Delapan tahun lalu, Glenn telah berjanji akan datang untuk menjemput kembali Chia dan ketiga anak kembar mereka. Akan tetapi, hingga saat ini bahkan kabar tentangnnya pun sama sekali tidak di ketahui oleh siapapun. Sampai pada suatu hari, tiba-tiba muncul kabar tentang pertunangan Glenn dengan wanita lain yang membuat semua orang terkejut, terutama Chia.
Tentu Chia tidak akan tinggal diam saja, daripada terus menunggu dia akhirnya memutuskan kembali untuk merebut kembali ayah dari ketiga putra kembarnya. Dibantu dengan ketiga putranya yang genius, Chia secara perlahan menemukan kebenarannya dimana selama ini ternyata Glenn mengalami Amnesia sehingga melupakan tentang dirinya, bahkan janjinya. Bahkan kebenaran lainnya yang tersimpan selama delepan tahun penantiannya.
“Akan aku rebut kembali suamiku!” ~Chiara Syafira~
“Mamah tenang saja! Ada kami yang akan membantu merebut Papah kembali bersama kita.” ~Kaisar, Keenan, Killian~
Akankah mereka bisa berhasil membuat Glenn kembali mengin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. Bukti Kesetiaan & Sikap Waspada
...“Saya dengar anda juga menemui Nyonya Chia sebelum penyerang itu terjadi? Bukankah hari ini tidak ada jadwal pertemuan bisnis antara anda dan Nyonya Chia? Apakah ada hal penting lainnya sampai anda sendiri yang mendatangi dia di perusahaannya?”...
“Apakah karena Tuanmu berada di sini sekarang, hingga membuatmu berani bersikap kurang ajar padaku?”
“Sudah cukup, Glenn! Keadaanmu baik-baik saja sudah membuat kami merasa lega, sebaiknya kau kembali beristirahat dan maaf karena kedatangan kami malah mengganggumu,” ujar Devon yang menghentikan aksi mengintimidasi Glenn kepada Javas.
“Lalu mau kalian apa sebenarnya, Hah? Sebagai anak buah kau bersikap sangat kurang ajar kepada Tuannya, apakah kau tahu hukuman seperti apa yang pantas untuk anak buah kurang ajar sepertimu?” Glenn tidak memperdulikan perkataan Devon, emosinya sudah terlanjur terpancing dengan sikap Javas, “Mati mengenaskan adalah hukuman yang pantas untuk anak buah sepertimu,” sambungnya.
“Glenn, sudah cukup! Kami semua hanya khawatir dengan keadaanmu….”
“Ck, kalian benar-benar mengkhawatirkan keadaanku atau kalian sedang takut akan sesuatu yang lain, hmm?” sela Glenn yang sengaja membisikkan kata-kata itu tepat di telinga Devon.
“Apa maksudmu?” Devon sontak menatap Glenn dengan penuh tanya.
“Entahlah! Jika kalian sudah selesai memastikan bahwa aku baik-baik saja, maka cepat pergi dari sini!” usir Glenn yang tidak ingin melihat wajah-wajah pengkhianat.
“Baiklah, kami akan pergi! Karena Fay dan Savian cukup parah, maka mulai besok Javas yang akan menjadi pengganti mereka untuk sementara waktu sebagai asisten mu sekaligus sekretaris mu,m” ujar Devon yang memilih mengalah.
“Tidak, Tuan Devon! Kami baik-baik saja dan masih bisa melindungi serta membantu Tuan Glenn melakukan perkerjaannya.” Fay segera menolak pemindah tugasan itu, terlebih ingatan Glenn sudah kembali pulih secara perlahan. Jika Javas berada di dekat Glenn, maka Tuannya itu akan berada dalam bahaya besar.
“Benar, Tuan! Ini hanya sebuah luka kecil dan kami masih bisa bekerja seperti biasanya,” imbuh Savian yang satu pemikiran dengan Fay.
“Kenapa kalian menolaknya? Jelas kalian terluka parah karena serangan musuh, apakah kalian tengah menyembunyikan sesuatu dariku?” Devon menatap penuh curiga pada Fay, Savian dan terutama Glenn.
“Ck, bagus juga kalau anak buahmu yang kurang ajar itu menjadi anak buahku. Maka aku bisa dengan mudah membunuhnya dengan tanganku sendiri tanpa perlu memikirkan berbagai alasan dan cara untuk melakukannya,” ujar Glenn yang memilih kembali ke kamarnya setelah mengatakan itu.
