"boleh nggak, aku cium kamu?"
"aku ingin melakukannya malam ini denganmu"
WARNING!!!
JANGAN MENJIPLAK, MENGCOPY, MENYALINDAN APAPUN ITU. MARI SAMA-SAMA MENGHARGAI DAN MENGHORMATI KARYA ORANG LAIN.. MAKASIH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Agashi 김나리, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3
"Kesel banget gue, punya suami nggak ada gunanya!"
"Gue harus naik apa nih? Kalo naik bus, gue nggak paham yang mana. Gojek aja kali ya?" Siska bermonolog dan mengambil ponsel yang berada di tas nya.
5 menit kemudian ojek online yang Siska pesan datang bebarengan Aldo keluar dari kawasan apartemen.
"Buruan naik" Aldo menghentikan motornya.
"Ogah! Pergi aja sana sama pacar lo itu"
Siska menerima helm dari tukang ojek panggilannya meninggalkan Aldo yang masih diam di tempat.
"Tadi bilang nggak mau, sekarang sok sok an nawarin tumpangan. Dasar cowok nyebelin!"
"Kenapa neng?" Tanya tukang ojek karna tak terlalu mendengar suara Siska.
"Gapapa pak, saya cuma ngomong sendiri?" jawab Siska.
Kurang lebih 40 menit dengan kecepatan super tukang ojeknya, akhirnya Siska sampai di depan pintu gerbang kampus barunya.
Siska melenggang masuk ke area kampus, ternyata lebih besar kampusnya sekarang ketimbang yang lama.
Wajahnya berbinar, mendapati banyak sekali wajah-wajah good looking di sini.
Sampai di gedung FEB Siska bertanya kepada mahasiswa yang kebetulan lewat depannya.
"Maaf, boleh nanya nggak? Kelas 4-3 dimana ya?"
"Mahasiswa baru ya?" tanya Rendi mahasiswa semester 4.
"Iya, boleh tau kelasnya dimana?"
"Boleh kok, gue anter aja gimana?"
"Nggak usah, ngerepotin nanti. Gue sendiri aja"
"Gue juga di kelas itu kok. Bareng aja sekalian" ajak Rendi.
"Boleh deh, jadi kita satu kelas? Salam kenal, nama gue Siska" seulas senyum terbit di wajah cantik Siska.
"Gue Rendi, salam kenal cantik" Rendi mengerlingkan matanya.
Dari kejauhan terlihat ada sepasang mata yang memperhatikan gerak gerik mereka berdua.
Rendi dan Siska masuk kelas berdua, di dalam kelas sudah datang sebagian siswa yang akan mengikuti kelas pagi ini, karna kelas akan di mulai 5 menit lagi.
Datanglah dosen pria berkepala botak 47 tahun itu, dosen mata kuliah ekonomi mikro dan makro.
"Sekarang kita mulai saja kuliah hari ini. Tapi sepertinya ada mahasiswi baru. Perkenalkan nama mu"
"Nama saya Fransiska Putri Sanjaya, panggil aja Siska. Salam kenal semua" Siska berdiri tersenyum manis.
"Baik silahkan duduk kembali Siska" Ujar pak Lukman.
Kelas berlangsung selama 45 menit, banyak sesi tanya jawab di kelas. Termasuk Siska yang banyak aktif dan bertanya.
Setelah selesai kelas pertama, Siska ingin pergi ke kantin karna pagi tadi hanya sarapan omelet buatan suaminya. Otomatis sudah lapar lagi ditambah kelas pagi tadi lumayan menguras otaknya.
"Hai.. Kenalin, gue Anggi" teman yang duduk di sebelah Siska mengajak berkenalan.
"Hai juga.." senyuman manis terbit di wajah Siska.
"Ke kantin yuk, laper gue. Nanti kelas siang harus full energi. Karna dosennya killer abis!" ajak Anggi.
"Boleh. Kebetulan gue juga laper banget. Yuk gasss kuyy!"
Anggi dan Siska seperti sudah saling kenal lama, tak ada jaim-jaimnya. Anggi menggandeng lengan Siska.
Sampai di kantin, Anggi memesan makanan untuk dirinya dan Siska.
Sementara Siska mencari tempat duduk terlebih dahulu.
Siska mengedarkan pandangannya ke setiap sudut meja, seperti ada yang ia kenal. Siapa lagi kalau bukan suami dadakannya itu.
"Oh! jadi itu ceweknya. Cantikan juga gue kemana mana, dandanan kek mak emak gitu" gumam Siska.
"Ngomong apa lo Sis?"
"Nggak ada. Eh ya, lo tau nggak siapa itu yang duduk di sebelah Aldo?" matanya sambil melirik ke ujung meja sana.
Anggi mengikuti arah mata Siska "Lo kenal sama kak Aldo? Ketua BEM kita yang mukanya kek artis korea?"
"Kenal dikit" jawab Siska sambil mengunyah makanannya.
"Ohhhh.. Iya itu namanya kak Viona pacarnya kak Aldo, cewek cantik di kampus ini. Tapi ya sifatnya gitu, rada ngeri kalo deket dia. Lo kok bisa kenal sama kak Aldo? Kenal dimana?"
"Dulu kita satu SMA"
"What??!! Sumpah lo?"
"Hmm.." Siska hanya bergeming.
Anggi manggut manggut "tapi sikapnya dingin banget kek beruang kutub, jangan sekali sekali deh lo deketin dia kalo nggak ada urusan. Soalnya pacarnya galak"
"Emang sih" jawab Siska lirih.
"Apa Sis?" tak mendengar suara Siska.
