Venera pindah kota dan bertemu dengan saudara tiri yang seumuran, namun dia mempunyai banyak masalah tentang dunia percintaan nya di sekolah.
Bagi Rezaldi menjadi seorang yang di kagumi dua wanita di sekolah bukan hal yang perlu dipikir secara berlebihan.
Venera datang untuk memberi support kepada Aldi, sekaligus menjadikan Venera sebagai pemain latar yang mendukung percintaan saudara tiri nya.
Dari situlah kisah hidup dan kisah percintaan mereka dimulai, hingga kisah mereka tumbuh ke usia dewasa dengan membawa masa lalu suami yang belum tuntas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Kecemburuan.
Satu minggu kemudian...
Setelah ditolak cintanya oleh Andara, dalam satu minggu ini sudah banyak kejadian yang menimpa pada diri aldi.
Semua kehidupan percintaan Aldi perlahan mengalami kehancuran, mulai dari Della yang kini semakin dekat dengan Dimas, Andara dan Venela yang sudah mulai renggang. Dan Venera gadis yang di beri kepercayaan dari Andara pasca ditolak, kini telah mengkhianati nya.
Dalam seminggu ini Natan terus pepet Venera, bahkan mereka dibilang sudah mulai dekat.
Aldi sendiri tidak berani mengungkapkan perasaan nya untuk Venera, karena Aldi juga tidak ingin hati Andara terluka sekaligus menjaga hubungan persahabatan mereka yang begitu mengental.
Di ruang OSIS, Aldi ditemani oleh Natan yang sekarang dirinya sudah tidak suka dengan wakil ketua OSIS itu.
Pintu ruangan OSIS tiba-tiba terbuka sangat lebar, menghadirkan sesosok Venera yang sedang bersama Andara membawa sebungkus nasi campur yang di beli nya di kantin.
Padahal sudah jelas di depan mata Andara kalau Venera sekarang dekat nya dengan Natan, kenapa Andara masih saja tidak ingin melukai hati Venera?, begitu juga dengan Venera yang belum sadar kalau Andara dengan Aldi hanya sebatas sahabat, dia semakin menjauhi Aldi hanya untuk menjaga perasaan sang sahabat.
Aldi menatap tajam, sampai dia menggeleng kepala seakan cemburu dengan Venera yang memberi makanan untuk Natan, lebih murkanya lagi saat Natan bilang "Makasih ya cantik"
Bruk!!
Aldi bangkit dari duduk sambil menggebrak meja rapat di ruang OSIS.
Kedua gadis dan Natan sendiri kaget, lalu menoleh dengan gerakan tajam "Lo kenapa Al?" Tanya baik Natan.
"Bosan" Alibi Aldi. Sudah jelas kalau dia ada rasa cemburu dengan Natan.
Aldi pergi meninggalkan mereka bertiga, tidak ada yang menghalang kepergian nya. Hanya saja disana Aldi berpapasan dengan Dimas, lalu menegurnya karena baju nya keluar dari celana.
"Masukin seragam bawah lu ke dalam pinggang celana" Titah Aldi dengan nada tegas.
Di belakang sana ada Della yang sibuk mencari keberadaan Dimas, sampai-sampai dia menabrak murid lain ketika netranya liar menatap Aldi dengan Dimas yang sedang bercengkrama.
"Sorry-sorry gak sengaja" Kata Della sambil membangunkan tubuh murid kelas dua yang bernama Puspita.
"Ya" Jawab gadis itu dengan jutek.
Della malah kepancing karena tidak suka dengan orang jutek apa lagi sifat nya seperti ada di kutub.
"Lu ya, gue sudah minta maaf malah nyolot" Kata Della dengan nada tinggi.
Gadis itu menciut dan memilih mengalah, sadar dengan itu Della langsung menghampiri Dimas. Padahal gadis itu lagi berkacak pinggang dalam hati.
"Cewek sinting!"
Saat sudah sampai lokasi, Della langsung merengkuh lengan pria berkacamata itu, dari pada harus merengkuh lengan si ketos yang sudah Della benci.
"Ada apa sih, mau ribut lagi karena rebutin gue, hah?" Kata Della dengan sangat percaya diri.
Lirikan Aldi yang semula tajam ke arah Dimas langsung berbelok ke arah Della, tanpa bicara apapun, karena bentuk kekecewaan Aldi adalah diam.
Saat Dimas sudah memasukan seragam ke dalam celana, Aldi melanjutkan langkah kaki menuju ke kelas nya.
Sampai sana, ada teman sekelas nya yang berani mengusik tas nya Venera. Entah mau cari apa, tapi yang pasti rogohan tas nya sangat fokus sekali.
"Hey" Tegur Rezaldi.
