Gadis manis berkulit putih, mata sipit dan hidung mancung Keynara maharani namanya, menjadi yatim piatu sejak kecil menjadikan sosok Key biasa dia sapa menjadi gadis yang tangguh dan pantang menyerah dalam segala hal, hingga kejadian disuatu malam yang mempertemukan nya dengan seorang CEO buta yang nyawanya tengah terancam. Key yang saat itu baru saja pulang dari bekerja menyaksikan seseorang yang tengah tidak berdaya dihajar habis habisan oleh beberapa oran berbadan besar berpakaian serba hitam, melihat orang itu tak berdaya dia memberanikan diri untuk menolong dengan sebuah ide terlintas dibenaknya dengan menyetel alarm sirine polisi diponselnya, dan berhasil orang orang berbadan besar itu langsung berlari meninggalkan orang yang tadi mereka keroyok.
bagaimana kelanjutan kisah Keynara dengan orang yang ditolongnya itu?
yuk ikuti kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Sesuai janji mereka tadi pagi, pulang sekolah ini Disti meminta Key untuk menemaninya ke mall, meskipun sebenarnya Key sangat malas tapi demi sang sahabat dia mau mengunjungi tempat yang menurutnya membosankan itu.
agak lain memang ini anak satu, tapi ya mau bagaimana lagi kalau memang Key tidak menyukai tempat itu.
Setelah menaiki taksi, mereka berdua turun di lobby mall, Disti segera mengamit lengan Key dan mengajaknya berkeliling mencari sesuatu yang cocok untuk dijadikan kado buat sang kekasih hati.
Masuk dari satu toko ke toko yang lain, memilih dan memilah entah apa yang sebenarnya gadis itu cari, Key sampai dibuat geleng geleng kepala.
"ini sebenarnya loe mau beli apa sih Dis, dari tadi keluar masuk toko masa gak ada yang nyantol dihati loe?", tanya Key yang sudah capek kakinya,
"hehehe, gue juga bingung Key mau ngasih kado apa", jawab Disti diselingi cengiran diwajahnya,
"ya ampun Disti, jadi kita dari tadi muter muter dan loe masih bingung mau beli apa?", tanya Key tak percaya, dan Disti hanya menanggapi dengan senyuman.
Hingga akhirnya mereka memasuki sebuah distro khusus menjual segala kebutuhan cowok yang terbilang sangat lengkap, Key pun menunggu Disti memilih dan memilah sesuatu yang menurutnya cocok untuk sang pacar.
saat sedang memainkan ponselnya atensi Key teralihkan pada seorang nenek yang terlihat sedang menahan sakit, Key pun dengan segera menghampiri sang nenek.
"nek, nenek kenapa?", tanya Key sambil memegangi tangan sang nenek,
Sang nenek pun melihat kearah Key,
"kepala nenek tiba tiba sakit nak", jawab sang nenek,
"kita duduk dulu yuk nek", ajak Key sambil menggandeng tangan sang nenek, mengajaknya duduk dikursi yang disediakan disekitar jalanan mall tersebut.
"minum dulu ya nek", ucap Key sambil menyerahkan sebotol air mineral yang diambil dari tasnya.
Sang nenek pun menerima dan meneguk minuman tersebut, setelahnya kembali menyerahkan minuman tersebut pada Key.
"makasih ya nak", ucap tulus sang nenek,
"sama sama nek, nenek sama siapa disini, biar aku Carikan keluarga nenek", kata Key menatap lembut sang nenek,
"nenek sendirian nak, tadi rencananya mau membeli sesuatu, eh malah kepala nenek tiba tiba pusing, emang umur segini gak bisa diajak pergi shopping dikit", ucap sang nenek disertai kekehan kecil,
"terus nenek sekarang mau beli apa, perlu Key bantu nek, atau nenek mau pulang, ayo Key anterin nek", tawar Key,
"nenek pulang aja nak, nenek tadi sama supir kok, cuma supirnya nunggu diluar",
"ya udah ayo Key antar nek",
sambil menggandeng tangan sang nenek, mereka pun berjalan beriringan.
