Follow sosmed author
IG:Mia novita23
Tiktok:Miss Mia Novita
Hidup kamu selama ini sudah enak, jadi mama mau kamu merelakan suamimu untuk kakakmu, dan kamu ambil suami kakakmu yang tidak berguna itu!" ucap seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah mama tirinya pada Natalie, anak keduanya di keluarga Jonathan.
"Maksud mama aku disuruh bertukar suami dengan kakak?"
Bagai disambar petir disiang hari, Nathalia yang baru saja pulang kerja harus mendengar permintaan sang mama yang terdengar aneh. Namun disini Nathali tidak bisa menolak permintaan konyol ibu sambungnya, hingga mau tidak mau Nathali harus merelakan suami yang menikahinya satu tahun yang lalu untuk sang kakak dan menikah dengan suami kakaknya yang dingin dan juga cuek. Abian namanya.
Bagaimanakah perjalanan pernikahan Nathali dan Abian? ikuti yukkk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Mia Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Nathali
Setelah mendengar perkataan sang mommy semakin membuat Abian yakin dengan keputusannya, dia akan mencari keberadaan Nathali yang entah dimana dan memastikan kebenaran tentang surat yang pernah dia baca. bahkan surat itupun masih tersimpan rapi dalam laci yang ada di dalam kamarnya.
"Aku nggak yakin kamu benar-benar melakukannya, Na? sebenarnya apa alasan kamu? aku sama sekali nggak percaya dengan alasan yang menurutku sama sekali nggak masuk akal. seorang Nathali yang memiliki sifat setulus itu pergi hanya karna keadaanku. Itu bukan kamu banget, na" kata Abian sambil terus menatap surat yang ada di tangannya.
Berulang kali Abian membaca surat yang membuatnya sakit.
Abian mengambil ponselnya yang berdering, ada sebuah panggilan masuk yang ternyata dari Bima. melihat nama Bima yang tertera di sana membuat Abian segera mengusap tombol hijau di layar ponselnya.
"Halo, Bim. bagaimana? apa ada kemajuan mengenai pencarian Nathali?" tanya Abian ketika panggilan telponnya terhubung
"Belum, bi. Tapi gue berhasil menemukan rekanan cctv dari ruko yang ada di depan gang sebelum masuk ke gang kontrakan elu"
"Rekaman cctv? Maksudnya, Bim?"
"Malam dimana elu mengalami kecelakaan, ada beberapa orang yang mendatangi Nana, tapi gue belum tau siapa mereka. Kemungkinan besar kepergian bini ada hubungannya dengan kedatangan mereka malam itu"
"Apa, tolong elu terus cari keberadaan Nana ya, Bim. sama itu tolong cari tau siapa mereka. setelah kondisi kaki gue sudah benar-benar pulih, gue segera kembali ke Bogor"
"Siap, bos. gue juga minta bantuan anak-anak cafe sama bengkel untuk nyari keberadaan bini lu. untung saja waktu pernikahan kalian gue yang ngambil beberapa gambar, jadi gue gunakan gambar yang pernah gue kirim ke elu sama mereka. secara kan mereka nggak ada yang tau wajah bini elu"
"Thanks ya, Bim. elu memang selalu bisa gue andalkan. gak tau dah gue nanti harus membalasnya dengan cara apa" .
"Elu kayak sama siapa aja dah, prasaan sering kali mengucapkan kata terimakasih. yang gue lakuin nggak sebanding dengan apa yang elu lakukan sama keluarga gue, Bi"
"Inti nya terimakasih banget, Bim. smpaikan sama anak-anak rasa terimakasih gue"
"Siap..nanti gue sampaikan salam gue sama mereka"
"Sayang... Ih kamu ini telfonan terus, sama siapa sih, sampek aku dicuekin" ucap seorang wanita di sebrang sana.
Sisaan Bima masih telponan dengan Abian, terdengar suara manja perempuan di sebrang sana. Suara yang begitu familiar pada Abian.
"Itu kayak suara si Dira, Bim"
"Iya, emang Dira. dia bantuin gue urus cafe. dia juga ikut bantu mencari Nathali, Bi.
"Oh ya?"
"Iya, Bi. setelah kejadian rencana Vemas, gue sama Dira semakin dekat dan sekarang kita udah mutusin buat jadian. Thanks ya, Bi."
"Akhirnya elu gak jones lagi, semoga kalian berdua jodoh deh, gue doain yang terbaik buat kalian berdua"
"Thanks, Bi. gue juga doain semoga elu bisa secepatnya bertemu sama bini lu. udah dulu ya, ini lagi banyak banget pelanggan, gue tadi cuma mau bilang itu"
"Iya, Bim"
Sambungan telponnya terputus. Abian berpikir beberapa saat, ucapan Bima semakin membuatnya yakin jika ada yang tidak beres dengan kepergian Nathali yang tiba-tiba dan hanya dengan alasan yang tidak bisa dibenarkan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dtttt....Dttttt
Ponselnya berdering membuat Nathali yang sedang fokus dengan lukisan yang di hadapannya melirik pada ponselnya yang menyala. Ada beberapa pesan masuk di aplikasi whatshaap.