Glenn yang sudah tahu bahwa orang-orang dihadapannya saat ini sudah berkhianat padanya, lantas memilih kembali ke kamarnya dengan perasaan kesal. Tidak seperti Fay dan Savian yang menjadi panik sendiri ketika mendengar Glenn membiarkan orang yang pernah hampir membunuhnya malah berada di dekatnya.
...****************...
Sementara Devon segera menyeret Javas, Savian dan Fay ke ruang tamu untuk mengklarifikasi kecurigaan Javas kepada Glenn.
“Bukankah anda seharusnya menanyakan kepada Tuan Glenn dengan tujuan dia menemui Nyonya Chia?” Javas dengan berani mempertanyakan keputusan Devon yang tidak mendukungnya mencari tahu apa yanga Glenn lakukan bersama Chia.
“Seperti kata Glenn kau sudah bertindak terlalu jauh sebagai anak buahku, Javas! Apakah kau sekarang juga mempertanyakan kesetiaanku pada Papahku sendiri?” Devon pun ikut terpancing emosinya dengan sikap kurang ajar Javas.
“Ya, karena itulah Tuan Victor memerintahkan aku berada di sisi anda, bukan?” Siapa sangka Javas bertindak semakin berani, mengingat adanya keberadaan Fabian dan Lewis yang akan berada di pihaknya.
“Aah, jadi kau menjadi besar kepala karena menjadi anak buah kesayangan ayahku, begitu? Namun, jika aku membunuhnya sekarang juga, aku yakin ayahku juga tidak mempersalahkannya sama sekali,” balas Devon yang menantang balik Javas yang sudah melewati batas kesabarannya.
“Apakah anda berniat berkhianat pada ayah anda sendir dengan membunuhku? Sudah jelas pertemuan Tuan Glenn dengan Nyonya Chia sangat mencurigakan tapi anda sama sekali tidak ingin menanyakan—”
“Karena kita bisa menanyakannya pada Fay dan Savian! Mereka berdua yang hampir selama 24 jam penuh berada di sisi Glenn, maka sudah pasti mereka mengetahui apapun yang Glenn lakukan. Bertanya langsung pada Glenn, maka sama saja menantang maut. Lalu apa gunanya juga kita selama ini menempatkan mereka berdua, Hah?” potong Devon yang sontak membuat Javas terdiam dengan alasan logis yang Devon berikan.
“Apa yang Tuan Devon katakan benar, Javas! Kami selalu berada di sisi Tuan muda Glenn setiap saat, bahkan saat pertemuannya dengan Nyonya Chia berlangsung. Tuan muda hanya ingin meminta maaf secara langsung atas sikap tidak sopan Tuan Devon saat pertemuan kemarin dan setelahnya hanya membahas sedikit kerjasama yang sempat tertunda.”
Fay segera memberikan penjelasan terkait pertemuan Glenn dengan Chia, dimana sebagian dari ceritanya itu adalah sebuah kebohongan.
“Benar, tidak ada hal lain lagi yang Tuan muda Glenn dan Nyonya Chia bicarakan kecuali tentang pekerjaan,” imbuh Savian agar perkataan Fay dapat dipercayai oleh Javas dan Devon.
“Lalu bagaimana dengan luka-luka yang kalian dapatkan? Tidak mungkin kalian menghadapi musuh seorang diri sedangkan Tuan Glenn malah memilih pergi meninggalkan kaian begitu saja?” Javas masih saja menaruh curiga atas kejadian penyerangan itu.
“Bukankah tugas pengawal dan anak buah memang untuk melindungi Tuannya? Bukannya menjadi senjata untuk musuh dan mengkhianati Tuannya seperti yang kau lakukan?” Fay tidak tahan lagi akan sikap angkuh Javas.
Fay berjalan mendekat pada Javas dan kembali berkata, “Kami berdua bukan sepertimu, Javas! Sejak awal tugas kami hanya melindungi Tuan muda Glenn, lalu diberikan tugas tambahan dari Tuanmu untuk mengawasinya. Bukankah kami melakukan semuanya dengan baik? Dan kau malah mencurigai kami seperti ini?”
Bersambung....
Devon ada di pihakmu kok Glenn, iya kan kak Author 😩
jangan buat kesalahan yang kedua kali Devon