Kelly wanita berusia 24 tahun. Wanita dengan paras wajah yang cantik dan sangat polos. Kelly Aditisy Maheswari. Dia dikenal sangat lugu dengan memakai kacamata karena memiliki mata yang minus.
Memiliki seorang ibu yang tidak peduli kepadanya dan bahkan membedakan kasih sayang terhadap dirinya dan sang kakak.
Keluguannya benar-benar sangat dimanfaatkan dan bahkan calon suaminya sendiri berselingkuh dengan Tasya dan terpaksa bertunangan dengan Kelly hanya karena suatu tujuan.
Sampai seketika Kelly menyadari semua itu, dia mulai menyadari bahwa dirinya sangat tidak diinginkan, bahwa dirinya selama ini dibodoh-bodohi oleh keluarganya sendiri dan calon suami.
Hal itu membuat Kelly membalas dendam yang setimpal dengan apa yang telah dia terima selama 24 tahun hidup dalam ketidakadilan.
Farand pria yang disukai sang kakak bersedia membantu diri.
Lalu bagaimana kedekatan Kelly dan Farand dalam balas dendam Kelly.
Mari kita lihat dalam Novel ini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13 Kenekatan
"Kau!" ucap Farand yang masih memperhatikan wajah Kelly yang dipenuhi dengan kegugupan.
"A--aku, tadi datang ke kantormu dan aku bertanya pada sekretaris mu yang mengatakan jika kau berada disini," ucap Kelly memberikan penjelasan sebelum ditanya.
"Apa yang membuatmu ingin menemuiku sampai kau harus datang ke kantorku dan sekretarisku saja tidak tahu di mana letak kamarku di hotel ini," ucap Farand dengan alis terangkat.
Hotel Himalaya merupakan milik keluarga Farand dan dia memang memiliki tempat teristimewa di sana di lantai paling atas dan kamar itu bukan sama dengan kamar pengunjung lainnya.
Kelly mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan memperlihatkan kunci kamar, "aku menemukan ini di kamar yang mana kau menolongku dan aku bisa menyimpulkan bahwa ini milikmu dan berarti kamu berada di sini," jawab Kelly.
Mata Farand melihat kunci itu dan tampak teringat.
"Jadi ini jawaban dari pertanyaanmu," ucap Kelly.
"Begitu. Baiklah! kalau begitu katakan apa tujuanmu untuk menemui ku?" tanya Farand.
Kelly terdiam yang semakin terlihat gugup dengan melihat kesana kemari yang mungkin tidak tahu harus dimulai dari mana.
"Apa kau tidak mendengarkan pertanyaanku?" tanya Farand yang sejak tadi menunggu jawaban dari Kelly. Kelly masih terdiam yang bingung harus menjawab apa
"Jangan membuang-buang waktu ku, aku ada pertemuan setelah ini," ucap Farand dengan menghela nafas.
"Aku tahu itu," jawab Kelly dengan cepat.
"Kau tahu itu?" tanya Farand.
"Kau akan bertemu dengan kakaku, mungkin kau akan menyatakan perasaanmu kepadanya. Justru itu aku datang bertemu denganmu. Aku hanya ingin mengatakan kepadamu, jika kakakku memiliki laki-laki lain dan itu adalah tunanganku sendiri," ucap Kelly yang menjelaskan terlihat buru-buru sekali.
"Kau sudah pernah mengatakan itu kepadaku. Kau sudah menceritakan saat kita bertemu di club," ucap Farand.
"Aku hanya mengingatkanmu kembali. Agar kamu tahu wanita yang kamu dekati sudah menjalin hubungan dengan laki-laki lain," ucap Kelly.
"Lalu?" tanya Farand dengan kedua tangan yang dilipat di dadanya dengan alis terangkat yang mencari tahu apa maksud dari perkataan wanita yang di depannya itu.
"Kau tetap ingin menjalin hubungan dengan wanita yang sedang memiliki hubungan dengan orang lain?" tanya Kelly.
"Lalu bagaimana denganmu? Aku baru saja menerima undangan pernikahan dan kau barusan mengatakan jika kakakmu memiliki hubungan dengan tunanganmu dan itu artinya kau juga tidak mempermasalahkan kekasihmu memiliki hubungan dengan kakakmu," sahut Farand.
"Aku berbeda denganmu, aku sama sekali tidak punya pilihan. Aku sudah berusaha untuk menghentikan pernikahan itu dan bukankah aku sudah mengatakan kepadamu. Tidak ada yang mendengarkan ku dan kamu. Kamu jelas masih punya banyak pilihan dan pasti bisa menghentikan semuanya. Jadi aku mohon jangan menjalin hubungan dengan kakakku. Biarkan dia sedikit sakit hati dan kecewa. Dia harus bisa sadar jika tidak semuanya bisa dia dapat," ucap Kelly.
"Tunggu dulu! apa di sini kau sedang ingin membuat kakakmu merasakan apa yang kau rasakan," tanya Farand.
"Aku hanya melakukan sedikit saja untuk menenangkan hatiku. Aku hanya ingin membuktikan pada diriku, bahwa aku bisa memberontak dan bisa melakukan apa yang dia lakukan. Jadi aku mohon untuk kamu membantuku," ucap Kelly dengan raut wajah yang ingin dikasihani.