[ Assalamualaikum, ]
[ Apa benar ini dengan Khumaira yang seorang pelukis? ]
[ Waalaikumsalam. benar, ada yang bisa saya bantu? ] Send
Dttttt...dtttt
[ Saya dapat rekomendasi dari teman, kalau kamu pelukis yang memiliki bakat luar biasa. apa saya bisa pesan lukisan wajah saya? ]
[ Bisa, bu. Ibu bisa kirim langsung fotonya disini, ] send
Dttttt....dttt..
[ Yasudah, berapa harganya? ]
[ 2jt untuk yang ukuran paling besar, Bu. ] send
Dtttt...dtttt
[ Baiklah, saya pesan yang paling besar. tolong kirim nomor rekeningnya, ya. saya mau langsung transfer. Soalnya beberapa hari kedepan saya sibuk ]
[ 52654 atas nama Nathali Khumaira Jonathan ] send
Tak butuh waktu lama, Nathali sudah mendapatkan transferan sejumlah 4 juta rupiah. membuat wanita itu sedikit terkejut.
[ Maaf, bu. Uangnya kelebihan ] send
Dtttt....dtttt
[ Tidak masalah, sekalian nanti itu sama ongkos kirim ya. Ini alamat saya. Jalan melati nomor 16 ]
[ Ya allah, terimakasih banyak, Bu. Semoga Allah memberikan ganti yang lebih banyak ] send
Nathali tersenyum sambil menatap saldo yang ada dalam rekeningnya. usia kandungannya yang sudah masuk di Minggu ke 36 dan sudah tinggal menghitung hari menjelang lahiran.
"Ini rejeki kamu, sayang. semoga semuanya lancar dan kamu sehat hingga ketemu mama ya, nanti kita berjuang sama-sama ya, sayang" Nathali mengusap perutnya yang sudah membesar. menjelang kelahiran membuat perasaan wanita itu semakin tidak menentu, apalagi nanti dia akan melahirkan tanpa adanya sosok suami yang menemani.
Sedangkan di tempat lain, Wulan menatap bukti transferan yang dia kirim pada pelukis tadi"namanya bisa sama dengan nama istrinya Arcelio. tapi gak mungkin juga itu dia, istrinya Arcelio kan ada di bogor, bukan Surabaya" ujar Wulan yang sudah tau mengenai Nathali. Karna tiga bulan yang lalu Abian sudah menceritakan pada wanita tersebut.
Ceklek
suara pintu utama terbuka mengalihkan perhatian Wulan dan membuat wanita paruh baya itu meletakkan kembali ponselnya. ternyata yang datang adalah Abian. Pria itu baru saja kembali dari kota Bogor setelah tiga bulan mencari keberadaan Nathali di kota itu namun hasilnya nihil.
"Ar, kamu sudah kembali. Bagaimana hasil pencariannya, nak?" tanya Wulan pada Arcelio yang menampakkan raut wajah tak menentu. Helaan nafasnya terdengar berat berulang kali.
Abian menggeleng"Zonk, mom. Sampai saat ini Ar belum bisa menemukan keberadaan Nana. Bahkan Ar juga sudah mendatangi semua tempat termasuk keluarganya. Tapi papa Jo juga tidak tau dimana keberadaan Nana saat ini" kata Abian yang mulai tidak tenang.
Setelah pertemuannya dengan Jonathan beberapa hari yang lalu membuat Abian semakin yakin jika memang semua sedang tidak baik-baik saja. apalagi setelah mendengar perkataan Jonathan yang mengatakan jika Nathali tidak pernah lagi memberikan kabar setelah pernikahan dan memutuskan pergi dari rumahnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
di sebuah gedung yang ada di pusat kota, seorang pria menatap foto keluarga yang masih begitu bahagia dengan candaan dan tawa yang sudah menjadi sebuah kenangan masalalu.
"Diman kamu, Nak?" kata Jonathan yang mulai menghawatirkan keberadaan Nathali yang dia sendiri tidak tau. pria paruh baya itu sempat berpikir jika Nathali ada bersama dengan Abian, tapi setelah pertemuannya dengan Abian tiga hari yang lalu membuatnya semakin merasa bersalah.
tok...tok...tok...
"masuk" tukas Jonathan kemudian meletakkan kembali ponselnya di atas meja
"Ada apa tuan memanggil saya?"
"saya mau kamu mencari keberadaan anak saya kemanapun. kalau perlu kamu cari detektif untuk membantu kita menemukan keberadaan Nana"