

Wei Wei melirik sinis ke arah jenderal ketiga, gadis pelayan itu telah menyadari niat terselubung dari jenderal kekaisaran macan putih itu, dengan segera mengangkat kembali pedangnya dan menunjukkan provokasi yang lebih besar lagi.

"Kau ingin membunuhku bukan? Maka majulah!" ucap gadis pelayan itu.

"Dasar lancang! Berani sekali kau seorang pelayan rendah menantang jenderal perang dari kekaisaran macan putih! Apa kau benar-benar sudah tak sayang nyawa?" teriak sang jendral sambil memelototkan matanya.

Sedangkan Wei Wei langsung tertawa terbahak-bahak. "Apa yang harus disombongkan dengan posisi jenderal kekaisaran? sedangkan kedua orang saudaramu saja bisa kubunuh, dalam satu dan dua kali serangan. Lalu bagaimana denganmu? apa kau merasa jika dirimu lebih kuat dan juga lebih pintar dibandingkan dengan mereka?" tanya Wei Wei.

Mendengar hal itu tentu saja membuat jenderal ketiga dari kekaisaran macan putih itu semakin berang, dia pun segera melesat ke belakang dan mengambil kembali pedangnya yang telah tertancap di atas tanah.

Kemudian mulai mengatur serangan untuk bisa menghancurkan kesombongan milik pelayan dari permaisuri Huang Yue Li itu. Jenderal ketiga sepertinya tak bisa belajar dari kecerobohan yang dilakukan oleh kedua orang saudaranya, dia pun melakukan serangan dengan mengandalkan emosi.

Bahkan saat ini wajah Jendral ketiga itu sudah menghitam, setelah terlalu banyak memakan provokasi yang dilakukan oleh kedua orang wanita yang saat ini masih duduk dengan santai di atas kuda mereka seraya sesekali menertawakan dirinya.

"Dasar wanita sial! berani sekali kalian berdua menertawakanku! Aku akan segera membunuh kalian dengan tanganku sendiri, bahkan jika kalian memohon ampun di bawah kakiku sekalipun, Aku tidak akan pernah memberikan kesempatan untuk kalian berdua bisa hidup." ucap sang jenderal dengan sangat marah.

Wei Wei dan Huang Yue Li saling berpandangan, kemudian kedua wanita itu pun kembali tertawa terbahak-bahak, sambil menunjuk ke arah wajah dari jendral ketiga kekaisaran macan putih itu.

"Kau lebih pantas menjadi seorang pelayan dibandingkan dengan jenderal kekaisaran! Bahkan tubuhmu terlalu lemah meski itu hanya untuk membunuh seorang pelayan sepertiku." ucap Wei Wei dengan sangat lantang.

Sedangkan Huang Yue Li saat ini tertawa terbahak-bahak, dia pun mulai menunjukkan provokasi kembali.

"Kau benar Wei Wei, Bahkan dia tak pantas menjadi seorang prajurit penjaga paviliunku. Dengan badan kurus dan juga lemah seperti ini, dia hanya bisa menjadi seorang penjaga kandang kuda saja." ucap Huang Yue Li.

Jenderal ketiga kekaisaran macan putih semakin meradang, kedua wanita di hadapannya benar-benar tak tahu malu, bahkan menghina dirinya hanya karena bertubuh kurus. Namun dia tidaklah selemah yang disebutkan oleh mereka, Jendral ketiga adalah seorang ahli berpedang yang sangat dikagumi dan juga begitu disanjung di kekaisaran Macan Putih.

Siapa yang tidak mengenal dirinya? bahkan di satu kekaisaran, hampir seluruh warga dan juga prajurit belajar berpedang darinya. Namun hari ini dia benar-benar dipermalukan oleh kedua orang wanita yang ternyata memiliki kemampuan cukup lumayan, jendral ketiga tak akan berhenti hingga kedua orang wanita yang saat ini terus memberikan provokasi terhadapnya itu mati.

1
Yuliani Latif
macan putih vs awan putih
Ipti Rokhah
nasib nasib
Ipti Rokhah
aku bacanya sambil tegang🤣🤣🤣🤣
Yolia Agustina
Luar biasa
my jungkook 🐰
Lumayan
Mimi Anas
good job author....
Helen Nirawan
20 dikit , jaman dulu itu istri raja 3000 , yg sah dan diakui cuman satu ( ratu / permaisuri ) , sisa ny selir doank yg gk resmi
Helen Nirawan
itu cerai aj lah huang li yue , model.laki kyk gt gk mutu , gk cocok sedikitpun ma huang li yue , lembek
Helen Nirawan
dah tua bkn ny byk2 bertobat , malah makin gila , haedeeehhhh hhhh , sakit lu
Helen Nirawan
ooo....manggil kaisar dtg buat jd tameng , manfaatin , keren 👍, kaisar ny yg dodol , kepedean dikira permaisuri suka x ,preett
Helen Nirawan
klo ngaca tuh di cermin jgn di tembok , sadar lu , jelek , butut , dasar cewe gatel , issshhh 😈 ,gk penting
Helen Nirawan
nenek2 keriput , kulit dah melorot , sono pake gerobak apa keq tarik muka ny biar kenceng ye 😓😲
Helen Nirawan
semua laki2 tuh sama , diihh preett
Helen Nirawan
Oooo...iii...nenek peot bau tanah , tidur di peti mati sono , dah tua lu byk2 lah bertobat 😠😈
Khoerun Nisa
dia masih anak mu kaisar GK musti di asing kan kecuali bukan anak2 mu didik aja supaya dia mnjadi anak baik GK sprti ibunya
Nurhayati Lubis
sadis ..ini baru pengawal tangguh ..
kuaci
yah mundur
kuaci
yah para jendral masuk perangkap nih
kuaci
weh mlh mau nganterin nyawa tu jendral
kuaci
50000 lwn 500 aj Ko ini cm 10000 kecil ah ap lg klo permaisuri turun tangan habis itu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!