"nama kamu siapa nak?", tanya sang nenek,
"nama aku Keynara nek, nenek bisa manggil aku Key, atau Nara juga boleh",
"wah nama yang cantik, secantik orangnya",
"ah nenek bisa aja, bikin kepala aku jadi gede nih", ucap Key disertai kekehan,
"kamu tadi bukannya mau belanja, gak apa apa nganterin nenek seperti ini?",
"aku gak belanja sebenarnya nek, cuma nemenin temen cari kado buat pacarnya, kalau aku sih sebenarnya gak suka banget masuk mall kayak gini, bosen", jawab Key apa adanya,
"bosen, baru kali ini ada sekarang gadis gak suka ke mall dan malah bosen",
"iya nek, entahlah tapi beneran aku gak suka ketempat kayak gini, bikin pusing iya, ngebosenin iya, aku aja heran sama temen temen yang kadang bisa sampai Berjam jam di mall, aku yang gak sampai setengah jam aja udah bosen banget",
Sang nenek menanggapi dengan senyuman semua ucapan Key yang apa adanya dan tidak ada jaim jaimnya itu, merasa unik dengan gadis yang kini disampingnya itu.
Hingga akhirnya mereka Samapi di lobby mall, sang nenek pun menghubungi sang supir, tak lama sang supir pun datang dengan mobil mewahnya.
"ya udah nenek hati hati ya",
"iya,makasih banyak ya nak atas bantuannya, kalau gak ada kamu mungkin tadi nenek sudah pingsan didalam",
"iya nek, sama sama, ya sudah aku balik kedalam dulu ya nek, temenku pasti kebingungan cariin aku", ucap Key sambil terkekeh.
Badan Key seketika membeku saat tiba tiba saja sang nenek memeluknya, entah apa yang dia rasakan tapi hatinya menghangat mendapat pelukan itu, Key pun membalas pelukan sang nenek.
"semoga kita bisa bertemu lagi ya anak cantik, nenek doakan semoga kamu selalu bahagia",
"aamiin makasih nek".
sang nenek pun masuk kedalam mobil dan meninggalkan mall, sedang Key langsung kembali ke distro tempat dia meninggalkan Disti tadi.
Belum sampai di distro, tiba tiba saja dia melihat Disti sedang berlari seolah mengejar seseorang, Key pun mengikutinya.
setelah mendapatkan Disti, Key segera menarik tangan Disti.
"Dis, loe ngapain lari lari?", tanya Key dengan nafas ngos ngosan, tapi mulutnya segera dibekap Disti dengan tangannya,
"shuuut,,, diam Key, dua lagi ngikutin cowok gue",
"hah cowok loe, mana, kenapa gak loe samperin aja?",
"itu maslahanya, tadi katanya dia lagi diBandung karena ada acara keluarga, tapi ini kok malah dia ada disini",
"maksud loe, cowok loe bohongin loe gitu?",
"gue juga gak tahu, makanya ini gue ikutin dulu, mau ngapain dia disini, padahal biasanya kalau gue minta anter ke mall dia selalu banyak alasan",
Key pun menganggukan kepalanya dan mengikuti saja apa yang dilakukan sahabatnya itu, hingga akhirnya mereka melihat pacar Disti bertemu dengan seorang cewek dan yang membuat mereka tercengang adalah dengan santainya pacar Disti itu mencium mesra sang cewek.
"Key, itu kenapa cowok gue nyosor sama tu cewek Key, itu siapa Key?", ucap Disti dengan nafas memburu, sedang Key tidak berani buka suara takut salah,
Mereka pun terus menatap kearah dua manusia yang tengah bermesraan itu, hingga Disti merasa sudah tidak tahan lagi dan berakhir menghampiri mereka.
