NovelToon NovelToon
Batas Kesabaran Seorang Istri

Batas Kesabaran Seorang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Konflik etika / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: echa wartuti

Aluna Aurelia Pradipta memimpikan keindahan dalam rumah tangga ketika menikah dengan Hariz Devandra, laki-laki yang amat ia cintai dan mencintainya. Nyatanya keindahan itu hanyalah sebuah asa saat keluarga Hariz campur tangan dengan kehidupan rumah tangganya.

Mampukan Aluna bertahan atau memilih untuk pergi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon echa wartuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Peringatan Untuk Elgar

"Oh, untuk itu kamu tenang saja. Seleraku bukan perempuan biasa, melainkan perempuan yang luar biasa. Contohnya seperti kamu," ucap Elgar.

Eh?

Aluna terdiam sesaat mendengar ucapan Elgar, namun beberapa detik kemudian Aluna tertawa dibuatnya.

"Kamu ada-ada saja," ucap Aluna di sela tawanya.

"Saya serius, Aluna," ucap Elgar

"Elgar …," tegur Aluna.

"Ya, baiklah," sahut Elgar.

"Kamu beruntung, Rania sudah tidak ada di sini. Jika masih ada, entah apa yang akan dia lakukan padamu," ujar Aluna.

"Ya dia bisa memakiku tujuh hari tujuh malam. Mungkin lebih parahnya lagi dia bisa melenyapkan diriku," celetuk Elgar.

Aluna seketika tertawa membayangkan jika sampai apa yang dikatakan oleh Elgar terjadi.

"Aku senang melihatmu tertawa. Kamu terlihat sangat manis." Elgar dan Aluna mempertemukan pandangan mereka pada kaca spion yang ada bagian tengah mobil itu.

"Terima kasih, Elgar. Kamu tahu cara membuat aku tertawa," puji Aluna disambut senyuman oleh Elgar.

Hening mengambil alih suasana. Keduanya fokus pada aktivitas masing-masing. Aluna mengambil ponsel dari dalam tasnya ia menghubungi seseorang dan orang itu adalah mba susi. Apa yang dilakukan oleh Aluna diperhatikan oleh Elgar melalui kaca spion yang ada di depannya.

Saat panggilan sudah tersambung Aluna muali memberitahu pada mba Susi jika diri akan pulang terlambat dan meminta pada asisten rumah tangganya untuk menyiapkan makan malam, tentunya dengan arahnya. Selesai dengan itu Aluna mengakhiri sambungan teleponnya dan kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas.

Aluna lantas beralih pada Elgar untuk memberikan arahan jalan pada Elgar menuju rumahnya, beruntung Elgar benar-benar hafal jalan membuat Aluna tidak kesulitan. Pukul tujuh lewat lima menit mereka sampai di rumah. Mobil Hariz belum ada di garasi, itu tandanya sang suami belum pulang.

Setelah mobil itu terparkir di garasi Elgar keluar lebih dulu berbalik ke belakang kemudian membukakan pintu untuk Aluna.

"Terima kasih, Elgar," ucap Aluna.

"Sama-sama," balas Elgar.

Seorang penjaga yang biasa menyambut kedatangan sang nyonya dibuat terkejut dengan keberadaan Elgar. Saking terkejutnya sang penjaga diam sembari menganga juga melihat Elgar tampa berkedip. Penjaga itu sadar saat Aluna menepuk pundaknya.

"Pak Rido," panggil Aluna.

"Eh, iya Nyonya," gagap Pak Rido.

"Kenapa melamun?" tanya Aluna.

"Maaf, Nyonya dia siapa?" tanya Pak Rido.

"Oh, perkenalkan dia Elgar, sopir baru saya," jawab Aluna.

"Sopir?" ucap Pak Rido bingung. Penjaga itu memandang Elgar dari atas sampai bawah membuat Elgar melakukan hal yang sama pada dirinya sendiri. "Ganteng banget Nyonya. Tuan Haris saja kalah," puji nya.

Elgar tertawa dibuatnya.

"Husst! Nyonya besar dengar pak Rido bisa langsung dipecat," gurau Aluna.

"Eh, maaf Nyonya. Mending saya kembali ke pos saja." Pak Rido berlari kembali ke pos penjagaan.

Melihat itu Aluna dan elgar tertawa sembari menggelengkan kepalanya.

"Kamu hebat, Elgar. Laki-laki saja bisa sampai terpesona sama kamu," puji Aluna.

"Kamu tidak terpesona sama aku?" canda Elgar.

"Hanya orang yang tidak normal tidak terpesona apabila melihat kamu," ucap Aluna membuat Elgar bangga. "Tapi itu hanya sebatas kekagumanku pada dirimu," sambung Aluna.

"Ya, aku tahu karena kamu sudah bersuami," ucap Elgar dibalas senyuman oleh Aluna.

"Ayo masuk akan aku kenalkan pada yang lain," ajak Aluna.

Elgar mengangguk sebagi bentuk persetujuannya.

Aluna masuk diikiti oleh Elgar. Tujuan Aluna langsung ke dapur. Selain untuk masak, ia juga akan memperkenalkan Elgar pada Susi. Aluna berjalan ke dapur sembari memanggil asisten rumah tangganya

"Mba Susi," panggil Aluna. "Mba Susi," panggil Aluna lagi.

"Saya, Non," sahut Susi. "Ada apa, Non?" tanya Susi.

"Mba Susi, kenalkan ini Elgar, sopir baru saya. Mulai hari ini dia akan tinggal di sini. Di paviliun ada kamar yang masih kosong, kan?" tanya Aluna yang langsung diangguki oleh Susi. "Mba Susi tolong antarkan Elgar ke kamarnya. Biar saya yang lanjutkan masaknya," perintah Aluna.