Murid yang dikenal pendiam yang bernama Citra itu langsung menciut.
"Ma-maaf" Kata Citra sambil menunduk kepala.
"Nyari apa di tas Venera?" Tanya Aldi dengan wajah tajam.
"Nyari buku" Jawab Citra.
Aldi memiringkan kepala bingung nya, kenapa gadis itu mencari buku disaat kelas sedang kosong ditinggal murid-murid ke kantin.
"Buku apa?" Tanya Aldi kembali. Dia melangkah masuk kedalam kelas menghampiri gadis mungil berkacamata itu.
"Buku perpustakaan, Venera sembunyikan buku itu dari kemarin, hari ini aku mau mengembalikan buku itu" Jawab Citra.
"Lah kenapa kok disembunyikan?" Tanya Aldi, kali ini memberi gestur mengangkat alis sebelah.
"Aku waktu keluar dari perpus gak sengaja menabrak Venera sampai ponsel nya jatuh, lalu dia merundung aku di kamar mandi, terus bawa kabur tiga buku yang aku pinjam, sampai sekarang aku gak berani buat bilang ke Venera" Jawab Citra dengan lugas melapor tindakan Venera kepada Aldi, karena dia tahu Aldi adalah saudara gadis pem-bully itu.
"Oke bentar, Citra kamu istirahat aja dulu, biar saya yang urus" Titah Aldi, dengan satu tarikan nafas, dia putar badan untuk kembali ke ruangan OSIS.
Sampai disana, Aldi menggeleng kepala melihat tingkah laku Venera dengan Andara yang sedang berfoto selfie bersama di ruangan itu.
"Venera!" Sapa Aldi dengan nada sewot.
"Eh iya Al, kenapa?" Jawab Venera sambil menurunkan satu tangan yang lagi di arahkan ke atas.
"Balikin buku perpustakaan yang dipinjam citra, kamu tau tidak kalau tidak segera dikembalikan? Pihak sekolah nanti akan denda murid itu" Kata Aldi dengan tatapan tajam.
"Ogah, sebelum Betty La Fea itu minta maaf ke gue, baru gue balikin" Kata Venera.
"Tan lu kok diam aja kalau cewek lu bully murid lain?" Protes Aldi menatap Nathan tajam.
"Lah, gue baru tau sumpah" Jawab Nathan.
"Lu juga git, padahal kita teman sekelas, masa lu gak sadar sih" Protes Aldi kini menatap Singgit.
"Lah gue fokus mantau Della, kan disuruh lu gimana sih?" Elak Singgit.
Kepala Aldi memutar kembali ke arah Venera "Cepat balikin" Katanya dengan tatapan tajam.
"Gak!" Jawab Venera dengan nada membentak.
"Gak kapok-kapok gue hukum ya" Kata Aldi semakin kesal, dia langsung menggamit pergelangan tangan Venera untuk menggeret nya ke ruang kepsek.
"Ih lepas ngapain sih?, apa-apa ngadu ke kakek, kaya bocil!" Kata Venera sengit.
"Apa lagi sekarang?" Kata Pak Rais menopang dagu dengan tatapan tajam.
"Nih kek, dalam seminggu ini Venera buat ulah lagi, sekarang korban nya teman sekelas nya, buku perpustakaan yang dia pinjam di sembunyikan manusia langka satu ini" Kata Aldi.
"Nyenyenye" Kata Venera dengan bibir seperti sedang komat-kamit.
"Venera!" Kata Pak Rais.
"Ya, mau gimana lagi bukunya ada dirumah, masa..." Kata Venera tak sepenuhnya berbicara lengkap.
"Ambil sekarang!" Tukas Aldi dengan nada sewot yang meronta-ronta, sekaligus meluapkan rasa kecemburuan nya tentang hubungan Venera dan Natan.
"Ogah nambah ireng kulit gue nanti, matahari lagi panas-panasnya" Kata Aldi.
"Lu..."
"Iya-iya bawel banget lu" Kata Venera meninggalkan Aldi yang sedang menghela nafas dalam nya.
"Kek nanti kalau aku telat datang ke sekolah, punten izin ke guru matematika ya" Kata Venera.
"Kenapa gak ke Aldi? Kan dia sekelas?" Kata Pak Rais.
"Gak percaya aku kek, dia pelupa soalnya" Jawab Venera.
"Sudah jangan ngobrol, cepat ambil buku nya!" Tukas Rezaldi yang emosinya kian lama kian meluap.
membawa 1mawar dan iklan biar tmbh semangat
membawa 1 iklan biar tmbh semangat
mampir yuk ke tempat aku. bebas yg mana aja 🙏🏿😘😁
salam dari
"aku dan teman kamarku"