"Kemarin kamu minta bantuan kepadaku untuk menyelamatkan dirimu dari tiga orang itu dan aku meminta imbalan padamu dan kau memberikan persyaratan lagi agar aku membatalkan pernikahanmu dengan kekasihmu dan sekarang kau datang lagi kepadaku yang meminta bantuan untuk membuat kakakmu sakit hati. Aku begitu banyak mendapatkan tugas darimu dan sementara aku belum mendapatkan imbalan apa-apa," ucap Farand mendeskripsikan semua keinginan Kelly.
"Seperti apa yang aku katakan. Kau akan mendapatkan imbalan yang kau mau yang sesuai harga dengan apa yang kau bisa lakukan kepadaku," ucap Kelly.
"Aku tidak menyangka ternyata di balik wajahmu yang polos, kau bisa mengeluarkan kata-kata seperti itu," sahut Farand dengan tersenyum tipis.
Kelly terdiam dan dia saja juga tidak mengenali siapa dirinya, selama ini dia hanya anak rumahan dan karena sakit hati dia seperti berusaha ingin mencari cara agar bisa membalas sakit hatinya dan membatalkan pernikahannya.
"Kamar 207!" Kelly dan Farand sama-sama menoleh ke arah suara itu yang terlihat di koridor hotel yang mana Tasya yang berjalan sembari menelepon dan juga merogoh ke dalam tasnya.
Kelly begitu terkejut melihat kehadiran Tasya dan bahkan wajahnya tampak ketakutan, Farand memperhatikan yang menikmati bagaimana wajah Kelly.
"Kau sepertinya belum siap untuk melakukan semua ini," ucap Farand.
"Melihat dia saja datang, kau sudah takut dan seperti ingin kabur. Jika kau masih belum yakin dengan keputusan yang kau buat, maka saranku pergi dari sini sekarang, sebelum kau mendapatkan masalah besar," ucap Farand memberikan ingat.
Kelly yang semakin gugup yang terus melihat ke arah Tasya yang semakin dekat dan belum menyadari keberadaan Kelly dan tiba-tiba dalam kesempatan itu Kelly mendorong Farand masuk ke dalam kamar tersebut yang membuat Farand kaget dengan mata melotot dan pintu kamar itu tertutup.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Farand yang benar-benar kaget dengan tindakan Kelly.
"Aku sudah siap melakukannya!" jawab Kelly dengan suara bergetar.
Tingnong-tinnong.
Kelly terkejut mendengar suara bel yang dapat dipastikan jika itu adalah Tasya. Kelly tiba-tiba saja mendekati Farand dan dengan tangan yang cepat membuka kancing kemeja Farand yang membuat Farand benar-benar terkejut dengan gadis polos yang dia kenal dan sekarang seperti orang kehausan nafsu.
"Hey ada apa denganmu?" tanya Farand heran dan bodohnya Farand tidak bisa mengendalikan Kelly dan sampai kemeja itu dilepas Kelly dari tubuh Farand dan dilempar ke sembarang arah.
Kelly yang seperti itu sampai tidak bisa diatasi Farand. Hal itu benar-benar membuat Farand justru yang panik sendiri dengan wanita polos yang bisa-bisanya melakukan tindakan seperti itu.
Kelly juga tiba-tiba membuka blejernya yang menyisakan dress panjang dengan tali satu jari, Kelly juga membuka heelsnya dan tanpa meminta izin dia naik ke ranjang Farand dan menarik selimut dengan santainya memejamkan matanya.
Hah, Farand sampai mendengus yang tidak bisa berkata-kata dengan tingkah Kelly yang mendadak seperti itu. Suara pintunya terus saja berbunyi
Suara bel di pintu yang terus saja berbunyi yang akhirnya membuat Farand membuka pintu kamar dan sesuai dugaan jika itu adalah Tasya.
Tasya sedikit kaget melihat penampilan Farand dan Farand yang terlebih lagi membuka pintu kamar itu cukup lebar.
"Farand..." lirih Tasya.
"Kamu kenapa datang kemari dan bukankah kita kan bertemu di Restaurant?" tanya Farand dengan nafasnya yang tampak terlihat kurang teratur.
"Aku sudah menunggu kamu dan kamu belum datang, makanya aku datang kemari. Aku bertanya pada resepsionis di bawah," jawab Tasya dengan jantungnya yang berdebar yang perasaannya mulai tidak enak. Dia benar-benar sangat heran dan terkejut melihat penampilan Farand seperti itu yang membuat otaknya travelling.
Tasya bahkan melihat ke dalam dan tampak melihat sedikit berantakan di lantai.
"Ka-kamu sedang apa?" tanya Tasya memberanikan diri yang sejak tadi berusaha tenang.
"Hmmmm," Farand yang tidak menjawab dengan garuk-garuk kepala menggunakan satu jempolnya dan hal itu membuat Tasya penasaran yang langsung masuk ke dalam kamar tersebut melewati Farand begitu saja.
Bersambung.