"Baik, Non," sahut Susi. Pandangan Susi mengarah oda Elgar. "Mari mas Elgar ikut saya!"

"Mari." Elgar menoleh ke arah Aluna lantas berpamitan dengan bahasa isyarat.

Elgar berjalan mengikuti Susi. Mereka ke luar dari pintu belakang rumah itu. Letak paviliun ada di bagian belakang. Sepanjang perjalanan Susi mengajar Elgar bicara untuk menghilangkan kecanggungan.

"Mas Elgar, ini bener sopirnya non Aluna?" tanya Susi membuka suara.

"Iya," jawab Elgar. "Kenapa, Mba?" tanya balik Elgar.

"Nemu di mana non Aluna bisa dapet sopir gantengnya kebangetan kaya mas Elgar ini. Tuan Hariz saja kalah ganteng loh," puji Susi.

"Mba ini bisa saja," ucap Elgar. "Semua orang bilang begitu," sambung Elgar.

"Tuan Hariz sebenarnya ganteng, baik juga. Hanya saja jarang tersenyum. Sikapnya juga kaku," jelas

"Ya, terlihat jelas saat saya baru bertemu dengan dia," sambung Elgar.

"Tapi Mas Elgar harus hati-hati loh ini. Pak Hariz bisa cemburu setiap detik sama mas Elgar. Terus juga si non Sandra bisa ke pelet sama sampean. Saya yakin 100 persen," ucap Susi penuh keyakinan.

"Masa sih, Mba?" Elgar menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal. Elgar sedikit memikirkan ucapan semua orang tentang Sandra.

"Iya benar itu. Wong saya pertama liat Mas Elgar tadi saja hampir jantungan," aku Susi. "Untung saja saya masih ingat jika saya sudah punya suami dan suami saya juga kerja di sini," imbuh Susi.

Elgar tidak bisa lagi menahan tawanya mendengar pengakuan Susi.

"Sudah Mba, jangan muji saya terus, nanti saya bisa terbang sampai langit terus tidak bisa turun," gurau Elgar.

"Iya, iya, tapi saya ingatkan lagi Mas Elgar … pokoknya Mas Elgar harus waspada sama non Sandra, hati-hati jaga jarak!" peringat Susi.

"Ya Mbak, terima kasih untuk peringatannya. Tapi jujur saya jadi penasaran sama Sandra. Kenapa semua orang memperingati saya," ucap Elgar.

"Non Sandra itu genit. Sudah begitu agresif. Kalau lihat laki-laki ganteng nempel terus kaya ulat bulu," jelas Susi.

Obrolan mereka berhenti sejenak saat sampai di pintu utama Paviliun.

"Ini kamar mas Elgar. Di sebelah sana kamar saya sama suami saya, terus yang di sebelah mas Elgar kamarnya Rahayu," jelas Susi. "Kalau Mas Elgar lapar saya tadi masak, tapi ala kadarnya. Kalau Mas Elgar mau makanan yang lain di dapur ada bahan makanan. Mau ngopi ngeteh juga ada," imbuh Susi.

"Siap, Mba." Elgar mengacungkan ibu jarinya kepada Susi.

"Ya wis saya ke depan lagi. Mau bantuin non Aluna masak. Nanti kalau masakannya belum siap non Aluna bisa kena makian nenek sihir," pamit Susi dianggukki oleh Elgar.

Sepeninggal Susi, Elgar membuka pintu kamarnya lantas masuk ke dalamnya. Kamar itu lumayan nyaman, tetapi yang Elgar khawatirkan apakah dirinya bisa melakukan apapun sendiri.

1
Nenti Malau
uda kuduka elgar anak bramantiyo
Sunaryati
Maaf tulisan amboradol
Maricha: 😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
Sunaryati
Benarkan Elgar bukan orang sembarangan, dia ingin menyelamatkan Aluna dari pengkhotbanan suaminya
Sunaryati
Nah gitu jangan ada perzinahan Aluna dan Elgar, sudah banyak bukti segera gugat ccersi, Elgar pasti bukan orang sembarangan, kau akan terlindungi Aluna
Maricha: thank you kakak udah mampir🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Sunaryati
Lho kok Aluna sama rendahnya dengan Camelia, kalau Camelia dan Hariz, malah sudah suami istri sedangkan Aluna dan Elgar tak ada ikatan apa- apa. Elgar kau yang masih waras hentikan keinginan, Aluna. Aluna jangan jadi wanita murahan, jika tidak kau lakukan Elgar, aku berhenti membaca ceritamu
Maricha: Terima kasih udah mampir, Kakak 🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Sunaryati
Baru mampir lanjuut baca maraton, dan suka . Masa Hariz menjijikkan menikahdiam- dami dengan tante- tante.
Pasti Elgar pemilik hotel itu, dan dia menyukai Aluna. Syukurlah Luna belum punya anak dengan Hariz. Saya yakin setelah terbongkar kebusukan Hariz, perusahaannya akan hancur.
Thoor jika perceraian Aluna dan Hariz, cepet, atas bantuan Elgar, tak kasih nilai 5 bintang
Maricha: terima kasih kakak 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Nenti Malau
smngat rhor nulisnya
Maricha: Terima kasih kakak sudah mampir 🥰🥰🥰🥰💪💪💪💪
total 1 replies
Lili Inggrid
lanjut
Maricha: siap kakak. Terima kasih sudah mampir
total 1 replies
maya puspitasa
ceritanya seru ka hayo semangat dilanjutin ka novelnya
Maricha: ty Kaka sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!