"Nggak, itu si Aldo keliatan banget kalo dia orangnya cuek dan dingin"
"Eh, lo jangan sembarangan panggil nama doang. Di labrak baru tau rasa lo"
"Apalagi di kampus gak ada yang berani ganggu mereka. Komplotan-komplotannya aja anak-anak tajir semua. Dulu nih pernah ada yang coba godain kak Aldo, lo tau dong pacarnya gak bakal tinggal diem. Habis itu seminggu kemudian anaknya langsung pindah kampus. Nggak tau deh di apain sama kak Viona sama genk nya" jelas Anggi panjang lebar.
"Gitu doang sampe pindah kampus?"
"Iya, makanya sejak itu gak ada yang berani lagi ganggu mereka" sambil menyendok baksonya.
"Haii... Boleh dong gabung disini"
"Ngapain lo, biasanya juga bareng temen lo" Anggi memutar bola matanya malas.
"Bodo amat!"
"Dasar! Untung lo ganteng"
Rendi tertawa "lah,, emang gue ganteng bin baik hati tidak sombong lagi. Kemane aje lu baru nyadar"
Siska hanya terkekeh pelan melihat interaksi teman sekelasnya itu.
Rendi duduk di sebelah Siska dengan wajah songong nya.
"Hati-hati sama dia ya Sis, ntar gigit!"
"Diem lo markonah! Ganggu orang mau PDKT aja"
"Ckk! Marjuki! Lo yang minggir sana ntar rabies lagi deket-deket sama lo"
"Udah.. Udah. Kenapa jadi berantem kalian sih. Lo nggak pesen makan Ren?" Siska menikmati baksonya sebelum makin dingin.
"Oke gue pesen, Anggi yang bayar" Rendi tertawa puas.
"Enak aja lo! Emang gue mak lo?! Hissh!!" kesal Anggi.
2 sahabat baru Siska ini seperti tom and jerry saja, berdebat terus. Tapi Siska suka karna langsung dapat teman baru, padahal baru masuk kuliah hari ini.
Di meja sebelah...
"Kamu liatin apa sayang?" Viona memperhatikan Aldo yang sedari tadi tak fokus.
"Nggak, nggak lagi liatin apa-apa kok" tersenyum kaku.
"Do, minggu depan ada bazar di kampus? Kok belum ada pengumuman sih" tanya Raka.
"Iya, nanti abis dzuhur kita rapat anggota dulu" sambil mengunyah batagor.
"Kamu bakalan sibuk dong sayang?" tanya Viona manja.
"Ya itu udah resiko Vi, kan cowok lo orang tersibuk se kampus" Miko tertawa menampilkan deretan giginya.
"Yah, terus kita kapan dong sayang pacarannya" rengek Viona.
"Lo nginep aja Vi di apartemen Aldo biar kalian lebih banyak menghabiskan waktu sebelum Aldo sibuk banget" teman Aldo satu ini emang nggak ada otak.
"JANGAN!!!" sergah Aldo.
"Kenapa sayang? Aku nggak boleh main ke tempat kamu?"
"Iya Do, masa pacar sendiri dilarang" kompor Miko.
"Bukan! Bukan gitu maksud gue. Emm, di apartemen gue lagi ada bokap nyokap gue. Jadi nggak bisa bawa cewek apalagi sampe nginep. Bisa-bisa gue di giles ntar" Aldo mencari alasan supaya tak ketahuan jika di apart nya ada Siska.
"Sekalian ajak Viona kenalan sama mereka kali Do" Raka menyela.
"Nih kenapa sih! bocah tengil 2 pada ngomporin Viona main ke apartemen gue. Kalo ketahuan Viona di apart ada Siska kan bisa panjang urusannya" batin Aldo.
"Lain kali aja ya Vi, aku juga masih banyak kerjaan. Nanti weekend kita jalan-jalan deh" mencari alasan lagi.
Jam 11 siang...
"Ayo Gi, katanya makul bentar lagi bakalan di isi dosen killer. Lo kalo bok*r kira-kira dong. Gue udah nunggu hampir sejam nih" sambil sesekali melihat jam tangannya yang 10 menit lagi masuk.
"Bentaran Sis.. cacingnya lagi pada keracunan ini. Sampe perut gue mules parah"
"Lo butuh obat nggak?" Siska menawarkan bantuan.
"Boleh deh, beli di apotek kampus ya. Obat mencret!"
Tak butuh waktu lama Siska berlari mencari apotek. Saat menuruni tangga, tak sengaja karna buru-buru, ia menabrak seseorang.
Brruuukk
"Ahh.. Maaf maaf, saya nggak sengaja" masih tertunduk.
"Lo apa-apaan sih!! Jalan tuh pake mata! Mata lo di mana?" Viona melotot.
Padahal yang di tabrak Aldo, tapi yang marah Viona.
"Maaf kak, nggak sengaja. Saya buru-buru mau ke apotek. Sekali lagi maaf kak"
Tanpa berlama-lama Siska langsung lari lagi. Tak menghiraukan ocehan Viona.
"Siapa sih tu?! udah salah, main pergi aja. Dasar cewek gila! Harusnya kamu marahin dong sayang"
"Dah lah, lagian dia juga udah minta maaf kan" Aldo melenggang meninggalkan Viona yang masih kesal.
Dalam kelas Aldo memikirkan Siska yang buru-buru ke apotek.
"Dia sakit apa ya, kok sampe buru buru ke apotek"
"Eh ngapain juga gue mikirin dia" Aldo geleng-geleng kepala membuyarkan pikirannya.
NEXT...