"jadi ini yang kamu bilang lagi acara keluarga di Bandung?", tanya Disti tepat berada dibelakang mereka,
Seolah ke gep, mereka berdua pun menoleh kebelakang dan mendapati Disti dengan wajah menahan amarah, sang pacar yang tadinya menggandeng mesra cewek disebelahnya langsung melepas gandengannya.
"Disti, i.. Ini gak seperti yang kamu lihat", ucap terbata sang pacar memberi penjelasan,
"gak seperti yang gue lihat ya, terus tadi mesra mesraan sambil nyosor itu apa, loe kira gue buta gitu bisa loe bohongin", Wajah Disti sudah seperti hendak menerkam kedua manusia itu.
"apa an sih, ini siapa sih sayang kok marah marah sama kamu?", tanya sang cewek yang memang tak tahu apa apa,
"sayang,,, oh jadi loe pacarnya atau istrinya?", tanya sinis Disti, Key sudah was was takut kalau tiba tiba Disti nyerang mereka berdua karena key tahu Disti itu bar bar kalau sudah diusik.
"iya ,gue pacarnya, loe siapa sih marah marah gak jelas?", tanya sang cewek,
"gue juga pacarnya tuh, malah udah 3 tahun pacaran sama nih buaya", sungut Disti sambil menunjuk kearah pacarnya, sedang sang pacar gak bisa berkata apa apa selain menerima nasibnya setelah ini.
"gak usah ngaco deh loe",
"loe tanya aja sama pacar loe ini", tunjuk Disti pada pacarnya,
"sayang, apa yang dibilang cewek ini gak bener kan, aku pacar kamu satu satunya kan sayang, kita udah seminggu jadian lho yang", kata sang cewek seolah tak terima dengan apa yang didengar,
"gak bisa jawab kan pacar loe, dan buat loe cowok brengs**, beneran gak nyangka gue loe bisa sebrengs** ini, tapi gue bersyukur bisa lihat langsung perselingkuhan loe, gue berharap gak akan lagi melihat wajah hina loe ini didepan gue", ucap Disti meluapkan segala amarahnya, setelahnya di menggandeng tangan Key dan menariknya pergi menjauh dari kedua orang itu.
Key hanya mengikuti langkah Disti tanpa berani membuka suara, hingga akhirnya Disti membawanya kesebuah kafe didalam mall itu.
"loe oke kan Dis?", tanya Key hati hati,
"lebih dari oke Key", jawab mantap Disti,
"maksud loe, loe gak sedih gitu?",
"sedih, dibanding sedih gue lebih ke puas Key, sebenarnya gue udah pernah dikasih tahu kakak gue kalau cowok brengs** itu sering jalan sama cewek lain, cuma gue masih bisa percaya sama tu cowok, dan hari ini secara langsung gue ngelihat semua, dan itu membuat gue luas Key, bisa memergoki langsung dan meluapkan semuanya",
"sabar ya Dis, abis ini pasti loe bakal dapet pengganti yang lebih baik lagi", ucap Key sambil mengelus tangan Disti seolah memberi semangat.
"iya Key, gue baik baik aja kok, hati gue tu sekuat baja Key loe tenang aja",
Key hanya menanggapi ucapan Disti dengan senyuman manisnya, entahlah dia hanya berusaha percaya pada sahabatnya itu.
"ya udah balik yuk, udah mau jam 5, gue harus berangkat kerja", ajak key seraya menggandeng tangan Disti,
mereka pun meninggalkan mall, Disti memutuskan langsung mengantar Key ketempat kerjanya karena waktunya sudah mepet jadi Key tidak sempat pulang. Mereka pulang menggunakan mobil Disti yang tadi diantar oleh supir keluarganya.
mereka pun berpisah, Disti langsung pulang dan Key langsung masuk kedalam kafe dan bekerja.